BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan ditandai dengan meningkatnya penjualan motor nasional sebesar 61,5 persen dari tahun 2009 hingga tahun 2010, dan penjualan mobil sepanjang kuartal I/2012 menguat 9% dibanding pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan penjualan ini diprediksikan akan terus meningkat pada tahun berikutnya, seiring dengan permintaan konsumen yang meningkat terhadap pasar automotive, serta persaingan pada industri automotive untuk mengembangkan kendaraan bermotor. Peningkatan penjualan bermotor ini tentunya turut berimbas pada peningkatan penjualan spare part (Jati, 2012). Semakin pesatnya tingkat kemajuan industri automotive di Indonesia saat ini membuat para pelaku industri automotive berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas, serta memiliki daya saing. Hal ini ditujukan agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Agar produk tersebut memiliki daya saing dan disukai oleh konsumen, maka diperlukan kualitas produk dan adanya pengawasan kualitas dari pihak perusahaan sehingga pada produk yang tidak memenuhi spesifikasi dapat diminimalkan. Kendaraan bermotor memiliki banyak komponen atau spare part yang bervariasi. Untuk itu, produksi komponen kendaraan bermotor ini melibatkan banyak bidang industri lain yang juga memproduksi berbagai macam variasi komponen bagian pada kendaraan bermotor. Tuntutan kualitas dari produk – produk komponen yang diproduksi juga meningkat seiring dengan permintaan standar kualitas yang ditentukan oleh perusahaan automotive pada umumnya. PT. Primatech Presisi Utama adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang mass production manufacturing. Perusahaan ini mengolah silinder besi dan kuningan menjadi beberapa produk spare part automotive. Sejak tahun 2011, perusahaan mendapatkan tender untuk memasok spare part mobil dari salah satu customer yang juga bergerak dalam industri automotive, yaitu PT. Hi-Lex Indonesia.
PT. Hi-Lex memiliki persyaratan untuk supplier dalam menentukan sistem jaminan kualitas. Sistem jaminan kualitas yang dimaksud adalah PT. Primatech Presisi Utama, sebagai supplier harus memenuhi demand, yaitu damper yang sesuai dengan batas spesifikasi yang telah ditentukan dan juga tersedianya SOP (Standard Operating Procedure) sebagai sistem pengendalian mutu. Damper merupakan spare part mobil yang berfungsi melindungi tali kopling dan juga berguna untuk kestabilan pada mobil. Produk dengan kode GG4E005F0 ini memiliki ukuran dengan diameter 13,5 mm (Ø13,5). Jumlah demand yang diminta oleh PT. Hi Lex per purchased order adalah 700 – 800 unit dengan tingkat cacat 0%. Saat ini perusahaan belum memiliki prosedur baku mengenai standar inspeksi yang ditetapkan, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam dokumentasi data dan perbaikan proses. Berdasarkan keadaan tersebut, maka dirasa perlu dilakukan penelitian yang bertujuan agar perusahaan dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT. Hi Lex Indonesia sebagai konsumen. Penelitian juga dimaksudkan untuk menghasilkan standar baku dan sistem dokumentasi sederhana bagi perusahaan.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah Proses pembuatan damper memiliki tiga tahap, tahap pertama adalah proses pemotongan
silinder besi dengan menggunakan auto lathe untuk mendapatkan panjang damper sementara. Proses kedua terjadi pada bench lathe untuk memperoleh diameter luar dan chamfer pada body, dan proses terakhir adalah dengan menggunakan bench lathe untuk mendapatkan diameter dalam damper. Dari proses yang sudah berlangsung terdapat inspeksi terhadap produk yang dihasilkan untuk menentukan apakah produk tersebut layak untuk digolongkan ke dalam produk go (G) atau produk no go (NG). Namun inspeksi yang dilakukan masih menggunakan intuisi, yang menyebabkan belum adanya ketetapan dalam sistem inspeksi, sehingga toleransi pengukuran dari setiap operator berbeda – beda. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses produksi damper 005 di perusahaan, dan jenis cacat di setiap proses yang menentukan produk Go or No Go ke tahap selanjutnya?
2. Bagaimana pelaksanaan inspeksi di setiap proses pembuatan dan inspeksi akhir untuk damper 005 pada perusahaan berdasarkan kategori cacat yang telah ditentukan? 3. Berapa level Sigma saat ini dan berapa level Sigma yang harus dicapai perusahaan untuk memenuhi standar jaminan kualitas yang diterapkan konsumen? 4. Sistem dokumentasi apakah yang dibutuhkan untuk mengontrol produk damper 005 dalam rangka mendukung pemenuhan standar jaminan kualitas yang diterapkan konsumen?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian akan dilakukan pada lantai produksi PT. Primatech Presisi Utama yang
berlokasi di Kawasan Pergudangan Mutiara Kosambi Tangerang. Penelitian dibatasi hanya pada satu produk, yaitu damper 005 dan data yang diambil dibagi menjadi dua, yaitu data variabel dan data atribut. Data variabel adalah data pengukuran damper yang diamati dari proses awal hingga akhir. Pengamatan pada first process adalah dengan mengukur panjang body damper yang didapat setelah proses pemotongan material. Pada second proses, parameter pengukuran adalah dengan mengamati diameter luar 1 (Ø luar 1). Proses akhir (finishing) adalah dengan mengukur keseluruhan ukuran yang diminta oleh PT. Hi Lex, yaitu diameter luar 1 dan 2, diameter dalam 1 dan 2, serta panjang body. Pengukuran yang dilakukan pada first process hingga finishing process menggunakan jangka sorong sebagai media atau alat pengukur, dengan cara membandingkan ukuran damper dengan batas spesifikasi yang telah ditentukan oleh customer, yaitu PT. Hi Lex. Untuk data atribut, inspeksi dilakukan untuk mengamati produk cacat yang dihasilkan, dengan menggunakan pin gauge sebagai alat pengukur untuk mendapatkan ukuran lubang atau diameter yang sesuai. Keseluruhan inspeksi yang dilakukan pada data variabel maupun atribut bertujuan untuk mendapatkan produk yang layak (Go) ataupun cacat (No Go). Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control), dengan langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan data kebutuhan pelanggan berdasarkan Voice of Customer, langkah-langkah proses yang akan dijelaskan dengan SIPOC diagram dan project charter. Dengan adanya batas spesifikasi yang telah ditentukan, maka dapat dilakukan perbandingan dan improve terhadap sistem jaminan kualitas sebagai langkah selanjutnya.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem jaminan kualitas di PT. Primatech Presisi Utama. 2. Menganalisa penyebab permasalahan yang terdapat pada sistem jaminan kualitas dengan menerapkan metode Six Sigma DMAIC. 3. Memberikan usulan perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi dengan harapan perusahaan dapat melakukan continuous improvement dalam memenuhi kebutuhan customer. 4. Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan usulan penggunaan Standar Operating Procedure (SOP) yang dibutuhkan perusahaan dalam penerapan sistem inspeksi baku dan terdokumentasi.
1.4.2
Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi penyebab terjadinya permasalahan yang dihadapi terhadap sistem jaminan kualitas, dan dapat memberikan usulan perbaikan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan tentang Quality Control yang sudah didapat secara langsung, sehingga tidak hanya membantu dalam menyelesaikan tugas akhir, tetapi juga dalam menyelesaikan masalah yang ada di suatu perusahaan.
1.5
Sistematika Penelitian Laporan Tugas Akhir ini dibahas dalam lima bab yang terdiri dari: -
Bab 1 Pada Bab 1 berisi tentang pendahuluan, yang terdiri dari: (1) Latar belakang masalah, yaitu bahwa PT. Primatech Presisi Utama belum memiliki prosedur baku mengenai standar inspeksi dan sistem dokumentasi data. (2) Perumusan masalah, yang berkaitan
dengan proses dan juga inspeksi yang diterapkan. (3) Tujuan dan manfaat penelitian, yaitu membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, terutama dalam standar inspeksi dan dokumentasi data. -
Bab 2 Pada Bab 2 berisi referensi atau teori – teori yang relevan dengan topik penelitian. Referensi yang digunakan berdasarkan buku panduan, jurnal, maupun artikel yang diperlukan yang menjelaskan tentang Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control).
-
Bab 3 Pada Bab 3 berisi langkah – langkah penelitian yang akan dijelaskan dengan diagram alir, serta pembahasan dari setiap tahap penelitian yang dilakukan dengan pendekatan metode DMAIC.
-
Bab 4 Pada Bab 4 berisi tentang pengumpulan data yang dibagi ke dalam data variabel dan data atribut hasil menggunakan metode DMAIC. Pada tahap define, merupakan tahap penentuan kriteria berdasarkan kebutuhan pelanggan, serta penggambaran proses pembuatan damper. Pada tahap measure, penggunaan peta kontrol untuk data variabel bertujuan untuk menganalisa kapabilitas proses dan menganalisa penyebab variabilitas produk, kemudian pada tahap improve merupakan recommended action dalam mencegah timbulnya variabilitas proses. Pada data atribut, penggunaan diagram Paretto bertujuan untuk menganalisa persentase modus defect atribut berdasarkan 90% permasalahan. Untuk mengidentifikasi penyebab dan recommended action terhadap penyebab kegagalan menggunakan diagram sebab akibat dan FMEA (Failure Mode Effect Analys) dan untuk mencegah timbulnya penyebab kegagalan menggunakan metode 5W-1H. Pada tahap control, pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) sebagai tahap pengendalian proses.
-
Bab 5 Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dari pengolahan data, dan saran – saran yang dapat diberikan untuk perusahaan.