BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang sangat cepat ini mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai produk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu manfaat yang dirasakan oleh perkembangan komputer adalah dunia pendidikan. Dengan adanya komputer, sekolah dapat memanfaatkannya untuk menyediakan materi pelajaran secara interaktif
melalui berbagai media atau
bahkan konsultasi online. Dibandingkan dengan media pendidikan yang lain, seperti televisi, dan film, komputer lebih memungkinkan untuk membuat siswa menjadi "aktif" bermainmain dengan informasi. Perangkat lunak dapat dibuat agar interaktif. Hal ini sukar dicapai oleh media lainnya. Hal lain yang menarik, perangkat lunak untuk pendidikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini memungkinkan siswa-siswa untuk berkembang sesuai dengan keadaan dan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Siswa yang memang mampu belajar dengan kecepatan tinggi tidak perlu menunggu rekan lainnya yang memerlukan
waktu
lebih
lama
dalam
1
memahami
materi
pelajaran.
2
Menurut Heinich. et al. (1996) aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan, diantaranya : kemampuan
dalam
memberikan umpan balik yang segera. Hal ini, memungkinkan siswa untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing dalam memahami pengetahuan dan informasi yang disajikan. Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran siswa secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Salah satunya dalam penilaian pembelajaran mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) itu sendiri. Permasalahan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK masih menjadi masalah yang perlu dipikirkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilakukan peneliti saat menjadi guru praktikan di salah satu SMP di kota Lembang, dalam melaksanakan penilaian hasil belajar TIK di sekolah, guru cenderung mengutamakan penggunaan paper and pencil test sebagai satu-satunya alat ukur yang terpenting dalam proses pembelajaran TIK. Sementara paper and pencil test notabene hanya berorientasi pada penilaian aspek kognitif saja. Sedangkan dalam proses pembelajaran
TIK selain aspek kognitif juga menekankan akan kemampuan
psikomotorik dalam bentuk praktikum di laboratorium komputer.
PP No.19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 64 ayat 1 menyatakan bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan. Pada Pasal 19 ayat 3 disebutkan bahwa pada jenjang pendidikan dasar
3
dan menengah penilaian menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai, dan teknik penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi, praktek dan penugasan. Sementara Pasal 25 ayat 4 menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Ini
berarti
bahwa
pembelajaran
dan
penilaian
harus
mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan), dan psikomotor (keterampilan).
Dikatakan pula oleh Sudjana (2009:8) bahwa salah satu prinsip dalam penilaian yaitu bahwa penilaian harus komprehensif agar dapat menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa apa adanya. Artinya dalam melakukan penilaian itu harus diarahkan kepada tujuan ketiga aspek tingkah laku, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian komprehensif mengandung makna sebagai penggunaan alat evaluasi yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Alat tes itu banyak ragamnya antara lain tes essay / uraian, tes objektif, dan tes penampilan. Penggunaan alat tes yang bervariasi sangat mendukung keberhasilan pengukuran pembelajaran.
Kegiatan praktikum di laboratorium komputer di sekolah tersebut memang pada dasarnya mengarah kepada ranah psikomotor dimana siswa mengikuti praktikum di laboratorium komputer, akan tetapi penilaian yang dilakukan guru masih dalam bentuk paper and pencil test yang lebih mengutamakan bobot pada produk / hasil pengerjaan daripada proses pengerjaan. Dalam sistem penilaian ini, guru juga cenderung tidak memperhatikan proses siswa saat mengerjakan soal praktikum, padahal keterampilan seharusnya dinilai melalui pengamatan langsung
4
dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung (Ryan : 1980). Secara lengkap, diagram alur sistem penilaian praktikum yang peneliti amati selama kegiatan observasi adalah sebagai berikut :
soal tes praktikum
Guru kunc
aban i jaw
tes,
nilai tes seluruh siswa
1.0 Membuat & Mencetak Soal Tes
soal tes
3.0 Memeriksa Hasil Tes
4.0
Berkas Soal l si re ko ba
m le
m
i ks
.le
a
an
sw si
ab w
n
ja
a si ri
an si
ba
ri
2.0
record nilai tes
c re
lembar soal
ha
Salin Hasil Tes
sw si a
Hasil Tes lembar hasil koreksi
lembar isian jawaban siswa
jawaban tertulis siswa
Tes Praktikum
Siswa
5.0 nilai praktikum siswa
Bagikan Hasil Tes
Gambar 1.1 Diagram alur sistem penilaian konvensional Dari diagram alur gambar 1.1 diatas dapat disimpulkan bahwa setiap lingkaran proses dari proses 1.0 sampai proses 5.0 melibatkan guru dan siswa serta dilakukan secara manual satu persatu. Hal ini kurang efektif dan efisien. Selain itu penilaian tes praktikum yang seharusnya menilai keterampilan siswa justru menggunakan paper and pencil test. Kondisi ini mendorong penggunaan
5
satu alat evaluasi secara berlebihan untuk mengukur semua tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Padahal paper and pencil test itu sendiri memiliki keterbatasan, karena tidak mampu mengukur kemampuan peserta didik yang sebenarnya dan hanya terfokus pada beberapa aspek saja serta lebih mengutamakan hasil daripada proses kerja saat ujian praktikum. Dari paparan diatas, peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran TIK, paper and pencil test saja tidak cukup , melainkan harus ada komponen penilaian lain yang dapat memberikan informasi lebih banyak tentang kemampuan peserta didik dalam proses maupun hasil pembelajaran, bukan sekedar memperoleh informasi tentang jawaban benar atau salah saja. Melihat adanya permasalahan tersebut, maka salah satu solusinya kita dapat membuat sebuah sistem asesmen yang dapat menilai kemampuan peserta didik secara sistematis dan terukur. Berdasarkan
latar
belakang
di
atas,
peneliti
mengambil
judul
“PENGEMBANGAN SISTEM ASESMEN PRAKTIKUM PEMBELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN SCREENCAST RECORDER”
, untuk
penelitian ini.
1. 2. Rumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Bagaimana membuat sistem yang mampu merekam aktivitas layar komputer setiap siswa saat ulangan praktikum di laboratorium?
6
2. Bagaimana membuat sistem yang mampu melakukan penilaian secara otomatis terhadap kemampuan psikomotorik siswa dalam mata pelajaran TIK di laboratorium? 1. 3. Batasan Masalah Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penilaian praktikum yang dimaksud hanya berlangsung saat latihan dan ulangan praktek 2. Penilaian praktikum dilaksanakan di laboratorium komputer sekolah 3. Setiap 1 unit komputer digunakan oleh 1 siswa 4. Setiap komputer harus terhubung dengan jaringan LAN 1. 4. Tujuan Penelitian Tujuan pokok dalam penelitian ini adalah untuk membuat sistem yang mampu merekam aktivitas ujian praktikum pada layar komputer siswa, kemudian melakukan penilaian hasil. Secara teknis, dalam pembuatan sistem asesmen tersebut terdiri dari beberapa tahapan utama sebagai berikut : 1. Tahap pengumpulan data 2. Tahap analisis dan perancangan 3. Tahap verifikasi, validasi, dan revisi 4. Tahap implementasi dan pelaporan
7
1. 5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti Manfaat bagi peneliti diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama duduk di bangku kuliah yang bersifat teoritis ke dalam kehidupan yang nyata secara operasional melalui penelitian ini. 2. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi bacaan mahasiswa UPI yang tertarik pada permasalahan ini. 3. Bagi pengguna sistem Bagi pengguna sistem dapat mengoptimalkan serta memudahkan guru dalam proses penilaian praktikum TIK di laboratorium. 1. 6. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menafsirkan judul skripsi ini, maka peneliti mendefinisikannya sebagai berikut: 1. 6. 1. Asesmen
Asesmen adalah suatu proses pengumpulan data siswa, baik yang dilakukan selama proses pembelajaran, maupun terhadap hasil belajar. Data-data yang dikumpulkan tersebut selanjutnya dianalisis dan hasil analisis tersebut berfungsi sebagai balikan terhadap pembelajaran, maupun sebagai bahan pengambilan keputusan terhadap status siswa.
8
1. 6. 2. Praktikum TIK Praktikum adalah subsistem dari pembelajaran yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa tentang teori atau agar siswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan mata pelajaran TIK. 1. 6. 3. Screencast Screencast adalah rekaman digital output layar komputer, juga dikenal sebagai video screen capture, dan bisa juga mengandung narasi audio. Dalam penelitian ini screencast recorder digunakan untuk merekam layar komputer siswa pada saat asesmen praktikum berlangsung. 1. 7. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang mengapa sistem asesmen ini perlu dibangun, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan skripsi ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan konsep-konsep yang menjadi tinjauan pustaka dalam mengembangkan sistem asesmen ini. Konsep tersebut diantaranya mengenai asesmen itu sendiri, praktikum pembelajaran TIK, dan konsep mengenai screencast recorder.
9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini. Metodologi tersebut memuat desain penelitian, metode pengumpulan data, metode pengembangan perangkat lunak, serta alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tahapan dalam pembangunan sistem asesmen secara terperinci berdasarkan metodologi penelitian. Selain itu, bab ini menguraikan detail mengenai hasil penelitian, yakni kinerja sistem asesmen dan tanggapan pengguna sistem. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan serta saran yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.