1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keamanan sistem informasi menjadi suatu kebutuhan pokok bagi setiap orang yang menggunakan teknologi informasi. Di mana aspek utama dalam keamanan informasi tersebut diantaranya yaitu privasi yang menjaga kerahasiaan informasi dari semua pihak kecuali yang memiliki kewenangan. Ada juga integritas, identifikasi, dan keamanan informasi lainnya. Salah satu pengamanan data yang sangat penting yaitu melakukan pengamanan data citra pada sistem biometric. Biometric merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi seseorang atau memverifikasi identitas seseorang berdasarkan karakteristik dari bentuk bagian tubuh tertentu (Sonsare et al., 2011). Informasi keamanan yang bisa disimpan dengan biometric bisa berkaitan dengan jaminan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dalam segala bentuk, informasi citra dari sistem biometric sangat canggih dalam teknologi keamanan informasi. Dibutuhkannya metode keamanan informasi yang rumit untuk melindungi seluruh data informasi yang dimiliki oleh setiap individu yang menggunakan. Seperti yang diketahui bahwa informasi biometric setiap orang bersifat unik dalam artian tidak ada yang sama persis. Jika informasi citra dapat diketahui dan diserang maka kita tidak bisa informasi dan bentuk pola biometric kita karena bersifat tetap tidak seperti kata sandi yang bisa diubah kapan saja jika seseorang telah mengetahuinya.
Universitas Sumatera Utara
2
Maka dari itu untuk mencegah terjadinya penyadapan informasi biometric dibutuhkannya metode pengamanan informasi. Kriptografi merupakan metode pengamanan informasi yang canggih dan terbarukan. Salah satu metode kriptografi modern yang memiliki tingkat kerumitan yang tinggi yaitu RSA. Metode RSA yaitu metode kriptografi asimetris yang memiliki kunci public dan kunci private yang berbeda. Data dan informasi yang disimpan dengan kunci biometric menjadi lebih aman dan akan sulit untuk diserang karena informasi biometric berupa citra yang unik dienkripsi dengan metode RSA. Berbagai penelitian telah dilakukan tentang pengamanan data citra biometric dengan teknik kriptografi diantaranya yaitu metode pengamanan pada kriptosistem biometric untuk sistem yang terdistribusi yang lebih efektif dengan RSA (Manoria, et al. 2011), kemudian telah dilakukan penelitian stegano-cryptosystem untuk fitur pengamanan biometric dengan RSA (Sonsare. 2011), serta Biometric Cryptosystem untuk keamanan VoIP menggunakan RSA Key Generation (Sridevi. 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan proposal penelitian dengan judul “PENGAMANAN BIOMETRIC MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA PADA SISTEM IDENTIFIKASI IRIS MATA. ”
1.2. Rumusan Masalah
Citra mata yang umumnya digunakan sebagai biometric merupakan informasi yang hanya bisa sekali dipakai oleh setiap pemiliknya untuk dijadikan sebagai informasi kunci pengamanan data yang penting. Jika citra mata yang disimpan sebagai kunci biometric dapat diduplikasi, maka informasi yang sangat rahasia dan pribadi akan bisa diakses oleh orang lain. Oleh karena itu dibutuhkannya aplikasi yang memilki fitur pengamanan yang rumit untuk mengidentifikasi bahwa data yang masuk valid.
1.3. Tujuan Penelitian
Universitas Sumatera Utara
3
Menciptakan aplikasi yang dapat melakukan proses identifikasi citra sacara detail untuk
mengenali
pengguna
dengan
mengidentifikasi
kesamaan
citra
dan
menambahkan fitur pengamanan teknik kriptografi RSA.
1.4. Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan dan perluasan yang tidak diperlukan, penulis membuat batasan: 1. Identifikasi bekerja pada dataset citra dalam bentuk iris yang sudah didapat sebelumnya. 2. Aplikasi tidak memproses penyimpanan data citra secara sistematis pada citra dan kecerdasan buatan. 3. Ekstensi citra yang digunakan adalah .JPG.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang kriptografi, biometric dan pengolahan citra dengan histogram dan menambah pengetahuan penulis dalam mengetahui pengamanan data. 2. Membantu pengamanan pada proses identifikasi pada informasi berupa citra. 3. Sebagai referensi untuk bidang biometric, image procccesing, cryptosystem dan kriptografi.
1.6. Metodologi Penelitian
Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur
Universitas Sumatera Utara
4
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan referensi mengenai biometric signature, image processing, cryptosystem, RSA dan histogram equalization dari berbagai buku, jurnal, artikel, dan beberapa sumber referensi lainnya.
b. Analisis Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mendapatkan pemahaman mengenai metode yang akan digunakan, yaitu RSA dan Histogram untuk pengamanan data dan informasi saat mengidentifikasi citra mata untuk memverifikasi pengguna. c. Perancangan Pada tahap ini dilakukan perancangan arsitektur, pengumpulan data, pelatihan, dan perancangan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan hasil analisis studi literatur yang telah didapatkan. d. Implementasi Pada tahap ini dilakukan implementasi dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan ke dalam kode program. e. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap identifikasi biometric pada citra mata yang digunakan untuk memastikan hasil identifikasi sesuai dengan apa yang diharapkan. f. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan Pada tahap ini dilakukan dokumentasi dan penyusunan laporan hasil analisis dan implementasi Rivest-Shamir-Aldeman dalam identifikasi biometric melalui citra mata.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut. Bab 1: Pendahuluan
Universitas Sumatera Utara
5
Bab ini berisi latar belakang dari penelitian yang dilaksanakan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2: Landasan Teori Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan untuk memahami permasalahan yang dibahas pada penelitian ini. Teori-teori yang berhubungan dengan biometric, citra, image processing, histogram equalization, ekstraksi fitur, kriptografi, cryptosystem, dan RSA akan dibahas pada bab ini.
Bab 3: Analisis dan Perancangan Bab ini menjabarkan arsitektur umum, pre-processing yang dilakukan, penerapan histogram equalization dalam identifikasi
melalui citra mata, serta analisis dan
penerapan metode RSA dalam pengamanan kunci yang disisipkan dalam citra.
Bab 4: Implementasi dan Pengujian Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi dari perancangan yang telah dijabarkan pada bab 3. Selain itu, hasil yang didapatkan dari pengujian yang dilakukan terhadap implementasi yang dilakukan juga dijabarkan pada Bab ini.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi ringkasan serta kesimpulan dari rancangan yang telah dibahas pada bab 3, serta hasil penelitian yang dijabarkan pada bab 4. Bagian akhir dari bab ini memuat saran-saran yang diajukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara