BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan utama setiap makhluk hidup untuk itu diperlukan sistem penyaluran distribusi air bersih yang baik. Kondisi lapangan yang tidak memungkinkan penyaluran air di atas tanah dan berkembangnya dunia konstruksi menyebabkan saat ini penyaluran air ke setiap perumahan, perkantoran, dan perindustrian melalui pipa yang berada di bawah tanah. Monitoring terhadap saluran air pada pipa bawah tanah akan lebih sulit dilakukan jika dibandingkan dengan saluran air yang berada pada pipa di atas tanah. Juga membutuhkan waktu, sumber daya, dan dana perbaikan yang lebih besar untuk melakukan deteksi dan perbaikan terhadap kebocoran yang mungkin terjadi pada pipa tersebut. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kebocoran ini terjadi, diantaranya pemasangan saluran pipa yang kurang baik, usia pipa yang sudah tua, dan force majeure (bencana alam, human error, dan sebagainya). Sebelumnya penelitian tentang monitoring saluran air dan deteksi kebocoran pada pipa pernah dilakukan, diantaranya adalah penelitian untuk melakukan monitoring level aliran air berbasis layanan web (Rani et al, 2013), penelitian selanjutnya untuk mendeteksi kebocoran dengan memanfaatkan perubahan diameter pada pipa dan perubahan suhu di lingkungan sekitar pipa (Sadeghioon et al, 2014), penelitian lainnya untuk mendeteksi adanya kebocoran melalui perbandingan getaran pada pipa (Rizwan et al, 2015), juga ada penelitian yang dilakukan untuk membandingkan penghematan penggunaan air pada dua buah jenis keran air (Yano et al, 2014), dan penelitian yang dilakukan untuk melakukan monitoring dan mengendalikan saluran air (Suresh et al, 2014). Flow liquid meter sensor merupakan salah satu alat sensor yang digunakan untuk membantu melakukan proses monitoring ini. Sensor ini menggunakan bantuan
Universitas Sumatera Utara
2
hall effect sensor di dalamnya untuk mengukur kecepatan debit air dan diletakkan pada pipa yang memiliki ukuran diameter sama dengan diameter sensor tersebut. Sensor akan mengambil data dari laju debit air yang melaluinya, data ini berupa jumlah putaran kincir pada sensor. Sebuah microcontroller dibutuhkan untuk mengolah data ini sehingga diketahui berapa laju debit air yang melaluinya. Kemudian data ini selanjutnya dikirimkan oleh microcontroller ke titik akhir (end node) melalui jalur akses internet. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan flow liquid meter sensor untuk melakukan monitoring dan deteksi lokasi kebocoran pada pipa saluran air. Dengan sistem aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengawasan terhadap saluran air pada pipa dan dapat mendeteksi lokasi kebocoran pada pipa. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengajukan proposal penelitian dengan judul “MONITORING DAN PENDETEKSIAN LOKASI KEBOCORAN PIPA SALURAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN FLOW LIQUID METER SENSOR PADA SENSOR NETWORK”.
1.2. Rumusan Masalah Air bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, oleh karena itu diperlukan sistem penyaluran air yang baik. Saat ini, penyaluran air bersih umumnya dilakukan melalui pipa di bawah tanah dimana pipa saluran air ini akan lebih sulit untuk diawasi daripada saluran pipa air yang berada di atas tanah pada ruang terbuka. Keadaan ini akan menyebabkan kerugian permanen jika terdapat gangguan pada pipa seperti kebocoran. Kebocoran pada pipa dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti usia pakai pipa, pemasangan yang kurang baik, dan kondisi force majeure. Untuk itu diperlukan sebuah solusi untuk mendeteksi serta menentukan letak lokasi kerusakan saat terjadi kebocoran pada sistem pemipaan.
1.3. Batasan Masalah Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya pada: 1. Diameter pipa adalah sama pada lintasan pada satu rangkaian; 2. Debit air yang mengalir adalah konstan; 3. Lintasan pada rangkaian pipa tidak bercabang.
Universitas Sumatera Utara
3
1.4. Tujuan Penelitian Monitoring dan penentuan letak lokasi kebocoran pada rangkaian pipa di saluran air bersih menggunakan flow liquid meter sensor yang terhubung pada sensor network.
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Membantu melakukan monitoring terhadap saluran air serta mendukung langkah perbaikan dengan pendeteksian titik kebocoran yang terjadi pada kerusakan pemipaan. 2. Menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan di bidang computer system.
1.6. Metodologi Terdapat beberapa tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dalam rangka mengumpulkan dan mempelajari informasiinformasi dari buku, paper, jurnal, atau sumber referensi lain mengenai flow liquid meter sensor, sensor network dan metode untuk menentukan letak lokasi kebocoran pada pipa saluran air bawah tanah. 2. Analisis Permasalahan Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap bahan referensi yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai metode yang akan digunakan untuk diimplementasikan dalam permasalahan penentuan letak lokasi kebocoran pada pipa saluran air bawah tanah. 3. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak yang dibangun, seperti perancangan arsitektur dan antarmuka sistem. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis terhadap studi literatur yang sudah dikumpulkan. 4. Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap analisis yang telah dilakukan ke dalam pembangunan program sesuai dengan alur yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
4
5. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat untuk melakukan monitoring dan menentukan letak lokasi kebocoran pada pipa aliran air bawah tanah, serta memastikan aplikasi telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 6. Penyusunan Laporan Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan mengenai seluruh penelitian yang telah dilakukan.
1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut:
Bab 1: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang digunakan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan tentang flow liquid meter sensor, sensor network dan metode untuk menentukan letak lokasi kebocoran pada pipa saluran air bawah tanah.
Bab 3: Analisis dan Perancangan Sistem Bab ini berisi analisis dari metode yang digunakan untuk menentukan letak lokasi kebocoran pada pipa saluran air bawah tanah, serta perancangan sistem yang dibuat seperti pemodelan dengan flowchart dan usecase diagram.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian Sistem Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang disusun pada Bab 3 dan hasil pengujian terhadap sistem yang dibangun.
Universitas Sumatera Utara
5
Bab 5: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saransaran yang diajukan untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara