BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, pembangunannya terus
mengalami peningkatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanankeamanan. Transportasi merupakan hal yang penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditas perdagangan dan industri, sehingga prasarana publik memiliki nilai ekonomi, nilai sosial dan strategis. Pembangunan sektor transportasi diarahkan pada terwujudnya sistem transportasi yang handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara efektif dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa, mendukung pola distribusi nasional serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka perwujudan wawasan nusantara. Menurut Tjiptono dan Anastasia (2004) menyatakan persaingan bisnis jasa pengiriman barang di Indonesia pada saat ini semakin meningkat, seiring dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang sejenis yang bergerak dalam bidang yang
1
2
sama. Untuk menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Salah satu perusahaan yang saat ini ikut serta dalam persaingan pengadaan jasa pengiriman barang adalah Perusahaan Perorangan (PO) BM Jaya Trans. PO BM Jaya Trans merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman jasa, berdiri sejak tahun 2009 dan mendapatkan surat ijin perdagangan (SIUP) pada tahun 2011 dengan nomor 01318/10-12/PK/X/2011 atas nama Herdi Herdian. Permasalahan yang dihadapi oleh PO BM Jaya Trans adalah menurunnya kinerja karyawan dimana mengakibatkan adanya penurunan pendapatan sebagaimana terlihat pada tabel 1.1 dan grafik 1.1 Tabel 1.1 Pendapatan PO BM Jaya Trans Tahun 2011-2014
Tahun Pendapatan (Rupiah) 2011
520.234.000
2012
511.067.000
2013
487.552.000
2014
477.622.000
Sumber : data perusahaan PO BM Jaya Trans
3
Grafik 1.1 Pendapatan PO BM Jaya Trans Tahun 2011-2014
Pendapatan (Rupiah) 540,000,000 520,000,000
Pendapatan (Rupiah)
500,000,000 480,000,000
Linear (Pendapatan (Rupiah))
460,000,000 440,000,000 2011
2012
2013
2014
Sumber : data perusahaan PO BM Jaya Trans Kinerja karyawan merupakan kunci sukses dari suatu perusahaan dan menjadi penentu bertambah atau berkurangnya pendapatan dari perusahaan sebagaimana Rivai (2004: 309) mendifinisikan kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan (organisasi). Melihat pentingnya kinerja karyawan tersebut maka dibutuhkan usaha untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja karyawan, Adapun menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001), secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu Variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang pada akhirnya memengaruhi kinerja
4
personel. Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas. Adapun diagram teori perilaku dan kinerja digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Diagram Teori Perilaku Dan Kinerja
Sumber : Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001) Faktor yang diduga menurunkan kinerja karyawan adalah pemberian insentif yang masih kurang baik, hal tersebut didasari dari hasil wawancara pada karyawan PO BM Jaya Trans yang menyatakan ketidakjelasan patokan pemberian insentif serta besaran insentif yang selalu berbeda-beda dari satu karyawan dengan karyawan lain meskipun beban kerja yang sama. Insentif dapat mempengaruhi kinerja sesuai dengan pernyataan Gomez, Balkin dan Heneman (2002) mengungkapkan Insentif digunakan untuk mendorong karyawan dalam memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil kerjanya,
5
pemberian tersebut bermanfaat bagi perusahaan maupun karyawan. Insentif sendiri menurut Hasibuan (2001) menyatakan insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang di pergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi. Selain insentif, yang diduga menurunkan kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang menurun, hal tersebut didasari dari data keterlambatan pengiriman barang, sebagaimana terlihat pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Keterlambatan Pengiriman
Tahun/Bulan Jumlah Keterlambatan Pengiriman Januari 2015
12
Febuari 2015
9
Maret 2015
11
April 2015
16
Mei 2015
17
Juni 2015
19
Sumber : data perusahaan PO BM Jaya Trans
6
Disiplin kerja menurut Rivai (2008) adalah Suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan Simamora (2008) bahwa Disiplin adalah Prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Dari kedua pengertian tersebut maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan perorangan maupun kelompok berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja, sesuai dengan pernyataan Saydam dalam Mustawan (2014) Kinerja karyawan pada suatu perusahaan memiliki andil yang sangat besar terhadap pencapaian target dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, dan tenaga kerja tanpa ditunjang disiplin kerja yang baik, maka tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak akan mencapai hasil yang maksimal, bahkan mungkin akan mengalami kegagalan yang dapat merugikan organisasi dimana ia bekerja. Karyawan yang melakukan pekerjaan tanpa kedisiplinan akan berdampak negatif pada perusahaan, yang pada akhirnya akan memengaruhi kinerja karyawan tersebut, oleh karena itu semakin baik disiplin kerja karyawan maka akan semakin meningkatkan kinerjanya.
7
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat diambil judul untuk penelitian ini yaitu “Pengaruh Insentif Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PO BM Jaya Trans” 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi karyawan PO BM Jaya Trans mengenai insentif, disiplin kerja dan kinerjanya? 2. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan PO BM Jaya Trans? 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PO BM Jaya Trans? 1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Berikut merupakan maksud dan tujuan penulis dalam melaksanakan penelitian
ini : 1.3.1
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PO BM Jaya Trans.
8
1.3.2
Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui persepsi karyawan PO BM Jaya Trans mengenai insentif, disiplin kerja dan kinerja karyawan PO BM Jaya Trans . 2. Mengetahui pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan PO BM Jaya Trans. 3. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PO BM Jaya Trans. 1.4
Metode Penelitian Metode penelitian dalam proses penyusunan laporan skripsi ini menggunakan
metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Nasir (2007), tujuan metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan diteliti.Sedangkan menurut Marzuki (2002), metode riset atau metode verifikatif adalah “menguji suatu pengetahuan”. Metode verifikatif bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis, pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Selain itu juga penelitian ini menggunakan metode survei, yang mengambil sampel data suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian bertempat di PO BM Jaya Trans yang beralamat di Jln. Manglid No. 21. Margahayu Selatan, Bandung. Adapun waktu penelitian adalah dari Mei 2015 sampai dengan selesai.