BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Perkembangan teknologi komunikasi telah melalui perubahan yang cukup
signifikan dari tiap generasi. Terbukti dengan banyaknya bermunculan perangkat telekomunikasi dengan teknologi high class. Kemunculan teknologi telekomunikasi yang high class ini juga di dorong oleh kebutuhan manusia untuk menghadapi sulitnya berbagai masalah yang dihadapi dan diselesaikan dalam waktu cepat dan singkat. Saat ini masyarakat kita dikejutkan dengan hadirnya smartphone atau telepon pintar. Smartphone ini merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, terkadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Tentunya banyak sekali fasilitas- fasilitas yang diberikan oleh smartphone sehingga saat ini ba nyak sekali peminatnya. Jika awalnya pengguna smartphone ini adalah para pejabat atau karyawan swata, wanita karir juga eksekutif muda, kini wacana itu sudah menjadi omong kosong. Pasalnya, saat ini pengguna smartphone sudah meluas ke kalangan mahasaiswa. Contohnya saja di kalangan Mahasiswa Universitas Widayatama Bandung. Dewasa ini, para mahasiswa sangat familiar dengan smartphone, sebagian besar mahasiswa merupakan pengguna smartphone. Kebanyakan mahasiswa ini menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi mereka. Bahkan, beberapa
1
2
mahasiswa menggunakan lebih dari pada satu telepon seluler. Para mahasiswa cenderung menggunakan smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti tren, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial (facebook, twitter, blackberry messenger, dll.). Dengan menggunakan smartphone, para mahasiswa dapat aktif di media sosial dengan mudah karena smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi yang umum. Backer (2010), menyatakan bahwa smartphone adalah telepon yang menyatukan kemampuan-kemampuan terdepan; ini merupakan bentuk kemampuan dari Wireless Mobile Device (WMD) yang dapat berfungsi seperti sebuah komputer dengan menawarkan fitur- fitur seperti personal digital assistant (PDA), akses internet, email, dan Global Positioning System (GPS). Smartphone juga memiliki fungsi- fungsi lainnya seperti kamera, video, MP3 players, sama seperti telepon biasa. Banyak penelitian telah dilakukan oleh sejumlah peneliti untuk mengidentifikasi penggunaan teknologi di antara para mahasiswa, termasuk penggunaan smartphone iphone. iPhone merupakan telepon genggam pintar (smartphone) yang dikeluarkan oleh Apple Inc. Dari awal Steve Jobs, CEO Apple Inc., ingin memberikan warna baru pada telepon genggam. Pada presentasi iPhone pertama kali orang dibuat terkesima oleh kemampuan telpon genggam ini karena seluruh pengoperasiannya
3
hanya dengan menggunakan sentuhan. Tidak ada tombol, tidak ada keypad qwerty yang umum digunakan pada telepon genggam. Disamping itu untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lain kita cukup menggesernya menggunakan sentuhan ringan pada layar. Fitur lain yang sangat revolusioner pada saat itu (2007) adalah kemampuan iPhone memutar layar sesuai dengan keadaan pemegangnya. Jika orang memegang secara vertikal (seperti pada logo di website ini) maka layar iPhone akan sama seperti telepon genggam lainnya, namun jika iPhone digenggam secara horisontal maka secara otomatis layar iPhone akan memanjang sercara horisontal. Kemampuan penyesuaian layar ini diakibatkan karena pemasangan accelerometer yang memungkinkan iPhone mengetahui apakah layar dipegang secara horisontal atau vertikal. Ally (2009, p.10), nirkabel, mobile, portable, perangkat genggam perlahanlahan sedang berkembang dan menganekaragamkan pendidikan di berbagai sektor, baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Nielsen (2012) melaporkan pengguna smartphone di 39 negara di dunia dan 13 di antaranya yaitu negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Di negara kita, penggunaan smartphone sangat populer dan familiar. Di Indonesia khususnya, teknologi yang satu ini telah dikenal diseluruh kalangan, sehingga permintaan terhadap benda ini tiap tahunnya meningkat. Bervariasinya merek, jenis, dan model dari produk ini , memberikan banyak pilihan kepada pengguna. Namun demikian market leader adalah provider handphone yang meiliki keunggulan teknologi serta mampu memberikan variasi produk pada berbagai
4
segmen potensial. Setiap ponsel yang disediakan berdasar atribut produknya, terkadang ada ditujukan kepada kalangan social tertentu, dengan status sosial dan jenis pekerjaanya. (www.digilib.ubaya.ac.id) Tjiptono (2007 : 103) mengatakan bahwa: “Atribut produk adalah unsurunsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.” Perusahaan diharapkan dapat mengetahui dengan cara apa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumennya bahkan sekaligus meningkatkan loyalitas konsumen. Seorang konsumen membeli produk, tidak hanya mengetahui berapa harga untuk produk yang akan dikonsumsinya, tetapi juga membeli produk yang menawarkat atribut produk yang terbaik dari harga yang ditawarkanya. Penentuan harga produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan manajemen yang penting. Bagi manajemen, penentuan harga produk atau jasa bukan hanya merupakan kebijaksanaan di bidang pemasaran atau bidang keuangan, melainkan merupakan kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk atau jasa, selain mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembeli produk atau jasa tersebut, juga akan mempengaruhi jumlah pendapatan perusahaan. Jenis produk atau jasa yang dihasilkan oleh banyak perusahaan, barangkali dalam penentuan harga jualnya relatif tidak banyak dijumpai masalah. Umumnya masing- masing perusahaan tidak dapat secara langsung mempengaruhi tinggi-
5
rendahnya harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya. Harga jual lebih banyak ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dan penawaran produk atau jasa tersebut di pasaran. Bagi perusahaan yang secara langsung dapat mempengaruhi harga jual produk atau jasa, perusahaan akan dihadapkan pada masalah bagaimana menentukan harga jual produk atau jasa yang dihasilkannya. Untuk kurun waktu tertentu harga jual produk atau jasa yang ditetapkan harus mampu menutup semua biaya perusahaa n dan menghasilkan laba bagi perusahaan untuk memotivasi pelanggan agar loyal terhadap perusahaan. Loyalitas konsumen merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu. Konsumen yang loyal merupakan kunci sukses suatu bisnis atau usaha. Mempertahankan konsumen yang loyal memang harus mendapatkan prioritas yang utama daripada mendapatkan pelanggan yang baru. Loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi waktu dan mensyaratkan bahwa tidakan kurang dari dua kali (Jill Griffin, 2003:5). Memiliki konsumen yang loyal adalah tujuan tujuan akhir dari semua perusahaan, tetapi dari kebanyakan perusahaan tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahapan. Mulai dari mencari calon konsumen potensial, sampai dengan konsumen pembela ( advocate costomers ) yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Loyalitas lebih ditunjukan dengan
6
pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan ( Griffin yang dikutip oleh Hurriati, 2008:34 ) Salah satu kunci utama memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan konsumen. Menurut Tjiptono (2008) konsumen yang puas dapat memberikan beberapa manfaat seperti terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pelanggan, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan. Peluang bisnis berhasil dan berekembang di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa. Banyak mahasiswa menggunakan Smatrphone terlihat dari semakin berkembangnya alat komunikasi tersebut di kalangan mahasiwa sebagai pengguna terbesar. Hal ini berlaku pula di dalam persaingan industri Telepon Selular atau biasa akrab disapa dengan sebutan ponsel. Inovasi, kualitas, atribut, citra merek, dan tingkat harga produk, menjadi hal- hal yang harus diperhatikan oleh produsen ponsel, agar tidak dikalahkan oleh pesaingnya. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan salah satu faktor utama semakin maraknya pengguna telepon selular. Kemajuan teknologi dalam hal efisiensi biaya dan inovasi sangat mendukung pertumbuhan bisnis seluler. Hermawan (2004), mengatakan ketika pasar keluar dari monopoli karena adanya pesaing yang masuk, maka konsumen tidak hanya mempunyai kebutuhan (wants) dan keinginan (needs) tetapi mereka sudah mulai membangun harapan (expectation) dalam benak mereka.
7
Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya serta tidak kalah pentingnya adalah memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya. Smarthphone menjadi trend tersendiri dari perjalanan perkembangan teknologi. Dilihat dari namanya, smartphone mengambil konsep dasar handphone yang bisa dibawa kemana saja dan diciptakan untuk kemudahan manusia. Dibekali berbagai fitur tercanggih, smartphone memungkinkan penggunanya bisa melakukan hal yang biasanya hanya bisa dilakukan pada komputer pc atau laptop. Akan tetapi apakah semua pengguna smartphone memiliki alasan yang
sama yaitu karena
kecanggihannya dari teknologi ini, atau ada alasan lain yang dari para pengguna. Persaingan pangsa pasar smartphone kini semakin sengit dimana muncul berbagai seri-seri terbaru, masing - masing merek menawarkan berbagai fitur yang canggih untuk menarik minat beli konsumen smartpho ne. Harganya yang sangat bervariasi memudahkan konsumen memiliki smartphone yang spesifikasinya canggih. Pemasalahan yang dihadapi smartphone iphone bias dilihat dari segi desain tidak banyak berubah dari tipe-tipe iphone yang sebelumnya, hanya memikirkan spesifikasi pada RAM dan PROCESSOR, dari segi camera iphone hanya menggunakan kamera 8MP. Selain dari itu harga iphone lebih membidik kategori kelas menengah keatas, sehingga tidak semua orang bisa mendapatkan Iphone dengan mudah.
8
Dampaknya terhadap loyalitas konsumen bahwa iphone mudah ditinggalkan karena system yang digunakan apple sendiri yang harus menyambungkan device ke pc harus menggunakan itunes, daya tahan batrei hanya bertahan sampai 1000 kali charge dalam jangka waktu 1 tahun berdampak pada baterei itu sendiri yang disebut drop, penggunaan Bluetooth yang tidak bisa meng koneksikan ke device lain untuk mengirim data seperti foto, music, dokumen, dan lain- lain. Tabel 1.1 Top ten Smartpone windows based on share
Sumber : Trendforce, J an., 2015
Melihat perkembangan Smartphone saat ini yang dikuasai oleh tiga merek terbaik di atas yaitu Samsung, Apple dan Lenovo. 2014 merupakan tahun yang sulit bagi Samsung sebagai pangsa pasarnya turun menjadi 28% dibandingkan dengan 32,5% dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Samsung mempertahankan posisinya nomor satu. Menurut Wu, ukuran besar Samsung, high-end Galaxy Note seri menghadapi tantangan keras dari iPhone 6 Plus, sementara pengiriman smartphone tingkat menengah dan low-end yang telah melemahkan oleh merek Cina
9
yang murah. Akibatnya, sasaran pengiriman keseluruhan Samsung telah menjalani revisi ke bawah sejak awal 2014, dengan pertumbuhan tahunan dalam pengiriman hanya pada 8,4% (sekitar 326.400.000 unit). Berita buruknya lagi pangsa pasar Samsung diproyeksi juga akan mengalami penurunan di tahun 2015 yakni menjadi 26,6 persen dikarenakan banyaknya saingan dan tantangan dari merek lain. Tidak hanya Samsung, Apple juga mengalami penurunan di tahun 2014. Produsen smartphone asal Amerika ini memiliki pangsa pasar sebesar 16,4 persen, turun 0,2 persen dari tahun sebelumnya di karenakan persaingan yng lebih ketat dengan merek lain. Meskipun demikian, Apple diproyeksi memiliki pangsa pasar yang sama dan tetap menduduki peringkat dua pada tahun 2015. Dengan pangsa pasar 16,4%, Apple adalah nomor yang solid dua dalam peringkat smartphone di seluruh dunia. Posisi Apple ini disebabkan keberhasilan model smartphone pertama ukuran besar, iPhone 6 Plus. Kategori baru ini ditujukan kurangnya Apple smartphone dengan di atas 5 "layar dan dengan demikian secara signifikan meningkatkan rasio pengiriman kuartal keempat. Lain halnya dengan Samsung dan Apple, Lenovo mengalami kenaikan pada tahun 2014 yang pangsa pasarnya menjadi 7,9 persen, Lenovo yang resmi menyelesaikan akuisisi Motorola dari Google pada kuartal keempat 2014. Akuisisi dan proses reorganisasi waktu hampir satu tahun sejak pengumuman Lenovo. Dengan merger selesai, total pengiriman Lenovo pada tahun 2014 melebihi 90 juta unit dan pertumbuhan tahunan melampaui 100%. Ini peringkat tempat pertama di antara vendor smartphone Cina dan seluruh dunia ketiga dengan 7,9% pangsa pasar global.
10
tetapi Lenovo kembali mengalami penurunan pangsa pasar pada tahun 2015 yaitu menjadi 7,4 persen seperti yang terlihat pada tabel diatas di karenakan banyaknya pesaing yang di hadapi seperti Huawei yang duduk di bawahnya dengan market share yang terus meningkat dari tahun 2013-2015. Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Atribut Produk dan Harga terhadap Loyalitas Konsumen pengguna Smartphone Iphone di kalangan Mahasiswa Unive rsitas Widyatama Bandung “
1.2
Identifikasi masalah
Hal-hal yang menjadi permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti adalah :
1. Bagaimana pengaruh atribut produk Smartphone Iphone yang digunakan terhadap loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa Universitas Widyatama? 2. Bagaimana pengaruh pengaruh harga produk Smartphone Iphone terhadap loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa Universitas Widyatama? 3. Bagaimana pengaruh atribut produk dan harga terhadap loyalitas konsumen produk Smartphone Iphone di kalangan mahasiswa Universitas Widyatama ?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mencari dan mengumpulkan data serta informasi tentang suatu “Pengaruh atribut produk dan harga terhadap Loyalitas Konsumen pengguna Smartphone Iphone di kalangan Mahasiswa
11
Universitas Widyatama Bandung” yang kemudian nantinya diteliti dan dianalisis apakah ada pengaruhnya antara satu dengan yang lainnya. Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi sebagi tugas akhir yang merupakan salah satu persyaratan yang harus dip enuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis Manajemen di Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh atribut produk terhadap loya litas
konsumen di kalangan mahasiswa Universitas Widyatama. 2. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh Harga terhadap
loyalitas
konsumen di kalangan mahasiswa Universitas Widyatama. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Atribut Produk dan Harga
terhadap
loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa Universitas
Widyatama..
1.4
Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat, khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan. 1. Bagi Penulis
12
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai pengaruh atribut produk dan harga terhadap loyalias konsumen pengguna smartphone iphone dikalangan mahasiswa Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini bisa sebagai bahan masukan dan informasi tambahan bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya suatu atribut produk dan harga yang dipasarkan oleh suatu perusahaan yang dapat mempengaruhi loyalitas suatu konsumen. 3. Bagi Mahasiswa dan Akademik Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan, khususnya mengenai suatu pengaruh atribut produk dan harga terhadap loyalitas konsumen. Bagi mahasiswa, akan memberikan rangsangan secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku perusahaan dalam menjual suatu produknya dan harga yang nantinya bisa mempengaruhi loyalitas akan suatu konsumen.
1.5
Metode Penelitian Metode deskriptif merupakan sebuah metode yang memberikan gambaran mengenai objek penelitian, dengan maksud untuk mengetahui bagaimana gambaran secara sistematis sifat-sifat antar fenomena objek yang diteliti untuk kemudian ditarik dalam sebuah kesimpulan.
13
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.” Metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variable satu dengan yang lain. Menurut Sugiyono (2012:35) Berdasarkan pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa metode analisis deskriptif merupakan metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada, sehingga metode ini harus diadakan akumulasi data. 1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Widyatama jalan Cikutra 204 Bandung. Terhitung sejak bulan Februari 2015 hingga Juli 2015, dalam rangka memperoleh sumber dokumen yang diperlukan untuk menyusun skripsi.