BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Keinginan paling mendasar bagi manusia adalah keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya baik itu kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang, kebutuhan materi maupun spiritual. Namun keinginan yang paling mendasar adalah kebutuhan akan materi, untuk dapat memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas, sedangkan alat pemenuhannya terbatas, maka manusia harus dapat mengelola faktor-faktor produksi yang dimiliki saat ini sebagai modal untuk menghasilkan barang dan jasa yang ia butuhkan. Dengan kata lain, manusia perlu melakukan investasi atas sebagian yang ia miliki saat ini, untuk dapat memenuhi keinginannya dimasa yang akan datang. Investasi adalah aktifitas penanaman modal untuk mendapatkan tambahan barang modal baru. Dengan adanya investasi ini, kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin. Manusia perlu memikirkan pada sektor mana ia harus menginvestasikan modal yang dimiliki. Akan sangat berisiko apabila manusia melakukan kesalahan dalam berinvestasi karena dapat merugikan dirinya. Investasi pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu investasi pada real asset atau pada financial asset (Jogiyanto, 2010:7). Investasi pada real assets seperti tanah dan properti, sedangkan pada financial asset investor dapat berinvestasi pada pasar uang dan pasar modal. Pada pasar uang investor dapat menggunakan instrumen seperti commercial paper atau sertifikat
1
2
deposito untuk berinvestasi, sedangkan pada pasar modal investor dapat menginvestasikan dananya dengan menggunakan instrumen seperti saham dan obligasi. Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting sebagai salah satu tempat investasi keuangan dalam dunia perekonomian. Selain itu pasar modal juga merupakan tempat untuk mempertemukan pihak yang kelebihan dana (lender) dan pihak yang membutuhkan dana (borrower). Dengan bantuan pasar modal pihak lender dan borrower dapat melakukan kegiatan bisnis tanpa melibatkan pihak bank. Dalam dunia usaha semua investor yang melakukan investasi pasti mengharapkan
tingkat
pengembalian
(return)
sesuai
dengan
dana
yang
diinvestasikan. Prinsip dalam berinvestasi adalah melakukan trade off antara return yang diharapkan dengan risiko yang ditanggung oleh investor. Namun tingkat pengembalian harapan investor tidak selalu sesuai dengan tingkat pengembalian aktual yang akan diperoleh sehingga investor tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa investor menghadapi risiko investasi. Oleh karena itu investor harus dapat memperkirakan seberapa besar risiko yang harus ditanggungnya. Ada alasan yang logis yang membuat investor lebih menyukai berinvestasi dalam financial asset, yaitu lebih likuid, lebih mudah dalam melakukan diversifikasi dan mudah dalam merubah kombinasi dari sekuritas yang dibeli. Dalam melakukan
3
investasi di pasar modal terdapat dua risiko yang harus dihadapi oleh investor yaitu systematic risk dan unsystematic risk. Systematic risk adalah risiko yang harus ditanggung oleh investor yang tidak dapat dikurangi dengan cara mendiversivikasi sekuritasnya. Sedangkan unsystematic risk adalah risiko yang harus ditanggung oieh investor yang dapat dikurangi dengan cara diversifikasi sekuritas yang dimilikinya. Dengan kata lain, investor dapat lebih mudah dalam membentuk dan merevisi portofolio. Portofolio adalah kombinasi sekumpulan aset yang dimiliki investor dengan membentuk portofolio, investor dapat mengurangi risiko yang diterimanya. Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut dilakukan. Proses investasi menurut Tandelilin (2010:13) sebagai berikut: 1. Penentuan tujuan investasi Tahap pertama dalam proses investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan. 2. Penentuan kebijakan investasi Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan aset yang menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negeri). 3. Pemilihan strategi portofolio
4
Ada dua strategi portofolio yang dapat dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Dengan strategi portofolio aktif investor berusaha mengidentifikasi saham-saham yang dipertimbangkan akan bagus di masa yang akan datang, dengan kata lain investor mencoba mencari winner. Sedangkan strategi portofolio pasif adalah semua informasi yang tersedia diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham. 4. Pemilihan aset Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan pada tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko terendah atau tertentu. 5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap pengukuran dan evaluasi kinerja meliputi pengukuran portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar) melalui proses benchmarking. Karakteristik investasi pada saham salah satunya adalah kemudahan untuk menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai saham yang ditawarkan, meskipun dengan melakukan diversifikasi sangat efektif menurunkan risiko investasi, tetapi tidak dapat menghilangkannya. Dengan penyebaran risiko tersebut dimaksudkan apabila salah satu nilai saham yang dibeli jatuh akan dapat terkompensasi oleh nilai saham yang lain. Dasar yang digunakan dalam pembentukan portofolio adalah dengan memilih portofolio yang optimal. Dengan begitu, investasi
5
dapat memberikan expected return yang lebih besar dengan risiko yang sama, atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Untuk menentukan mana portofolio yang optimal, dibutuhkan suatu model. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan model indeks tunggal (Jogiyanto, 2010:179). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan model indeks tunggal. Karena lebih sederhana dibandingkan model Markowitz. Pada model Markowitz untuk sejumlah n aktifa membutuhkan perhitungan sebanyak n buah return, n buah varians dan n(n-1)/2 buah kovarian. Dengan demikian, jumlah perhitungan yang dibutuhkan untuk menghitung risiko portofolio model Markowitz adalah 2 n + (n(n1)/2). Untuk model indeks tunggal, hanya dibutuhkan perhitungan sebanyak 3n+1, yaitu n buah return, n buah β dan n buah varian dari kesalahan residu serta sebuah varian return indeks pasar (Jogiyanto, 2010:209). Jakarta Islamic Indeks (JII) adalah indeks dari kumpulan saham-saham (30 perusahaan) yang terseleksi berdasarkan seleksi syariah (shariah screening) dan berdasarkan kinerja di pasar modal. Jakarta Islamic Indeks (JII) yang diluncurkan pada tahun 2000 adalah salah satu indeks yang dapat dijadikan patokan (benchmark) dalam menilai saham-saham yang dapat dijadikan dalam pilihan investasi secara syariah. Analisis portofolio pada kelompok saham Jakarta Islamic Indeks (JII) dilakukan untuk menemukan perusahaan yang paling optimal sebagai objek investasi, di mana sebagai hasil akhir analisis portofolio akan terpilih beberapa perusahaan sebagai objek investasi saham karena memiliki portofolio yang optimal. Pemilihan
6
beberapa perusahaan tersebut berdasarkan kriteria tingkat keuntungan yang paling tinggi dan risiko yang paling rendah. Berdasarkan uraian di atas, maka judul dari penelitian ini adalah: “Analisis Portofolio dengan Model Indeks Tunggal untuk Menentukan Portofolio yang Optimal pada Kelompok Saham Jakarta Islamics Indeks di Bursa Efek Indonesia.”
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai berikut: Apakah analisis portofolio dengan Model Indeks Tunggal dapat menentukan portofolio yang optimal pada kelompok saham Jakarta Islamics Indeks di Bursa Efek Indonesia ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kombinasi portofolio yang optimal dengan menggunakan analisis portofolio dengan Model Indeks Tunggal pada kelompok saham Jakarta Islamics Indeks di Bursa Efek Indonesia periode Desember 2012 sampai Mei 2013.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut:
7
1. Kontribusi Praktis Untuk dijadikan pertimbangan bagi para investor untuk mengidentifikasi sahamsaham mana yang akan dipilih yang memberikan tingkat risiko minimal. 2. Kontribusi Teoritis Berguna untuk menambah informasi perbendaharaan perpustakaan dalam kepentingan ilmiah bagi mahasiswa STIESIA khususnya bidang manajemen keuangan. Karena pada dasarnya sifat dari penulisan ini bersifat terbuka untuk siapa saja. 3. Kontribusi kebijakan Merupakan media untuk bahan pertimbangan bagi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Peneliti hanya memfokuskan pada pembentukan portofolio yang optimal pada saham Jakarta Islamics Indeks di Bursa Efek Indonesia periode Desember 2012 sampai Mei 2013 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal.