BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Penyampaian informasi melalui media massa sangat beragam, salah satunya
adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews melainkan dengan Softnews. Softnews adalah segala bentuk informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program Coffee Break di Tv One merupakan salah satu program Live Talkshow berformat Softnews. Informasi disampaikan melalui media massa baik melalui media cetak, media elektronik, dan media online. Televisi merupakan salah satu media massa yang paling diminati oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi membuat masyarakat menjadi semakin mudah dalam mengakses serta mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan yang mereka inginkan. Belakangan banyak stasiun televisi swasta saling berlomba-lomba untuk menghasilkan program berita berformat Softnews untuk dihadirkan ke ruang penonton dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi yang terjadi di sekitar kita dengan pengemasan yang sederhana dan ringan. Tv One merupakan salah satu stasiun televisi swasta yang mencoba menghadirkan program berita dengan cara yang ringan melalui program talkshow Coffee Break yang disiarkan setiap hari Senin – Jumat jam 10.00 – 11.30. Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan 1
2
seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik dan sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. (Wibowo, 2009 : 67) Coffee Break merupakan program yang dibuat oleh Perusahaan sebagai wadah bagi instansi-instansi untuk melakukan promosi atau berjualan dengan membeli spot yang sudah dijual oleh Tv One. Program ini merupakan Program Blocking. Coffee Break dipandu oleh 2 orang host yaitu Irwan Ardian dan Asti Mochtar. Program ini hadir dengan durasi 90 menit yang membahas seputar tema-tema yang ringan untuk diketahui oleh masyarakat seperti informasi kesehatan, gaya hidup, parenting, hobby, dan juga beberapa permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Selain dengan talkshow, Program ini disajikan dengan penayangan video taping disela-sela talkshow mengenai informasi seputar kuliner dan referensi tempat liburan. Program ini memiliki beberapa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman untuk bersaing dengan stasiun tv lain dalam menghadirkan informasi ringan ke ruang penonton. Informasi yang dihadirkan dalam program ini berupa informasi hal-hal ringan mengenai kehidupan yang terjadi di sekeliling kita. Kekuatan program ini adalah tema yang dibahas selalu berbeda disetiap harinya dan disesuaikan dengan isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat. Kelemahan dalam program ini yaitu ketika instansi yang sudah membeli spot dan kemudian membahas tema-tema yang sangat membosankan. Kekuatan dan kelemahan yang didapat dalam program ini akan diteliti penulis lebih dalam lagi sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam program ini untuk menghasilkan program yang lebih baik lagi.
3
Peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal perusahaan dalam menghadapi stasiun televisi swasta lain. Peluang yang dimiliki program ini adalah bagaimana bersaing dengan program lain dalam menciptakan sebuah program yang lebih baik untuk mempertahankan penonton yang sudah ada dan juga mendapatkan penonton baru. Ancaman program ini adalah ketika program lain di stasiun tv lain menghadirkan program yang lebih menarik perhatian penonton. Program ini diteliti oleh penulis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam program. Selain itu juga untuk mengetahui peluang serta ancaman yang dialami oleh program Coffee Break dalam menghadapi persaingan dengan stasiun tv lain sehingga dapat mempersiapkan program yang lebih diminati dan menarik perhatian penonton yang lebih banyak lagi.
1.2
Ruang Lingkup Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut ; 1.
“Bagaimana Analisa SWOT pra produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton?.”
2.
“Bagaimana Analisa SWOT produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton?.”
3.
“Bagaimana Analisa SWOT pasca produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton?.”
4
1.3
Tujuan dan Manfaat a.
Tujuan Penelitian Suatu kegiatan penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas, hal ini diperlukan untuk memberi arahan dalam melangkah agar sesuai dengan maksud penelitian. Tujuan dalam penelitian ini : -
Untuk mengetahui sistem kerja redaksi dalam mempersiapkan program Live Coffee Break di Tv One.
-
Untuk mengetahui strategi produksi yang digunakan oleh tim Coffee Break untuk menarik minat penonton.
-
Untuk mengetahui pemilihan tema, narasumber, dan video taping yang akan diangkat dan digunakan dalam program Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton.
b.
Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis -
Diharapkan dapat memberikan gambaran perkembangan dalam bidang studi Ilmu Komunikasi.
-
Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai strategi produksi yang digunakan Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton.
-
Diharapkan dapat menjadi referensi dalam mata kuliah Ilmu Komunikasi.
5
-
Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemilihan tema dan narasumber yang dihadirkan untuk menarik minat penonton.
-
Diharapkan dapat memberikan masukan kepada tim produksi Coffee Break terhadap pemilihan strategi produksi yang tepat untuk menarik minat penonton yang lebih banyak lagi.
-
Diharapkan dapat memberikan masukan terhadap program lain untuk menggunakan strategi produksi tepat dan lebih kreatif dalam merencanakan program untuk menarik minat penonton.
2. Manfaat Praktis -
Memberikan
gambaran
kepada
mahasiswa
Ilmu
Komunikasi
khususnya Broadcasting mengenai tahapan produksi program live Coffee Break di Tv One. -
Untuk memperoleh data untuk dianalisis agar dapat menjawab rumusan masalah yang dikemukakan.
-
Untuk mengetahui strategi produksi dan cara menarik perhatian penonton untuk melihat tayangan Coffee Break
-
Memberikan masukan kepada salah satu stasiun tv dalam setiap pemilihan tema dan strategi yang tepat dalam setiap program yang akan ditayangkan.
6
1.4
Metodologi
1.4.1
Definisi Penelitian Riset (penelitian) berarti “to search for, to find”. Dalam bahasa latin riset kata
“re” yang artinya lagi dan “cercier” yang artinya mencari. Secara umum riset berarti “mencari informasi tentang sesuatu” (looking for information about something). Bisa juga diartikan sebagai sebuah usaha untuk menemukan sesuatu (an attempt to discover something). Menurut Henry Mannaheim, riset dalam ilmu pengetahuan adalah “an intersubjective, accurate, systematic analysis of determinate of body empiri-cal data, in order to discover recurring relationship among phenomena” (Ruslan, 2003:4). Jadi, riset bertujuan menemukan hubungan diantara fenomena melalui empiris. Ilmu pengetahuan dengan demikian bertujuan menjelaskan suatu fakta dan memahami hubungan antar fakta.
1.4.2
Metode Kualitatif Pendekatan atau metodologi yang digunakan adalah riset kualitatif. Riset
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Riset ini mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau samplingnya terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan dapat menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data.
7
Periset adalah bagian integral dari data, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan. Dengan demikian, periset menjadi instrument riset yang harus terjun di lapangan. Karena itu riset ini bersifat subjektif dan hasilnya lebih kasuistik dan bukan untuk digeneralisasikan.
1.4.3
Metode Pengumpulan Data Berdasarkan metodologi kualitatif dikenal dengan beberapa metode riset yang
digunakan seperti focus group discussion, wawancara mendalam, studi kasus dan observasi. Selain itu, terdapat juga metode analisis isi kualitatif, framing, semiotika maupun analisis wancana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara mendalam (depth interview). Metode wawancara mendalam adalah metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus-menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Metode ini menggunakan sampel yang terbatas, metode ini juga memungkinkan periset untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban yang diinginkan. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu periset mempunyai tugas berat agar informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti orang yang sedang mengobrol.
8
Penulis melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang berkaitan dengan Program Acara Coffee Break yang penulis teliti seperti Executive Producer, Producer, dan Assistant Producer untuk memperoleh dan mendapatkan data yang akan diteliti penulis.
1.5
Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada suatu sistematika yang
sudah baku. Sistematika skripsi memberikan gambaran dan mengemukakan garis besar skripsi agar mempermudah didalam mempelajari seluruh isinya. Skripsi yang penulis susun adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis membahas teori-teori yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi seperti Teori Komunikasi, Teori Komunikasi Massa, Media Massa, Audience, Televisi, Talkshow, Konsep Produksi, dan Analisis SWOT.
9
BAB 3 OBYEK PENELITIAN Pada bab ini, penulis membahas tentang sejarah dan slogan Tv One, visi dan misi, logo dan filosofi lambang Tv One, profil program Coffee Break, dan struktur organisasi dalam Tv One maupun Coffee Break.
BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini, penulis akan membahas mengenai penyajian data yang sudah diteliti, pengolahan data, dan pembahasan mengenai hasil penelitian terhadap strategi produksi Coffee Break di Tv One untuk menarik minat penonton.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, penulis akan membahas simpulan terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian dan beberapa saran-saran sebagai proses tindak lanjut dalam menciptakan strategi produksi tepat untuk menarik minat penonton dalam program Coffee Break.