BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era perdagangan bebas pada abad ke 21 dan situasi krisis moneter yang masih melanda di Indonesia ini, industri – industri di Indonesia harus berdaya saing sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memiliki kemampuan berkembang dalam situasi persaingan bisnis yang semakin kompetitif ini. Pada era globalisasi saat ini, dimana perubahan terjadi begitu cepat dan penuh dengan persaingan, optimalisasi Pengembangan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia bagi sebuah Perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang menjadi sangat penting, agar mampu bersaing untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya. ( http://www.sazkianetwork.com/hrd.htm ) Sejalan dengan laju perkembangan dunia usaha pada umumnya, termasuk perkembangan industri manufaktur, pengusaha dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan mereka mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sejenis. Untuk membina kemampuan tersebut perlu dikembangkan dan diterapkan metodemetode pengendalian yang sedemikian rupa sehingga diperoleh efisiensi usaha yang sebaik-baiknya guna menjamin eksistensi perusahaan tersebut. Perkembangan suatu perusahaan biasanya ditandai dengan bertambahnya volume operasi perusahaan, bertambahnya jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi dan meningkatnya pendapatan bagi perusahaan. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah
2 mencari laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan sumber potensi yang dimiliki. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu pengelolaan yang efektif di semua bidang kegiatan. Terjadinya perkembangan-perkembangan tersebut menyebabkan tuntutan akan keberadaan perusahaan dengan kemampuan manajemen yang baik dan kemampuan untuk bersaing. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat mendukung manajemen perusahaan sehingga dapat tercapai sistem manajemen terintegrasi yang baik dan handal untuk menjawab tantangan persaingan tersebut. ( http://www.portalhr.com/majalah/edisiterbaru/bisnis ) Banyak faktor yang mempengaruhi jalannya suatu perusahaan industri. Faktorfaktor tersebut adalah bahan baku produksi, mesin-mesin produksi, tenaga kerja, dan lain-lain. Tenaga kerja manusia merupakan salah satu faktor penting yang masih sangat dibutuhkan dalam menjalankan proses produksi dan sampai saat ini belum dapat digantikan sedara keseluruhan oleh kerja mesin. Bahkan sampai saat ini masih banyak perusahaan lebih membutuhkan tenaga kerja dibandingkan mesin. (http://www.lukindonesia.or.id ) PT. Panca Sona bergerak dalam bidang jasa manufaktur yakni merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa bordir di Indonesia. Dimana perusahaan tersebut adalah perusahaan bordir pertama yang menggunakan teknologi canggih dalam upaya untuk mencapai kualitas terbaik. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang berpotensi dibidangnya, karena Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh
3 manusia.
Jadi,
manusia
merupakan
faktor
strategis
dalam
semua
kegiatan
institusi/organisasi. Selain modal dan prasarana yang mendukung operasi usaha, dibutuhkan juga personil-personil pendukung yang handal dalam menunjang kebijakan – kebijakan yang diterapkan pemimpin perusahaan. Oleh karena itu, SDM perlu diberdayakan dan dikelola sedemikian rupa agar tercapai efisiensi dan efektivitas organisasi. Penempatan karyawan yang tidak tepat dengan karakteristik dan minat akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sebab, seseorang justru akan cenderung merasa tersiksa dalam menjalankan tugasnya. “ hal ini tidak akan terjadi jika bagian pengelola Sumber Daya Manusia (SDM) bisa melakukan penilaian mengenai potensi dan minat karyawan sejak mulai proses rekruitmen, jika karyawan dalam kondisi tidak sreg dengan pekerjaannya sementara memiliki potensi lebih di bidang lain, yang dirugikan justru perusahaan.” Sebuah hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja prima hanya muncul jika ada kecocokan antara karakteristik, minat dan ketrampilan individu dengan perusahaan. Selain itu, termasuk juga karir maupun bidang studi yang ditekuni. (http://www.suaramerdeka.com) Manusia merupakan sumber daya yang paling penting di dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Penerapan konsep “The right man at the right place on the right time” sangat berperan penting terhadap keberhasilannya tersebut. Namun, tidak mudah untuk menerapkan konsep tersebut secara optimal, diperlukan suatu metode yang tepat pada proses penempatan sumber daya manusia di dalam organisasinya.(http://www.e-psikologi.com ) Metode untuk menentukan kualifikasi individu memegang suatu jabatan, atau sering juga disebut dengan spesifikasi jabatan, tidak mengalami perkembangan sejak
4 tahun 1970-an. Akibatnya, para praktisi manajemen sumber daya manusia (MSDM) selalu menghadapi permasalahan dan kesulitan dalam menyusun sistem penempatan pegawai yang dapat memuaskan semua pihak. ( www.aspbae.org ) Secara konseptual spesifikasi jabatan diharapkan mencakup informasi tentang kebutuhan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan pengalaman (experience) yang menjadi dasar dalam penempatan pegawai maupun pengembangan karir. Walaupun demikian, informasi-informasi tersebut kurang dapat diandalkan untuk menunjang dalam proses penempatan pegawai. ( http://redinasantia.tripod.com )
1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang menarik untuk dikaji adalah bagaimana menentukan orang yang tepat untuk mengisi suatu jabatan jika jabatan tersebut tidak dibuat dalam suatu batasan yang jelas yang menyangkut ruang lingkup jabatan dan spesifikasi si pemegang jabatan. Lalu apa yang bisa dijadikan dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mendasari adanya suatu analisis jabatan sebagai alat untuk menghasilkan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan yang sangat bermanfaat bagi proses pengembangan SDM secara keseluruhan. Kondisi yang terjadi di berbagai organisasi mengenai penempatan sumber daya manusia menjadi landasan pemikiran pada penelitian ini. Secara umum, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “ Bagaimana cara yang optimal untuk menempatkan seorang pegawai berdasarkan multi-kriteria kompetensi yang dimilikinya? “
5
1.3 Ruang Lingkup Penelitian yang baik harus dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat memberikan solusi dari tujuan penelitiannya. Oleh karena itu, tanpa mengurangi bobot penelitian, penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Data-data karyawan yang menjadi masukan pada penelitian ini merupakan suatu simulasi yang serupa dengan kondisi nyata di lapangan. 2. Karyawan yang menjadi objek penelitian pada perusahaan merupakan 8 (delapan) karyawan terakhir yang direkrut perusahaan pada saat yang bersamaan dimana sedang menjalani masa percobaan. 3. Penelitian ini dilakukan pada bagian HRD, Produksi, Marketing, Accounting & Finance, dan Information Technology PT. Panca Sona. 4. Setiap divisi perusahaan membutuhkan masing-masing 2 (dua) orang karyawan. 5. Diasumsikan untuk setiap divisi pada perusahaan memiliki tingkat kepentingan yang sama. 6. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 7. Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi hanya fokus pada penempatan karyawan.
6
1.4 Tujuan dan Manfaat Dari masalah yang timbul tersebut, penelitian ini bertujuan: 1. Melakukan penempatan pegawai yang optimal berdasarkan multi-kriteria kompetensi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) 2. Melakukan penyusunan model kompetensi dalam penempatan karyawan dan mengimplementasikan metode penempatan karyawan yang efektif sesuai dengan model kompetensi perusahaan. 3. Membandingkan metode penempatan yang digunakan perusahaan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penempatan karyawan. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: •
Pihak Perusahaan Dari penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan atau informasi yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang, khususnya menghadapi permasalahan dan kesulitan dalam menyusun sistem penempatan pegawai yang dapat memuaskan semua pihak.
•
Pihak Lain Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang berkaitan dengan masalah ini, dan sekaligus sebagai bahan kajian serta masukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan keilmuan yang berkaitan dengan konsep dan teori Analitycal Hierarchy Process, serta Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi.
7 •
Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori-teori yang sudah didapat selama ini, serta mengembangkan teori-teori tersebut untuk memperoleh suatu metode baru dalam menempatkan tenaga kerja berdasarkan multikriteria kompetensi yang dimilikinya.