BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
sudah sangat cepat membawa perubahan yang semakin baik di perusahaan. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan yaitu pada sistem pemeliharaan (maintenance). Sistem pemeliharaan dalam kegiatan produksi di perusahaan sangat penting terutama untuk kelancaran proses produksi, memperpanjang waktu ekonomis sumber daya, dan menjamin keselamatan kerja pada sumber daya manusianya. Kelancaran proses produksi tergantung dari kondisi sumber daya seperti spare part, perangkat , sarana dan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Salah satu masalah yang mungkin terjadi dalam kegiatan proses produksi adalah terjadinya kerusakan pada salah satu sumber daya tersebut. Hal ini akan mempengaruhi pada perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi yang sering mengalami kerusakaan pada perangkat MSAN yang akan mengakibatkan gangguan pada produk perusahaan tersebut. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA ( PT. TELKOM ) adalah sebuah perusahaan go public yang bergerak di bidang komunikasi. PT. TELKOM yang memiliki pelanggan yang sangat banyak menghasilkan berbagai macam produk, salah satunya seperti Telepon Rumah, Internet Telkomspeedy, TelkomFlexi, dan sebagainya. PT. TELKOM sering mengalami kerusakaan pada perangkat MSAN. Karena pelanggan merupakan sumber daya yang berperan penting dalam
perusahaan ini, maka dengan adanya gangguan pada perangkat MSAN, ini akan berdampak buruk kepada pelanggan, baik pada tingkat pelayanan dan juga akan mengakibatkan pelanggan tidak mau berlangganan kembali. Hal ini akan mengakibatkan produktivitas dan laba perusahaan menjadi turun. Maka dari itu, PT. TELKOM harus melakukan pemeliharaan ( maintenance ) pada perangkat MSAN yang berasal dari kabel-kabel, perangkat-perangkat maupun komponenkomponen lainnya. Melalui pelaksanaan maintenance yang baik pada sumber daya tersebut maka kemungkinan kerusakan yang akan terjadi dapat dikurangi atau dapat dihindarkan sama sekali, sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik melakukan analisis dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir dengan memilih judul “Penerapan Sistem Maintenance ( Pemeliharaan ) Perangkat MSAN pada PT. TELKOM INDONESIA, Tbk”.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perlu dilakukan identifikasi
dan perumusan masalah untuk mengetahui dan meneliti permasalahan yang terjadi pada PT. TELKOM. Permasalahan yang terjadi adalah kerusakan pada perangkat MSAN yang menghubungkan telepon rumah maupun pada internetspeedy.
Masalah-masalah yang terjadi kemudian dapat dirumuskan ke dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1.
Bagaimana pelaksanaan pemeliharaan perangkat MSAN pada PT. TELKOM?
2.
Bagaimana penyebab timbulnya kerusakan perangkat MSAN yang terjadi pada PT. TELKOM?
3.
Bagaimana cara terbaik dalam penerapan pemeliharaan perangkat MSAN yang terjadi pada PT. TELKOM?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pelaksanaan pemeliharaan perangkat MSAN pada PT. TELKOM
2.
Untuk mengetahui penyebab timbulnya kerusakan perangkat MSAN yang terjadi pada PT. TELKOM
3.
Untuk mengetahui cara terbaik dalam penerapan pemeliharaan perangkat MSAN yang terjadi pada PT. TELKOM
4.
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi di Universitas Widyatama Fakultas Bisnis dan Manajemen Program Strata Satu Manajemen
1.4
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kegunaan bagi:
1.
Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah dan memperkaya pengetahuan tentang pemeliharaan ( maintenance ) yang baik, dan untuk memperoleh pengalaman
dalam
mengaplikasikan
teori
dengan
praktik
yang
sesungguhnya ada di lapangan. 2.
Bagi Perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran yang bermanfaat dalam membantu pimpinan PT. TELKOM dalam kegiatan operasionalnya, khususnya yang berkaitan dengan pemeliharaan ( maintenance ).
3.
Bagi Universitas Penelitian ini dapat menambah koleksi atau daftar pustaka di perpustakaan Universitas Widyatama Bandung di Fakultas Bisnis Manajemen yang mungkin dapat digunakan sebagai referensi untuk mahasiswa lainnya dalam penyelesaian skripsi atau tugas akhir yang berkaitan dengan pemeliharaan ( maintenance ).
1.5
Kerangka Pemikiran Semakin tingginya tingkat persaingan di dunia industri bidang
komunikasi, perananan perusahaan dirasakan sangat penting untuk selalu
berinovasi dalam mengahasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk perusahaan lain yang sejenis. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan kelancaran proses produksi produk tersebut dengan cara melakukan pengecekkan maupun perbaikan terhadap alat dan fasilitas-fasilitas produksi yang mengalami kerusakan atau gangguan. Dengan diperbaikinya sistem pemeliharaan ( maintenance ) yang merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk dapat memberikan kelancaran proses produksi demi menghasilkan produktivitas yang efektif. Salah satu cara untuk menghasilkan produktivitas yang efektif dengan cara memperbaiki sistem pemeliharaan ( maintenance ). Menurut pendapat Agus Ahyari (2002:351) tentang fungsi pemeliharaan adalah: “fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi”. Kegiatan pemeliharaan yang ada di perusahaan tidak dapat terlepas dari bagian produksi, karena kegagalan dari pemeliharaan dapat mengganggu kelancaran proses produksi. Oleh karena itu, kegiatan pemeliharaan merupakan hal yang harus dilakukan oleh perusahaan agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Patrick ( 2001, p407 ), maintenance adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada. Dengan pemeliharaan yang baik, dapat mengurangi waktu yang terbuang dan juga mengurangi timbulnya kerusakan-kerusakan perangkat dan fasilitas produksi agar perangkat dapat dipergunakan untuk jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini berdasarkan pada pengertian dari pemeliharaan itu sendiri yaitu kegiatan yang dirancang untuk menjaga sumber daya (perangkat) tetap berada dalam keadaan baik atau mengembalikannya pada keadaan semula yang siap untuk dipergunakan. Didalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan terdapat dua persoalan yang dihadapi, pertama yaitu persoalan teknis yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk menghilangkan atau mengurangi timbulnya gangguan akibat kondisi perangkat yang kurang baik. Yang kedua yaitu pada persoalan ekonomis yang bagaimana melakukan kegiatan pemeliharaan yang dibutuhkan secara teknis dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Menurut Manahan P. Tampubolon (2004:251), terdapat dua jenis pemeliharaan yaitu preventive maintenance dan corrective maintenance. 1.
Preventive maintenance, yaitu kegiatan pemeliharaan atau perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang tidak terduga, yang
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu yang digunakan dalam proses produksi. 2.
Corrective
maintenance,
merupakan
kegiatan
pemeliharaan
yang
dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau terjadi karena kelalaian yang terjadi pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa pemeliharaan mempunyai tujuan yang penting menurut Patrick (2001,407), tujuan pemeliharaan antara lain: 1)
Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi guna memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi,
2)
Mengurangi pemakaian dan penyimpangan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan,
3)
Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar kegiatan produksi tidak mengalami gangguan,
4)
Memperhatikan dan menghindari kegiatan-kegiatan operasi mesin atau perangkat serta peralatan yang dapat membahayakan kegiatan kerja,
5)
Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhannya,
6)
Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan yang sebaik mungkin dan total biaya yang serendah mungkin. Jika dengan dilaksanakannya pemeliharaan dengan baik, maka diharapkan agar pelanggan dalam menggunakan produk perusahaan dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efisien tanpa adanya gangguan yang berarti, sehingga perusahaan dapat mencapai produktivitas produk sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 1.6
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
deskriptif adalah metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.(Sugiyono 2009:21). Adapun dalam memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan penulis menggunakan beberapa cara, yaitu: 1.
Studi Pustaka (Library Research) Dari penulisan diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari bukubuku atau literatur-literatur yang berhubungan dan sesuai dengan skripsi.
2.
Studi Lapangan (Field Research) Yaitu mencari dan memperoleh data dari perusahaan yang penulis teliti dengan cara:
a.
Observasi (penelitian), yaitu pengadaan, pengamatan, dan peninjauan langsung terhadap objek penelitian
b.
Interview (wawancara), yaitu wawancara secara langsung kepada karyawan ataupun pejabat yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk Mendapatkan data-data serta informasi yang diperlukan, penyusun
mengadakan penelitian pada PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Jln. Gaharu No. 1 Medan. Waktu penilitian dilakukan pada bulan April 2013.