BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap tempat tinggal sejak pertama kali manusia mengenal perlunya suatu tempat untuk berteduh, mereka memerlukan suatu produk yang dapat melindungi, menjaga, menandakan, serta memberikan suatu privasi bagi mereka dan keluarga mereka didalam tempat mereka berteduh. Sebelum mereka mengenal adanya bijih besi, mereka menggunakan kayu sebagai produk pelindung rumah mereka seperti untuk pintu, pagar, jendela, dan produk pengaman rumah lainnya. Namun lambar laun setelah mereka mengenal adanya sumber alam bijih besi, mereka mulai sedikit demi sedikit meninggalkan kebiasaan mereka untuk menggunakan kayu sebagai alat pengaman. Dengan alasan bahwa kayu tidak cukup kuat digunakan sebagai alat pengaman dan mempunyai jangka waktu pemakaian rendah jika dibandingkan dengan besi. Dengan adanya perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan terhadap kebutuhan konsumen terhadap produk pengaman tempat tinggal. Dari yang semula hanya sebagai alat pengaman saja menjadi suatu produk pengaman yang tidak hanya memperhatikan dari sisi kegunaan, tetap juga dari segi estetika. Produk ini dinamakan dengan wrought iron. Produk ini tidak hanya digunakan sebagai alat pengaman
1
tempat tinggal saja, tetapi juga dapat dibuat menjadi furniture maupun alat-alat pembantu rumah tangga lainnya. Seiring dengan gaya hidup yang ada terhadap produk wrought iron ini, maka terjadi peningkatan permintaan terhadap produk wrought iron. Sebagai perusahaan yang memproduksi produk wrought iron, P.T. Kreatif Indosuccess ingin melakukan perluasan terhadap kapasitas produksi untuk memenuhi jumlah permintaan yang semakin meningkat. Beberapa cara sudah dilakukan oleh P.T. Kreatif Indosuccess, diantaranya adalah dengan penambahan jumlah karyawan, penambahan jumlah mesin dan peralatan yang digunakan, penggantian mesin yang digunakan dengan mesin yang lebih canggih atau otomatis, sampai dengan penambahan lantai produksi ke lokasi lain. Dalam usaha peningkatan kapasitas produksi yang dilakukan, perusahaan mengalami beberapa kendala-kendala yang sangat mengganggu hasil produksi yang dihasilkan. Kendala-kendala tersebut terjadi seperti dalam hal kerusakan mesin dan dies (cetakan) yang tidak dapat diperkirakan, sumber daya (supplai) bahan baku yang dgunakan, sumber daya manusia untuk mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan. Maka dari itu perlu dilakukan pensimulasian terhadap tingkat pelayanan mesin.
Karena dengan disimulasikan tentang tingkat pelayanan mesin maka
perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi dan kapasitas produksi mesinmesin yang digunakan untuk memperoleh hasil yang optimal.
2
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dalam hal identifikasi masalah, perlu untuk melakukan peninjauan terhadap lapangan dan melakukan beberapa wawancara terhadap manager operasi dan para operator mesin untuk memperoleh informasi dan data-data yang akurat. Setelah dilakukan penelitian dan wawancara terhadap PT. Kreatif Indosuccess, didapat bahwa perusahaan ini memerlukan suatu simulasi pemecahan masalah terhadap kinerja mesin – mesin yang digunakan. Sementara hal ini adalah hal yang sangat kritis bagi hasil produksi yang akan dihasilkan oleh suatu perusahaan. Karena jika perusahaan dapat memprediksikan kinerja mesin - mesin , maka kelancaran lini produksi akan dapat terjamin kecuali terdapat kesalahan dari faktor-faktor lain. Dari seluruh permasalahan yang ada, maka akan dapat dicoba untuk dibuat suatu simulasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh PT. Kreatif Indosuccess. Dari sekian banyak mesin yang digunakan oleh perusahaan ini, maka didalam skripsi ini hanya diambil satu jenis mesin utama saja yang dapat menghasilkan berbagai jenis produk tergantung dari penggunaan cetakan pada mesin ini. Mesin ini disebut dengan mesin emboosing, yang digunakan untuk mencetak besi batangan (bahan baku) menjadi besi siap pakai yang sudah mempunyai berbagai macam motif. Sebab dipilihnya mesin ini adalah karena dapat dikatakan paling sering digunakan oleh PT. Kreatif Indosuccess Dari pokok permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
3
beberapa pertanyaan masalah yang harus dijawab dalam pembuatan skripsi ini. Permasalahan yang harus dijawab adalah: 1. Bagaimana
cara
mengoptimalkan
penggunaan
mesin
embossing
untuk
memperoleh hasil produk yang diinginkan dan sesuai dengan standar yang telah ada? 2. Berapa kapasitas produksi optimal mesin embossing yang seharusnya dapat tercapai dalam suatu periode tertentu? 3. Berapa jumlah mesin yang efisien dan efektif untuk mencapai target produksi jika perusahaan ingin melakukan penambahan unit mesin maksimum sebanyak 2 unit.
1.3
Ruang Lingkup Dalam pembuatan produk besi tempa, PT. Kreatif Indosuccess melayani
pembuatan besi tempa secara make to stock dan make to order. Dimana dalam pembuatan besi tempa secara make to stock ditujukan untuk para pengguna bahanbahan setengah jadi seperti bengkel-bengkel atau toko-toko luar kota. Produk-produk yang dihasilkan untuk make to stock adalah produk-produk setengah jadi yang sering dibeli oleh bengkel-bengkel lain. Produk-produk barang setengah jadi tersebut diantaranya adalah besi-besi batangan berbentuk persegi dengan berbagai ukuran dan dengan berbagai jenis motif tempaan, selain itu dijual juga aksesories-aksesories besi lain seperti daun-daun, tiang-tiang railing tangga, bunga-bunga, cat khusus untuk wrought iron, kuningan, dan aksesories-aksesories lain. Sedangkan untuk pembuatan
4
make to order, perusahaan ini melayani pesanan khusus dari konsumen dengan harga yang cukup tinggi. Untuk pembuatan make to order, perusahaan ini melayani pembuatan pagar, pintu, teralis, meja, ranjang, dan lain-lain. Namun biasanya perusahaan ini berfokus pada pembuatan pagar dan pintu untuk kalangan atas. Dari banyaknya mesin-mesin yang digunakan oleh PT. Kreatif Indosuccess, hanya akan dibahas satu mesin saja. Yaitu mesin yang disebut dengan mesin embossing yang mana kegunaannya adalah untuk memberi motif pada bahan baku seperti besi kotak, besi plat strip, dan besi pipa. Dipilih mesin ini untuk dibahas karena mesin inilah yang paling sering digunakan dan paling banyak terdapat antrian. Dari alasan tersebut akan dicoba untuk dibuat suatu sistem simulasi untuk mesin embossing ini dengan harapan adanya peningkatan efektifitas dan efisiensi dari tingkat pelayanan dari mesin embossing ini. Sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung terjadi peningkatan terhadap hasil produksi perusahaan ini. Pembahasan hanya dilakukan untuk mesin embossing, dikarenakan hanya untuk mesin ini saja perusahaan akan melakukan penambahan unit untuk mencapai target produksi. Permbahasan hanya dilakukan terhadap mesin saja karena menurut pengamatan, kinerja operator tidak terlalu berpengaruh pada jumlah hasil produksi mesin embossing. Untuk melakukan proses simulasi ini, digunakan bantuan satu sistem perangkat lunak yang bernama PROmodel untuk mempermudah simulasi dari mesin embossing ini.
5
Penjelasan-penjelasan diatas menyimpulkan bahwa pengamatan-pengamatan akan lebih banyak dilakukan pada ruang dimana proses produksi berlangsung.
1.4
Tujuan dan Manfaat Dengan
adanya
simulasi
terhadap
pelayanan
mesin,
maka
perusahaan
mengharapkan beberapa manfaat dapat diperoleh dari simulasi ini. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang mungkin akan didapat oleh perusahaan, yaitu: 1. Untuk mengoptimalkan penggunaan mesin 2. Kapasitas produksi optimal mesin 3. Mengetahui jumlah mesin optimal 4. Mengetahui perkiraan jumlah hasil produksi yang optimum dengan jumlah mesin yang optimal. Sedangkan untuk manfaatnya adalah: 1. Memperoleh peningkatan efiktifitas dan efisiensi mesin. 2. Mengetahui kapasitas produksi mesin embossing dalam satuan waktu produksi.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan yang diteliti sebagai objek penelitian ini bernama PT. Kreatif Indosuccess yang merupakan sebuah perusahaan pengolah bahan mentah yaitu berupa besi lebih tepatnya besi batangan berbentuk pipa (besi berongga) maupun besi padat dengan berbagai macam bentuk dan ukuran (kotak, bulat, dan strip plat)
6
sehingga menjadi bahan setengah jadi. Perusahaan ini mulai berdiri pada tahun 1992 dengan sebagai otak dari pendiri perusahaan ini adalah Bapak Tjahyadi Djaja S. Sejak pertama kali perusahaan ini berdiri sudah berbentuk Perseroan Terbatas dengan Tjahyadi Djaya S. sebagai direktur utamanya. Perusahaan yang menempati lahan seluas kurang lebih 650 m2 di daerah Ciputat, pertama sekali mempunyai karyawan tetap sebanyak 25 karyawan termasuk tenaga tak langsung. Pada tahun 1994an terjadi peningkatan jumlah karyawan hingga berjumlah 150 karyawan. Namun pada pertengahan tahun 1997, perusahaan mulai mengadakan perubahan besar-besaran terhadap sistem produksinya. Yang semua hanya menggunakan tenaga manual (manusia) diganti hamper seluruhnya dengan menggunakan tenaga mesin-mesin yang cukup canggih. Jumlah karyawan dikurangi oleh kebijakan perusahaan sehingga hanya menjadi 45 karyawan tetap dan lepas dikarenakan penggunakan mesin-mesin semi otomatis yang menggantikan tugas karyawan. Jam kerja perusahaan ini dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00. dengan waktu istirahat mulai pukul 12.00 sampai pukul 13.00 kecuali hari Jumat yang dimulai pukul 11.30 sampai dengan 13.00. Hari kerja sebanyak 6 hari dalam seminggu, hari minggu dan hari besar merupakan hari libur. Upah karyawan dibagibagi menurut keahliannya masing-masing, upah operator mesin umumnya lebih tinggi dari upah para karyawan lain dikarenakan para operator mesin harus bertanggung jawab jika terjadi kerusakaan atas mesin yang mereka gunakan. Dengan
7
kebijakan yang ketat perusahaan hanya memperbolehkan para operator saja yang dapat menggunakan mesin, karena mesin-mesin ini sangat sensitif dalam penggunaannya. Sedangkan gaji untuk para karyawan tak langsung tergantung dari tingkat jabatan masing-masing. Perusahaan ini pula dapat disebut sebagai perusahaan pelopor pengguna mesin pembuatan besi tempa yang di impor dari Jerman pertama di Indonesia. Hingga sekarang perusahaan ini adalah perusahaan yang memiliki mesin pembuatan besi tempa terbanyak dan terlengkap di Asia Tenggara. Dalam menjaga mutunya,perusahaan selalu dikontrol setiap tahun oleh produsen mesin yang langsung datang dari Jerman. Selain itu, perusahaan juga melakukan pemeriksaan terhadap produk yang dihasilkan sebelum dilakukan pengiriman kepada konsumen. Jika terjadi cacat sedikti saja, maka perusahaan akan berusaha untuk melakukan perbaikan (rework) jika dimemungkinkan. Jika tidak dapat diperbaiki maka perusahaan akan membuang produk yang cacat dan menggantinya dengan yang baru. Perusahaan ini pada dasarnya mempunyai dua divisi dalam pembuatan besi tempa, divisi pertama adalah divisi yang mengurusi pembuatan-pembuatan besi tempa dari bahan mentah menjadi bahan siap pakai atau barang setengah jadi. Sedangkan pada divisi kedua adalah divisi yang mengurusi pesanan khusus dari pada pelanggan untuk memperindah rumah mereka dengan memesan pintu, pagar, teralis, dan barangbarang lain dengan harga yang relatif tinggi. Untuk divisi pertama, biasanya
8
perencanaan produksinya direncanakan secara make to stock, namun tidak tertutup kemungkinan akan adanya pesanan-pesanan khusus dari konsumen. Jadi perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk melakukan make to order jika terdapat kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Untuk divisi kedua sudah pasti perusahaan menerapkan perencanaan produksi make to order, dikarenakan dalam pembuatan pintu, pagar, teralis, dan barang-barang besi tempat yang lainnya, motif tergantung dari keinginan konsumen dan ukuran dari setiap rumah konsumen pasti berbeda antara satu dengan yang lainnnya. Hasil produksi PT. Kreatif Indosuccess ini telah tersebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Jambi, Medan, Batam, dan kota-kota lain di Indonesia. Selain dalam negeri, produk PT. Kreatif Indosuccess ini juga telah menembus pasar manca negara, diantaranya Singapore, Malaysia, Australia, Jerman, Austria, dan Italia.
9