BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting sebagai salah satu tempat investasi keuangan dalam dunia perekonomian. Pengertian pasar modal menurut Tandelilin (2010:26) merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut bursa efek. Oleh karena itu bursa efek merupakan arti pasar modal secara fisik. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya ataupun untuk
memperluas usahanya.
Dengan alternatif pendanaan dari pasar modal, perusahaan dapat beroperasi dan mengembangkan kegiatannya.
bisnisnya
dan
pemerintah
dapat
membiayai berbagai
Investasi pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada real asset atau pada financial asset (Jogiyanto, 2010:7). Investasi pada real assets seperti tanah dan properti, sedangkan pada financial asset investor dapat berinvestasi pada pasar uang dan pasar modal. Pada pasar uang investor dapat menggunakan instrumen seperti commercial paper atau sertifikat deposito untuk berinvestasi, sedangkan pada pasar modal investor dapat menginvestasikan dananya dengan menggunakan instrumen seperti saham dan obligasi. Dalam dunia usaha semua investor yang melakukan investasi pasti mengharapkan tingkat pengembalian (return) sesuai dengan dana yang diinvestasikan. Prinsip dalam berinvestasi adalah melakukan trade off antara return yang diharapkan dengan risiko yang ditanggung oleh investor. Namun tingkat pengembalian harapan investor tidak selalu sesuai dengan tingkat pengembalian aktual yang akan diperoleh sehingga investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa investor menghadapi risiko investasi. Oleh karena itu investor harus dapat memperkirakan seberapa besar risiko yang harus ditanggungnya. Ada alasan yang logis yang membuat investor lebih menyukai berinvestasi dalam financial asset, yaitu lebih likuid, lebih mudah dalam melakukan diversifikasi dan mudah dalam merubah kombinasi dari sekuritas yang dibeli. Dalam melakukan investasi di pasar modal terdapat dua risiko yang harus dihadapi oleh investor yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah risiko yang harus ditanggung oleh investor yang tidak dapat dikurangi dengan cara mendiversivikasi sekuritasnya. Sedangkan unsystematic risk adalah
risiko yang harus ditanggung oleh investor yang dapat dikurangi dengan cara diversifikasi sekuritas yang dimilikinya. Dengan kata lain, investor dapat lebih mudah dalam membentuk dan merevisi portofolio. Portofolio adalah kombinasi sekumpulan aset yang dimiliki investor dengan membentuk portofolio, investor dapat mengurangi risiko yang diterimanya. Karakteristik investasi pada saham salah satunya adalah kemudahan untuk menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai saham yang ditawarkan, meskipun dengan melakukan diversifikasi sangat efektif menurunkan risiko investasi, tetapi tidak dapat menghilangkannya. Dengan penyebaran risiko tersebut dimaksudkan apabila salah satu nilai saham yang dibeli jatuh, akan dapat terkompensasi oleh nilai saham yang lain. Dasar yang digunakan dalam pembentukan portofolio adalah dengan memilih portofolio yang optimal. Dengan begitu, investasi dapat memberikan expected return yang lebih besar dengan risiko yang sama, atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Untuk menentukan mana portofolio yang optimal, dibutuhkan suatu model. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal (Jogiyanto, 2010:179). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan model indeks tunggal. Karena lebih sederhana dibandingkan model Markowitz. Pada model Markowitz untuk sejumlah n aktiva membutuhkan perhitungan sebanyak n buah return, n buah varians dan n ( n – 1 ) 2 buah kovarian. Dengan demikian, jumlah perhitungan yang dibutuhkan untuk menghitung risiko portofolio model Markowitz adalah 2 n + ( n ( n – 1 ) / 2 ). Untuk model indeks tunggal, hanya
dibutuhkan perhitungan sebanyak 3 n + 1, yaitu n buah return, n buah β dan n buah varian dari kesalahan residu serta sebuah varian return indeks pasar (Jogiyanto, 2010:209). Perusahaan LQ45 dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini karena LQ45 merupakan kumpulan saham perusahaan dengan kinerja yang baik. Saham-saham ini direvisi setiap Februari dan Juli untuk merevisi komposisi saham perusahaan mana yang kurang baik untuk dikeluarkan, serta memilih perusahaan yang baru sebagai penggantinya, tujuan revisi ini agar diperoleh tolok ukur kinerja saham yang dapat diandalkan. Analisis portofolio pada saham perusahaan yang tergabung dalam kelompok saham LQ45 dilakukan untuk menemukan perusahaan yang paling optimal sebagai obyek investasi, dimana sebagai hasil akhir analisis portofolio akan terpilih beberapa perusahaan sebagai obyek investasi saham karena memiliki portofolio yang optimal. Pemilihan beberapa perusahaan tersebut berdasarkan kriteria tingkat keuntungan yang paling tinggi dan risiko yang paling renda h. Berdasarkan uraian di atas, penelitian akan difokuskan pada perusahaan perbankan yang tergabung dalam kelompok LQ45, maka judul yang diambil untuk penelitian ini adalah: “Analisis Pembentukan Portofolio dengan Model Indeks Tunggal Untuk Menentukan Portofolio Yang Optimal Pada SahamSaham Perbankan Yang Tergabung dalam Kelompok LQ45.”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai berikut: “Bagaimana penerapan Model Indeks Tunggal dalam pembentukan portofolio yang optimal pada saham-saham perbankan yang tergabung dalam kelompok LQ45?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kombinasi portofolio yang optimal denga n menggunakan analisis portofolio dengan Model Indeks Tunggal pada saham-saham perbankan yang tergabung dalam kelompok LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2013 sampai dengan Januari 2014.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut: 1.
Kontribusi Praktis Untuk dijadikan pertimbangan bagi para investor untuk mengidentifikasi
saham-saham mana yang akan dipilih yang memberikan tingkat risiko minimal.
2.
Kontribusi Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan
berpikir untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperluas pandangan terhadap ilmu yang diperoleh, khususnya mengenai pasar modal. 3.
Kontribusi kebijakan Merupakan media untuk bahan pertimbangan bagi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) dalam mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Peneliti hanya memfokuskan pada pembentukan portofolio yang optimal pada saham-saham perbankan yang tergabung dalam kelompok LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2013 sampai dengan Januari 2014 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal.