BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sejak Pemerintah Republik Indonesia melaksanakan PELITA I (19691973), dunia usaha di Indonesia berkembang pesat terutama dalam bidang industri. Persaingan antar perusahaanpun semakin ketat karena setiap perusahaan berlomba untuk memberikan pelayanan dan mutu yang terbaik bagi konsumen (customer). PT. ALCORINDO SEJAHTERA merupakan salah satu perusahaan yang turut dibangun dan bergerak dalam memproduksi mesin-mesin perindustrian, antara lain mesin dust collector, mesin gerinda, conveyor belt dan mesin-mesin lainnya. Perusahaan ini juga membuat suku cadang (sparepart) mesin yang nantinya dapat dipakai dalam merakit mesin yang akan diproduksi ataupun dijual secara terpisah. Banyak factor yang mempengaruhi kegiatan produksi di PT. ALCORINDO SEJAHTERA yaitu, antara lain, bahan baku, mesin dengan peralatannya, system kerja (metode), lingkungan kerja dan sumberdaya pekerja. Hal–hal ini yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan diterimanya produk perusahaan di pasar bebas.
2
Salah satu factor penting dalam aktivitas produksi di setiap perusahaan, termasuk di PT. ALCORINDO SEJAHTERA, adalah untuk selalu menjaga mutu produk yang dipasarkan. Dengan kualitas produk yang baik, perusahaan dapat hidup langgeng (exist) dalam kancah persaingan pasar agar tidak ditinggalkan konsumen. Produk yang relatif masih belum lama dipasarkan oleh PT. ALCORINDO SEJAHTERA adalah produk rantai tipe Chain Appron Conveyor. Alat ini digunakan sebagai conveyor belt (ban pembawa barang) dan terdiri dari rakitan delapan spare parts. Dari produk baru ini dapat dikatakan belum banyak penelitian dilakukan terutama tentang mutu produk dan pengendalian kualitasnya.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Masalah yang terjadi selama melakukan observasi lapangan adalah terdapat permasalahan yang dapat berpengaruh pada produksi part-part Chain Appron Conveyor. Masalah yang terjadi adalah seringnya terjadi produk reject atau cacat dan yang tidak sesuai dengan mutu yang diinginkan perusahaan. Pada produk CAC ini terdiri dari 7 part dan dari 7 part tersebut terdapat 3 part yang bermasalah sedangkan sisanya telah sesuai dengan standart perusahaan. Part-part yang bermasalah dapat dilihat besarnya persentase reject pada part bermasalah seperti pada Wheel (9.817%), Shaft (11.098%) dan Bushing (9.709%), sedangkan standart toleransi reject yang diberikan oleh perusahaan
3
adalah 5%. Hal ini dapat terjadi pada saat proses produksi maupun pada saat akhir proses produksi. Dilihat dari jumlah reject yang telah melewati batas toleransi perusahaan tentunya dapat merugikan perusahaan dan menghambat kinerja proses daripada perusahaan tersebut. Agar permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini dapat terurai secara jelas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: a. Berapa macam jenis kecacatan dari produk hasil ketiga part Chain Appron Conveyor bermasalah yang terjadi selama proses produksi? b. Apakah produk yang mengalami kecacatan tersebut masih berada dalam batas yang terkendali? c. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kecacatan produk tersebut? d. Bagaimana mencegah terjadinya kecacatan yang berulang?
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup yang akan dibahas pada skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Pembahasan produk yang akan difokuskan adalah part-part yang paling bermasalah dari produk Chain Appron Conveyor yaitu wheel, shaft dan bushing. 2. Pembahasan mengenai pengendalian kualitas ini akan hanya berpusat pada pengendalian proses produksi pada produk yang mengalami kecacatan secara berulang.
4
3. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan akan
melakukan
pengendalian
kecacatan
secara
langsung
guna
mengurangi kecacatan yang sering terjadi pada produk tersebut. 4. Untuk menyelesaikan permasalahan yang mencakup pada pengendalian kualitas ini, akan diselesaikan dengan menggunakan SPC (Statistical Process Control) 5. Pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penggunaan SPC ini hanya mencakup pada data atribut, oleh karena itulah maka dipergunakanlah peta kendali P untuk mengendalikan proses produksi.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: -
Untuk mengetahui sebab penyebab kecacatan pada tiga part bermasalah dari produk rantai type Chain Appron Conveyor.
-
Mengetahui jumlah jenis kecacatan yang terbesar daripada proses produksi yang telah dihasilkan tersebut dengan menggunakan diagram pareto, guna mengurangi jumlah cacat terbesar pada produk tersebut sebagai prioritas utama.
-
Untuk mengurangi jumlah reject yang terjadi pada part-part yang bermasalah seperti pada part wheel, shaft dan bushing.
5
-
Untuk
meningkatkan
proses
produksi
pada
perusahaan
dengan
mengurangi jumlah reject yang terjadi.
1.4.2
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori yaitu: 1. Manfaat bagi Perusahaan Diharapkan penulisan skripsi ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi perusahaan untuk mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi untuk mengurangi kerugian yang tidak perlu. 2. Manfaat bagi Universitas Bagi Universitas, diharapkan penulisan skripsi ini dapat menambah referensi yang relatif masih sedikit di bidang industri khususnya untuk acuan para mahasiswa jurusan Teknik Industri. 3. Manfaat bagi diri sendiri Diharapkan agar hasil skripsi ini dapat menambah wawasan dan memperoleh pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman tersebut, antara lain, adalah mengaitkan serta mengatasi beberapa permasalahan dengan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan permasalahan dalam dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
6
1.5
Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1
Sejarah Perusahaan PT. ALCORINDO SEJAHTERA berada di Jalan Raya PL’P Curug Km 6,2, Desa Serdang Wetan, Tangerang. Perusahaan didirikan pada tahum 1989 oleh Bapak Erwin Haryadi dan mulai beroperasi pada tahun 1990. Saat ini luas tanah PT. ALCORINDO SEJAHTERA adalah 6000 m2. Pada awalnya PT. ALCORINDO SEJAHTERA (Alcorin) hanya berdiri di tanah seluas 3,5m × 64,4m2. Namun seiring dengan bertumbuh dan berkembangnya usaha, Alcorin dapat membeli tanah di belakang bangunan sebelumnya dengan melewati 4 tahap sampai mencapai luas tanah sekarang ini (± 6000 m2). Mesin-mesin produksi sebagian dibeli dan sebagian mesin mereka produksi sendiri (Contoh: Mesin Rolling, Dust Collector dan Pin Setting). Adapun produk-produk yang dihasilkan oleh PT. ALCORINDO SEJAHTERA adalah: Foundry Machine, Air Pollution Control, Ceramic Industry, Building Material Industry, Special Machine, Pattern & Mould Handling Equipment dan beberapa produk yang masih dikembangkan pada saat penulisan skripsi ini. Pada saat ini, Alcorin telah memiliki empat mesin CNC untuk mempermudah dan mempercepat proses produksi. Untuk bahan baku, PT. ALCORINDO SEJAHTERA membeli dari supplier baik dari dalam kota maupun luar kota. Biasanya bahan baku yang
7
mereka beli adalah pelat-pelat besi lembaran, block bearing, casting, dan besi dengan diameter dan panjang tertentu. Dalam perkembangan bisnisnya, PT. ALCORINDO SEJAHTERA melakukan kerjasama dengan beberapa pihak perusahaan baik swasta maupun perusahaan Negara. Bahkan PT. ALCORINDO SEJAHTERA telah melakukan ekspor ke negara-negara di kawasan Asia, salah satunya dengan perusahaan ABB industry K.K. –Japan.
1.5.2
Struktur Organisasi Struktur organisasi yang baik diperlukan dalam suatu perusahaan. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan para anggota organisasi melihat bagaimana organisasi disusun dan dapat melihat tugas-tugas mereka secara jelas. Struktur organisasi PT. ALCORINDO SEJAHTERA adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi ini menyatukan orang-orang yang menjalankan pekerjaan yang sama atau saling berhubungan dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi fungsional akan memudahkan koordinasi di antara para anggotanya karena mereka sudah tahu dengan jelas tugas-tugas mereka dan di departemen mana mereka bekerja dan bertanggung-jawab.
8
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan struktur organisasi PT. ALCORINDO SEJAHTERA. DIRECTORATED/ DIVISON Share Holder
DEPARTMENT
SECTION
Adm & Finance
Finance Accounting
Director
GROUP LEADER
Logistic
Purchasing Warehouse
Personnel
HRD
General Affairs
Marketing
Sales Market
Finish Good Expedisi Incoming Material & Material Preparation Adm. Personnel Pers. Development
Security Collector Administration
Production Plan I
Section I
CNC Milling
Section II
CNC Lathe EDM
PPC Section III
Milling Shaping+Sloting Grinding Lathe Manual
Management Improvement Commitee - ISO - TQC - SHE
Section IV
Welding Assy Drilling Finishing & Painting
Section V
PVC/Wood Working Sheet Metal Work
Section VI Production Plan II
Casting
Welding 2 Melting Moulding
PPC
Section I
Work Unit
Section II
Work Unit
Quality Control I
Pabrication Assy Incoming Matr
Project
Technical Department
Quality Control II Mechanical Eng. Design
Machining Items Mechanical I Mechanical II Mechanical III
Electrical Eng. Design R&D Maintenance
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. ALCORINDO SEJAHTERA
9
Berdasarkan struktur organisasi pada gambar sebelumnya maka dapat dilihat tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi: 1. Director -
Merencanakan, mengatur, mengkoordinir, dan mengawasi semua kegiatan yang berjalan di perusahaan.
-
Membuat kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan.
-
Melakukan pemeriksaan laporan keuangan dan laporan kegiatan lainnya.
-
Merencanakan penambahan maupun pengurangan sumber daya manusia.
-
Mengambil keputusan.
2. Shares Holder (Pemegang Saham) -
Sebagai pemilik saham pada PT. ALCORINDO SEJAHTERA.
-
Mendapat pembagian keuntungan perusahaan.
3. Management Improvement Committee Management ImprovementCommitte terdiri dari 3 bagian yaitu bagian yang menangani ISO (International Standard Organization), TQC (Total Quality Control), dan SHE (Safety Health Environtment). 4. Department -
Bertugas memberi laporan kerja langsung kepada direktur.
-
Terdiri dari kepala departemen yang mengepalai masing-masing departemen, seperti: •
Administrasi dan Finance
10
•
Logistic
•
Human Resource Departement
•
Marketing
•
Production Paln I
•
Production Plan II
•
Project
•
Technical Department
5. Section -
Bertugas mengepalai masing-masing kepala regu yang berada di bawahnya.
-
Merupakan bagian-bagian dari departemen yang memberi laporan kerja langsung kepada masing-masing kepala departemen.
6. Group Leader (Kepala Regu) -
Bertugas mengepalai pekerja yang berada di masing-masing regu.
-
Memberi
laporan
kerja
langsung
kepada
masing-masing
sector/bagian. 7. Labor -
Melakukan proses kerja pada bagian masing-masing.
-
Melakukan kegiatan sesuai dengan permintaan dari kepala regu.
kepala
11
1.5.3
Manajemen Sumber Daya Manusia PT. ALCORINDO SEJAHTERA memiliki jumlah karyawan dan non karyawan seperti yang terdapat pada tabel dibawah sebagai berikut ini:
Tabel 1.1 Jumlah Karyawan & Non Karyawan PT. ALCORINDO SEJAHTERA No. 1 2
3 4 5 6 7 Total
Uraian Direktur+Staf (Keseluruhan) Karyawan Tetap: Gudang Driver PPC General Affair Administrasi Engineering Quality Control Satpam Painting+Finishing+BW Milling+Skraf Fabrikasi-1 Bubut manual CNC Bubut CNC Milling Bor/Drilling Maintenance Fabrikasi-2 Foundry (Pengecoran) Karyawab Kontrak/Harian Harian Bangunan Harian Bengkel Training
Jumlah Karyawan Tahun 2006 Januari Februari Maret April 27 29 29 29 2 3 4 2 5 5 5 4 16 13 11 10 3 5 6 5 26
2 3 5 2 6 5 5 4 16 13 11 10 3 6 6 5 25
2 3 5 2 5 5 5 4 16 13 11 10 3 6 6 5 25
3 3 4 2 5 5 5 4 16 13 11 10 3 5 6 5 25
45 6 1
59 10 1 10 236
57 13 1 9 235
40 16 1 5 216
204
Mei 30 3 3 4 2 5 5 5 4 16 13 11 10 3 4 6 5 25 2 17 19 1 5 198
12
PT. ALCORINDO SEJAHTERA menerapkan jam kerja yang sama bagi seluruh karyawannya yaitu: -
Hari Senin sampai Sabtu dengan jam kerja mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 dengan jam istirahat dari pukul 12.00 sampai pukul 13.00.
1.5.3.1 Sistem Pelatihan Sistem
pelatihan
yang
diterapkan
oleh
PT.
ALCORINDO
SEJAHTERA adalah system pelatihan on-job di mana karyawan yang diterima akan langsung bekerja pada bidangnya selama 3 bulan. Bila setelah masa 3 bulan karyawan itu memberikan kinerja dan prestasi sesuai yang diharapkan maka karyawan itu akan resmi diterima dan diberikan segala fasilitas seperti Jamsostek dan insentif layaknya seorang karyawan tetap.
1.5.3.2 Sistem Penggajian dan Pemberian Insentif Sistem penggajian dan pemberian insentif yang diterapkan PT. ALCORINDO SEJAHTERA dibedakan antara tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Gaji dan insentif yang diterima tenaga kerja tidak langsung lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja langsing karena latar pendidikan yang berbeda.
13
a. Tenaga Keja Tidak Langsung -
Gaji pokok diberikan tiap bulan ditambah dengan uang makan, transportasi, dan insentif.
-
Upah lembur akan diberikan sesuai jam lembur dikalikan dengan standar yang telah ditentukan (diberikan bersamaan pada saat penggajian).
b. Tenaga Kerja Langsung -
Upah regular: tenaga kerja langsung akan diberikan upah regular sesuai banyaknya jam kerja pada hari kerja.
-
Upah lembur akan diberikan sesuai jam lembur dikalikan dengan standar yang telah ditentukan (diberikan bersamaan pada saat penggajian).
1.5.4
Perencanaan dan Perancangan Produk Tidak hanya produksi secara make to stock tetapi PT. ALCORINDO SEJAHTERA juga memproduksi produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Produk-produk pesanan dirancang sesuai permintaan dari konsumen. Namun
ada
beberapa
produk
diproduksi
untuk
memenuhi
perlengkapan pada mesin kerja di lantai produksi PT. ALCORINDO SEJAHTERA sendiri. Sebagai contoh, saat ini PT. ALCORINDO SEJAHTERA telah memproduksi mesin Rolling. Mesin itu sengaja dibuat untuk memproduksi produk permintaan konsumen. Setelah mesin itu tidak
14
digunakan, maka pihak perusahaan akan menjual mesin tersebut. Tentunya kondisi mesinnya dalam kondisi masih baik. Jadi, PT. ALCORINDO SEJAHTERA hanya melakukan produksi sesuai standar umum yang telah ditentukan tanpa diperlukan perbaikan terusmenerus dalam bidang desain produk. Meskipun demikian permintaan variasi produk tetap bisa dipenuhi bila ada konsumen yang menginginkan.
1.5.5
Proses Produksi Untuk menunjang proses produksi PT. ALCORINDO SEJAHTERA diperlukan mesin-mesin produksi sebagai berikut:
Tabel 1.2 Tabel Mesin Produksi PT. ALCORINDO SEJAHTERA Nama Mesin Mach. Milling Center Mach. Milling Mach. Milling Mach. Milling Mach. Mile Plano Miller Mach. Cutting Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. Bubut Mach. CNC Mach. CNC
Ukuran Mesin (mm) 3066 × 2188 1200 × 860 1000 × 700 1850 × 750 1700 × 660 1400 × 600 1800 × 430 3300 × 630 3520 × 700 2200 × 800 2200 × 800 2900 × 700 2150 × 700 3300 × 660 3400 × 620 2500 × 1350
Merk Mesin Nantong XJ 6325 A Nantong XJ 6325 A X 6125 A H 350 SA Lin Huan LHT-42 ANTINON C 0632 DENVER N 700 G Run Master Lunan Mach. Tool Work LC 400 A CY-S1 7406 Turn Master DY 840X2000 Chu Shing HL 766X2000 TOPPER TN 100 T MORI SEIKI SL-20
Jumlah 1 6 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1
15
Mach. EDM Mach. Bor Rad Mach. Bor Rad Mach. Bor Rad Mach. Scrap Mach. Scrap Oven Open Black Inclinable Press Furnace Aluminium
Disamping
1150 × 100 1500 × 600 1500 × 600 2500 × 900 1850 × 750 1850 × 750 7000 × 1300 1600 × 200
mesin-mesin
CHIMER 50MP Z3038 Shuan Yuan SY-860 DS Shen Yang 23050X16 BC6063 B6050
2 1 1 2 2 1 1 1
Capacity 1 ton
1
produksi di atas, terdapat peralatan
pendukung guna kelancaran proses produksi di PT. ALCORINDO SEJAHTERA seperti: 1. Hand Pallet Sebagai alat untuk mengangkut/memindahkan suatu benda ke tempat lain. Dalam hal ini, benda yang diangkut memiliki beban terbatas. 2. Forklift Sebagai alat untuk mengangkut/memindahkan benda atau bahan baku ke tempat proses. Bahan baku yang baru keluar dari container biasanya dibawa oleh forklift ke gudang penyimpanan. 3. Krane Alat untuk mengangkut/memindahkan benda. Krane merupakan alat pengangkut yang tergantung di atas dan memiliki trail sepanjang lantai kerja. Pengoperasiannya memerlukan keahlian khusus dan operatornya diwajibkan mengenakan helm guna menghindari kecelakaan yang fatal.
16
Salah
satu
contoh
produk
yang
dihasilkan
PT.
ALCORINDO
SEJAHTERA yaitu Block Bearing tipe POM55. Proses produksinya sebagai berikut: 1. Bahan baku dating dari supplier kemudian diletakkan di gudang. 2. Bagian perancangan gambar menyerahkan gambarnya ke kepala seksi. Jika rancangan gambar sesuai dengan permintaan konsumen dan material telah tersedia maka kepala seksi menyerahkan laporannya ke kepala regu. Lalu gambar dan material itu diserahkan ke operator. 3. Material yang berupa lempengan silinder dari besi baja diproses pada mesin Milling dan Scrap untuk menghaluskan permukaan material yang masih kasar. 4. Setelah permukaan halus, maka material dibawa ke bagian CNC. arena produk ini dipesan dalam jumlah besar (sekitar 100 unit), maka proses pembubutannya dilakukan oleh mesin CNC bubut. 5. Kemudian, lempengan besi baja itu dibawa ke mesin bor untuk dibuat lubang di tengah-tengah permukaannya pada kedalaman tertentu. 6. Laly, pada sentuhan terakhir, material yang sudah siap disatukan dilakukan finishing berupa pengecatan dan penghalusan. 7. Pada akhirnya, material yang terdiri dari 4 bagian itu disatukan di bagian Assembling.
17
1.5.6
Tata Letak Pabrik Tata letak pabrik yang baik akan sangat mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu pengaturan letak fasilitas-fasilitas operasi termasuk mesin-mesin, personalia, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi, penanganan bahan (material handling), dan semua peralatan serta fasilitas pendukung harus benar-benar diperhatikan demi terlaksananya proses produksi yang lancer dan efisien. PT. ALCORINDO SEJAHTERA yang memiliki luas total area 6000 m2 ini menerapkan function layout atau process layout karena semua mesinmesin dan peralatan-peralatan PT. ALCORINDO SEJAHTERA yang mempunyai fungsi sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat/ruang tertentu. Sehingga hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian (seksi). Layout
proses
ini
dipilih
selain
karena
PT.
ALCORINDO
SEJAHTERA melakukan produksi sesuai pesanan customer/distributor, juga karena sifat proses produksinya yang sederhana di mana bahan baku pelat besi yang masuk hanya perlu melewati satu tahapan permesinan. Dengan layout ini maka setiap departemen hanya perlu diawasi oleh seorang kepala regu (menghemat biaya) dan menghindari proses produksi terhenti bila ada mesin yang rusak. Bila terjadi kerusakan mesin, proses produksi masih bisa diteruskan oleh mesin-mesin yang lain.
18
Sesuai dengan layout-nya, tata letak mesin bubut bersebrangan dengan mesin bor, sedangkan mesin bor bersebelahan dengan mesin milling dan scrap. Di seberang mesin milling dan scrap terdapat mesin EDM (Electric Discharge Machine). Bagian finishing terletak di bagian belakang pabrik, sehingga semua material yang akan di-finishing akan berpusat di satu wilayah dan tidak mengganggu jalannya proses produksi yang lain.
1.5.7
Sistem Kerja Sistem kerja bertujuan untuk mencapai kefektifan yang maksimum dari sistem kerja perusahaan. Sistem perusahaan. Sistem kerja mempunyai kaitan yang erat dengan produktivitas dan menyangkut tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan operasi. Pada suatu pabrik diperlukan perancangan sistem kerja yang baik untuk mencapai hasil kerja yang baik pula. Oleh karena itu system kerja harus dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan kerja yang optimal. Hal ini penting karena system kerja yang dirancang sedemikian rupa dapat mendorong tercapainya tujuan perusahaan secara efisien dan efektif, merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa kebosanan, dan dapat meningkatkan kepuasan kerja.
19
1.5.7.1 Sistem Kerja dalam Hubungannya dengan Sikap Tenaga Kerja Para pekerja di PT. ALCORINDO SEJAHTERA telah mengerti prinsip gerakan ergonomic selama proses produksi berlangsung. Hal ini disebabkan karena perusahaan memberikan pelatihan kepada para pekerja sehingga mereka sudah terbiasa melakukan pekerjaannya dengan lebih cepat dan nyaman. Pengoperasian mesin-mesin pada PT. ALCORINDO SEJAHTERA selalu dijalankan oleh operator yang telah memiliki pengetahuan mengenai mesin digunakan. Adapun beberapa mesin otomatis, hanya diawasi oleh operator yang juga sudah ahli di bidangnya. Dengan demikian mereka sudah terbiasa melakukan perkerjaannya dengan lebih cepat dan nyaman.
1.5.7.2 Sistem Kerja dalam Hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja Aspek lain yang penting dalam sistem kerja yaitu berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Persyaratan UU keselamatan dan kesehatan kerja mengharuskan areal kerja bebas dari kondisi yang memiliki potensi bahaya. Dalam kaitannya dengan lingkungan fisik kerja seringkali dijumpai bahwa perencanaan sistem kerja justru lebih memperhatikan mesin/peralatan yang harus dilindungi daripada melihat kepentingan manusia pekerjanya. Oleh karena itu dalam perancangan sistem kerja harus mempertimbangkan
kenyamanan
dan
keselamatan
kerja
dengan
20
memperhatikan factor-faktor seperti sikap dan posisi kerja, dimensi ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja, dan energi kerja yang dikonsumsikan. Kepedulian sebuah perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena tenaga kerja merupakan salah satu asset penting yang sangat memperngaruhi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Oleh karena itu demi mengupayakan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, PT. ALCORINDO SEJAHTERA juga telah menerapkan system Safety Health Environment yaitu peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para karyawannya seperti larangan meroko, mewajibkan alat-alat perlindungan diri bagi operator-operator lantai produksi seperti sarung tangan, sepatu boot karet, kacamata pelindung serta peraturanperaturan lainnya.
1.5.8
Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan bahan baku untuk kegiatan produksi pada PT. ALCORINDO SEJAHTERA terdapat di bagian logistic. Divisi ini membawahi seksi Purchasing dan Warehouse. Divisi Purchasing melakukan mengestimasi waktu kedatangan barang pesanan setelah melakukan pemesanan barang. Misalnya bahan baku yang tersisa dalam area warehouse masih bisa digunakan selama 3 minggu dan diperkirakan bahan baku akan
21
tiba setelah 10 hari pemesanan maka 11 hari kemudian pemesanan bahan baku sudah harus dilakukan agar proses produksi bisa berjalan terus. Sedangkan mengenai Perencanaan Produksi akan ditangani oleh Manajer PPC. Jumlah dan jadwal permintaan pesanan akan diserahkan oleh bagian pemasaran kepada Manajer PPC untuk kemudian dilakukan Perencanaan dan Pengendalian Produksi sesuai pertimbangan kapasitas produksi, kondisi mesin, kinerja operator, dan kondisi-kondisi eksternal lainnya agar jumlah produk yang dihasilkan mampu memenuhi jumlah pesanan. Manajer PPC PT. ALCORINDO SEJAHTERA melakukan Perencanaan dan Pengendalian Produksi dengan tidak hanya terpaku pada suatu strategi tertentu yang tetap atau pasti tetapi merencanakannya berdasarkan pengalaman kerja yang telah diperoleh selama bertahun-tahun.
1.5.9
Manajemen Mutu Pada awal tahun 2005 ini, PT. ALCORINDO SEJAHTERA mulai menerapkan sistem pengendalian kualitas ISO 9001:2000. Oleh karena itu, semua aspek proses kerja diadakan pembenahan. Para pekerja menjalankan training untuk memperdalam pengetahuan mengenai proses produksi dan mesin-mesin yang ada di dalamnya. Serta melakukan training bagi penduduk sekitar, untuk memberikan pengetahuan bagi mereja sehingga peningkatan kualitas itu tidak saja untuk karyawan PT. ALCORINDO SEJAHTERA, namun bagi semua masyarakat, khususnya penduduk sekitar.
22
Proses menuju ISO 9001:2000 ini diawasi oleh pihak dari Management Improvement Committee. Pada bagian ISO dikepalai oleh Bapak Bambang Haryanto dan bagian SHE (Safety Health Environment) oleh Bapak Mulyono.