BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri televisi berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Banyak stasiun – stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut pangsa pasar televisi Indonesia yang juga semakin berkembang. Dengan berkembangnya industri televisi ini, permintaan masyarakat akan informasi juga semakin meningkat. Selain informasi, masyarakat Indonesia juga membutuhkan hiburan karena tingkat stress penduduk Indonesia masih tergolong tinggi. Programprogram hiburan dibutuhkan untuk mengurangi tingkat stress masyarakat Indonesia khususnya yang berada di kota-kota besar. Dengan adanya permintaan akan informasi dan hiburan dari masyarakat, stasiun televisi saling bersaing untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan memproduksi berbagai macam program informasi dan hiburan. Stasiun televisi harus semakin kritis dalam memproduksi program-programnya karena program-program ini yang nantinya akan digunakan sebagai tayangan yang dapat menarik masyarakat untuk menonton stasiun televisi tersebut. Untuk meningkatkan jumlah audiens yang menonton sebuah tayangan program, dibutuhkan banyak pertimbangan yang nantinya harus direalisasikan. Disamping tahapan produksi, yakni pra produksi, produksi, dan paska produksi, terdapat pula elemen-elemen programming yang juga harus dipikirkan secara
1
2
matang. Elemen-elemen programming ini yang nantinya dapat menjadi sebuah strategi dalam menarik minat audiens untuk menonton sebuah tayangan program. Banyaknya jumlah audiens yang menonton program-prgoram pada sebuah stasiun televisi akan berpengaruh terhadap perolehan rating dan share. Minat dan keinginan audiens dapat direpresentasikan melalui rating dan share. Rating adalah presentase penonton program TV tertentu terhadap suatu populasi pada saat tertentu. Rating tidak mengukur kualitas melainkan kuantitas penonton dalam unit waktu tertentu. Sedangkan share adalah presentase penonton program TV tertentu terhadap keseluruhan penonton yang sedang menonton televisi dalam unit waktu tertentu. Rating dan share merupakan harga mati yang harus dipertahankan stasiun televisi melalui program-programnya agar dapat terus mempertahankan eksistensinya. Ada berbagai jenis tayangan yang disajikan stasiun televisi untuk menarik minat penonton setianya di masyarakat. Jenis-jenis program tersebut antara lain seperti tayangan olahraga, kuis, berita, musik, sinetron, talk show, variety show, dan game show. Tayangan – tayangan tersebut memiliki tujuannya masing-masing seperti sinetron yang bertujuan untuk menghibur dan berita yang bertujuan untuk menginformasikan. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, acara hiburan merupakan suatu acara yang banyak diminati. Tingkat stres masyarakat Indonesia, khusunya Jakarta masih terbilang tinggi sehingga masyarakat Indonesia membutuhkan tayangan hiburan yang dapat mengurangi kepenatan mereka. Ada banyak stasiun televisi swasta di Indonesia yang menyajikan hiburan bagi penontonnya, salah satunya adalah TransTV. TransTV yang memiliki nama resmi PT. Televisi Transformasi Indonesia merupakan perusahaan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION yang juga merupakan pemilik dari Trans 7. Visi TransTV adalah untuk menjadi televisi terbaik
3
di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder,
menyampaikan program-program
yang berkualitas, berperilaku
berdasarkan moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders maupun mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraaan serta kecerdasan masyarakat. Sedangkan Misi TransTV merupakan sebagai wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. TransTV memiliki banyak program-program bergaya anak muda yang fun namun tidak mengurangi esensi dari sebuah tayangan program. TransTV memiliki tayangan yang seru mulai dari box office, music, game show, dan olahraga. Salah satu tayangan yang menarik bagi masyarakat adalah Peppy the Explorer. Peppy the Explorer adalah suatu tayangan hiburan televisi yang memparodikan tayangan petualangan. Dalam program ini, sang host, Peppy, akan melakukan banyak interaksi dengan tempat-tempat baru yang belum pernah ditemuinya dari mulai dari situs-situs alam hingga kota-kota besar. Penekanan acara ini terletak pada keseruan dan kekocakan host dalam menghadapi hal-hal baru yang ditemuinya. Hal menarik pada program ini adalah adanya gimmick yang selalu ditampilkan host dan campers yang selalu iseng terhadap satu dengan yang lainnya dan dalam setiap episode selalu saling bertentangan dalam hampir segala hal. Di setiap episodenya program ini juga selalu memberikan tips-tips namun dengan gaya yang ngawur untuk semakin melengkapi pembawaan Peppy sang host yang memang cenderung agak ngawur. Sebelum tayangan program rerun Peppy the Explorer mulai disiarkan, sebelumnya sudah terdapat program dengan tema yang sama dengan nama yang hampir sama yakni Peppy the Explorer. Dengan melihat karakter program Peppy the
4
Explorer yang ‘cair’, dalam arti program ini dapat masuk pada jam tayang manapun, pihak
PCM
(Program
Committee
Meeting) TransTV memutuskan
untuk
menyangkan rerun dari program ini untuk mengisi kekosongan slot program. Pada saat proses rerun ditayangkan ternyata rating dan share program ini mengalami peningkatan.
1.2 Identifikasi Masalah Program Peppy the Explorer merupakan sebuah program yang memilik karakter ‘cair’ yang berarti program ini dapat dinikmati oleh banyak kalangan. Dengan melihat karakter program Peppy the Explorer yang cair ini pihak programming TransTV memutuskan untuk menayangkan rerun program Peppy the Explorer untuk mengisi kekosongan slot program. Namun setelah tayangan rerun berjalan beberapa episode, terdapat peningkatan rating dan share pada program ini. Berdasarkan peningkatan rating dan share yang terjadi pada program rerun Peppy the Explorer, maka penelitian ini akan mengungkapkan strategi programming program Peppy the Explorer sehingga terjadinya peningkatan perolehan rating dan share pada program rerun Peppy the Explorer. Untuk mengisi slot program yang membutuhkan untuk diisi oleh program rerun tidaklah sembarangan. Hanya program-program tertentu saja yang memiliki karakter program yang baik dan masih sesuai dengan trend yang ada di masyarakat yang dapat mengisi program rerun. Salah satu program yang dipilih adalah program Peppy the Explorer. Adapun perbedaan yang terdapat pada program reguler dan program rerun Peppy the Explorer adalah berbedanya jam tayang antara program reguler dan program rerun, dimana pada program reguler memiliki jam tayang yang terikat
5
sedangkan pada program rerun memiliki jam tayang yang berubah-ubah sesuai dengan slot yang sesuai dengan program ini. Tidak terikatnya jam tayang program rerun ini dikarenakan tujuan dari ditayangkannya program rerun adalah untuk mengisi slot program yang kosong dan untuk membanu program lain yang memiliki performa yang kurang baik. Yang menentukan pengisian slot program dalam sebuah stasiun televisi adalah divisi programming. Divisi programming merupakan salah satu bagian dari strukur organisasi sebuah stasiun televisi yang bertanggung jawab dalam mengelola program atau acara. Divisi programming bertugas untuk menarik sebanyak mungkin audiens untuk menonton suatu tayangan program, namun bukan dari segi produksi program tersebut. Divisi programming lebih berkonsentrasi pada pemilihan program, penjadwalan program, dan promosi program. Orang yang bertanggung jawab mengelola bagian program disebut programmer. Bagian program bertanggung jawab untuk merencanakan program apa saja yang akan disajikan kepada audiens dalam satu periode waktu tertentu. Bagian program bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun tayangan program. Mereka tidak memiliki tanggung jawab untuk memproduksi suatu acara karena yang bertugas untuk memproduksi suatu acara adalah divisi produksi, bukan divisi programming. Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audiens. Secara singkat dapat dikatakan bahwa direktur program dan staf bagian program sebuah stasiun televisi harus memiliki pengetahuan mengenai cita rasa yang sedang populer atau selera masyarakat. Para pengelola media televisi harus mengetahui siapa pemirsanya dan apa kebutuhannya. Adapun strategi programming yang dilakukan antara lain:
6
1. Selecting Selecting merupakan strategi dalam memilih berbagai jenis konten yang akan ditayangkan di televisi. Konten bisa dalam bentuk isi suatu program, pemilihan host program, dan pemilihan episode yang akan disiarkan. 2. Scheduling Scheduling merupakan strategi dalam memilih waktu yang tepat untuk menyiarkan sebuah tayangan program di televisi. Dalam memilih waktu penyiaran, manajer program harus memilih waktu yang sesuai antara target audiens dan aspek demografi serta kebiasaan atau kegiatan sehari-hari dari target audiens tersebut. 3. Promotion Promotion merupakan strategi dalam mempromosikan suatu program kepada audiens. Dalam hal ini mempromosikan bukan hanya memperkenalkan suatu program saja namun promotion juga bertujuan untuk mengingatkan suatu program kepada audiens. 4. Evaluation Evaluation merupakan strategi dalam mengenali masalah yang ada, membahasnya, dan kemudian menjaga agar kesalahan tersebut tidak terulang pada straegi programming lainnya. Pada penelitian ini peneliti merumuskan masalah yang yang akan dibahas oleh peneliti sebagai berikut:
1. Strategi programming apakah yang digunakan divisi programming dalam meningkatkan program rerun Peppy the Explorer?
7
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dibuatlah batasan masalah yang berguna sebagai batasan yang akan diterapkan pada penelitian ini. Tujuan dibentuk batasan masalah ini adalah untuk mengetahui hal apa sajakah yang masuk dalam materi pembahasan penelitian ini. Ruang lingkup penilitian ini berfokus pada strategi programming dalam meningkatkan rating dan share program Peppy the Explorer. Strategi programming atau bisa disebut konsep programming merupakan kumpulan elemen untuk membuat program tersebut menjadi lebih baik yang akan berdampak pada meningkatnya rating dan share program tersebut.
1.4 Tujuan Dan Manfaat Dari rumusan masalah diatas, penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui strategi programming yang digunakan dalam meningkatkan rating dan share program Peppy the Explorer. 1.4.2 Manfaat 1. Manfaat Akademis Memperkaya ilmu dan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu komunikasi media massa mengenai teknik programming untuk meningkatkan rating dan share.
8
2. Manfaat Praktis Sebagai bahan evaluasi yang dapat diterapkan dalam memperkuat strategi programming yang dilakukan oleh tim programming program Peppy the Explorer dalam meningkatkan rating dan share. 3. Manfaat Umum Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa sebenarnya dalam penayangan program di televisi-televisi tersebut memiliki strategi-strategi khusus untuk dapat menarik minat audiens.
1.5 Sistematika Penulisan
Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, serta tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
Bab 2 Landasan teori Teori-teori yang digunakan dalam melakukan penelitian diungkapkan dalam bab ini. Teori-teori yang dibahas pada bab ini memiliki keterkaitan dengan topik yang sedang diteliti.
Bab 3 Inti Penelitian Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yakni metodologi kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder.
9
Bab 4 Hasil penelitian Bab ini menguraikan data-data hasil wawancara yang telah dilakukan dan dikaitkan dengan dengan teori-teori yang terkait, serta jawaban dari hasil penelitian dari identifikasi masalah yang telah dirumuskan.
Bab 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini akan diberikan simpulan dan saran yang akan berguna untuk berbagai pihak yang terlibat dalam penulisan penelitian ini.