1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin sulitnya keadaan perekonomian dunia saat ini yang diakibatkan krisis perekonomian global yang dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia saat ini. Tidak ada satu pun negara yang tidak merasakan akibat krisis perekonomian global. Baik negara besar seperti Amerika, Jepang dan China merasakan dampak buruk perekonomian ini. Keadaan seperti ini dimulai dari merebaknya isu Subprime Mortage yang dialami oleh negara Amerika Serikat. Akibat semakin memburuknya perekonomian global, menjadikan bangkrutnya lembaga keuangan terbesar di Amerika serikat. Lehman Brother, City Group, dan American Internatinal Group (AIG) menjadi korban dari ganasnya krisis yang melanda dunia saat ini. Dan bukan itu saja, banyak perusahaan yang bergerak dibidang investasi keuangan juga ikut hancur. Hal ini diperparah dengan ketidak percayaan orang untuk menyimpan uangnya pada Bank dan tingkat konsumsi masyarakat berkurang karena masyarakat dunia saat ini lebih memilih memegang uang tunai. Sehingga banyak perusahaan yang mengeluhkan omzet penjualan mereka menurun, akibatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan perusahaan. Dan akhirnya angka pengangguran pun bertambah sangat cepat. Bayangkan saja perusahaan besar sepeti General Motor, Sony, dan masih banyak perusahaan yang mulai mengurangi tenaga kerja. Angka pengangguran yang meningkat berati tingkat kesejahteraan penduduk negara menurun. Banyak negara di seluruh dunia yang berusaha untuk menstabilkan perekonomian negaranya dengan paket stimulus baik fiskal maupun moneter agar sektor rill pada negara mereka bisa mulai tumbuh lagi.
2
Salah satu negara yang memiliki paket stimulus adalah Indonesia. Pemerintah menyalurkan dana kepada masyarakat agar masyarakat dapat mulai membangun usaha yang mandiri. Tidak mungkin pemerintah membuka lapangan pekerjaan baru dengan waktu yang sangat singkat. Saat ini pemerintah mulai menggalakkan pembangunan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu sektor yang sangat diperhatikan oleh pemerintah saat ini adalah sektor Industri Kreatif. Dan pada tahun 2009 pemerintah Indonesia telah mencanangkan sebagai tahun Industri Kreatif. Industri Kreatif ini telah mampu memberikan sumbangan kepada PDB nasional secara signifikan yaitu rata-rata kontribusi periode 2002-2006 sebesar 104,637 triliyun rupiah atau dengan rata-rata presentase kontribusi periode 2002-2006 sebesar 6,28%. Secara rata-rata kontribusi PDB, industri kreatif memberikan kontribusi lebih tinggi dari sektor komunikasi, bangunan, dan air bersih (Depdagri 2008). Industri kreatif juga mencatatkan nilai ekspor mencapai Rp 81,4 triliun dan berkontribusi sebesar 9,13 persen terhadap total nilai ekspor nasional dan juga menciptakan lapangan kerja sekitar 5,4 juta jiwa. Kemudian lebih dari setengah pekerja dan pelaku industri kreatif adalah perempuan. Pendapatan industri kreatif menduduki peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha utama yang ada di Indonesia. Pendapatan industri kreatif saat ini masih didominasi oleh kelompok fashion, kerajinan, periklanan, desain dan animasi (Depdagri 2008). Industri kreatif di Indonesia tumbuh 14% setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2006, industri kreatif telah menyumbang 33,5% dari produk domestik bruto. Masalah yang sering dialami dalam pengembangan industri kretif animasi ini adalah masih tergantungnya Indonesia terhadap produk animasi asing. Juga kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana memulai, menjalankan dan hingga memetik hasil dari peluang bisnis dalam bidang industri kretif ini. Sulitnya menciptakan suasana kreatif yang ada pada masyarakat menyebabkan industri kreatif animasi sulit
3
berkembang dan mengakibatkan para animator dalam negri hijrah ke negara lain yang memiliki lingkungan industri animasi yang lebih baik. Untuk mengatasi masalah tersebut saat ini pemerintah telah membangun pusat pengembangan industri animasi yang berada di Cimahi, Jawa Barat. Pemerintah bekrjasama dengan pemerintah kota. Industri Kreatif merupakan pilar utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang memberikan dampak yang positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Belum ada gambaran yang jelas mengenai kondisi industri kreatif di Indonesia yang dapat dijadikan bahan dasar untuk melakukan analisis, pembuatan kebijakan atau pengambilan keputusan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif ini. Adapaun 14 jenis industri kreatif yang sudah berkembang di Indonesia adalah sebagai berikut: Periklanan, Arsitektur, Pasar seni dan barang antik, Kerajinan, Desain, Desain Fesyen, Video, Film dan Fotografi, Permainan interaktif, Musik, Seni Pertunjukan,Penerbitan & Percetakan, Layanan Komputer dan piranti lunak, Televisi & radio, Riset dan Pengembangan (Depdagri 2008). Sehubungan dengan uraian tersebut, maka masih seberapa besarkah peluang kita untuk masuk pada industri animasi di Indonesia masih terbuka. Dalam hal ini industri kreatif di indonesia khususnya Animasi harus terus dilakukan dengan memperbaiki kenerja dan memperbanyak pusat-pusat pengembangan industri kretif animasi di Indonesia. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam menjaga pertumbuhan industri animasi agar animasi dari luar negri dapat di kurangi dan agar para animator kita tidak pergi keluar negeri. Agar industri animasi bisa menjadi tuan rumah di negrinya sendiri. Berdasarkan keadaan tersebut, maka saya sebagai penulis tertarik ingin mengetahui sejauh mana keadaan industri animasi di Indonesia, hambatan apa yang membuat usaha industri animasi sulit berkembang di Indonesia, serta masih adakah peluang kita untuk memasuki industri animasi pada saat ini.
4
Dari latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peluang Usaha Industri Kreatif Bidang Animasi”
2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keadaan Industri Kreatif Animasi pada saat ini di Indonesia ? 2. Bagaimanakah hambatan yang menyebabkan industri kreatif dalam bidang animasi sulit berkembang di Indonesia ? 3. Bagaimanakah peluang usaha di industri kreatif bidang animasi ?
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui keadaan industri kreatif dalam bidang animasi di Indonesia ( T-1 ) 2. Mengetahui hambatan yang ada dalam mengembangkan industri kreatif bidang animasi di Indonesia ( T-2 ) 3. Untuk mengetahui peluang usaha yang ada di industri kreatif dalam bidang animasi di Indonesia ( T-3 )
4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian
diharapakan
dapat
menambah
pengetahuan
sekaligus
guna
mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh peneliti selama perkuliahan 2. Memberikan pelatihan dalam proses belajar mengenai dunia usaha secara praktek
5
3. Dapat memberikan pengetahuan tentang apa saja hambatan dan peluang usaha dalam industri kreatif di bidang animasi sebelum memasuki usaha ini 4. Hasil
penelitian
diharapkan
akan
menjadi
bahan
masukan
yang
dapat
dipertimbangkan dalam mengembangkan dan sebelum kita masuk industri kreatif animasi 5. Hasil penelitian dapat berguna bagi pembaca sebagai tambahan pengetahuan, informasi, wawasan tentang perkembangan dan peluang usaha dalam industri kreatif di bidang animasi 6. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya