Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak akan cukup dengan melihat gambar atau lukisannya saja, tetapi harus mengetahui pula makna dari suatu penulisan kaligrafi yang tertulis pada ukiyo-e atau lukisan tersebut. Hal ini dikarenakan, penulisan kaligrafi tersebut bukanlah suatu penulisan yang biasa seperti mambaca buku cerita, tetapi merupakan suatu penulisan haiku yang memiliki makna yang dalam dan rumit. Haiku merupakan suatu puisi Jepang dengan perhitungan suku kata 5-7-5, dan haiku tersebut tidak akan dapat dipahami hanya dengan mengetahui bahasa atau menerjemahkan setiap kata dalam haiku tersebut ke dalam bahasa yang kita dapat mengerti, tetapi harus memahami makna – makna yang terkandung pada setiap kata dalam haiku, karena setiap kata dalam haiku memiliki sesuatu hubungan, alasan dan kerahasiaan seperti memecahkan suatu sandi. Gambar 1.1. Contoh Ukiyo-e yang Memiliki Kaligrafi Haiku (Perbesaran tulisan kaligrafi)
========Î Sumber : Calza (2005 : 190)
1
Penulis ingin menspesifikkan analisis haiku yang tertulis ukiyo-e ke dalam tema yang lebih khusus dikarenakan jumlah haiku-nya yang terlalu banyak sekitar lebih dari seribu haiku yang penulisannya di tulis dalam ukiyo-e dan juga karena keterbatasan waktu dalam pencaharian sumber data, penulis memutuskan untuk menganalisis tiga haiku bertemakan khusus tentang burung yang tertulis pada ukiyo-e. Dalam analisis ini, menggunakan pula teori – teori analisis Calza pada buku Ukiyo-e sebagai data pendukung untuk memperkuat analisis penulis dalam menerjemahan penulisan kaligrafi haiku. Penulis memilih tema haiku khusus tentang burung, dikarenakan binatang ini merupakan salah satu bentuk objek yang paling sering digunakan pada penulisan haiku karena binatang ini memiliki cara kehidupan yang dapat dijadikan sebagai simbol akan suatu perasaan atau emosi, dan penulis memiliki banyak sumber data mengenai arti simbolisme dalam jenis - jenis burung di Jepang. Dengan alasan – alasan tersebut di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian skripsi dengan judul Analisis Makna Haiku Yang Tertulis Dalam Ukiyo-e Khusus Bertemakan Burung (Analisis Makna Tiga Haiku).
1.1.1. Ukiyo-e Menurut Nelson (2003 : 552), pengertian dari ukiyo-e tersebut didasari pada dua kata yaitu kata ukiyo yang tertulis dalam kanji Jepang “浮世” diartikan sebagai pandangan hidup sedangkan kata e dalam kanji “ 絵 ” diartikan sebagai lukisan atau gambar. Sehingga arti dari kata ukiyo-e dalam kanji “浮世絵” adalah lukisan yang memberikan pandangan hidup.
2
Melihat hasil karya seni sejarah ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) yang berdasarkan pada buku “Ukiyo-e” karya Calza (2005), ukiyo-e memiliki enam macam tema secara umum yaitu: 1.) Tema yang berhubungan dengan kabuki teater. Contoh: Gambar 1.2. Ukiyo-e Bertemakan Kabuki
Sumber : Reeve (2005 : 89) 2.) Tema yang berhubungan dengan ketradisional kehidupan orang Jepang yang dilakukan pada masa lalu. Contoh: Gambar 1.3. Ukiyo-e Bertemakan Tradisi Orang Jepang
(gambar di atas menunjukkan suatu ketradisian orang Jepang dalam berpesta dengan menyewa Geisha, minum sake bersama dan sebagainya)
Sumber : Reeve (2005 : 15)
3
Dalam tema ukiyo-e ini juga bisa dalam berupa hal – hal yang religius, seperti kepercayaan dewa – dewa atau hantu. Contoh: Gambar 1.4. Ukiyo-e Bertemakan Hantu dan Dewa
Sumber : Reeve (2005 : 127) 3.) Tema yang berhubungan dengan makhluk alam. Contoh: Gambar 1.5. Ukiyo-e Bertemakan Makhluk Alam
Sumber : Calza (2005 : 169, 190, 188) 4
Dalam tema ukiyo-e ini, selain alam yang berupa hewan juga bisa berupa tanaman seperti bunga sakura, bunga matahari, dan sebagainya. 4.) Tema yang berhubungan dengan pemandangan alam. Contoh: Gambar 1.6. Ukiyo-e Bertemakan Pemandangan Alam
Sumber : Reeve (2005 : 98) 5.) Tema yang berhubungan dengan kehidupan perkotaan. Contoh: Gambar 1.7. Ukiyo-e Bertemakan Kehidupan Kota
Sumber : Reeve (2005 : 71) 6.) Tema tokoh wanita cantik dalam dunia nyata. Biasanya pada tema ukiyo-e ini digunakan untuk melukis artis cantik di Jepang seperti geisha.
5
Contoh: Gambar 1.8. Ukiyo-e Bertemakan Geisha
Sumber : Reeve (2005 : 106 - 107)
1.1.2. Sejarah Haiku Jepang Haiku yang tertulis ke dalam kanji Jepang “俳句” merupakan jenis puisi Jepang yang pertama kali dikenal dengan sebutan tanka (sebutan baru pada waka). Pada jaman dahulu di Jepang, tanka tersebut digunakan untuk berbicara dengan dewa dalam rangka menyembah kekuasaan monarki. Sehingga tanka dengan perhitungan suku kata 5–7–5– 7–7 (renga) ini, begitu populer dan berkembang di Jepang sejak abad ke sembilan sampai abad ke duabelas. Asal mula dari haiku Jepang, dimulai pada saat masuknya kebudayaan Cina ke Jepang pada abad ke tujuh (Zaman Awal Heian). Dimana pada saat itu, penduduk di Jepang diutus untuk pergi ke Cina agar mendapat ajaran ilmu pengetahuan yang tinggi seperti penulisan huruf kanji dan puisi Cina. Puisi Cina tersebut adalah waka dan kanshi, yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dalam tradisi puisi Jepang. Sehingga dari tradisi bentuk penulisan puisi Cina kuno waka dan kanshi tersebut, telah memberikan banyak
6
ide – ide baru dalam bentuk penulisan puisi Jepang seperti renga, haiku atau senryu yang sangat terkenal. Hingga saat ini, jenis penulisan bentuk haiku tersebut terus dikembangkan ke dalam bahasa asing seperti India, Inggris, dan Korea. Kata haiku tersebut pertama kali ditemukan oleh penulis Jepang pada abad ke sembilan belas bernama Masaoka Shiki. Haiku yang merupakan kombinasi dari kata hokku dengan tulisan kanji “発句” yang berarti syair pembuka dalam renga (5-7-5) dengan kata haikai dengan tulisan kanji “俳諧” yang berarti syair lanjutan setelah renga.
1.2. Rumusan Permasalahan Permasalahan yang akan di bahas pada penulisan skripsi ini yaitu, meneliti makna tiga haiku yang tertulis dalam ukiyo-e (seni lukian kuno Jepang) khusus bertemakan tentang burung.
1.3. Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup permasalahan pada penelitian skripsi ini adalah haiku (seni puisi Jepang) yang tertulis pada masing - masing ukiyo-e nya bertemakan khusus tentang burung dari buku Ukiyo-e karya Calza (2005), karya Koryūsai dengan judul ukiyo-e “Oshidori” (1770) dan “Cranes, Pine and Rising Sun” (1775), dan juga haiku dalam ukiyo-e karya Hokusai dengan judul ukiyo-e “Uso Tarezakura” (1834).
1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu untuk meningkatkan ketertarikan akan seni kebudayaan kuno Jepang dalam hal lukisan, meningkatkan ketertarikan akan seni haiku, 7
dan memberikan pengetahuan atau cara berpikir baru dalam menganalisis haiku yang tertulis pada ukiyo-e tidak hanya untuk bertemakan tentang burung, tetapi juga dapat pada tema lainnya. Manfaat dari penelitian skripsi ini yaitu menambah pengetahuan akan seni haiku kuno, mengenal berbagai macam haiku yang bertemakan tentang burung, dan menambah pengetahuan dan pemahaman baru mengenai makna haiku dalam ukiyo-e.
1.5. Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yaitu metode kajian kepustakaan dan metode deskriptif analisis. Dengan kajian kepustakaan ini, penulis melakukan pencaharian informasi dan pengumpulan data dari berbagai sumber yaitu buku “Ukiyo-e” sebagai sumber utama. Dan juga berbagai buku yang digunakan sebagai landasan teori yang terdapat di perpustakaan Universitas Bina Nusantara dan perpustakaan di Japan Foundation, dan perpustakaan Universitas Indonesia. Sehingga mendapatkan informasi sebagai sumber data dan sebagai penunjang terbentuknya penulisan skripsi ini. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara penulis langsung mengamati tiga haiku pada ukiyo-e yang dimaksudkan untuk dapat menjelaskan terjemahan dari masing – masing haiku nya kemudian disusul dengan analisis makna dari haiku tersebut. Metode ini tidak hanya menguraikan makna haiku saja, tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan yang secukupnya.
8
1.6. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut : Bab 1. Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup permasalahan, tujuan serta mafaat, dan metodologi yang digunakan dalam menganalisis objek penelitian, dan juga sistematika penulisan. Bab 2. Landasan Teori. Bab ini akan menjabarkan teori – teori sebagai landasan utama dalam analisis makna dalam haiku. Teori - teori tersebut yaitu teori semantic tentang makna, teori majas, teori haiku, dan teori pengkajian puisi. Bab 3. Analisis Data. Bab ini dijelaskan hasil dari analisis makna dari tiga haiku yang tertulis dalam masing -masing ukiyo-e tersebut, dan disertai dengan penjabaran satu per satu akan tiga haiku dengan tulisan Jepang aslinya dan gambar ukiyo-e nya. Hasil analisis ini di dukung oleh teori – teori yang terdapat pada bab 2. Bab 4. Simpulan Dan Saran. Bab ini dituliskan simpulan dan saran yang diperlukan untuk kesempurnaan dan pengembangan lebih lanjut dari analisis makna haiku dalam ukiyo-e. Bab 5. Ringkasan. Dalam bab terakhir ini akan menuliskan tentang ringkasan akan keseluruhan isi dari latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan serta tujuan penelitian dan hasil penelitian sebagai jawaban permasalahan pada penulisan skripsi ini.
9