BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa krisis ini, manajer keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal mencari sumber dana yang baik. Manajer keuangan harus mengetahui sumber dana apa yang akan digunakan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, serta harus teliti memilih sumber dana berdasarkan sifat dan biaya. Hal ini karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi financial yang berbeda-beda. Pemenuhan pendanaan dapat berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (external). Maka disinilah pentingnya manajer keuangan untuk melakukan perencanaan untuk mencari dana. Pendanaan yang diambil sebaiknya dapat meminimalkan biaya modal yang ditanggung oleh perusahaan. Karena jika perusahaan tidak memiliki sumber dana yang cukup untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, maka penting bagi perusahaan untuk memilih sumber keuangan yang optimal salah satunya seperti hutang. Hutang merupakan alternatif dana yang dapat dipergunakan perusahaan selain modal sendiri yang nantinya digunakan untuk membantu perusahaan menjalankan kegiatan operasi sehari-hari. Dimana perusahaan harus melakukan kewajiban dengan membayar kepada pihak lain dengan sejumlah uang atau barang dan jasa pada waktu yang telah disepakati. Husnan (2012:283) menyatakan, bahwa secara teoritis perusahaan seharusnya menggunakan hutang yang akan meminimumkan biaya modal perusahaan. Namun tidak mudah
1
2
menentukan ukuran yang tepat antara hutang dan biaya modal yang akan digunakan. Maturitas adalah jangka waktu jatuh tempo, jadi maturitas hutang (debt maturity) merupakan jangka waktu jatuh tempo hutang yang akan digunakan perusahaan. Abadi (2013:5) menyatakan bahwa maturitas hutang merupakan batas waktu jatuh tempo perusahaan dalam melunasi sejumlah pinjaman atau dana kepada kreditor. Jatuh tempo hutang dibagi menjadi dua, yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Perusahaan harus menentukan apakah perusahaan akan menggunakan hutang jangka pendek atau sebaliknya perusahaan akan menggunakan hutang jangka panjang untuk sumber pendanaan perusahaan. Sebesar apapun sebuah perusahaan, pilihan pendanaan dari luar perusahaan berupa hutang menjadi pilihan yang strategis. Namun, bukan berarti pendanaan ini tidak memiliki risiko. Ada kondisi yang disebut dengan konflik keagenan, yang terjadi antara agen dengan principal atau pemegang saham, dan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi (Husnan, 2012:10). Dalam konflik ini dapat terjadi karena agen mempunyai informasi yang lebih banyak, sehingga memungkinkan untuk melakukan tindakan oportunistik yang dapat menguntungkan dirinya sendiri. Sedangkan di pihak lain, pemegang saham yang memiliki informasi relatif sedikit, menuntut adanya kontribusi yang tinggi. Prinsipal merasa khawatir agen melakukan tindakan yang tidak disukai, misalnya membuat keputusan yang memiliki risiko yang besar. Konflik keagenan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari, ketika sebuah perusahaan melakukan kebijakan hutang. Konflik agensi dapat dikurangi
3
dengan memperpendek jangka waktu hutang. Penggunaan hutang jangka pendek secara berkala menghasilkan informasi bagi investor untuk mengevaluasi pengembalian dan risiko dari keputusan operasi. Stephan (2011:143) menyatakan bahwa hutang jangka pendek dapat mengurangi biaya agensi, dengan perkiraan firm size dan maturitas aset berpengaruh positif terhadap maturitas hutang, sedangkan peluang pertumbuhan yang tinggi dihubungkan dengan maturitas hutang yang lebih rendah memungkinkan dapat mengurangi konflik keagenan. Menurut Barnea, Haugen, dan Senbet (dalam Stephan, 2011), matching maturity dapat membantu untuk mengurangi biaya agensi. Myers (dalam Garcia, 2010) juga berpendapat bahwa perusahaan dapat mengurangi konflik keagenan dengan mencocokkan maturitas hutang dan maturitas aset. Sudana (2011:12) mengemukakan bahwa signaling theory mengajarkan setiap tindakan yang mengandung informasi. Berdasarkan signaling theory, maturitas hutang berpotensi untuk menyampaikan informasi mengenai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor. Sesuai dengan tujuan dari manajemen untuk menyampaikan informasi yang baik kepada pihak luar, khususnya pemegang saham atau investor. Namun pihak external tidak mengetahui kebenaran atas informasi tersebut. Oleh karena itu, dengan signaling pihak external akan memperoleh informasi yang tidak diketahui oleh investor. Seorang investor yang ingin membeli obligasi, seharusnya memperhatikan peringkat obligasi karena peringkat memberikan informasi serta signal tentang kegagalan profitabilitas kegagalan hutang suatu perusahaan. Berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang mampu menghasilkan laba cenderung meningkatkan jumlah hutangnya, karena
4
tambahan pembayaran bunga akan diimbangi dengan laba sebelum pajak (Sudana, 2011:153). Teori trade off menjelaskan jika menginginkan keuntungan yang besar, maka risiko yang ditanggung pun besar (Sudana, 2011:12). Jadi perusahaan yang memiliki hutang yang berlebihan akan mengalami risiko kesulitan financial. Walaupun memiliki proporsi hutang yang tinggi, pengurang pajak yang dimiliki juga akan tinggi. Namun rasio hutang terhadap ekuitas yang terlalu tinggi akan memunculkan biaya kepailitan (cost of bankruptcy). Peningkatan biaya kepailitan berasal dari peningkatan tingka pengembalian yang diharapkan investor. Tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor meningkat, seiring dengan risiko yang harus ditanggung oleh investor. Stephan (2011), menyatakan lebih banyak hutang jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk menghindari pajak lebih besar: pengaruh yang lebih menarik dengan tingginya profitabilitas perusahaan. Jika perusahaan meminjam dana dalam jumlah yang besar, semua laba operasinya dapat digunakan untuk membayar bunga hutang dan karena itu pajak yang dibayarkan sedikit. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan maturitas hutang (debt maturity) ketika memilih hutang sebagai sumber pendanaannya. Hal ini dikarenakan pemilihan maturitas hutang (debt maturity) akan mempengaruhi nilai perusahaan. Ada beberapa penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi maturitas hutang dengan obyek penelitian yang berbeda, seperti jenis perusahaan dan wilayah penelitian. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik
5
untuk mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MATURITAS HUTANG PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah faktor apa saja yang mempengaruhi struktur maturitas hutang. 1.
Apakah firm size mempengaruhi struktur maturitas hutang?
2.
Apakah asset maturity mempengaruhi struktur maturitas hutang?
3.
Apakah leverage mempengaruhi struktur maturitas hutang?
4.
Apakah profitability mempengaruhi struktur maturitas hutang?
5.
Apakah company growth mempengaruhi struktur maturitas hutang?
6.
Apakah tax effects mempengaruhi struktur maturitas hutang?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan guna menjawab permasalahan yang muncul dalam rumusan masalah. Banyaknya poin yang menjadi tujuan dalam penelitian ini disesuaikan dengan banyaknya jumlah variabel yang akan diteliti. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menganalisa apakah firm size, asset maturity, leverage, profitability, company growth, dan tax effects merupakan faktor yang mempengaruhi struktur maturitas hutang.
6
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dan dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1.4.1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dari teori dengan keadaan yang ada di lapangan dan memberikan kontribusi pada perkembangan teori manajemen khususnya manajemen keuangan serta menambah khasanah yang baru dalam perbendaharaan ilmu pengetahuan dan saling melengkapi dengan penelitian sebelumnya maupun yang akan dilakukan oleh para peniliti sesudahnya dalam mengkaji struktur jangka waktu hutang oleh perusahaan food and beverage. 1.4.2. Manfaat Praktis Membantu memberikan informasi bagi pihak manajemen dalam mengelola dan mengambil keputusan khususnya mengenai pemilihan jangka waktu hutang ketika memilih hutang sebagai sumber pendanaannya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup bahasan dalam penelitian ini adalah menguji faktor-faktor yang menentukan struktur jangka waktu hutang perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia.