Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Dalam The New Oxford Dictionary of English (2003), linguistik didefinisikan sebagai “The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics” yang berarti “Studi ilmiah t e n t a n g bahasa dan struktur bahasa, termasuk s t u d i tata bahasa, sintaksis, dan fonetik. Cabang spesifik dari linguistik termasuk sosiolinguistik, dialektologi, psikolinguistik, komputasi linguistik, linguistik komparatif, dan linguistik struktural.” Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memilih tema linguistik yang akan di teliti dari bidang sintaksis berupa bahasa tulisan yang ada dalam sebuah karya sastra yang berbentuk novel. Dalam ilmu sintaksis juga mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa (Kridalaksana, 1993, hal.199). Keberadaan manusia dalam proses perkembangan akal budinya tidak terlepas dari bahasa. Hal ini didasari oleh bahasa sebagai penunjang aktifitas, gagasan, ide, dan tingkah laku manusia (Reza, 2010). Setiap bentuk kehidupan manusia dapat di ekspresikan ke dalam bahasa. Dilihat dari fungsinya, bahasa memiliki tiga fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan tekstual (Halliday, 1994). Fungsi ideasional
1
berperan sebagai alat pengabstraksian pengalaman. Fungsi interpersonal bahasa berkaitan dengan interaksi antaridividu dalam kehidupan sehari - hari. Sedangkan bahasa dalam fungsi tekstual merupakan alat untuk menyusun sebuah teks. Kridalaksana (2005, hal.3) menyatakan bahwa bahasa meurpakan system tanda bunyi yang disepakati bersama untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Didalam kehidupan dapat dirasakan betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. Kenyataan yang di hadapi dewasa ini adalah bahwa selain ahli-ahli bahasa, semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam dirinya dalam bidang teori dan praktek bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa. Mengenai pengertian bahasa, Keraf (1994) mengemukakan, “bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia”(hal.1). Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat (Irianti, 2004, hal.1) Definisi bahasa dalam Media Indonesia (2000) menyebutkan bahwa bahasa membentuk suatu ikatan sosial melalui interaksi dan proses saling mempengaruhi. Bahasa merupakan bagian dari manusia yang tidak dapat dipisahkan karena bahasa dipakai untuk mengungkapkan dan menyampaikan pikiran, gagasan, pengalaman, khayalan dan sebagainya, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Dengan demikian, bahasa merupakan aspek penting dalam tatanan kehidupan manusia. Bahasa dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan yang biasanya kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dan kedua adalah bahasa tulisan seperti yang digunakan dalam karya sastra baik berupa puisi, novel, buku, karangan, dan lain sebagainya.
2
Didalam bahasa lisan, biasanya tidak terlalu ditekankan pada penyusunan gramatikal atau tata bahasa yang baik dan benar. Biasanya yang dibutuhkan adalah pendengar mampu memahami apa yang dimaksud oleh pembicara. Susunan gramatikal dalam bahasa lisan tidaklah sesuai dengan polanya, biasanya pendengar tetap mampu memahami
maksud yang ingin disampaikan
oleh pembicara. Oleh karena itu,
bahasa lisan lebih menekankan pada makna yang ingin disampaikan daripada penyusunan gramatikal yang benar. Berbeda dengan bahasa lisan, pemakaian gramatikal dalam bahasa tulisan yang baik dan benar sangatlah dibutuhkan. Sehingga makna yang ingin disampaikan pun dapat dipahami dengan benar. Di dunia ini terdapat beragam jenis bahasa yang berbeda-beda. Dari daerah, suku, dan bangsa sampai adat istiadat menghasilkan jenis, struktur, dan pola yang berbedabeda dalam mengungkapkan makna yang sebenarnya sama. Karena variasi dan ciri khas yang unik dan berbeda dalam struktur bahasanya baik dalam kosa kata, partikel, pola kalimat dan sebagainya tidak hanya bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga merupakan bahasa yang memiliki cirri khas dan keunikan tersendiri sehingga kita sebagai pemelajar bahasa Jepang dapat memahami perbedaan bahasa yang satu dengan yang lain dan dapat mengetahui keunikan-keunikan apa saja yang dimiliki bahasa Jepang. Ciri-ciri umum bahasa Jepang menurut Iwao (2000, hal.2) adalah: 1. Jenis kata Dalam jenis kata dalam bahasa Jepang terdapat kata kerja, kata sifat, kata benda, kata keterangan, kata penghubung dan partikel. 2. Urutan Kata Predikat selalu terletak pada akhir kalimat. Selain itu, dalam bahasa Jepang kata yang diterangkan terletak dibelakang kata yang menerangkan.
3
3. Predikat Kata benda, kata kerja, dan kata sifat dalam bahasa Jepang berfungsi sebagai predikat. Predikat dapat menunjukkan (1) positif atau negatif dan (2) nonwaktu lampau atau waktu lampau. Kata sifat dibagi dalam dua grup yaitu kata sifat i dan kata sifat na sesuai dengan perubahannya. Dalam bahasa Jepang tidak ada perubahan untuk orang, jenis atau bilangan. 4. Partikel (joshi) Di belakang kata atau kalimat dipakai partikel. Partikel menunjukkan hubungan antara kata dengan kata dalam kalimat dan maksud si pembicara, juga berfungsi menambahkan berbagai arti. 5. Penghilangan Kata-kata dan ungkapan yang bisa diketahui dari konteks kalimat biasanya dihilangkan. Subjek dan objek pada kalimat juga biasanya dihilangkan.
Dampak dari perkembangan teknologi dan globalisasi yang sangat pesat akhir-akhir ini bahasa Jepang mulai menjadi bahasa asing yang cukup diminati di dunia setelah bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hal ini juga tidak terlepas dari keberhasilan negara Jepang sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki dominasi yang cukup kuat dalam bidang teknologi, perindustrian dan ekonomi di dunia. Bahasa Jepang memiliki banyak perbedaan jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Kalimat dalam bahasa Jepang memiliki pola S-O-P, berbeda denngan struktur kalimat bahasa Indonesia yang berpola S-P-O.
4
Dalam sisi gramatikalnya, bahasa Jepang banyak memiliki partikel (joshi) dan memiliki fungsi yang bermacam-macam. Berikut definisi joshi menurut Dahidi (2004, hal.181) menyatakan Joshi adalah kelas kata yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut lebih jelas lagi. Joshi tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata, apalagi sebagai satu kalimat. Joshi akan menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat berdiri sendiri sehingga membentuk sebuah kalimat. Joshi ( 助 詞 ) dalam bahasa Jepang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lain didalam sebuah kalimat, serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi (Sudjianto, 2004, hal.181). Beberapa ciri Joshi (助詞) dalam bahasa Jepang diantaranya adalah bahwa Joshi (助 詞) tidak dapat berdiri sendiri (baik menjadi sebuah kata maupun menjadi sebuah kalimat), tidak berkonjugasi (tidak mengalami perubahan bentuk), tidak menjadi subjek, objek, keterangan dan predikat didalam sebuah kalimat, selalu mengikuti kata lain, ada yang mempunyai arti sendiri namun ada juga yang berfungsi memberi arti pada lain (Situmorang, 2007, hal.50). Berdasarkan fungsinya Joshi (助詞) terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Kakujoshi (格 助詞), Setsuzokujoshi ( 接続助 詞), Fukujoshi (副 助詞), dan Shuujoshi (終助詞). Umumnya bagi orang yang baru mempelajari bahasa Jepang akan mengalami kesulitan dalam memahami makna dari keempat jenis Joshi (助詞) ini didalam sebuah kalimat. namun didalam penelitian ini penulis akan menganalisis tentang fungsi setsuzokujoshi ~noni (~ の に ). Pembelajar bahasa jepang pada umumnya mengenal makna setsuzokujoshi ~noni bermakna ‘meskipun’. Padahal setsuzokujoshi
5
~noni itu sendiri memniliki fungsi-fungsi lainnya dengan makna yang berbeda pula. Maka dari itu secara khusus penulis akan membahas lebih dalam partikel yang merupakan bentuk dari setsuzokujoshi yaitu setsuzokujoshi ~noni. Baik dari segi penempatannya maupun maknanya dalam sebuah kalimat bahasa Jepang, setsuzokujoshi ~noni memiliki banyak arti dan makna yang berbeda dengan konteks kalimatnya. Alasan penulis memilih penelitian ini dikarenakan penulis ingin memberikan penjelasan yang jelas kepada pembaca mengenai fungsi setsuzokujoshi ~noni yang sering di temukan dalam bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan korpus data berupa novel berjudul Iruka yang merupakan karya salah satu novelis terkenal Jepang yaitu Yoshimoto Banana. Peneliti tertarik menggunakan novel Iruka karena novel ini termasuk salah satu karya terbaik Yoshimoto Banana. Novel ini di terbitkan pada tahun 2006, novel ini merupakan salah satu novel terkenal di Jepang. Novel-novel karya Yoshimoto banana memang mendapat banyak penghargaan dan pengemar pembaca. Penulis tertarik menggunakan novel Iruka sebagai korpus data karena di dalam novel Iruka terdapat beberapa setsuzokujoshi ~noni yang dapat mendukung penelitian skripsi ini. Dengan menggunakan novel Iruka karya Yoshimoto Banana sebagai korpus data, penulis akan menggunakan beberapa teori utama sebagai acuan utama dalam penelitian. Teori – teori yang digunakan yaitu teori Hinshi, teori joshi, teori setsuzokujoshi, teori noni. Dengan menggunakan teori – teori yang ada peneliti akan menghubungkannya dengan analisis data yang ada dalam bab 3. Peneliti akan memasukkan dan mengklasifikasikan kalimat yang menggunakan setsuzokujoshi ~noni yang ada dalam novel Iruka karya Yoshimoto Banana, menurut fungsinya. Kemudian penulis akan
6
menganalisis kalimat per kalimat menurut situasi dan kondisi yang ada di dalam novel tersebut.
1.2 Rumusan Permasalahan Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah makna dan fungsi partikel 〜のに sebagai setsuzokujoshi ~noni.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada pembahasan atau masalah yang berhubungan dengan makna dan fungsi dari partikel ~noni yang ada didalam kalimat bahasa Jepang dalam novel Iruka karya Yoshimoto Banana.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu fungsi – fungsi setsuzokujoshi ~noni. Pada umumnya, pembelajar bahasa Jepang hanya mengenal setsuzokujoshi ~noni hanya terbatas pada makna ‘meskipun’. Penulis ingin memberikan pengertian lebih kepada pembaca mengenai fungsi setsuzokujoshi ~noni sehingga pembaca dapat lebih memahami penggunaan setsuzokujoshi ~noni di dalam bahasa Jepang. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan dan penerapan teori dari fungsi setsuzokujoshi ~noni yang telah penulis jabarkan. Diharapkan juga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan membantu bagi
7
pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu dengan mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut yang akan mendukung dan memperbaiki hasil penelitian ini.
1.5 Metode Penelitian Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data sekunder dengan metode penelitian kepustakaan. Penelitian di fokuskan pada pencarian teori-teori pendukung yang ada pada buku-buku literatur dan lainnya. Penulis juga mengunakan internet sebagai media pengumpulan sumber data untuk mendukung dalam penyusunan skripsi. Penulis akan menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan data yang akan digunakan. Untuk mengkaji data tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu mengelola data dengan memaparkan data-data secara sistematis, faktual, dan akurat.
1.6 Sistematika Penulisan Bagian pembuka terdiri dari abstraksi, daftar isi, serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, permintaan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan harapan penulis. Bab1 berisi Pendahuluan. Dalam pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam bab 2 (landasan teori), penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan yaitu teori Hinshi, teori joshi, teori setsuzokujoshi, teori noni, makna 〜のに
8
dan fungsi makna. Selain itu, juga ada teori pendukung yang akan digunakan untuk menganalisis. Pada Bab 3 (analisis data), penulis akan menganalisis dan memaparkan data hubungan makna partikel 〜のに berserta fungsinya didalam novel Iruka. Bab 4, berisi simpulan yang diperoleh penulis dari hasil analisis data dalam penelitian skripsi yang dihubungkan dengan teori dan saran bagi para pembaca yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, dengan tujuan agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi. Bab 5 adalah ringkasan yang berisi kesimpulan akhir dari semua penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu dari bab 1 sampai bab 4. Ringkasan pada bab 5 ini, yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang atau yang disebut dengan gaiyou. Penulis juga akan memasukkan bibliografi yang berisi buku–buku, jurnal baik jurnal nasional maupun jurnal internasional, hasil dari internet berupa pdf dan sumber–sumber lain yang digunakan oleh penulis sebagai sumber data dan teori dalam penelitian skripsi ini. Selain itu, penulis juga akan melampirkan lampiran seperti penggalan kalimat dalam novel Iruka, serta lampiran–lampiran lainnya yang mendukung dan digunakan dalam penelitian ini, serta daftar riwayat hidup.
9