1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UGM merupakan salah satu universitas terbaik, terbesar, dan tertua di Indonesia yang memiliki 55317 mahasiswa, 5103 karyawan, dan 2410 dosen pada tahun 2016. Pada saat ini, telah terjadi perubahan pola dan penggunaan moda transportasi yaitu peningkatan penggunaan kendaraan pribadi. Total sebanyak 5% dari seluruh civitas akademika UGM menggunakan kendaraan mobil dan 81% menggunakan sepeda motor serta sisanya menggunakan moda transportasi lain. Kondisi ini mengakibatkan terbatasnya lokasi parkir dan munculnya titik-titik parkir liar. Sehingga mengakibatkan banyak jalan di lingkungan UGM yang menjadi padat. Melalui perencanaan dan pembangunan kampus UGM yang berbasis educopolis, UGM ingin mewujudkan lingkungan yang kondusif untuk proses pembelajaran yang bersifat humanis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut, UGM merencanakan pembuatan kantong parkir di berbagai titik dan menutup akses bagi masyarakat umum menuju kampus UGM. Dengan demikian hanya civitas UGM saja yang bisa memasuki lingkungan kampus UGM. Selain itu, direncanakan pula fasilitas bus gratis untuk civitas UGM yang beroperasi mengelilingi lingkungan kampus UGM. Untuk mempermudah akses menuju tempat parkir, halte bus, lokasi perkuliahan, dan berbagai lokasi lainnya, diperlukan fasilitas pendukung berupa fasilitas pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki di lingkungan UGM sangat diperlukan untuk meningkatkan mobilitas dan mendukung berbagai kegiatan civitas akademika UGM. Kondisi fasilitas pejalan kaki saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan mobilitas civitas akademika UGM. Perencanaan fasilitas pejalan kaki belum menunjukkan terintegrasi dengan kantong parkir dan halte bus kampus. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan kantong parkir dan halte bus.
2
1.2. Rumusan Masalah Dari berbagai masalah yang dijelaskan dalam latar belakang, dapat dirumuskan bahwa masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Seperti apakah permasalahan pejalan kaki di lingkungan UGM?
2.
Bagaimana persepsi dan kebutuhan pejalan kaki terhadap fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan lokasi tempat parkir dan halte bus kampus?
3.
Seperti apakah fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan tempat parkir dan halte bus kampus di lingkungan UGM?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
mengidentifikasi permasalahan fasilitas pejalan kaki di kampus UGM,
2.
mengetahui persepsi dan kebutuhan pejalan kaki terhadap fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan tempat parkir dan halte bus kampus,
3.
merancang fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan fasilitas parkir dan halte bus kampus UGM.
1.4. Batasan Penelitian Untuk mencegah luasnya pembahasan masalah, maka penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya sebagai berikut. 1. Pergerakan pejalan kaki adalah dari berbagai kawasan lokasi kegiatan di dalam kampus UGM. Hal ini dikarenakan akan direncanakan kampus UGM tertutup sehingga pengguna dominan fasilitas pejalan kaki adalah civitas akademika UGM yang akan melakukan pergerakan di dalam kampus saja. Sehingga hal ini akan mempengaruhi analisis penelitian.
3
2. Pergerakan di dalam kawasan UGM dilakukan pada ruas jalan yang menghubungkan lokasi kantong parkir, halte bus kampus UGM, dan lokasi perkuliahan atau lokasi keramaian kampus UGM. Tinjauan tersebut dilakukan karena menyesuaikan dengan masalah yang ada yaitu fasilitas pejalan kaki yang belum terintegrasi dengan tempat parkir dan halte bus kampus. 3. Nilai volume pejalan kaki didapatkan dengan asumsi. Mahasiswa pengguna kendaraan mobil, sepeda motor, bus umum, dan berjalan kaki menjadi pertimbangan dalam penentuan jumlah volume pejalan kaki asumsi. Hal ini dikarenakan volume pejalan kaki saat ini tidak dapat mewakili volume pejalan kaki dengan kondisi kampus tertutup dan parkir di kantong parkir. 4. Survei dengan kuisioner dilakukan di fakultas-fakultas di kampus UGM Survei ini tidak ditujukan bagi pengunjung di luar civitas UGM, dikarenakan penggunaan fasilitas pejalan kaki akan didominasi oleh civitas akademika UGM. 5. Pengembangan
fasilitas
pejalan
kaki
didasarkan
pada
rencana
pengembangan transportasi UGM tahun 2013-2022 yang berbasis educopolis. 6. Fasilitas peyeberangan berupa penyeberangan sebidang. Hal ini dikarenakan lalu lintas kendaraan memiliki kecepatan yang rendah akibat ditutupnya kampus UGM dari akses masyarakat umum, sehingga diasumsikan seluruh ruas jalan di kawasan kampus UGM menggunakan fasilitas penyeberangan sebidang. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dari berbagai masalah pejalan kaki yang ditemukan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dari lokasi kantong parkir dan halte bus kampus ke lokasi kegiatan maupun sebaliknya bagi seluruh civitas academika UGM,
4
2. memberi masukan kepada UGM dalam peningkatan fasilitas pejalan kaki di lingkungan kampus, 3. meningkatkan penggunaan fasilitas pejalan kaki yang diharapkan akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
1.6. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan topik diantaranya akan dijelaskan di bawah ini. Krissinto (2008) melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Kawasan Pejalan Kaki melalui Manajemen Parkir, Pejalan Kaki, dan Pengendara Sepeda”. Penelitian ini membahas tentang perancangan kawasan pejalan kaki dan jalur sepeda pada jalan Prof. Dr. Ir. Yohannes dengan pengelolaan manajemen parkir. Perbedaan dengan penelitian ini adalah perancangan dengan skala lokasi penelitian lebih sempit yang belum sesuai rencana pengembangan kampus UGM berbasis educopolis. Sedangkan Hesti (2008) dengan penelitian berjudul “Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki yang Terintegrasi dengan Penataan Transportasi di Kawasan UGM”. Penelitian ini membahas tentang perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan UGM yang disesuaikan dengan rencana penataan trasnportasi UGM. Perbedaan dengan penilitian ini adalah perencanaan tidak berkaitan dengan halte bus dan lokasi kantong parkir serta tidak sesuai dengan masterplan rencana pengembangan transportasi kampus UGM yang berbasis educopolis. Penelitian “Perencanaan Bus Kampus dan Manajemen Lalu Lintas dalam Lingkungan Kampus bagi Angkutan Umum, Pejalan Kaki, dan Sepeda.” yang dilakukan Wijaya (2010), penelitian ini membahas tentang perencanaan rute bus kampus, perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK), tarif per penumpang, pengaturan pejalan kaki dan sepeda lebih kepada fasilitas pendukungnya saja. Pada penelitian “Analisis Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Lingkungan Universitas Gadjah Mada.” oleh Daryanto (2010), yang melakukan pengambilan
5
lokasi pada zona sains, zona vokasi, zona kesehatan, zona sosiohumaniora, dan zona boulevard. Penelitian ini menganalisis hanya pada perencanaan fasilitas pejalan kaki di lingkungan Universitas Gadjah Mada tanpa integrasi dengan halte bus kampus dan lokasi parkir dan belum sesuai dengan perencanaan kampus UGM berbasis educopolis. Marianna (2014) dengan penelitian “Pengembangan Jalur Pejalan Kaki dan Pengendara Sepeda dalam Upaya Mendukung Kampus UGM Berbasis Educopolis”, membahas tentang pergerakan pejalan kaki di kawasan UGM, volume pejalan kaki di UGM, rute pejalan kaki di UGM, dan rencana pengembangan fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tidak adanya integrasi dengan lokasi tempat parkir dan halte bus kampus, volume pejalan kaki tidak disesuaikan dengan kondisi kampus tertutup, serta desain fasilitas pejalan kaki yang belum lengkap. Penelitian yang dilakukan memang memiliki beberapa kemiripan dengan penilitian sebelumnya yaitu pada lokasi penelitian dan obyek penelitiannya. Tetapi terdapat pula perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis menitikberatkan pada fasilitas pejalan kaki yang terintegrasi dengan lokasi halte bus kampus dan lokasi kantong parkir UGM yang belum direncanakan pada perencanaan dan pengembangan kampus UGM yang berbasis educopolis melalui penghitungan volume pejalan kaki berdasarkan jumlah mahasiswa yang parkir pada kantong parkir, pengguna bus kampus UGM, mahasiswa yang berjalan kaki, dan pengguna bus umum. Penelitian ini akan membahas tentang desain fasilitas pejalan kaki pada lingkungan kampus UGM terutama di sekitar lokasi tempat parkir dan halte bus kampus menuju lokasi kegiatan perkuliahan maupun sebaliknya.