BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, kegiatan yang terus menerus berubah dan berkembang merupakan ciri khusus dari persaingan. Persaingan melahirkan inovasi teknologi alat produksi, alat pemasaran, alat keuangan, dan alat pengukuran kinerja. Perubahan, perkembangan, dan inovasi itu merupakan proses pembelajaran bagi manajemen untuk meningkatkan pertumbuhan, laba, dan nilai perusahaan. Penilaian dan pengukuran kinerja menjadi salah satu faktor terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang ditetapkan, agar membuahkan hasil yang diinginkan perusahaan serta untuk mencapai efisien dan efektivitas agar dapat tercapaiannya visi dan misi perusahaan. Persaingan global mendorong suatu perusahaan agar mempersiapkan diri untuk diterima dilingkungan global, sehingga mereka harus menunjukkan kualitas perusahaan yang jauh lebih berkembang daripada pesaing lainnya. Dengan adanya persaingan global, perusahaan memiliki strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi bertujuan untuk mewujudkan sasaran kerja yang ditentukan oleh manajemen. Manajemen memberikan perhatian utama dalam mencapai efisien dan ekonomisasi penggunaan sumber daya alam dalam tujuan perusahaan (Bayangkara, 2008:59). Pada saat ini, perhatian lebih diarahkan pada sumber daya manusia dan kontribusinya terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Fungsi dalam
1
2
mempersiapkan dan mengelola sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian keunggulan bersaing perusahaan. Entitas bisnis dewasa ini memerlukan sebuah pengukuran kinerja yang komprehensif
dapat
merefleksikan
kebutuhan
masing-masing
pemangku
kepentingan. Jika perusahaan menerapkan pengukuran kinerja komprehensif, hal ini diharapkan mampu membantu manajemen dalam mengukur sejauh mana tercapainya strategi yang telah ditetapkan perusahaan. Penilaian kinerja yang komprehensif juga sangat diperlukan dengan tujuan untuk melakukan pengelolaan kinerja sehingga membantu mengintegrasikan tujuan perusahaan, individu maupun kelompok kerja. Penilaian kinerja berperan penting dalam dunia bisnis, karena dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari pelaksanaan suatu strategi tersebut dan dapat mendeteksi kelebihan serta kekurangan yang terdapat dalam perusahaan untuk dilakukannya perbaikan dimasa selanjutnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat pengukuran kinerja untuk mengetahui sampai sejauh mana strategi dan sasaran yang ditentukan dapat tercapai. Agar tujuan dapat terealisasi dengan baik, maka pimpinan perusahaan harus menerapkan suatu pengendalian atas perusahaan yang dipimpinnya. Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasional perusahaan, yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut dilakukan secara efektif dan efisien (Agoes, 2009:173). Tujuan dari audit manajemen adalah untuk memperbaiki kinerja manajerial,
3
menentukan apakah kegiatan atau program suatu organisasi telah dikelola secara efektif dan efisien sesuai dengan kebijakan, sistem dan prosedur yang telah ditetapkan (Bayangkara, 2008:4). Audit manajemen dirancang untuk menganalisa, menilai, meninjau ulang dan menimbang hasil kerja perusahaan disertai dengan rekomendasi untuk standar yang telah ditentukan oleh perusahaan disertai dengan rekomendasi. Oleh karena itu, tujuan audit manajemen pada umumnya adalah untuk menilai efisien dan efektivitas organisasi. Untuk saat ini perusahaan membutuhkan “alat komunikasi” yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana-rencana strategis kepada para manajer. Alat komunikasi yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah Balanced Scorecard. Dengan adanya Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari visi, misi dan strategi perusahaan, maka para manajer dapat menggunakan konsep ini sebagai alat pengukur kinerja perusahaan yang baru dan efektif. Tujuan dan ukuran Balanced Scorecard tersebut memandang kinerja perusahaan dari 4 perspektif, yaitu Perspektif Keuangan (Financial), Perspektif Pelanggan (Customer), Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process), Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and Growth). Konsep pengukuran kinerja Balanced Scorecard memiliki keistimewaan dalam hal pengukurannya yang komprehensif, karena selain mempertimbangkan kinerja finansial dan non finansial. Selain itu Balanced Scorecard tidak hanya
4
mengukur aktivitas akhir (out come) tetapi aktivitas-aktivitas penentu hasil akhir (driver). Balanced Scorecard dapat diterapkan pada organisasi bisnis yang menghasilkan produk maupun jasa. Hal ini di dorong dengan anggapan bahwa perusahaan akan mempunyai kinerja yang baik apabila mencapai tingkat keuntungan yang tinggi. Balanced Scorecard memberikan suatu kerangka kerja bagi pihak manajemen untuk mengimplementasikan visi, misi, dan strategi perusahaan kedalam tujuannya dan ukurannya yang dapat dilihat dari empat perspektif. Balanced scorecard dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja yang konsepnya berupa keseimbangan antara perspektif keuangan dan perspektif non-keuangan, sebagai bagian dari strategi organisasi di masa datang. Dengan Balanced Scorecard, tujuan suatu bisnis tidak hanya dinyatakan dalam satu ukuran keuangan saja, melainkan dijelaskan lebih lanjut kedalam pengukuran bagaimana unit bisnis tersebut menciptakan nilai terhadap pelanggan yang ada sekarang dan masa yang akan datang dan bagaimana unit bisnis dapat meningkatkan kemampuan internalnya termasuk investasi pada manusia, sistem, dan prosedur yang akan dibutuhkan untuk memperoleh kerja yang lebih baik di masa mendatang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5
1. Bagaimana penerapan audit manajemen kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard pada PT.Superindo Utama Surabaya ? 2. Apakah kinerja perusahaan sesuai dengan perspektif Balanced Scorecard ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami penerapan audit manajemen kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard pada PT.Superindo Utama Surabaya. 2. Untuk menganalisis kinerja perusahaan apakah sesuai dengan perspektif Balanced Scorecard. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mempertahankan, meningkatkan kinerja yang telah ada dan dapat mencapai efisien dan efektivitas agar dapat tercapaiannya visi dan misi perusahaan. 2. Kontribusi Teoretis Sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang mendalam mengenai penerapan audit manajemen kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard.
6
3. Kontribusi Kebijakan Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi bagi perusahaan sebagai penerapan audit manajemen kinerja dengan konsep Balanced Scorecard. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian merupakan pembatasan atas suatu pembahasan. Hal ini dimaksudkan agar arah pembatasan dalam penulisan skripsi ini tidak mengalami kesimpangsiuran serta terhindar dari pembahasan yang terlalu luas dan tidak mengarah pada tujuan semula. Agar penulisan skripsi dapat mudah dipahami oleh pembaca, maka peneliti mengamati hal-hal sebagai berikut: 1.
Wawancara dengan manajer dan karyawan untuk memahami atau mendapatkan informasi tentang pelaksanaan audit manajemen kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard.
2.
Departemen yang berwenang melakukan audit kinerja.
3.
Hasil audit kinerja perusahaan dari empat perspektif Balanced Scorecard (perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan).
4.
Dokumen yang berkaitan dengan audit manajemen untuk menganalisis sebabsebab terjadinya kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard.