BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1° - 4° Lintang Utara (LU) dan 98° - 100° Bujur Timur (BT), merupakan wilayah yang berbatasan di sebelah utara dengan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, di sebelah timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Provinsi Dati I Riau dan Provinsi Dati I Sumatera Barat, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia.
Wilayah Provinsi Sumatera Utara mencakup areal seluas 71.680 km 2 (kilometer persegi). Pada tahun 1990 tata guna lahan di wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi areal hutan seluas 26.737 km 2 atau 37,3% (Persen), areal semak belukar seluas 10.107 km2 atau 14,1%, areal padang rumput seluas 6.308 km 2 atau 8,8%, areal Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah daratan dengan topografi beragam, yaitu dataran rendah, bergelombang, berbukit, pegunungan, serta wilayah kepulauan, yang berada pada ketinggian antara 0 - 2.150 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini memiliki perairan
Universitas Sumatera Utara
2
umum yang berupa danau dan sungai. Iklim daerah Sumatera Utara termasuk tropis basah, dengan curah hujan yang beragam antara 1.430 5.050 milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 12,2° Celsius 33° Celsius. Wilayah Sumatera Utara mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, yaitu letusan gunung api, gerakan tanah, dan erosi.
Provinsi Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang luar biasa seperti perikanan laut, perairan umum, dan kehutanan serta lahan luas yang potensial untuk dikembangkan. Lahan di Sumatera Utara sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, dan industri. Dalam kegiatan pertanian lahan di Sumatera Utara ini telah ditanami berbagai macam tanaman untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Sumatera Utara. Misalnya saja Padi, Umbi-umbian, Jagung, serta kelompok polongpolongan, termasuk kedelai.
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai memiliki dua jenis yaitu kedelai putih dan kedelai hitam. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat.
Universitas Sumatera Utara
3
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Indonesia merupakan pengkonsumsi kedelai dalam kategori besar. konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta tons per tahun dan dari jumlah itu sekitar 1,6 juta tons harus diimport. Berdasarkan data yang diterima sampai tahun 2011 ditunjukkan produksi kedelai di Sumatera Utara sebagai berikut : Tabel 1.1
Jumlah Produksi Tanaman Kacang Kedelai di Sumatera Utara Tahun 2006-2011
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
2011
7.043
4.345
11.647
14.206
9.438
11.426
Jumlah Produksi di Sumatera Utara (ton) Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kacang kedelai terbilang tinggi. Provinsi Sumatera Utara termasuk kategori tinggi dalam tingkat konsumsi terhadap kedelai. Hal ini disebabkan nilai ekonomis dari kedelai dan pengolahan kedelai yang sangat bervariatif namun tetap memiliki nilai gizi yang tinggi.
Namun pada tahun 2012 Indonesia mengalami kelangkaan nasional terhadap kedelai, banyak pihak mengeluhkan hal tersebut. Untuk itu pelu diperhatikan secara intensif produksi kedelai, dalam hal ini penulis mengambil
Universitas Sumatera Utara
4
daerah tingkat I Sumatera Utara sebagai studi kasus. Akan diteliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara. Melihat masalah yang ada, penulis mengambil 9 variabel yang dijadikan sandaran untuk melihat produksi kedelai di Provinsi Sumatera Utara yaituProduksi (ton), Luas Panen (ha), Curah Hujan (mm), Banyak Hari Hujan (hari), Suhu (°Celsius), Kelembaban Udara (%), Penyinaran Matahari (%), Penguapan (mm), dan Kecepatan Angin (m/sec).
Hal ini yang mendasari penulis untuk mengambil judul tugas akhir “FAKTOR
yaitu
YANG
MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS
TANAMAN KACANG KEDELAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2011”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1.
Apa sajakah faktor yang mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara.
2.
Bagaimana besar nilai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5
3.
Bagaimana hubungan korelasi antara faktor-faktor produktivitas kedelai di Sumatera Utara.
1.3
Batasan Masalah
Mengingat ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara dan penelitian diharapkan menghasilkan data atau informasi yang lebih jelas dan mudah dimengerti bagi setiap pembaca, maka penulis membatasi pokok permasalahan kepada sembilan variabel yang mempengaruhi saja yaitu Produksi (ton), Luas Panen (ha), Curah Hujan (mm), Banyak Hari Hujan (hari), Suhu (°Celsius), Kelembaban Udara (%), Penyinaran Matahari (%), Penguapan (mm), dan Kecepatan Angin (m/sec). Penulis merasa kesembilan variabel inilah yang lebih berperan penting terhadap produktivitas kedelai di Sumatera Utara.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedalai di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
6
2.
Mengetahui besar faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedalai di Sumatera Utara.
3.
Mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kedalai di Sumatera Utara.
1.4.2
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui pengaruh Luas Panen, Curah Hujan, Banyak Hari Hujan, Suhu, Kelembaban Udara, Penyinaran Matahari, Penguapan, dan Kecepatan Angin terhadap hasil produksi tanaman kacang kedelai di Sumatera Utara.
2.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel yang terikat dan bebas yang diteliti.
3.
Untuk mengetahui kebutuhan provinsi Sumatera Utara Terhadap tanaman kacang kedelai.
4.
Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai riset dan menganalisis data.
1.5
Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
7
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Keperluan data untuk riset ini dipenuhi dengan menggunakan data sekunder (data yang tersedia/data yang sudah pernah dipublikasi). Dalam hal ini data diperoleh dari instansi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.
1.5.2
Metode Analisis Data
Untuk menganalisa/menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan riset digunakan bidang ilmu Statistika, dengan Metode Analisis Regresi Linier Berganda.
1.6
Lokasi Penelitian
Penelitian dan riset data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jl. Asrama No. 179, Medan.
1.7
Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung penyelesaian penelitian ini, peniliti menggunakan teori-teori sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
8
Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. (Algifari, 2000)
Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.
Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.
Bentuk hubungan antara variabel dapat searah atau dapat berlawanan arah. Hubungan antara variabel searah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai yang lain searah. Hubungan antara variabel berlawanan arah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai yang lain berlawanan arah.
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih
Universitas Sumatera Utara
9
dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. (Usman, Husaini, dan R. Purnomo Akbar, 1995)
Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (variabel predictor) dan variabel tidak bebas (variabel respon). Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas. (Sudjana, 2001)
Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel dimana persamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian maka persoalan berikutnya yang dirasakan perlu jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel adalah seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu. Dengan kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut. (Sudjana, 2001)
Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut dikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
Jika kenaikan didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut
Universitas Sumatera Utara
10
mempunyai korelasi yang positif. Tetapi jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti oleh penurunan di dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan. (Iswardono, 1981)
Analisis regresi merupakan suatu teknik (technique) untuk membuat persamaan garis lurus dan persamaan tersebut digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Mason, 1996).
Hubungan linier antara dua variabel ini dibedakan atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) disebut regresi linier sederhana, sedangkan analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan faktorfaktor yang mempengaruhi lebih dari satu variabel bebas (
,
,
, … ,
)
disebut regresi linier berganda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda.
Menurut Sudjana (2005) persamaan regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut :
̂
... (2.3)
Universitas Sumatera Utara
11
Keterangan : ̂
= Nilai estimasi Y = Nilai Y pada perpotongan (intersep) antara garis linier dengan sumbu vertikal Y atau disebut konstanta = Koefisien variabel bebas = Variabel bebas.
Untuk mengetahui besarnya nilai
dapat ditentukan dengan
persamaan berikut :
∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
... ∑
(2.4)
∑
∑
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara suatu variabel dengan variabel lain. Analisis ini biasa digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan (explaning) variasi nilai variabel.
Koefisien korelasi antara variabel Y dengan variabel X dirumuskan sebagai berikut :
∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
...
(2.10)
∑
Universitas Sumatera Utara
12
Keterangan : = Koefisien korelasi antara Y dan X ∑
= Jumlah nilai-nilai dari
∑
= Jumlah nilai-nilai dari
∑
= Jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel
∑
= Jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel
∑
= Jumlah hasil kali nilai-nilai dari variabel
dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara