1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam pembangunan. Pajak merupakan aspek penting dalam pembangunan, apalagi bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara yang diatur oleh pemerintah demi kepatuhan wajib pajak itu sendiri. Laporan keuangan merupakan output perusahaan dalam memberikan gambaran final dari suatu perusahaan, baik secara keuangan maupun kondisi perusahaan tersebut dan juga menjadi tolak ukur perusahaan dalam menilai produktifitas selama periode tersebut. Laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan di dalam dunia bisnis biasanya sering disebut dengan Laporan Keuangan Komersial dan laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan dalam perpajakan disebut sebagai Laporan Keuangan Fiskal. Selain pada pedoman yang digunakan, perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal juga terjadi pada pengakuan penghasilan dan beban pada perusahaan itu sendiri. Secara umum keduanya mengatur sama tentang pengukuran penghasilan, yaitu: sebesar jumlah yang dibebankan kepada konsumen atau jumlah klaim kepada konsumen. Namun dalam koreksi Fiskal itu bisa berbeda apabila dari sisi Akuntansi penghasilan diukur terlalu rendah (tidak wajar) karena adanya “hubungan istimewa”. Walaupun tidak saling bertentangan dalam konsep dasar, prinsip, metode, atau ketentuan yang berlaku dalam disiplin akuntansi keuangan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
akuntansi perpajakan. Namun, dalam beberapa hal harus diakui memang berbeda, sehingga sudah sepantasnya apabila Laporan Laba Rugi yang dihasilkan oleh kedua disiplin akuntansi tersebut juga berbeda. Dalam periode berjalan sebuah badan pasti telah membuat suatu laporan keuangan yang termasuk didalamnya laporan laba rugi yang memuat penghasilan, biaya, dan laba rugi. Seluruh penghasilan dan biaya yang terjadi dalam perusahaan perlu dilaporkan semua sehingga dalam menghitung pajak penghasilannya perlu dilakukan sebuah koreksi atau pos-pos yang tidak dapat dimasukkan dalam perhitungan PPh Badan. Koreksi yang dilakukan tersebut biasanya disebut koreksi fiskal. Perbedaan antara laporan keuangan fiskal dengan laporan keuangan komersial dikarenakan tujuan dan kegunaannya berbeda. Jika untuk menyediakan laporan keuangan fiskal dan laporan komersial harus ditangani oleh administrasi yang berbeda, maka biaya untuk menyediakan kedua laporan keuangan tersebut menjadi sangat mahal. Maka perusahaan dapat melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keuangan komersial guna menentukan besarnya pajak terutang sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Rekonsilisasi fiskal dilakukan oleh Wajib Pajak karena terdapat perbedaan penghitungan, khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dengan laba menurut perpajakan (fiskal). Laporan keuangan komersial ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor swasta, sedangkan laporan keuangan fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal adalah karena terdapat perbedaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
prinsip akuntansi, perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya, serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya. Laporan laba rugi yang diperoleh dari laporan keuangan merupakan laporan laba-rugi yang didasarkan pada perhitungan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sementara itu, untuk menghitung besarnya PPh yang terutang harus didasarkan pada laporan pajak (laba fiskal) yang pedoman harus tunduk pada Undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh). Untuk mendapatkan besarnya pajak yang terutang berdasarkan laporan fiskal, maka wajib pajak harus menyusun rekonsiliasi fiskal. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian mengenai “ANALISIS KOREKSI FISKAL DALAM PENENTUAN PPH TERHUTANG BADAN PADA PT “X” (Studi kasus pada PT. “X” Tahun Pajak 2013) “.
B. Perumusan Masalah Penulis mengemukakan beberapa permasalahan yang ingin diteliti lebih dalam, yaitu: 1. Apa yang menjadi penyebab adanya perbedaan antara laporan keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi komersial dan akuntansi perpajakan serta pos-pos apa saja yang dikoreksi? 2. Apa pengaruh rekonsiliasi/koreksi terhadap besarnya Pajak Penghasilan (PPh) terhutang?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang disebutkan diatas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya perbedaan antara laporan keuangan secara akuntansi dan secara perpajakan gambaran pengakuan laba sebelum pajak dengan menggunakan perhitungan menurut standar akuntansi dan perhitungan menurut perpajakan yang berlaku.
b.
Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi terhadap laporan keuangan perusahaan setelah diadakannya koreksi fiskal yang menjadi dasar perhitungan PPh untuk wajib pajak badan.
c.
Untuk mengetahui selisih yang terjadi antara laporan keuangan sebelum dan setelah dilakukannya koreksi fiskal.
2.
Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat penelitian, yaitu:
a.
Manfaat Bagi Akademisi 1) Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang sistem perpajakan di Indonesia, terlebih lagi dalam memahami koreksi fiskal perusahaan, serta perhitungan PPh badan berdasarkan peraturan dan undang–undang yang berlaku. Dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
2) Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan mengenai rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal, sehingga dapat mengetahui semua pendapatan atau beban yang dikoreksi telah sesuai dengan peraturan perpajakkan yang berlaku. b.
Bagi Praktisi Bisnis, sebagai berikut: 1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau masukkan mengenai penyusunan koreksi fiskal yang sesuai dengan peraturan perpajakkan dalam menghitung PPh yang yang terutang. 2) Dengan penelitian ini perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja perusahaannya
dengan memahami
perhitungan berdasarkan
akuntansi perpajakan, sehingga dapat menyajikan laporan keuangan yang baik dan benar menurut peraturan perpajakan yang berlaku khususnya pada laporan laba rugi
http://digilib.mercubuana.ac.id/