BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tujuan organisasi. Manusia menjadi penentu dan penggerak jalannya suatu organisasi, maka perhatian dari seorang pemimpin sangat diperlukan. Setiap instansi baik pemerintah maupun swasta, manusia merupakan salah satu faktor penentu tercapainya tujuan organisasi, salah satu ukuran keberhasilan suatu instansi dilihat dari kinerja manusianya. Kinerja karyawan sebagaian besar tergantung pada kemauan para pegawai untuk menghasilkan sesuatu. Untuk itu pimpinan harus berusaha agar para karyawan mampu menjalankan segala pekerjaan dengan baik dalam menjalankan tugasnya, Dan disinilah pentingnya seorang manajer mengetahui bagaimana kepribadian yang dimilki oleh karyawannya. Kepribadian karyawan dalam sebuah perusahaan atau instansi sangat berbeda-beda namun semua bertujuan untuk memacu karyawan agar lebih aktif dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan dan hasil yang optimal. Derlega, Winstead & Jones (2005:3) mengemukakan bahwa kepribadian
sebagai sistem yang relatif stabil mengenai karakteristik
individu yang bersifat internal, yang berkontribusi terhadap pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang konsisten. Dari pengertian diatas dapat
dikatakan bahwa kepribadian sedikit banyaknya berpengaruh terhadap kinerja sebab dilandasi pikiran, perasaan serta tingkah laku yang konsisten yang hal tersebut sangat di butuhkan oleh perusahaan. Kinerja karyawan mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang besar. Karena karyawan merupakan salah satu penentu keberhasilan sebuah organisasi maka harus memiliki kinerja yang baik guna meningkatkan produktivitas kerjanya dan produktivitas kerja akan tercapai apabila mereka memiliki perhatian penuh pada pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan seperti itu perusahaan atau organisasi perlu mengetahui kepribadian karyawan sebagai pendorong kinerja karyawannya dengan melakukan upaya yang tepat dalam mengelola tenaga kerja. sehingga diperoleh saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam organisasi dengan karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Diakui oleh psychology Allport bahwa kepribadian mencakup sistem fisik dan psikologis, meliputi perilaku yang terlihat dan pikiran yang tidak terlihat, serta tidak hanya merupakan sesuatu tapi melakukan sesuatu. Kepribadian adalah subtansi dan perubahan, produk dan proses serta struktur dan perkembangan. Menurut
Robbert
Kreitner
(2003:175)
kepribadian
adalah
karakteristik fisik dan mental yang stabil bertanggung jawab pada identitas diri, ciri fisik dan mental yang stabil yang memberi identitas pada individu. Dengan mengetahui kepribadian karyawan maka dalam usaha
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja dapat lebih ditingkatkan. sehingga hubungan kerja yang harmonis antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan dapat terwujud, sehingga tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal. Banyak sekali akibat yang merugikan suatu organisasi yang disebabkan karena seorang manajer tidak mengetahui bagaimana kepribadian atau karakter yang dimiliki oleh karyawan, sebab dengan mengetahui kepribadian karyawan seorang manajer mampu memberikan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan. Akibat apabila seorang manajer tidak mengetahui kepribadian karyawan dapat terjadi berbagai bentuk tindakan atau perbuatan yang merugikan perusahaan, sebagai contoh adalah pemogokan kerja, kecelakaan kerja, kelalaian kerja dan indisiplin kerja. Hasil kerja secara kualitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kepribadian sangat berhubungan sekali dengan kinerja, bahwa pendekatan atau cara yang bersifat individual atau person centered approach adalah cara tradisional yang menekankan pada pengukuran atau penilaian ciri-ciri kepribadian karyawan daripada hasil kerjanya. Ciri- ciri atau karakteristik kepribadian yang banyak dijadikan obyek pengukuran adalah kejujuran, ketaatan, disiplin, loyalitas, inisiatif, kreativitas, adaptasi, komitmen, motivasi (kemauan), sopan santun dan lain lain.
Tinjauan ulang terhadap literatur kepribadian menawarkan garis panduan umum yang dapat membimbing kepada kinerja yang efektif. Dengan demikian, keputusan mengenai pekerjaan, transfer, dan promosi dapat diperbaiki, kerena karakteristik kepribadian menciptakan parameterparameter untuk perilaku orang-orang, karakteristik itu memberikan kepada kita kerangka untuk meramalkan perilaku. Oleh alasan diatas penulis berencana melakukan penelitian terhadap perusahaan yang bergerak di bidang produksi tersebut yaitu perusahaan roti “MANDIRI”. Supaya
perusahaan
mampu
bersaing
dengan
perusahaan
perusahaan sejenisnya maka salah satu usahannya perusahaan harus mengetahui bagaimana kepribadian karyawan pada masing-masing bagian pada perusahaan sehingga kinerja karyawan dapat lebih efektif dan efisien. Pada perusahaan ini ada tiga bagian yaitu pada bagian produksi, bagian administrasi serta pada bagian sales/ penjualan produk. Pada setiap bagian memiliki tugas dan wewenang masing- masing. Tabel 1 Daftar hasil produksi pada 4 bln dari bulan maret sampai juni (Bungkus) No
bulan
Target produksi
Jumlah produksi
Roti basah
Roti kering
Roti basah
Roti kering
1
Maret
600.000
60.000
599.000
60.000
2
April
600.000
60.000
585.000
45.000
3
Mei
600.000
60.000
591.000
56.900
4
Juni
600.000
60.000
600.000
58.700
Dari hasil tabel 1 diatas dapat kita lihat bahwa perusahaan tersebut belum mampu untuk memenuhi target produksi yang diharapkan oleh perusahaan yaitu memproduksi 600.000 bungkus roti basah serta 60.000 bungkus roti kering. Pada awal berdirinya perusahaan ini dengan di dukung oleh 50 orang karyawannya perusahaan mampu memenuhi target produksi perusahaan. Namun sekarang perusahaan kurang mampu memenuhi target di karenakan penurunan jumlah karyawan selain itu setelah target d turunkan menjadi seperti yang terlihat pada tabel namun perusahaan belum juga mampu memenuhi target produksi yang ditetapkan oleh perusahaan. Dari data tersebut pula peneliti berusaha meneliti penyebab perusahaan belum mampu memenuhi target produksi yang di tinjau dari aspek kepribadian karyawan yang apakah berpengaruh terhadap kinerja karyawan terutama dalam hal memproduksi barang sesuai target yang diharapkan oleh perusahaan. Sehingga melihat fenomena diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian pada perusahaan tersebut dengan judul : “PENGARUH
TIPE
KEPRIBADIAN
TERHADAP
KINERJA
KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROTI “MANDIRI” WONOGIRI. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah tersebut diatas maka penulis membuat atau merumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana tipe kepribadian karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri?
2.
Bagaimana kinerja karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri?
3.
Adakah pengaruh signifikan antara tipe kepribadian terhadap kinerja karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri?
C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka diperlukan adanya batasan masalah pokok yang akan diteliti untuk membatasi pokok permasalahan yang diteliti dan supaya memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Supaya penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah maka peneliti membatasi pada pengaruh tipe kepribadian teori lima faktor menurut Menurut McCrae dan Costa yang dikutip oleh Jess Feist dan Gregory J.Feist (2011:134) yaitu Ekstraversi, Neurotisme, Keterbukaan, Keramahan, Kesadaran, terhadap kinerja karyawan (kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu) menurut Dharma (1991:44). D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan penelitian : a.
Untuk mengetahui bagaimana tipe kepribadian karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri
b.
Untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri
c.
Untuk
mengetahui
apakah
tipe
kepribadian
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan roti “MANDIRI” Wonogiri 2.
Manfaat Penelitian a.
Manfaat praktis Sebagai bahan masukan bagi perusahaan roti “MANDIRI” dalam menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam kaitannya dengan tipe kepribadian yang dimilki oleh karyawan.
b.
Manfaat Teoritis 1) Sebagai media untuk mentransformasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek di lapangan guna menambah wawasan ilmu pengetahuan dari pengalaman pada bidang manajemen personalia atau sumber daya manusia. 2) Bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan, penulis berharap semoga dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sebagai bahan perbandingan untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan bidang yang penulis teliti.