BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan organisasi semakin meningkat, banyak sekali organisasi yang muncul dikalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh mudahnya mendirikan oganisasi di era global ini. Saat ini semua pengurusan dipermudah dengan pengurusan secara online. Hanya tinggal mendaftarkan organisasi dan mempersiapkan segala sesuatunya sesuai syarat, pada saat itu jugalah organisasi dapat terbentuk. Organisasi adalah kesatuan (entitas) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Robbins:2013). Ada berbagai jenis organisasi, salah satunya adalah organisasi niaga. Organisasi niaga atau organisasi laba (profit) adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan dari hasil usaha organisasinya, organisasi laba dapat dimiliki pemerintah maupun dimiliki oleh sektor swasta. Organisasi laba meliputi Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (FA), Koperasi, Join Ventura, Trust, Kartel, dan Holding Company. Modal dari organisasi laba sudah jelas, yakni dapat dari perseorangan, maupun investor. Mereka memberikan modal dengan harapan mendapatkan pengembalian atas modal tersebut dari hasil keuntungan usaha. Semakin besar suatu perusahaan, maka membutuhkan modal semakin banyak, salah satu cara agar setiap perusahaan mendapatkan suntikan dana sebagai tambahan modal adalah dengan menjual saham perusahaan di pasar modal Indonesia, yakni Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut data dari www.sahamok.com per 15 Agustus 2015, terdapat 517 perusahaan dari berbagai sektor yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, antara lain sektor pertanian, pertambangan, kimia, proerty dan real estate, utilitas dan transportasi, keuangan, jasa dan investasi. Salah satu indikator yang dapat mempengaruhi keputusan investasi calon investor adalah laporan keuangan perusahaan atau entitas. Sebelum berinvestasi, investor akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa yakin kepada calon investor, juga untuk menilai apakah aman apabila investor itu menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
1
2 Laporan keuangan adalah merupakan suatu instrumen penting yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan suatu organisasi, dan juga tolak ukur atas hasil yang telah dicapai oleh suatu organisasi. Laporan keuangan pada umumnya memberikan informasi mengenai posisi keuangan kinerja dan arus kas perusahaan. Ada 4 Jenis laporan keuangan utama yang harus disusun perusahaan dan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan, yakni laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. Dalam proses pembuatan laporan keuangan, tentunya harus berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Di Indonesia standar akuntansi keuangan yang berlaku saat ini ada 4 yakni Standar Akuntansi Keuangan Umum (PSAK berbasis dan tidak berbasis IFRS), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Syariah, dan Standar Akuntansi Pemerintah. Standar akuntansi ini digunakan untuk masing-masing entitas sesuai dengan karakteristik dari setiap entitas. Pada 1 Januari 2011, IAI secara resmi telah memberlakukan secara efektif Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), entitas atau perusahaan yang dapat menerapkan SAK ETAP ini harus memenuhi dua kriteria yaitu: entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik secara signifikan, dan yang kedua, entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum. Pada umumnya yang termasuk entitas tanpa akuntabilitas publik adalah perusahaan mikro, kecil, dan menengah, termasuk perusahaan-perusahaan yang belum membuka sahamnya terjual di bursa efek. SAK ETAP sebenarnya dihadirkan oleh IAI sebagai bentuk yang jauh lebih sederhana dari PSAK, dengan tetap mengadopsi sebagian dari IFRS (International Financial Reporting Standard) untuk Small Medium sized Entities (SMEs) dengan tujuan untuk membantu perusahaan kecil dan menengah untuk menerapkan standar akuntansi dalam pelaporan keuangannya, agar terjadi keseragaman dalam pelaporan keuangan seluruh perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik untuk keperluan perusahaan, apabila ingin mengajukan kredit atau pinjaman ke bank, dan lain sebagainya. Sehingga ada satu standar yang pasti untuk mempermudah pihak lain seperti bank, calon investor, untuk menganalisis laporan keuangan dan menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan untuk memberikan bantuan dana, pinjaman, atau investasi kepada perusahaan tersebut. Perbedaan utama dan mendasar dari PSAK dan SAK ETAP, dapat dilihat dari ketebalan buku SAK ETAP yang hanya sekitar 182 halaman yang terbagi menjadi 30 bab (akuntansipoliban.ac.id).
3 Perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK ETAP pada tanggal 1 Januari 2011 sesuai dengan tanggal berlaku efektif standar tersebut, Karena pada dasarnya SAK ETAP merupakan pilihan bagi setiap perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik untuk menerapkan standar akuntansi dalam laporan keuangannya. SAK ETAP juga diharapkan menjadi solusi permasalahan internal perusahaan, khususnya bagi manajemen yang biasanya hanya melihat laba yang diperoleh, tanpa ingin melihat kondisi keuangan perusahaan atau entitas yang sebenarnya. Studi kasus pada penelitian ini adalah RS. Ariya Medika (PT. Bumi Sejahtera Ariya) yang merupakan salah satu organisasi laba yang bergerak di bidang kesehatan, yang mengkonsentrasikan layanannya untuk masyarakat kalangan menengah serta berada di bawah badan hukum yang sah, maka sudah seharusnya, entitas ini membuat pencatatan dan laporan mengenai keuangannya. RS. Ariya Medika (PT. Bumi Sejahtera Ariya) temasuk salah satu perusahaan yang tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik, yang belum memahami dan menerapkan SAK ETAP dalam laporan keuangannya. Permasalahan yang dihadapi RS. Ariya Medika dengan belum menerapkan standar yang berlaku di laporan keuangan diantara lain sulitnya mendapatkan kredit dari bank untuk membantu melebarkan sayap usaha dari RS. Ariya Medika, karena salah satu syarat dalam pemberian kredit bank adalah kelengkapan laporan keuangan, dan kredibilitas dari laporan keuangan itu sendiri. Oleh karena itu, hal yang membuat penulis tertarik adalah membantu sebuah entitas dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi entitas untuk permasalahan pembuatan laporan keuangan. Melalui penelitian ini, penulis akan membantu pihak RS. Ariya Medika dalam penerapan SAK ETAP dari segi penyajian, pengungkapan, pengukuran, penilaian, secara spesifik pada penyusunan laporan keuangan RS. Ariya Medika. Berdasarkan uraian di atas, dan mengingat pentingnya melakukan penyusunan laporan keuangan pada perusahaan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku maka dalam penelitian ini penulis menyusun laporan skripsi dan mengambil judul : ”IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA RS. ARIYA MEDIKA”
4 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian yang dilakukan pada RS. Ariya Medika hanya dibatasi pada : 1.
Pengakuan dan pengukuran, Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, dan Beban dari setiap transaksi yang ada di Rumah Sakit.
2.
Pengungkapan serta penyajian laporan keuangan (financial statement) sesuai format dari laporan keuangan berbasis SAK ETAP.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP pada laporan keuangan RS Ariya Medika ? 2. Apakah pengaruh dari penerapan SAK ETAP pada laporan keuangan RS Ariya Medika ?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk membuatkan laporan keuangan RS Ariya Medika berdasarkan pencatatan periode 2013-2014 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. 2. Sebagai sarana evaluasi atas pengaruh dari penerapan SAK ETAP terhadap laporan keuangan RS Ariya Medika 3. RS Ariya Medika mampu mengajukan permohonan peminjaman dana kepada kreditur, karena telah memenuhi persyaratan pengajuan kredit. 1.4.2 Manfaat Penelitian Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan antara lain : 1. Bagi RS. Ariya Medika Membantu RS. Ariya Medika dalam menerapkan SAK ETAP dan membuat laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP dan sebagai sarana
5 evaluasi kinerja manajemen, syarat pengajuan kredit, juga bagi pemegang saham RS. Ariya Medika 2. Bagi Penulis Sebagai sarana mengembangkan wawasan dan mengimplementasikan ilmu yang didapat oleh penulis di bangku kuliah. 3. Bagi IAI Sebagai sarana sosialisasi SAK ETAP pada perusahaan yang dikategorikan sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik, namun belum menerapkan SAK ETAP.
1.5 Ringkasan Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis penerapan kepatuhan perusahaan tanpa akuntabilitas public dalam pelaporan keuangan menggunakan SAK ETAP. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sifat dari penelitian ini adalah kualitatif; 2. Jenis dari risetnya adalah studi kasus; 3. Dimensi waktu risetnya melibatkan waktu tertentu (time series); 4. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode studi lapangan (field research), wawancara, studi kepustakaan, dan reperformance; 5. Unit analisisnya merupakan sebuah entitas yang bergerak di bidang kemanusiaan (rumah sakit). 6. Lingkungan Penelitiannya merupakan lingkungan noncontived setting, yaitu lingkungan riil (field setting).
1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan akan membahas mengenai susunan dari penulisan yang dibuat secara teratur dan terperinci sehingga dapat memberikan gambaran penelitian secara jelas dan menyeluruh. Pembahasan penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) Bab dengan sistematika sebagai berikut : A. Bab 1 : Pendahuluan Pada bab ini, penulis akan memberikan gambaran singkat mengenai latar belakang permasalahan, pemilihan judul, rumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.
6
B. Bab 2 : Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan memberikan dan menguraikan berbagai kajian teoritis tentang akuntansi secara umum, laporan keuangan secara umum, SAK ETAP, laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, serta penelitian terdahulu yang akan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Bab ini, akan menjadi acuan penulis dalam menyusun penelitian.
C. BAB 3 Objek dan Metode Penelitian Pada bab ini penulis akan memberikan penjelasan mengenai gambaran atas objek penelitian, seperti : sejarah singkat objek penelitian, bidang usaha objek penelitian, visi, misi, motto objek penelitian, serta struktur organisasi dan uraian tugasnya, metode penelitian yang akan digunakan dalam proses penelitian. Bab ini, juga akan menjelaskan bahwa penulis menggunakan metode kualitatif dalam melakukan penelitian
D. BAB 4 Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas mengenai penyusunan laporan keuangan yang di susun oleh entitas dan membuatkan perbandingan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, tentunya dengan terlebih dahulu melihat pengakuan, penyajian, pengungkapan, pengukuran terhadap aset, kewajiban, pendapatan, biaya atas seluruh transaksi yang terjadi di objek penelitian tersebut.
E. BAB 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini, penulis akan memberikan simpulan atas isi penelitian yang telah dilakukan. Bab ini juga akan menjelaskan keterbatasan yang dihadapi penulis selama proses penyusunan skripsi, serta saran perbaikan bagi objek penelitian.