BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengantar Mesin hitung bernama Komputer sejak satu dekade ini telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan ini meliputi sisi teknologi, kapasitas media penyimpanan, dan juga fungsinya. Selain itu harganya semakin lama semakin terjangkau, sehingga komputer tidak lagi hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Banyak perusahaan kecil atau kantor kecil telah dilengkapi dengan komputer. Begitu juga dengan penggunaan perseorangan. Adapun fungsi komputer telah bergeser dari sekedar mesin hitung berskala besar menjadi mesin serba bisa, mulai dari pengolahan data, citra, gambar, film, suara, jaringan, internet, dan games. Salah satu kegunaan komputer khususnya dalam pengolahan data, adalah digunakan untuk pengolahan data untuk prediksi. Pengolahan data untuk prediksi adalah pemrosesan data dengan menggunakan komputer digital untuk menghasilkan data yang akan datang. Pengolahan data prediksi ini banyak diaplikasikan dalam
berbagai bidang
seperti biologi, ekonomi, kesehatan dan lain-lain. Saat ini sudah ada berbagai macam teori dan algoritma dalam pengolahan data prediksi, salah satu di antaranya adalah Jaringan Syaraf Tiruan (JST). JST adalah cabang ilmu multidisiplin yang masih relatif baru. Pada dasarnya JST meniru otak makhluk hidup. Salah satu struktur yang ingin ditiru adalah bentuk neuron-nya (sel syaraf)1. Pada umumnya JST merupakan salah satu pekerjaan yang sulit di dalam pengolahan data prediksi. Namun dengan metode JST yang efektif diharapkan akan didapatkan hasil prediksi yang baik dan metode yang tepat di dalam melakukan prediksi terhadap data, sehingga dapat menjadi representasi yang tepat sebagai metode untuk prediksi di kemudian hari.
1
Andri Kristanto. Jaringan Syaraf Tiruan. Gava Media, Yogyakarta, 2004, Hal : 1
1
1.2 Latar Belakang Masalah Menurut buku standar kebidanaan terbitan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2002, masalah kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. Angka kematian ibu (AKI) pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1986 adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan yang lambat, yaitu menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup (SKRT 1995). Angka ini 3-6 kali lebih besar dari negara diwilayah ASEAN dan lebih dari 50 kali dari angka di negara maju. Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia, menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia 1997 adalah 52 per 1000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainya , AKB Indonesia 2-5 kali lebih tinggi. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, gangguan prinatal merupakan penyebab utama kematian bayi (33,5 %) di pulau Jawa-Bali dan merupakan penyebab kematian kedua (26,9 %) diluar pulau Jawa-Bali2. Salah satu kendala lambatnya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) adalah lemahnya manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang mengakibatkan upaya strategis untuk menurunkan AKI dan AKB tidak dilaksanakan secara optimal di suatu wilayah. Faktor utama lemahnya manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah lambatnya proses analisis dan ketidakmampuan untuk memprediksi keadaan KIA di suatu wilayah. Oleh karena itu untuk memperkuat manajemen KIA, maka perlu dibuat suatu program bantu yang mempunyai kemampuan untuk prediksi sekaligus dapat menganalisi keadaan KIA di suatu wilayah. Dengan adanya sistem ini diharapkan proses analisis dan prediksi dapat dilaksanakan dengan cepat dan akurat sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat 1.3 Rumusan Masalah Lemahnya manajemen program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang masih dilakukan perhitungan secara manual dan tidak terstruktur sehingga sulit atau lambat untuk dilakukan analisis dan prediksi. Untuk mempercepat 2
Standar Pelayanan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2002, Hal : 1
2
proses analisis dan prediksi maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi. Pada tugas akhir ini akan dibuat sistem perangkat lunak yang dapat membantu program KIA yang dapat dapat melakukan proses analisis menggunakan model PWS-KIA dan prediksi menggunakan metode Backpropagation dan diharapkan proses analisis menjadi cepat dan akurat sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. 1.4 Batasan Masalah Pada permasalahan ini, pembuatan sistem mempunyai batasan-batasan sebagai berikut : 1. Sistem menggunakan metode Jaringan Syaraf Backpropagation dengan Teknik Heuristik untuk proses prediksi keadaan KIA disuatu wilayah dan model PWS-KIA untuk proses analisis KIA. 2. Studi kasus yang diambil hanya terbatas pada analisis JST Backpropagation dan analisis KIA sesuai dengan cakupan analisa KIA secara keseluruhan di wilayah kecamatan Karangpucung yang mempunyai 7 desa. 3. Paramater yang digunakan sebagai proses analisis KIA3 adalah sebagai berikut a. K1 (Ibu hamil yang pertama kali memeriksakan kehamilanya) b.
K4 (Sudah K1, K2, K3, dan Kunjungan ke 4)
c.
Penjaringan resiko tinggi oleh tenaga kesehatan
d.
Penjaringan resiko tinggi oleh masyarakat.
e.
KN 2 (Neonatal)
f.
Persalinan oleh tenaga kesehatan
4. Data yang akan dianalisis adalah data selama 5 tahun 5. User dianggap telah mengetahui informasi yang mendukung
3
Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak. Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 1994.
3
1.5 Gambaran Kerja Sistem (Input, Proses, Output) Pembuatan sistem mempunyai gambaran sebagai berikut : Analisis Model PWS-KIA
Proses Analisis
Analisis prediksi dengan Backpropagation
# Cakupan KIA bulan depan
Ouput : # laporan Rekap PWS-KIA # Laporan RTL
Input : # Data KIA # Parameter
Gambar 1.1 Gambaran Kerja Sistem (Input, Proses, Output )
Pada Gambar 1.1 terlihat input data berasal dari data KIA dengan 6 parameter, selanjutnya dilakukan dua analisis yaitu analisis PWS-KIA dan Analisis JST Backpropagation. Output untuk analisis JST Backpropagation yaitu berupa cakupan palayanan KIA bulan depan yang meliputi 6 parameter. Sedangkan output untuk analisis KIA yaitu berupa laporan Rekap PWS-KIA dan laporan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Sistem yang dibuat diharapkan mampu melakukan proses analisis KIA dengan metode Backpropagation dan model PWS-KIA. 1.6 Tujuan Penulisan Penulisan dan pembuatan sistem ini dilakukan dengan tujuan : 1. Membuat program analisis KIA yang dapat menganalisis dan memprediksi keadaan KIA di suatu wilayah guna membantu kinerja petugas PWS-KIA untuk menurunkan AKI dan AKB secara optimal di suatu wilayah 2. Melakukan penelitian terhadap kinerja metode JST Backpropagation teknik Heuristik untuk mengetahui sebatas mana tingkat ketepatan hasil prediksi. 3. Sebagai syarat kelulusan pada program studi Teknik Informatika UKDW
4
1.7 Spesifikasi Sistem Sistem yang dibuat diharapkan mampu melakukan proses prediksi dan analisis dengan metode JST Backpropagation teknik Heuristik dan model PWS-KIA. Adapun pembuatan sistem mempunyai spesifikasi sebagai berikut: a.
Sistem mampu menerima inputan data KIA untuk dilakukan proses pelatihan, testing dan prediksi dengan menggunakan metode JST Backpropagation teknik Heuristik.
b.
Sistem mampu melakukan proses analisis dengan model PWSKIA.
c.
Sistem mampu menyimpan hasil output dalam database.
d.
Sistem dapat menampilkan laporan yang berisi laporan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan laporan Rekap PWS Sistem yang dibuat menggunakan spesifikasi software dan hardware
sebagai berikut : 1. Penggunaan Hardware : a. 1 (satu) unit PC dengan prosesor Intel® Pentium 4 1400 Mhz; b. RD RAM PC800 256 MB; c. Monitor SVGA 15 inci; d. Hard Disk Maxtor 7200 rpm 40 GB. 2. Penggunaan Software : a. Sistem Operasi Microsoft® Windows® XP Profesional Edition; b. Microsoft Visual FoxPro 9; Selain itu, dibutuhkan juga Brainware yang mengerti menggunakan komputer serta mampu mengoperasikan sistem operasi Windows XP dan aplikasi-aplikasi yang ada di dalamnya, dan juga programmer untuk membuat, memperbaiki, dan mengembangkan sistem yang dibuat dan menguasai programming dengan Microsoft Visual FoxPro 9.
5
1.8 Metodologi Penulisan Metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini antara lain : 1. Metode Penelitian pustaka -
Dilakukan dengan studi pustaka / literatur dengan menggunakan bukubuku yang mendukung proses pelaksanaan Tugas Akhir.
-
Mencari informasi melalui internet untuk membantu membangun sistem.
2. Metode Perancangan Software Metode yang menerapkan teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam software yang berhubungan dengan pembuatan Tugas Akhir. 1.9 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang dipergunakan pada tugas akhir ini disesuaikan dengan ketentuan yang telah diatur pada tata cara penulisan tugas akhir program studi teknik informatika Universitas Kristen Duta Wacana. Pada bab kesatu, yakni pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, spesifikasi sistem dan sistematika penulisan. Mengenai teori-teori yang mendasari program secara teoritis dapat dilihat pada bab kedua yang berjudul landasan teori. Sedangkan pada bab ketiga yang berjudul analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan mengenai rancangan sistem yang dibuat dan kerangka tampilan program di dalam pola sistem masukan dan keluaran. Hasil akhir dari analisis dan perancangan sistem akhirnya akan diimplementasikan dalam bentuk program. Sistem yang sudah jadi berikut penjelasan form-form yang digunakan didalamnya dapat dilihat pada bab keempat, yang berjudul implementasi sistem. Bab kelima yang berjudul kesimpulan dan saran, berisikan kesimpulan dari proses pembuatan sistem berikut hasil yang dicapai yang nantinya akan berguna sebagai saran pengembangan selanjutnya dari program ini.
6
1.10 Jadwal Kegiatan Tugas Akhir Jadwal penyelesaian Tugas Akhir ini akan dipaparkan seperti tabel di bawah ini. Tugas Akhir dimulai pada minggu ketiga bulan September sampai awal bulan Desember 2005. Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan Proposal Penelitian dan pengamatan sistem Analisis dan desain Pembuatan program Implementasi Pembuatan Laporan Pengumpulan laporan dan
Durasi 14 14 14 30 14 7 7
Start 14-9-05 16-9-05 02-10-05 07-10-05 01-11-05 16-11-05 24-11-05
Finish 28-9-05 01-10-05 16-10-05 08-11-05 15-11-05 23-11-05 01-12-05
presentasi
7