Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem tanda. Tanda adalah hal atau benda yang mewakili sesuatu, atau hal yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi (melihat, mendengar, dan sebagainya) apa yang diwakilinya itu. Bahasa adalah sistem bunyi. Pada dasarnya bahasa itu berupa bunyi. Supaya orang dapat bekerja sama dan berkomunikasi, bahasa digunakan berdasarkan kesepakatan. Artinya, sesuatu diberi makna di dalam bahasa tertentu karena demikianlah kesepakatan pemakai bahasa itu. Para pengguna baru tinggal mempelajarinya. Bahasa juga bersifat produktif dan unik. Artinya, unsur – unsur yang jumlahnya terbatas bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya, selain itu tiap bahasa mempunyai sistem yang khas yang tidak harus ada dalam bahasa lain. (Kustihartanti.& Yuwono, 2005, Hal.4). Di dalam penelitian ini, penulis memilih bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Uzu yang diciptakan oleh Isshi, seorang vokalis band beraliran Visual Kei yang bernama Kagrra. Penulis memilih lagu ini karena Isshi sang pencipta lagu memiliki obsesi yang tinggi terhadap reinkarnasi. “Mengapa kita hidup? Mengapa kita mati?” Isshi yang memang beragama Budha terfokus pada pemikiran bahwa suatu saat manusia pasti akan mengalami kematian, Isshi bertanya apakah tujuan dari kehidupan kita kalau suatu saat kita akan pasti mati (Neo Genesis vol.27, 2008, Hal.70). Menurut Isshi sendiri, ada berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk memahami konsep reinkarnasi, Isshi sendiri melakukannya dengan cara menulis lirik lagu (Neo Genesis vol.33, 2009, hal.185). 1
Berhubungan juga dengan judul lagu ini yaitu “Uzu” yang berarti pusaran, Isshi juga mengalami pemikiran yang tidak pernah berakhir. Menurut Isshi lagu ini memiliki citra horor dan negatif. Berlawanan dengan citra tersebut, Isshi menganggap bahwa reinkarnasi adalah sebuah hal yang memiliki nilai positif dan menggambarkan reinkarnasi seperti kata “Uzu” yang memiliki arti pusaran. Sesuai dengan arti kata “Uzu”, Isshi beranggapan bahwa reinkarnasi juga merupakan sebuah pusaran yang terus menerus berputar dan berulang (Neo Genesis vol.27, 2008, Hal.70). Sebelumnya penulis akan menjelaskan sedikit mengenai sejarah agama Budha di Jepang. Agama Budha pertama yang memasuki Jepang dikenal sebagai Budha Mahayana. Sehubungan dengan perkembangan pemerintahan dan agama yang terhitung pesat, berbagai sekte mulai bermunculan di Jepang. Salah satu yang paling dominan adalah sekte Jodo Shinshu, Zen, dan Nichiren (Tamaru, 1995, hal. 44-55). Meskipun Zen adalah sekte agama Budha terbesar di Jepang, penganut Budha Zen tidak mendalami filosofi – filosofi dalam agama Budha pada umumnya, terlepas dari ajaran – ajaran yang mendoktrin penganutnya, akan tetapi di dalam sekte Zen ada seorang pemuka agama yang menggabungkan kesadaran religius dengan refleksi spekulatif ke dalam sebuah jalan yang kemudian melebihi leluhurnya. Aliran itu dinamakan Dogen yang diambil dari nama salah seorang penemu sekte Zen, Dogen Kigen. (Abe, 1992, hal. 11-12). Sehubungan dengan kepercayaan Isshi yang memeluk agama Budha, lagu ini diciptakan dengan memikirkan filosofi “Mengapa kita hidup? Mengapa kita mati?” yang merupakan salah satu ajaran utama dalam aliran Dogen (Abe, 1992, hal.154), karena itu penulis menyimpulkan bahwa kepercayaan yang dipeluk Isshi adalah Budha Zen aliran Dogen. Menurut Waluyo (1995) lagu merupakan bagian dari puisi yang popular. 2
Bahasanya harus mudah dipahami karena pendengar harus cepat memahami isi lagu tersebut (Hal.1), karena itu penulis akan menggunakan pengertian puisi untuk mendapatkan pengertian lirik lagu Uzu. Dengan latar belakang penciptaan lagu inilah, penulis akan meneliti makna – makna konotasi yang terkandung dalam lirik lagu Uzu ciptaan Isshi. Isshi (一志) atau Shinohara Hitoshi, memutuskan berkarir dalam bidang musik, dan berakhir sebagai vokalis dari sebuah band J-Rock bernama Kaggra. Isshi lahir pada tanggal 7 Desember 1978. Namun sangat disayangkan, Isshi meninggal dunia di usia yang masih terbilang muda. Pada tanggal 25 Juli 2011, di usianya yang ke – 32, Isshi ditemukan telah meninggal dunia di kamarnya sendiri, karena keputusan keluarga mendiang Isshi, sampai saat ini alasan mengapa Isshi meninggal tidak dibeberkan ke muka publik. Kaggra adalah sebuah band beraliran Visual Kei yang beranggotakan lima orang, terdiri dari Isshi sebagai sang vokalis, Shin sebagai gitaris, Akiya sebagai lead gitaris, Nao sebagai bassis dan Izumi sebagai drummer. Dalam Visual Kei sendiri, Kagrra mengkategorikan lagu mereka dengan aliran “Neo-Japanesque”, musik yang dihasilkan mereka berupa hasil penggabungan dari suara – suara alat musik tradisional Jepang dengan citra lagu Visual rock modern (Neo Genesis vol. 27, 2008, Hal.71). Awalnya Kagrra terbentuk dengan nama CROW pada tahun 1998 dibawah naungan Key Party Records, pada tahun 2000 mereka mengganti namanya menjadi Kaggra dan bernaung di bawah PS Company. Pada tahun 2004 dengan single yang berjudul Urei mereka melakukan debutnya, dan pada tahun 2011 tepatnya tanggal 3 Maret, Kaggra mengumumkan bahwa mereka tidak akan berkarya lagi dalam dunia musik, atau dengan
3
kata lain meninggalkan diri dari kehidupan dunia musik sebagai Kagrra. Walaupun dengan pembubaran Kagrra, masing – masing anggotanya masih tetap berkarir dalam bidang musik walau terpencar. Selama 10 tahun masa aktif Kaggra dalam dunia musik, mereka telah merilis 23 single dan 13 album. Uzu sendiri merupakan single ke – 18 Kagrra yang di rilis pada tanggal 10 September 2008 silam (Neo Genesis vol. 27, 2008, Hal.71). Uzu merupakan soundtrack sebuah film horor berjudul “Hitori Kakurenbo”, Lagu terakhir dalam single ini, Shigatsu Tsuitachi juga menjadi soundtrack dari sebuah drama berjudul “Cat Street” (Zy Vol.42, 2008, Hal.130).
1.2 Rumusan Permasalahan Penulis ingin menganalisis konsep reinkarnasi dalam agama Budha Zen yang tersirat di dalam lirik lagu Uzu.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis akan meneliti makna tersirat yang terkandung dalam bait - bait lirik Uzu yang menggambarkan konsep reinkarnasi dalam Budha Zen, khususnya pada bait tiga dan empat.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui konsep reinkarnasi dalam agama Budha Zen yang tersirat dalam lirik lagu Uzu ciptaan Isshi. Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami filosofi reinkarnasi dalam agama Budha yang tersirat dalam sebuah lirik lagu
4
1.6 Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan adalah metode kepustakaan, dan untuk pengkajian data penulis akan menggunakan metode kualitatis dan deskriptif analitis.
a. Metode keperpustakaan Adalah metode dengan melakukan pencarian & pengumpulan data atau teoriteori dari berbagai sumber. Buku-buku yang didapat adalah dari perpustakaan Bina Nusantara dan perpustakaan Japan Foundation.
b. Metode Penelitian Kualitatis Yaitu suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2005, hal.60)
c. Deskriptif Analitis Penelitian deskriptif mempunyai definisi yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan
untuk
menggambarkan
fenomena-fenomena
yang
ada,
yang
berlangsung pada saat ini atau saat lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi
atau
pengubahan
pada
variabel
-
variabel
bebas,
tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka (Sukmadinata, 2005, hal. 54)
5