BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perdagangan internasional sangat dibutuhkan bagi suatu negara dalam rangka
untuk menstabilkan perekonomian
negara. Salah satu indikator yang menunjukkan
keberhasilan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam perdagangan internasional Sangat banyak cara yang bisa membuat pertumbuhan ekonomi dari negara-negara menjadi baik atau stabil, salah satunya dengan cara mengadakan ekspor-impor. Tujuan suatu negara mengadakan ekspor adalah untuk meningkatkan pendapatan negara tersebut. Dalam perdagangan internasional, ekspor memberikan beberapa keuntungan kepada setiap Negara yang melakukannya, yaitu: • Peningkatan cadangan devisa • Perluasan lapangan kerja • Memperluas pasar bagi rakyat Indonesia • Dan masih banyak manfaat-manfaat dari perdagangan internasional. Adapun juga faktor yang berdampak dari melakukan ekspor-impor yaitu terjadi naik turunnya pada nilai dari setiap mata uang negara. Dibawah ini adalah situasi dimana terjadinya kenaikan dan penurunan dari kurs mata uang.
1
2 Gambar 1.1 Grafik Kurs Rupiah Terhadap Dolar
https://faisalbasri01.files.wordpress.com/2013/08/kurs.png
Sangat menguntungkan apabila kurs mata uang dari suatu negara mendapatkan kenaikan, akan tetapi sangat disayangkan apabila kurs mata uang negara mengalami penurunan, maka perekonomian negara akan menjadi terganggu. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara yang diantaranya dapat dilakukan dengan peningkatan prasarana dan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi suatu negara. Setiap Negara berbeda dengan Negara lainya ditinjau dari sudut sumber daya alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduknya, keahlian tenaga kerja , tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosialnya. Perbedaan– perbedaan itu menimbulkan pula perbedaan barang yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantitasnya. Karena itu mudah dipahami adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi hasil tertentu. Hal ini dimungkinkan karena adanya barang yang hanya dapat diproduksi di daerah dan pada iklim tertentu atau karena suatu negeri mempunyai kombinasi faktor faktor produksi lebih baik dari negara lainnya. Sehingga negara itu dapat menghasilkan barang yang lebih bersaing dan dalam jumlah yang lebih banyak. Jumlah produksi tersebut dapat mempengaruhi jumlah komoditas yang ditawarkan oleh suatu negara kepada negara lainnya.
3 Indonesia adalah salah satu negara potensial yang memproduksi cengkeh setiap tahun, disebabkan oleh iklim yang dimiliki Negara Indonesia sangatlah cocok dengan komoditi cengkeh. Dengan demikian penulis melakukan penelitian pada perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor pada bermacam-macam komoditi produksi unggulan Indonesia untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara kurs mata uang, tingkat produksi, harga komoditi dalam negeri dari suatu komoditi terhadap harga jual ke luar negeri (ekspor). Penulis mengambil komoditi cengkeh yang merupakan bagian dari komoditi perkebunan yang di ekspor perusahaan ke Negara tujuan. Cengkeh merupakan komoditi ekspor asli Indonesia, sebagai mana data yang didapat penulis pada www.pusdatin.setjen.pertanian.co.id bahwa Indonesia sebagai Negara penghasil terbesar cengkeh dunia. Pada tahun 2012 produksi cengkeh Indonesia mencapai sebesar 79,25 ribu ton, sedangkan produksi cengkeh dunia pada tahun yang sama mencapai sekitar 111,65 ribu ton atau memberikan kontribusi 70,99% terhadap total produksi dunia, sedangkan untuk ASEAN, Indonesia memberikan 99,66% (FAO, 2012). Dua Negara lain yang cukup potensial sebagai penghasil cengkeh adalah madagaskar dan Zanzibar (Tanzania) yang seluruh produksinya mencapai berkisar antara 8.000-10.000 an per tahun, menyusul Srilangka dan Komoro. Perusahaan yang di teliti oleh penulis memiliki ribuan pohon Cengkeh yang setiap tahunnya menghasil ribuan ton Cengkeh kering. Sebagai mana data yang didapatkan penulis pada perusahaan “PULAU SIAU”;
4 Tabel 1.1 Persentase Produksi Cengkeh CV.PULAU SIAU
Tabel di atas menggambarkan bahwa produksi Cengkeh dari CV.PULAU SIAU tidak stabil sesuai gambar yang di atas. Fluktuasi volume dan nilai ekspor-impor cengkeh juga dipengaruhi oleh produktivitas dan ketersediaan luas areal yang dapat diolah untuk melakukan agribisnis cengkeh. Luas areal tersebut menjadi salah satu faktor penentu dalam hal produksi yang mampu dicapai. Perkebunan cengkeh di Indonesia dikelola dalam tiga bentuk pengusahaan, yaitu : • Perkebunan Rakyat (PR) • Perkebunan Besar Negara (PBR) • Perkebunan Besar Swasta (PBS) Tanaman cengkeh merupakan tanaman rakyat, dimana 97 persen dari rata-rata total pemilikan perkebunan cengkeh dimiki oleh rakyat. Pada periode tahun 2002 hingga tahun 2006 luas areal cenderung berfluktuasi dan mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 luas areal cengkeh berkurang menjadi 438 253 hektar dibadingkan dengan tahun sebelumnya (Tati Herlina Situmeang,2008). Banyak hal yang menarik untuk dibahas khususnya di negera agraris ini. Indonesia sebagai Negara agraris saat ini menjadi produsen cengkeh terbesar di dunia. Wajar saja jika kita melihat luas areal dan potensi alam negeri ini. Namun volume ekspor cengkeh dari negeri agraris ini berfluktuatif dikisaran 15 persen dari total produksinya.
5 Table 1.2 Perkembangan ekspor cengkeh Negara-negara penghasil cengkeh terbesar di Dunia tahun 2006-2011 Ekspor dalam ton No
Negara 2006
2007
2008
2009
2010
2011
1
Indonesia
11270
14093
7251
5142
6008
5396
2
Comoro
3366
2221
1487
2708
2913
1709
3
Sri langka
2346
4756
7404
3915
3329
1193
4
Tanzania
3033
3110
3805
4823
2566
2306
Pada tabel 1.2 di atas menunjukan bahwa Indonesia sebagai penyupply cengkeh terbesar didunia pada tahu 2006 hingga 2011. Walaupun pada tabel di atas ekspor Indonesia tergolong tidak stabil dikarenakan terjadi kenaikan dan penurunan yang sangat mencolok, Indonesia tetap unggul dari Negara-negara peng-ekspor yaitu Comoro, Sri Langka, Tanzania. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa harga jual komoditi lebih mahal jikalau di ekspor dari pada di jual di dalam negeri. Seperti data yang didapatkan penulis dari CV.PULAU SIAU : Table 1.3 Perbedaan Harga dunia Thn. 2007-2011 Tahun
Harga Domestik (Rp/kg)
Harga Dunia (Rp/kg)
2007
62.000
120.000
2008
63.000
125.000
2009
65.100
123.000
2010
84.400
125.000
2011
118.800
128.000
Sumber: surat berbagai data yang dilampirkan 10 januari 2016
6 Dengan data di tabel 1.3 kesimpulannya adalah harga domestik lebih murah dari pada harga dunia. Itulah salah satu alasan mengapa petani-petani dan perusahaanperusahaan lebih ingin menjual hasil panen mereka ke luar negeri dari pada menjual di negara mereka sendiri. Tujuan dari mereka adalah mendapat profit yang lebih besar. Sangat disayangkan bahwa sampai pada saat ini masih banyak petani-petani cengkeh yang belum mengetahui cara cara untuk mengekspor hasil panen mereka tersebut. Ada juga di antara mereka yang sudah mengetahui cara cara untuk mengekspor komoditi tersebut tetapi petani tersebut tidak mempunyai akses untuk bisa menjalin hubungan dagang dengan calon pembeli asing tersebut. Hal hal itu membuat masih banyak petani petani yang hanya menjual komoditi mereka di dalam negeri, dan dengan begitu mereka sudah membuang sedikit profit dari hasil komoditi yang mereka miliki dibandingkan harga yang akan mereka dapatkan jikalau menjual hasil mereka ke negara asing yang juga membutuhkan cengkeh tersebut. Setelah mengetahui hasil-hasil yang di inginkan penulis, pada saat ini penulis mendapatkan persoalan yang dihadapi oleh CV.PULAU SIAU yaitu ingin mengetahui faktor-faktor apakah yang membuat ekspor cengkeh tidak stabil dalam setiap tahunnya? Berdasarkan dari jurnal-jurnal yang di baca peneliti, peneliti mengasumsikan bahwa faktor penyebab terjadi naik dan turunnya harga ekspor cengkeh disebabkan oleh: •
Faktor dari kurs mata uang Indonesia
•
Produksi cengkeh dari Perusahaan
•
Harga cengkeh Indonesia
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengangkat judul “PENGARUH KURS MATA UANG,
PRODUKSI
CENGKEH
PERUSAHAAN,
HARGA
CENGKEH
INDONESIA TERHADAP HARGA EKSPOR CENGKEH PADA CV.PULAU SIAU”
7 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik perumusan masalah
sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kurs mata uang Indonesia terhadap harga ekspor cengkeh? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara produksi cengkeh Indonesia terhadap harga ekspor cengkeh? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara harga cengkeh indonesia terhadap harga ekspor cengkeh? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Kurs Mata Uang Indonesia, Produksi Cengkeh Perusahaan, Harga Cengkeh Indonesia terhadap Harga Ekspor Cengkeh?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara nilai tukar (kurs) Indonesia terhadap ekspor cengkeh 2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara produksi cengkeh Indonesia terhadap ekspor cengkeh 3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara harga cengkeh Indonesia terhadap ekspor cengkeh 4. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kurs mata uang Indonesia, produksi cengkeh Indonesia, harga cengkeh Indonesia terhadap ekspor cengkeh
8 1.4
Manfaat Penelitian • Bagi Mahasiswa Memperoleh pengetahuan dan wawasan yang baru mengenai cara untuk membuat barang yang kita ekspor menjadi stabil atau bisa dikatakan harga barang yang kita ekspor tetap tinggi. Serta dapat digunakan dalam dunia kerja nanti bagaimana bisa menghadapi ancaman atau kelemahan yang akan datang. • Bagi Pihak Masyarakat Mendapatkan pengetahuan mengenai cara-cara untuk membuat barang yang di ekspor dari mereka tidak jatuh ke bawah melainkan naik ke atas. Dengan begitu saya sebagai penulis sudah dapat merasakan bahwa karya tulisan saya ini sudah bisa membantu mereka (eksportir Indonesia).
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Untuk memfokuskan penelitian maka peneliti membatasi ruang lingkup skripsi.
Adapun yang menjadi ruang lingkup sebagai brikut : • Kapasitas ekspor cengkeh CV.PULAU SIAU di luar Indonesia (dunia) • Kapasitas produksi cengkeh di CV.PULAU SIAU • Harga jual cengkeh dalam negeri (Indonesia)
1.6 State Of Art (tinjauan pustaka) State of the art adalah pustaka yang berasal dari penelitian terlebih dahulu yang sudah pernah dilakukan. Berikut ini merupakan state of the art mengenai topik strategik bisnis.
9 Table 1.4 State of Art No
Tahun Nama Jurnal
Judul Jurnal
Nama
Ringkasan
Penulis 1
2009
Journal
of Exchange
Rate Jarita Duasa
The
study
economic
Shock on Malaysian
examines
cooperation
Prices
significant
and
and
development
Empirical Analysis
of
Export
Import:
An
the
impact
of
exchange
rate
shock on prices vector
error
correction (VECM) model
using
monthly on
data
nominal
exchange rate, money supply, prices imports prices
of and of
exports covering
the
period
of
M1:1999
to
M12:2006. For furher analysis, we adopt an innovation accounting by simulating
10 variance decompositions (VDC)
and
impulse response functions (INF). 2
2014
European
The
Scientific
Exchange Rates On Dr.
Journal
Exports Imports
Effect
of Asst.
Prof. The
and instanbul of University
Emerging Countries
debate
, regarding
the
desirable degree
of
foreign exchange
rate
policies
has
been persisting for
decades.
This
research
was guided by two
key
objectives;
to
determine
the
impact
of
exchange rates on imports and export economically developing countries.
of
11 3
2015
International Journal
CRUDE
OIL Oliver
of PRODUCTION,
Ike The purpose of
Inyiama
& the study is to
Developing
PRICES, EXPORT Okpe
determine
and
AND
extent to which
Emerging
EXCHANGE RATE, Ikechukwu
Foreign
Economies
DO
Exchange Rate
FOREIGN Innocent
THEY
the
INTERACT?
is
influenced
EVIDENCE FROM
by
NIGERIA (2006 -
associated with
2014)
crude
or
oil
selling
price,
crude
oil
export
and
crude
oil
production and the
direction
and magnitude of their granger causalities
in
Nigeria oil and gas
sector
(2006
-2014).
Data
were
collected from Central of
Bank Nigeria
Statistical Bulletin
and
multiple regression, correlation and
12 granger causality approach were adopted in the analysis
of
data. 4
2015
E-Jurnal
PENGARUH LUAS Luh
Ekonomi
LAHAN, JUMLAH Manik
Pembangunan PRODUKSI,
Putu Cengkeh
adalah
DAN Segarani dan satu
salah komiditi
Universitas
KURS
DOLLAR Putu Martini unggulan
Udayana
PADA
EKSPOR Dewi
CENGKEH INDONESIA
DI
Indonesia dan cengkeh merupakan komoditi
non
migas andalan Indonesia. Simpulan dari hasil pembahasan penelitian adalah
luas
lahan,
jumlah
produksi, kurs dollar berpengaruh signifikan pada ekspor cengkeh Indonesia periode 19932012. Artinya
13 keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap ekspor
secara
langsung. 5
2015
AkMen
ANALISIS
Jurnal Ilmiah
HARGA NILAI
Rusdin Mane Harga DAN TUKAR
di
ekspor Negara
tujuan
RUPIAH
berpengaruh
MEMPENGARUHI
nyata terhadap
HARGA EKSPOR
permintaan
CENGKEH
cengkeh
INDONESIA
Indonesia oleh karena
itu
sebaiknya pemerintah memberikan kebijakan subsidi ekspor melalui produksi
biaya dan
pembebasan pajak cengkeh
ekspor dan
fasilitas lain.
14