BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam setiap perusahaan terdapat berbagai metode yang diterapkan guna mendukung daya saing dan kualitas produk suatu perusahaan. Sepertihalnya yag terjadi pada perusahaan PT.Indofood berikut ini, dimana perusahaan ini bergerak dibidang industri makanan yang telah berhasil menghasilkan produk-produk yang berkualitas. Sehingga mendapat kepercayaan dan kepuasan dari konsumen. Perusahaan juga telah menetapkan dan menerapkan sejumlah metode yang efektif guna menjadikan perusahan tetap berkembang dan bergairah. Hal ini dibuktikan oleh PT.Indofood kepada konsumennya dengan menciptakan berbagai macam produk untuk semua kalanga mulai dari bayi sampai dewasa. PT. Indofood makmur adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan hasil agroindustri. Di dalam produktivitasnya, PT. Indofood makmur dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang terampil dan mampu menciptakan produk yang berkualitas. Untuk mengelola dan mengarahkan sumber daya manusia yang tersedia kearah tujuan yang diinginkan oleh organisasi, dibutuhkan seorang pemimpin. Keberhasilan dari pencapaian tujuan yang diinginkan tidak hanya ditentukan oleh kepribadian, kecakapan, serta kemampuan seorang pemimpin saja, tapi ada satu hal yang sangat berpengaruh yaitu penerapan suatu model atau gaya kepemimpinan sebagai simbol dari seorang pemimpin untuk melaksanakan fungsi dan perannya yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi lingkungan internal organisasinya terutama bagi para karyawannya. 1.2 Tujuan a. Mengetahui metode yang digunakan oleh PT.Indofood b. Memahami setiap metode yang digunakan c. Memahami sistem kerja yang ada didalam perusahaan d. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menjalankan produksinya
1
BAB 2. PEMBAHASAN
Hari/tanggal
: Sabtu, 01 Desember 2012
Tempat
: Ruang 1 FTP UNEJ
Narasumber
: Ir. Tatang Harianto ( Alumni FTP/THP)
Jabatan
: Praktisi Industri di PT. Indofood
2.1 Key Point Dalam Exelent Operational Manajemen ( PT. Indofood ) Visi : cita – cita impian organisasi yang ingin dicapai dimasa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan peusahaan dalam jangka panjang. Misi : pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan organisasi serta memberikan petunjuk garis-garis sasaran visi. Visi perusahaan adalah menjadi total food solution. Misi : 1. Menjadikan produk inofatif 2. Memastikan ketersediaan produk di pasaran. Fakta dalam lapangan kerja membuktikan bahwa IP tinggi tidak menjamin diterima kerja hanya kemampuan dalam bekerja dan tahu prinsip kerja. Permasalahan yang ada dalam dunia kerja sekarang yaitu banyak buruh meminta upah minimum naik, sehingga perusahaan harus mampu mempunyai strategi agar tidak terpengaruh oleh maslah tersebut. Solusi pada permasalahan tersebut yakni harga produk harus seimbang dengan upah minimum yang diminta karyawan. 2.2 Strategi Objektive 1. The Improvement Proses mencangkup a. Technology yang digunakan pada PT. Indofood sistem “SILO” . pada sistem ini yang dilihat yakni mengenai sispek bahan prouk, karena bahan
2
berpengaruh terhadap produksi. Bahan sangat diutamakan yakni dalam pemilihan harus details atau ditelusur dari mana bahan baku itu didapat. b. Produktivity dan efisiensi improvement mencangkup bagaimana mengurusi mesin. Jika mesin dalam produksi tidak diperhatikan maka akan mengganggu semua aspek dalam produksi barang. c. Material flows membahas bagaimana alur bahan material dari luar sampai masuk ke pabrik untuk di olah, yaitu dalam penyimpanan di gudang harus di control dengan baik , agar bahan tidak rusak sebelum diproduksi. d. Informations flows menggunakan informasi terbaru sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan akurat, yakni dengan menggunakan teknologi BB. e. Development skill amoung the total workplis. Perusahaan harus belajar tidak membuat kesalahan, pada zaman sekarang banyak perusahaan yang sama menciptakan produk sehingga daya saing dipasar sangat ketat. Sistem ini bertujuan perusahaan harus belajar tidak kalah saingan dengan perusahaan lain. Strategic Objektif meliputi : 1. Eksternal (regulasi) : perusahaan harus mengikuti zaman ( konsumen ) 2. Interval Quality : semangat untuk meminilisir kesalahan kerja ( zerodevect ) 3. Resource : dalam memproduksi dipastikan mesin membutuhkan bahan bakar, padahal minyak dunia semakin tahun semakin naik , sehingga perusahaan harus bisa mencari jalan keluar untuk permasalahan yang seperti ini. 2. Performance Driver
3
Target AOP by semester ( volume and value ). Standard manufaturing performance. a. Comporation 1). Standart – BDKT ( Barang Dalam Kemasan Tertetup) dalam produk makanan hal ini sangat dianjurkan oleh pemerintah, sehingga dalam kemasan ada tulisan “jika ada kemasan rusak dikembalikan” itu membuktikan bahwa barang itu sudah mendapat izin dari pemerintah terkait.
2). Prior Performance Melihat yang ada pada hari ini untuk acuan kedepan bagi perusahaan. Sehingga perusahaan tidak mau menanggung kesalahan yang sama pada hari yang akan datang. Hal ini sangat diperhatikan dalam kerja.
3). Customer Expectation Pada kegiatan ini perusahaan mempunyai bidang yang bertugas untuk survey kelapangan atau pasar, untuk mencari apa yang dibutuhkan oleh konsumen sekarang agar produksi tidak meleset dan bisa diterima oleh konsumen.
4). Simliar Operation Melakukan penilaian pada perusahaan lain untuk memperbaiki perusahaannya.
5). Ultimate Standart Melihat standart dibawah pemerintah agar perusahaan bisa bersaing dan juga melihat standart perusahaan lain, kemudian yang didapat untuk kemajuan perusahaannya yaitu dengan sistem kerja ATM ( Amati Tiru Modifikasi). 2.3 Sistem Manajemen Mutu ( ISO ) 9001 : 2008
4
1. Hirarki ISO 9001 : 2008 a.) Dokumen Level I Manual mutu yang berisi peraturan pelaksanaan sistem manajemen mutu dan kebijakan. Pada level satu ini harus di fahami oleh semua karyawan baik dari top manajer sampai low manajer. b). Dokumen Level II : Standart Operation Procedure (SOP) meliputi beberapa hal : 1. Prosedure ( contoh cara menjalankan mesin produksi ) 2. Cara membuat adonan produk harus sesuai aturan untuk mengahasilkan produk yang baik. 3. Pendidikan ( karyawan untuk menjalankan dalam bidang – bidang tertentu perusahaan harus mempunyai pengetahuan dan keahlian sesuia yang dibutuhkan perusahaan) 4. Training ( pelatihan) untuk menambah keahlian dalam bidang – bidang yang dipakai dalam perusahaan. c). Dokumen level III : meliputi ( Work Intruction, Form-Form, Catatan, Record yang berhubungan dengan mutu ). 1). Pengendalian Dokumen 2). Pembuatan Dokumen 3). Distribusi dan Pemusnahan Dokumen 4). Control Dokumen Umur penyimpanan dokumen sesuai umur produk , karena jika ada permasalahan produk dipasaran maka perusahaan masih mempunyai data untuk menyeleseikan. Serta identifikasi dokumen. catatan : ISO bukan standart Produk tidak boleh dtempel pada produk. 2. Elemen ISO 5
Penyempurnaan terhadap ISO 9001:2000 secara garis besar antara lain mencakup elemen-elemen: 1). process out sourcing 2). Jabatan seorang manajemen representatif 3). Proses pelatihan 4). Proses pengendalian produk tidak sesuai 5). proses tindakan koreksi dan pencegahan. Dengan versi baru ini, perusahaan dituntut untuk melakukan penentuan dan penggalakan proses yang mengarah pada perbaikan kinerja perusahaan, melakukan pengumpulan data-data dan informasi serta penganalisaannya secara berkelanjutan, termasuk penggunaan metode-metode
yang sesuai
untuk
mengevaluasi perbaikan proses. Manual Mutu meliputi tentang : a). Alur proses pembuatan produk contoh mie instans b). Struktur organisasi dalam perusahaan yang mempunyai karyawan yang banyak dan mempunyai cabang – cabang yang jauh struktur organisasi sangat berperan penting , sehingga PT. Indofood menggunakan berbagai devisi agar lebih efektif dalam kerja. c). Penerapan elemen – elemen mutu Bentuk budaya sangat komplek. Dalam membentuk budaya organisasi, kepercayaaan dan nilai saling mendukung dan melengkapi satu sama lain. Agar dapat dimengerti dengan baik, budaya TQM ini dibagi menjadi delapan elemen penting yaitu sebagai berikut: 1. Etika 2. Integritas (kejujuran)
6
3. Kepercayaan 4. Pelatihan (training) 5. Kerja tim (team work) 6. Kepemimpinan (leadership) 7. Penghargaan (recognition) 8. Komunikasi
3. Elemen Pembelian Lingkup pembelian : 1). Raw Material ( evaluasi material ) 2). Jasa ( memilih jasa harus dinilai dan dievaluasi) 3). Other Lingkup Pengendalian : 1). Manajemen Kalibrasi yang dipakai dalam industri ( mengenai kesalahan produk ) 2). Manajemen Analisis Industri dalam manajemen ini yang diperhatikan tidak cara analisisnya tapi prinsip – prinsip analisanya. 2.4 Sistem Pengendalian Manajemen a. GMP (Good Manufacturing Practices) GMP ini mengendalikan segala hal hal yang menyangkut dalam perushaan yang khususnya dalam pembangunan yaitu 1) bangunan , fasilitas , kebersihan, penyimpanan, distrisbusi ,personal hygine, dokumentasi healt dan safety 2) SSOP ( standart simulation operation produce ) terdapat 8 klasual yang ada dalam pengendalian disisni yaitu: safety, water, food, contact surface, hand
washing,
and
sanitation
equipment.
ini
dilakukan
untuk
mengendalikan pencegahan ,kontaminasi dan identifikasi pada perusahaan
7
dan penyimpanan agar semuanya bisa menjadi streril yang berpengaruh pada kualitas hasil produksi. b. Tanggung jawab manajemen 1) Komitmen manjemen ini dilakukan untuk menjaga sistem manajemen yang ada dalam
agar tetap bisa menjalankan semua opersinya denga
konsisten jadi tidak ada protes atu kritikan yang tidak jelas karena suda ada dalam komitmen manajemen. 2) Kebijakan keamanan pangan menggunakan “PDCA” a) Menempatkan manajemen untuk menjaga nilai pangan b) Menyiapkan apa saja hal yang harus di siap kan dalam rangka mencapai nilai pangan yang baik c) Melakukan pengendalian pada setiap aktivitas untuk mengecek apakah yang dilakukan sesuai dengan stadart yang di inginkan oleh perusahaan d) Menjalankan segala aktivitas yabg ada setelah sesuai dengan prosedur yang ada dalam perusahaan 3) Tanggung Jawab dan wewenang menggunakan level manjerial a) Manual mutu, tanggung jawab didasarkan pada segala usaha untuk mencapai pada setiap mutu , maka terdapat seseorang yang bertanggungbjwab dengan mutu tersebut. b) Manual departemen ,tanggung jawab ini ditujukan pada seseorang yang mendapat uusan langsung yang dipercaya yang di buat struktuk untuk mempertanggung jawabkan mutu. 4) Ketua Tim Keamanan Pangan TKP ini mempunyai tugas dalam menjalankan pekerjaannyan untuk mengetahui tugas dari TKP adalah sebagai berikut: a) Mengeola :melakukan pengelolaan pada pegawai bawahan dan mengontrol hal apa saja yang akan di kelola agar tetap pada standart keamanan pangan.
8
b) Menjamin : di beri keluasaan pada tahapan menjamin hasil produksi agar bisa termin sehingga akan di laukan perijinan pada instititu untuk mendapatkan dan jaminan. c) Melaporkan : maksudnya TKP ini akan melaporkan kepada sub bagianyang menangai ini secara lebih detail jika ditemukan keganjalan pada keamanan produk. 5) Persiapan dan tanggap terhadap kondisi darurat Ada beberapa cangkupan yang membahas tenatang tsnggsp dsrurst dalam P.T Indofood yaitu: a) Break down mesin b) Black out c) Kebakaran,bajir, gempa bumi an bencana alam lainya 6) Infrastruktur Perusahaan 7) Lingkungan kerja perusahaan Lingkungan kerja perusahaa ini maksudnya segala bentuk kegiatan untu kmenjaga para karyawan dan pembinaan pada karyawan aga tetap semngat Tahap – tahap pendahuluan untuk melakukan analisa bahaya yaitu a) Pembentukan TKP b) Karasteristik produk c) Tujuan pengaman d) Diagram alur proses e) Tahapan proses f) Tindakan pengendalian 8) Kajian bahaya dan analisa resiko Menggunakan analisa bahaya pada bahaya fisika, biologi, kimia bahaya ini dapat ditemukan didalam coa supplier yang diterima,historial data, dan data monitoring.
9
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dalam PT. Indofood sangat memperhatikan yang namanya SOP dan Manajemen perusahaan. Karena hal ini merupakan kekuatan dari perusahaan. Dalam perusahaan jika ingin mendapatkan izin ISO harus lulus dalam segala hal. Baik dari pencarian bahan baku sampai produksi dan pemasaran harus sangat diperhatikan. Dikarenakan jika tahap – tahap ini tidak dijalankan dipastikan produk tidak akan mendapatkan izin dari pemerintah. Dalam dunia kerja sekarang perusahaan membutuh tenaga kerja yang tidak hanya mempunya akademik yang tinggi, melainkan skills dan wawasan dalam keorganisasian. Dalam perusahaan swasta tudak memandang dia mempunyai gelar melainkan kemampuan kerja. 3.2 Saran Kita sebagai generasimuda harus siap menghadapi dunia kerja yang semakin tahun semakin berat. Tidak hanya kemampuan akademik tetapi juga kemampuan skills harus diutamakan pula.
10