1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara ataupun daerah, termasuk di Indonesia. Suatu usaha dikatakan sebagai UKM jika memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha tersebut berdiri sendiri. Sesuai menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”. UKM di Indonesia pada umumnya meliputi beberapa usaha seperti usaha manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen, usaha dagang yaitu usaha yang menjual produk kepada konsumen, dan usaha jasa yaitu usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. UKM juga dapat menjadi penyerap tenaga kerja di Indonesia sesuai dengan yang dikatakan oleh Sofyan Tan direktur Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) bahwa sembilan puluh enam persen dari total tenaga kerja Indonesia terserap dalam UKM. Dr. Syarief Hasan menteri negara koperasi dan UKM dalam sambutannya untuk website program One Village One Product mengatakan bahwa UKM mampu meningkatkan pendapatan
2
dan kesejahteraan masyarakat. UKM juga memiliki fleksibilitas usaha yang bagus jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas besar karena pada umumnya usaha berkapasitas besar menghadapi berbagai macam birokrasi dalam berinovasi pada produk maupun strategi berusahanya. Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah pun sedang menggalakkan program-program untuk peningkatan usaha kecil & menengah yang ada di Indonesia serta memberikan perhatian yang khusus kepada UKM tersebut, seperti pada UU no 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Dalam konteks daya saing ekonomi daerah dan pengembangan ekonomi lokal, kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro, kecil, dan menengah di Indonesia yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk. Walau diakui pula bahwa UKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia, tetapi kontribusi dalam output nasional di kategorikan rendah. Karena itu kebijakan bagi UKM bukan karena ukurannya yang kecil, tapi karena produktivitasnya yang rendah. Peningkatan produktivitas pada UKM, akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat karena UKM adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya. Masalah yang sering dialami oleh UKM ialah dalam hal pemasaran dan finansial. UKM memiliki keterbatasan dalam hal pemasaran dikarenakan adanya tekanan-tekanan persaingan, baik dipasar domestik dari produk-produk yang serupa buatan pengusahapengusaha besar dan impor, maupun di pasar ekspor. Selain itu keterbatasan finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan output
3
jangka panjang. Penerapan teknologi ICT untuk promosi dan akses informasi mengenai keberadaan UKM pun menjadi terhambat oleh permasalahan ini. Sementara itu pada faktanya ekonomi Indonesia sebagian besar didominasi (sekitar 98%) oleh UKM yang berjumlah sekitar 51.3 juta usaha, dimana sekitar 3 juta bergerak di sektor industri (IKM). Kontribusi pada ekonomi adalah sebesar 70 Miliar US$ pada tahun 1999 (sekitar 57 % PDB). Sebagian besar UKM di Indonesia atau 97% nya memiliki omzet bulanan lebih kecil dari Rp. 50 juta sehingga dapat diperkirakan bahwa kemampuan ekonominya pun relatif rendah. Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di usaha mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan usaha yang lebih besar. Lebih jauh, terbatasnya akses pada permodalan, publikasi informasi dan penerapan teknologi informasi membuat lemahnya daya inovasi yang diyakini penting bagi daya saing usaha. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah diatas dibutuhkan teknologi dalam inovasi, pemasaran atau promosi untuk mengembangkanUKM di Indonesia. Dan dalam penelitian ini teknologi tersebut dititik-beratkan kepada penggunaan web services sebagai layanan dalam pengaksesan dan penambahan informasi mengenai UKM di Indonesia. Web-service kepada penelitian yang sudah pernah di buat, Portal Indonesia memeiliki sesuatu yang berbeda seperti, terdapatnya katalog online barang, dan mempasarkan barang-barang UKM Indonesia.
4
1.2
Ruang Lingkup Ruang Lingkup pada web SME Portal Indonesia dibatasi pada: 1.
Segmen pengguna mulai dari para anggota maupun individu lain yang belum menjadi anggota
2.
Peralatan yang digunakan pada skripsi ini adalah browser pada PC
3.
Aplikasi web yang dimaksud hanya terbatas pada layanan UKM melalui web
4.
Penulisan skripsi ini tidak membahas security jaringan
5.
Layanan yang bisa diakses lewat web adalah pencarian UKM di Indonesia, informasi UKM di Indonesia, pemasangan iklan atau sponsor, dan pendaftaran anggota.
1.3
Tujuan dan manfaat Web service ini dibuat untuk membantu para web developer dalam
membuat
aplikasi (web atau desktop)guna mendapatkan dan menyimpan data seperti produk, data UKM, atau produk apa saja yang di hasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengembangkan dan mengimplementasikan portal UKM Indonesia yang menerapkan teknologi Web services. 2. Menjadikan portal ini sebagai portal UKM Indonesia yang terbuka bagi siapa saja, dan informasi dapat diperbaharui dengan mudah oleh pihak yang berkepentingan. 3. Membantu perkembangan UKM khususnya dalam pendataan dan publikasi datadata mengenai UKM.
5
4. Dihasilkannya sistem portal web yang berguna bagi UKM, bahkan dapat dijadikan bahan percontohan untuk sub sektor lainnya 5. Terciptanya media promosi dan koordinasi yang lebih baik diantara UKM yang ada di Indonesia melalui teknologi informasi terkini.
1.4
Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini antara
lain: 1. Metode Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari buku-buku dan literatur-literatur yang menunjang materi pembuatan skripsi 2. Metode Analisis Tahap yang dilakukan dalam analisi sistem, yaitu: a. Melakukan survei sistem yang sedang berjalan. b. Analisi terhadap hasil survey. c. Identifikasi masalah yang ada . 3. Metode Perangcangan Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah: a. Perancangan alur kerja sistem. b. Perancangan interface. c. Perancangan pseudocode
6
1.5
Sistematika Penulisan
Bab 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi gambaran umum tentang penulisan skripsi, yakni latar belakang permasalahan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengembangan yang di gunakan serta sistematika penulisan untuk menjelaskan pokokpokok permasalahan.
Bab 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang definisi-definisi dan teori-teori yang berkaitan dengan skripsi ini, yang disaring dari berbagai sumber, baik dari buku refrensi, maupun internet.
Bab 3 ANALISA KEBUTUHAN SISTEM Bab ini membahas mengenai detail UKM yang ada di Indonesia dan yang terdaftar di SMESCO Indonesia, yang mencakup nama item, kode barang, dan harga barang peritem. Bab ini juga membahas masalah dan hambatan yang dialami dalam sistem, beserta alternatif pemecahan masalah.
Bab 4 IMPLEMENTASI dan EVALUASI Bab ini membahas mengenai sistem baru, perangkat lunak yang dirancang, rencana implementasinya dan pengembangan lebih lanjut dari sistem yang di buat.
Bab 5 KESIMPULAN dan SARAN
7
Pada bab ini disampaikan kesimpulan berdasarkan analisis, perancangan, implementasi, dan evasluasi yang dilakukan, dan saran-saran yang dibutuhkan untuk pengembangan yang lebih lanjut.