BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini, jumlah perusahaan yang bergerak dalam industri yang memanfaatkan hasil hutan jumlahnya menurun, tercatat pada gambar 1.1 bahwa jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan jumlahnya terus menurun dan pada 2011 jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan hanya sebanyak 231 perusahaan. Hal ini diakibatkan karena tingkat persaingan yang terjadi antar perusahaan hak pengusahaan hutan. Jumlah perusahaan HPH yang semakin menurun disebabkan karena tidak adanya pemain baru dalam industri hak pengusahaan hutan, hal ini sebagai akibat dari intensitas persaingan dari perusahaan yang ada dengan menciptakan hambatan untuk mencegah pemain baru untuk masuk.
Gambar 1.1 Jumlah Perusahaan Hak Pengusahaan Hutan Sumber : BPS.go.id
Penelitian ini mengkhususkan kepada industri yang memanfaatkan hasil hutan, yaitu kayu log. Perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah PT. Gunung Gajah Abadi. Perusahaan ini telah berdiri 40 tahun yang lalu. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 dengan nama CV. Rimba Samudra, kemudian pada tahun 1
2
1982 nama dan badan usaha berubah menjadi PT. Gunung Gajah Abadi. Perusahaan ini menyuplai kayu log kepada beberapa perusahaan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan utama mereka. Dalam sebuah persaingan akan ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah, sehingga analisis strategi diperlukan untuk sebuah perusahaan agar dapat unggul dari para pesaingnya. PT. Gunung Gajah Abadi juga mencatat hasil penjualan yang fluktuatif dan masih belum mampu untuk memenuhi rencana penjualannya. Dalam data penjualan tahun 2010, PT. Gunung Gajah Abadi belum mampu untuk mencapai total rencana penjualan sebesar 52.999,5 M3, hal ini terlihat dari total realisasi penjualan hanya sebesar 50.698,3 M3
Gambar 1.2 Rencana dan Realisasi Penjualan Tahun 2010 Sumber : PT. Gunung Gajah Abadi
Dalam data penjualan tahun 2011, PT. Gunung Gajah Abadi masih belum mampu untuk mencapai rencana penjualan pada triwulan I dan Triwulan II, sedangkan pada triwulan III dan triwulan IV realisasi penjualan berhasil melampaui rencana penjualan, namun secara keseluruhan total rencana penjualan tahun 2011 sebesar 46.000 M3 hanya dapat direalisasikan sebesar 38.539,8 M3.
3
Gambar 1.3 Rencana dan Realisasi Penjualan Tahun 2011 Sumber : PT. Gunung Gajah Abadi
Dalam data penjualan PT. Gunung Gajah Abadi tahun 2012, diketahui bahwa rencana penjualan pada triwulan I hingga triwulan III masih belum tercapai, kemudian pada triwulan IV rencana penjualan sebesar 1.578,08 M3 berhasil direalisasikan sebesar 27.106,6 M3. Dengan total rencana penjualan tahun 2012 sebesar 50.999,99 M3, hasil yang dicapai pada triwulan IV belum mampu untuk mencapai rencana penjualan, karena total realisasi penjualan hanya sebesar 48.562,47 M3.
Gambar 1.4 Rencana dan Realisasi Penjualan Tahun 2012 Sumber : PT. Gunung Gajah Abadi
4
Menurut Hendra Alianto (2011) dalam jurnal yang berjudul Analisis Proses Bisnis dan Penerapan Manajemen Strategis Pada Optik XYZ, dengan menganalisis kualitatif dan kuantitatif terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan, penelitian manajemen strategi dapat membantu melaksanakan kegiatan perusahaan dalam pengambilan keputusan, sehingga proses bisnis dapat berjalan optimal. Dari uraian tersebut, peneliti menetapkan judul “Analisis Strategi Keunggulan Kompetitif PT. Gunung Gajah Abadi”, dan diharapkan dalam penelitian ini dapat ditemukan faktor – faktor apa saja yang berasal dari dalam dan luar perusahaan yang menyebabkan fluktuatifnya volume penjualan, dan melalui analisis faktor – faktor eksternal dan internal perusahaan akan membantu dalam merumuskan strategi yang tepat dan dapat direkomendasikan kepada perusahaan agar mampu membawa kemajuan bagi perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana kondisi kelemahan dan kekuatan PT. Gunung Gajah Abadi yang berasal dari dalam perusahaan. 2. Bagaimana kondisi peluang dan ancaman terhadap PT. Gunung Gajah Abadi yang berasal dari luar perusahaan. 3. Bagaimana strategi bisnis yang dapat diterapkan terhadap PT. Gunung Gajah Abadi.
1.3 Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui kondisi kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh PT. Gunung Gajah Abadi. (T-1). 2. Untuk mengetahui kondisi peluang dan ancaman yang dimiliki oleh PT. Gunung Gajah Abadi. (T-2) 3. Merekomendasikan strategi yang tepat kepada perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif. (T-3)
5
1.4 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan manfaat kepada : 1. PT. Gunung Gajah Abadi Diharapkan penelitian ini mampu membantu perusahaan untuk membantu dalam mengevalusasi kondisi internal dan kondisi eksternal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, dan diharapkan penelitian ini mampu memberikan strategi apa yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. 2. Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengalaman dan menambah wawasan dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk memfromulasikan strategi apa yang sebaiknya diterapkan, khususnya dengan melalui analisis lingkungan eksternal, internal perusahaan dan pesaing untuk menghasilkan alternatif straetgi yang kemudian mencari strategi yang paling menarik dan tepat untuk diterapkan kepada perusahaan yang diteliti. 3. Pembaca Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang nantinya dapat menambah informasi dan referensi yang nantinya bermanfaat bagi penelilitian dalam memformulasikan strategi yang paling tepat dan menarik untuk diterapkan di masa mendatang dalam masalah yang terkait.
1.5 State of the Art Menurut Dandira (2011) dalam Jurnal Involvement of Implementers : Missing Element in Strategy Formulation, banyak organisasi saat ini yang memiliki kelemahan dalam memformulasikan strategi karena pihak yang berkepentingan dari perusahaan tidak dilibatkan dalam proses formulasi strategi, sehingga perusahaan tidak mampu mengimplementasikan strategi tersebut karena adanya ketidak sesuaian strategi dengan visi perusahaan akibat tidak adanya keterlibatan dalam proses formulasi strategi.
6
Menurut Anca dan Ovidian (2008) dalam jurnal Implementation of SWOT Analysis in Romanian Hotel Industry, diketahui bahwa analisis lingkungan internal dan eksternal diperlukan untuk menjadi fondasi dalam analisis SWOT. Dengan menilai faktor utama lingkungan eksternal dan internal, dapat dijadikan sebuah alternatif strategi melalui analisis SWOT, dengan mengubah kelemahan menjadi kekuatan, mengambil keuntungan dari peluang yang teridentifikasi dan melindungi diri dari ancaman yang datang. Menurut Kuncoro (2010) dalam jurnal Analisis Perumusan Strategi Bisnis Pada PT. Samudra Nusantara Logistindo, ditemukan bahwa, PT. Samudra Nusantara Logistindo berdasarkan analisis matriks SWOT, IE, TOWS, SPACE dan GRAND strategy menunjukkan alternatif strategi yang dapat diterapkan yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk, melalui analisis matriks QSPM diputuskan dua alternatif strategi yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan, yang pertama yaitu strategi penetrasi pasar dan yang kedua yaitu strategi pengembangan produk. Jurnal Formulating Business Strategy in the Knowledge Economy Content, yang ditulis oleh Marti (2008), disimpulkan bahwa formulasi strategi dengan matriks SWOT merupakan sebuah pendekatan yang baik untuk menganalisis alternatif strategi, tetapi dengan hanya menggunakan matriks SWOT saja sebagai tahap keputusan, hanya akan menghasilkan alternatif strategi yang belum memiliki suatu fokus, apakah sebuah perusahaan harus mengembangkan usaha, mempertahankan atau fokus pada penciutan. Dianjurkan untuk meneliti dengan matriks lainnya untuk melakukan perbandingan alternatif strategi, misalnya saja matriks extended SWOT. Kemudian dalam jurnal A New Model for Strategy Formulation Using Mahalanobis Taguchi System and Clustering Algorithm oleh Hadighi dan Mahdavi (2011), diketahui bahwa dalam memformulasikan strategi diperlukannya analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan melalui matriks IFE dan EFE serta matriks CPM yang kemudian dilanjutkan dengan matriks SWOT dan memutuskan strategi yang sebaiknya diterapkan melalui alat penelitian dengan metode Mahalanobis - Taguchi System and Clustering Algorithm. Pada jurnal Pentingnya Manajemen Strategis oleh Herawaty (2004), mendefinisikan strategi sebagai pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan
7
visi perusahaan melalui misi, kemudian juga dijelaskan model manajemen strategi yang dapat digunakan untuk membangun kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Dalam jurnal Analisis Proses Bisnis dan Penerapan Manajemen Strategis pada Optik XYZ, yang ditulis oleh Alianto (2011), diketahui dengan melakukan pengumpulan data serta analisis kuantitatif dan kualitatif
lingkungan internal,
eksternal perusahaan, manajemen strategi dapat membantu melaksanakan kegiatan dalam pengambilan keputusan, sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan optimal. Berdasarkan tinjauan terhadap tujuh jurnal tersebut, didapatkan referensi yang bermanfaat dalam penelitian ini. Manajemen strategi mampu mengoptimalkan proses bisnis perusahaan, sehingga manajemen strategi diperlukan dengan memformulasikan strategi yang tepat bagi perusahaan. Dalam memformulasikan strategi dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Dalam tahap input memerlukan identifikasi lingkungan internal perusahaan dan eksternal perusahaan serta pesaingnya, dan alat analisis yang digunakan untuk megidentifikasi dan menilai lingkungan internal dan eksternal perusahaan dapat digunakan matriks IFE dan matriks EFE, serta mengidentifikasi dan menilai posisi perusahaan terhadap pesaingnya dilakukan melalui matriks CPM. Pada tahap pencocokan, digunakan dua alat analisis yaitu matriks SWOT dan matriks IE sebagai tambahan untuk membandingkan alternatif strategi yang tercipta dari matriks SWOT. Tahap ketiga yaitu tahap keputusan, tahap memutuskan strategi apa yang sebaiknya diterapkan kepada perusahaan, di tahap ini memutuskan strategi apa yang akan diterapkan dengan menggunakan alat analisis berupa matriks QSPM, dengan cara membandingkan alternatif strategi dari tahap pencocokan dan strategi mana yang paling menarik bagi perusahaan merupakan strategi yang sebaiknya diterapkan.
8