1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang masalah Perkembangan multimedia dalam era sekarang ini meningkat dengan pesatnya,
beragam produk seperti tampilan suara, video, citra ditawarkan oleh perusahaan untuk merebut konsumen yang ada di pasar, hasilnya pelanggan sangat diuntungkan. Foto yang konvensional hanya dapat mengambil objek yang ada dan kemudian di cuci cetak dengan hasil sama serupa dengan objek yang diambilnya. Tetapi kini dengan perkembangan dunia digital yang semakin pesat, membuat kamera juga telah mengikuti teknologi tersebut. Kamera kini dapat menghasilkan citra yang diinginkan. Seperti yang diketahui bahwa dalam proses pengambilan citra menggunakan kamera, terkadang menimbulkan noise (derau) pada foto yang tidak kita inginkan dikarenakan menggunakan resolusi yang kecil, berhubung kapasitas memory yang dimiliki kamera amatlah terbatas. Sehingga jika kita menginginkan beberapa citra yang beresolusi tinggi menjadi sangat tidak efisien. Dengan berkembangnya teknik kompresi ini, maka kini banyak sekali kamera yang menggunakan teknik kompresi citra JPEG. Untuk dapat membuat lebih efisiennya kamera itu dalam segi kuantitas. Tetapi seperti yang telah diketahui, kompresi citra JPEG merupakan teknik kompresi yang merubah nilai-nilai piksel pada citra sebelum terkompresi, sehingga citra yang dihasilkan terkadang menimbulkan citra yang tidak diinginkan. Semakin besar kompresan data, maka jumlah citra yang diperoleh dari pengambilan gambar dengan
2 kamera akan semakin banyak tetapi dibalik itu citra yang diperoleh akan semakin rendah kualitas citranya. Pada umumnya, kamera-kamera digital mengambil jalan tengah untuk memenuhi jumlah ruang memori minimum dengan kualitas yang maksimum. Citra yang dihasilkan hanya sebesar citra yang ada dalam display citra bertipe JPEG itu sendiri dan hanya bisa diperbesar beberapa kali. Pihak dari cuci cetak juga dapat memperbesar citra dengan piranti lunak dari komputer, tetapi biasanya cukup lama untuk menghasilkan citra yang diminta tersebut. Hal itu disebabkan proses yang dilakukan secara manual dengan penambahan warna dan penghalusan citra melalui piranti lunak komputer. Akan lebih cepat untuk pihak cuci cetak, apabila telah ada perangkat lunak yang secara otomatis menangani hal tersebut. Atas dasar itu, isi dari skripsi ini adalah perancangan program untuk menghilangkan noise pada citra dan juga untuk memperbesar ukuran pada citra.
1.2.
Ruang Lingkup ¾ Hanya mengimplementasikan pada citra yang bertipe JPEG atau JPG. ¾ Hanya
mengimplementasikan
pada
citra
yang
memiliki
noise
monochromatic(hitam-putih) yang mana memiliki noise yang tidak lebih dari 25% untuk banyaknya noise pada sebuah citra.
1.3.
Tujuan dan Manfaat: Tujuan: 1.
Untuk memperbesar citra yang diinginkan.
3 2.
Untuk memperhalus citra yang memiliki noise.
Manfaat: 1.
Melatih penulis untuk mengaplikasikan ilmunya melalui perancangan
mengenai proses memperbesar dan memperhalus citra. 2.
Menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
mengenai proses memperbesar dan memperhalus citra.
1.4.
Spesifikasi Rancangan 1. Menggunakan operating system Windows XP SP2. 2. Menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual C++.Net 2003 (dimana dalam hal ini memerlukan .NET framework untuk menjalankan semua program hasil output Microsoft Visual Studio.Net) dan menggunakan converter tool ImageMagick-6.2.5-4.
1.5.
Sistematika penulisan Pada bab pertama (Pendahuluan), secara spesifik membahas tentang identifikasi
masalah, latar belakang yang mendasari rancangan untuk masalah tersebut, batasan rancangan yang dibuat, dan apa tujuan serta manfaat yang diharapkan dari rancangan tersebut. Setelah jelas pokok masalah, batasan rancangan, serta tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, selanjutnya dicari literatur, teori-teori, serta konsep-konsep dasar yang dapat membantu proses perancangan. Hal ini dipaparkan secara khusus dalam bab ke dua (Landasan Teori). Literatur dan teori-teori yang dipaparkan akan menjadi tolak ukur
4 dari perancangan, sehingga dapat memberikan alasan kuat mengenai langkah-langkah yang dipakai dalam setiap aspek pembuatan rancangan. Dengan teori-teori pendukung yang sudah didapatkan, proses penulisan rancangan dapat dimulai pada bab ke tiga (Perancangan). Proses rancangan dilakukan mulai dari rumusan rancangan tentang bagaimana alur kerja dari rancangan, data yang dibutuhkan, titik lemah dan kuat yang akan ditonjolkan, sisi lain rancangan, penelitian yang akan dilakukan dan sebagainya. Dilanjutkan dengan rancangan yang akan dibuat secara spesifik serta langkah-langkah atau proses kerja dari rancangan. Setelah rancangan selesai dibuat, pada bab ke empat (Implementasi dan Hasil Penelitian), dimulailah proses implementasi yang dilanjutkan dengan pengujian hasil. Kemudian dari hasil yang didapatkan akan dianalisa juga apakah hasil yang diinginkan sudah mendekati atau bahkan lebih daripada yang diharapkan. Terakhir pada bab ke lima (Kesimpulan dan Saran), dari hasil yang didapatkan melalui proses pengujian dan analisa akan ditarik sebuah kesimpulan yang mendasari semua proses serta hasil yang didapatkan dari rancangan. Dengan hasil yang didapat mungkin dapat dikemukakan beberapa aspek dari perancangan, yang masih dapat dikembangkan atau diperbaharui untuk masa yang akan datang.
Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Membahas tentang latar belakang pengambilan citra yang merupakan sumber awal lahirnya sebuah citra, mengapa diperlukan pengolahan citra untuk suatu hasil pemfotoan.
5 Ruang Lingkup Membahas batasan dari perancangan. Tujuan dan manfaat Rancangan Membahas tujuan yang diharapkan dari rancangan.
Bab 2 Landasan Teori Pengertian citra Membahas tentang istilah citra secara umum. Definisi Komputer grafik Membahas definisi tentang komputer grafik, definisi tentang piksel sebagai bagian dari komputer grafik, resolusi layar monitor, dan model warna. Definisi Sistem visual buatan Membahas tentang istilah sistem visual buatan. Definisi Pemandangan dan Digital Image Membahas tentang istilah dari pemandangan dan Digital image. Definisi JPEG, PPM (Portable Pixmap) dan RGBA Membahas tentang istilah dari file tipe JPEG, file tipe PPM dan file tipe RGBA yang merupakan tipe-tipe file yang digunakan dalam rancangan. Definisi Image processing atau pengolahan citra Membahas tentang istilah dari pengolahan citra, dan hal-hal yang mempengaruhi suatu citra untuk diolah. Langkah-langkah yang digunakan dalam Penghalusan Membahas tentang langkah-langkah yang digunakan untuk menghaluskan citra.
6
Bab 3 Perancangan Struktur menu Menceritakan secara garis besar fase atau proses yang akan dilaksanakan oleh rancangan. Langkah-langkah metoda yang digunakan Menceritakan tentang langkah-langkah metoda yang digunakan program dalam memproses citra. STD (Diagram state) dari proses penghalusan dan perbesaran citra Menggambarkan keseluruhan proses sebagai hal yang user lakukan selam proses, digambarkan dalam bentuk diagram state. Flowchart dari proses penghalusan dan perbesaran citra Menggambarkan keseluruhan proses yang digunakan dalam bentuk flowchart.
Bab 4 Implementasi Dan Hasil Penelitian Persiapan Data Membahas jenis data-data yang akan diproses. Inputan perintah dalam menjalankan program Menjelaskan tentang cara mengeksekusikan perintah program. Pengubahan citra JPEG ke citra PPM yang akan dianalisa Membahas tentang pembacaan file tipe JPEG dan file tipe PPM.
7 Analisa proses penghalusan dan perbesaran Membahas tentang analisa dari data citra bayangan terhadap data citra selama proses penghalusan dan perbesaran dari suatu citra. Analisa waktu yang diperlukan dalam proses penghalusan dan perbesaran Membahas tentang analisa waktu selama proses penghalusan dan perbesaran citra. Analisa terhadap citra asli Membahas tentang hasil pada perhalusan citra yang terkena noise agar mencapai citra yang menyerupai citra sebelum terkena noise. Dan persentase perubahan piksel perhalusan terhadap piksel sebelum terkena noise. Analisa hasil penelitian Membahas tentang hasil yang disimpulkan dalam proses penghalusan dan perbesaran.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari perancangan program. Saran Saran-saran untuk mengembangkan perancangan ini.