BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman berbasis teknologi seperti saat ini, hampir semua orang memiliki handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang dapat dibawa kemana-mana untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Selain berfungsi sebagai alat telekomunikasi, handphone pada saat ini juga dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur dan fasilitas yang menjadikannya menjadi semakin bermanfaat dan menarik. Perkembangan bisnis handphone pada saat ini didorong oleh jumlah penggunanya yang terus meningkat dari hari ke hari. Tahun 2010 di Indonesia tercatat
pengguna
handphone
sebanyak
±159.248.000
pengguna
(www.teknojurnal.com). Penetrasi pasar handphone di Indonesia dapat kita lihat pada data yang diliris oleh Nielsen Company seputar peningkatan jumlah penguna handphone di Indonesia pada Gambar 1.1 berikut:
Sumber : www.teknojurnal.com(Agustus, 2011)
Gambar 1.1 Kepemilikan Handphone di Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat pada Gambar 1.1 bahwa terjadi peningkatan hampir tiga kali lipat dari jumlah kepemilikan handphone di Indonesia pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2005, sedangkan penggunaan telepon rumah mengalami penurunan lebih dari 50% sejak tahun 2005. Peningkatan jumlah kepemilikan handphone ini disebabkan karena semakin murahnya harga handphone, semakin beragamnya fasilitas yang ditawarkan dan karena kepraktisan handphone yang mudah di bawa kemana-mana (www.teknojurnal.com). Dari keseluruhan jumlah pengguna handphone di Indonesia, segmen yang paling dibidik di Indonesia adalah golongan anak muda. Berikut ini diperlihatkan data konsumen handphone di Indonesia berdasarkan umur :
Sumber : www.teknojurnal.com(Agustus, 2011)
Gambar 1.2 Konsumen Handphone di Indonesia Berdasarkan Umur Dari Gambar 1.2 terlihat jelas bahwa golongan anak muda menempati urutan teratas dan bahkan jumlah pengguna dari golongan usia tersebut meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2010 sejak tahun 2005. Bahkan dari gambar juga
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat bahwa jumlah penguna handphone pada usia 10-14 tahun meningkat dengan tajam sejak tahun 2005. Saat ini merek handphone yang terdapat di pasar Indonesia antara lain: Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Siemens, LG, Philips, Motorola, Panasonic, Nexian, Mito, dll. Dimana setiap merek handphone ini menawarkan seri dan model yang sangat bervariasi. Pasar handphone di Indonesia semakin ramai ditambah lagi dengan masuknya BlackBerry produksi RIM (Research In Motion). BlackBerry pertama sekali masuk di Indonesia pada pertengahan Desember 2004. Sejak pertama sekali masuk di Indonesia, BlackBerry langsung menjadi pusat perhatian karena berbagai kemampuan yang terdapat di dalamnya. Pada tahun 2009 jumlah pengguna BlackBerry diprediksi berkisar 300-400 ribu pengguna (www.indonesiaoptimis.com). Fitur yang menjadi andalan BlackBerry adalah surat e-gegas (push email). Dengan Push email seluruh email yang masuk dapat diteruskan langsung ke handphone dan memungkinkan para penggunanya terhubung secara terus menerus dengan dengan dunia maya melalui jaringan telepon selular yang tersedia (http://wikipedia.org). BlackBerry juga memiliki berbagai fitur menarik yang menjadikannya sangat cocok untuk segmen anak muda, ditambah lagi dengan bentuknya
yang sangat
stylish sehingga
menyebabkan penggunaan handphone canggih ini sangat fenomenal di Indonesia sampai menjadi suatu kebutuhan fashion dan mengalami pergeseran dari fungsi kerja ke life style (www.okezone.com). Sebelum munculnya BlackBerry, Nokia merupakan pemimpin dalam industri handphone di dalam negeri. Nokia menghadirkan handphone dengan seri
Universitas Sumatera Utara
yang sangat beragam, mulai dari seri yang hanya mendapat sentuhan teknologi low end, hingga smart phone dengan tekhnologi yang high end sperti Nokia seri 8000, E- Series , dan N –Series yang dilengkapi dengan berbagai fitur internet dan Microsoft office (www.nokia.co.id). Tingginya minat konsumen terhadap handphone Nokia dapat kita lihat dalam data Tabel 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Urutan Merek Handphone yang Paling Diminati 2010 MEREK TBI Nokia 72,0% Sony Ericsson 9,6% BlackBerry 4,3% Samsung 3,3% Huawei 2,4% Motorola 1,5% Sumber : www.topbrand-award.com
Pada Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa pada tahun 2010 Nokia menguasai sebagian besar pangsa pasar di Indonesia yaitu sebesar 72,0% yang artinya lebih dari setengah pengguna handphone di Indonesia mengunakan produk Nokia. Pada tahun yang sama BlackBerry hanya mampu menguasai pasar sebesar 4,3%. Namun dengan masuknya BlackBerry posisi Nokia sebagai handphone yang paling diminati mulai tergeser. Pada saat ini banyak konsumen mulai berpindah merek ke BlackBerry. Brand switching adalah perpindahan merek yang digunakan oleh pelanggan untuk setiap waktu penggunaan (www.swa.co.id). Perilaku Perpindahan merek (Brandswitching) dapat terjadi karena beragamnya produk yang ditawarkan di pasar, sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah
Universitas Sumatera Utara
dengan produk yang telah dibeli konsumen sehingga konsumen memutuskan beralih ke merek lain. Perpindahan merek yang dilakukan konsumen ke BlackBerry dapat kita lihat pada tingginya minat konsumen terhadap BlackBerry yang terlihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Urutan Merek Handphone yang Paling Diminati 2011 MEREK TBI BlackBerry 41,5% Nokia 39,8% iPhone 6,2% Samsung 5,3% Sony Ericsson 3,3% Sumber : www.topbrand-award.com
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 BlackBerry menempati posisi pertama sebagai handphone yang paling diminati di Indonesia. BlackBerry mampu menguasai konsumen sebesar 41,5% meningkat 10 kali lipat dari tahun sebelumnya, sedangkan Nokia hanya mampu menguasai pasar sebesar 39,8%. Pada awal kemunculannya di Indonesia pada tahun 2004, BlackBerry masih dianggap sebagai handphone mewah bagi sebagian besar konsumen. Hal ini disebabkan harganya yang sangat mahal bila di bandingkan handphone merek lainnya termasuk Nokia. Hanya golongan tertentu saja yang mampu membeli BlackBerry pada awal kemunculannya. Seiring dengan berjalannya waktu harga BlackBerry pada saat ini telah mengalami penyesuaian sehingga sudah terjangkau bagi konsumen di Indonesia. Harga yang sudah terjangkau ini memungkinkan BlackBerry dapat dimiliki oleh golongan anak muda seperti para mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai smart phone, BlackBerry hadir dengan berbagai atribut produk yang sangat menarik yang tidak ada pada handphone Nokia. BlackBerry memiliki kualitas yang baik dan dikemas dengan gaya serta desain yang sangat menarik. BlackBerry hadir dengan keypad qwerty yang dipadukan dengan trackpad/trackball yang membuat tampilanya semakin unik. Selain itu BlackBerry juga memiliki layar dengan ukuran yang lebar, sehingga memudahkan pemakainya dalam melihat gambar maupun melakukan berbagai aktivitas menulis dan membaca teks. Selain tampilannya yang stylish ini, salah satu yang menjadi keunggulan BlackBerry dibandingkan Nokia adalah fitur BlackBerry Messenger (BBM) yang tidak ada pada handphone Nokia. BBM mirip dengan Yahoo Messenger namun dilakukan melalui jaringan BlackBerry dengan saling bertukar nomor identitas (pin) dengan sesama pengguna BlackBerry. BlackBerry Messenger pada saat sudah tumbuh menjadi suatu komunitas yang menarik perhatian banyak konsumen. Selain mengakses situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter, pada saat ini BBM-an juga merupakan salah satu aktifitas yang sangat populer di sebagian besar kalangan anak muda khususnya mahasiswa. Bahkan mungkin, untuk kalangan mahasiswa dari keseluruhan kelebihan yang dimiliki BlackBerry, komunitas BlackBerry Messenger merupakan bagian yang paling menarik perhatian. Kebutuhan mencari variasi juga menjadi salah satu alasan mengapa konsumen Nokia mulai melirik BlackBerry. Walupun sudah merasa puas dengan produk nokia yang selama ini digunakannya, tetap saja muncul perasaan jenuh terhadap merek tersebut. Untuk mengatasi rasa jenuh ini maka konsumen nokia
Universitas Sumatera Utara
secara spontan mencari dan membeli merek baru. Konsumen yang merasa jenuh ini kemudian memutuskan untuk mencoba merek BlackBerry yang memang sedang ramai dibicarakan pada saat ini. Mahasiswa yang sebagian besar terdiri dari golongan anak muda merupakan salah satu pangsa pasar yang potensial bagi produsen handphone, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi USU yang pada umumnya aktif dalam mengikuti perkembangan teknologi dan selalu up to date. Memiliki handphone dengan teknologi canggih dan sedang fenomenal merupakan suatu tantangan tersendiri bagi mereka. Diantara banyaknya merek handphone yang beredar, untuk saat ini BlackBerry memiliki tempat tersendiri bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Sebagai konsumen dari kalangan anak muda, menggunakan BlackBerry menimbulkan kesan modern dan menimbulkan prestise bagi mereka. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, serta didukung oleh data yang ada, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Brandswitching Handphone dari Nokia ke Blacberry dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah harga, atribut produk, komunitas dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh terhadap keputusan
Universitas Sumatera Utara
brandswitching handphone dari Nokia ke BlackBerry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, atribut produk, komunitas dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan brandswitching handphone dari Nokia ke BlackBerry pada mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat, baik bagi peneliti, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapaun manfaat yang diharapkan adalah: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan produknya agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar produsen handphone yang semakin meningkat. b. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh peneliti di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada
Universitas Sumatera Utara
di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman peneliti dalam bidang manajemen khususnya dibidang pemasaran. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara