BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kota Magelang berada di Provinsi Jawa Tengah dengan total luas 18,120 km2 yang terdiri atas 3 kecamatan dan 17 kelurahan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang terangkum dalam Daerah Dalam Angka Kota Magelang Tahun 2014, jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 120.207 jiwa. Dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi, kota Magelang ditetapkan
sebagai
Pusat
Kegiatan
Wilayah
(PKW)
untuk
kawasan
Purwomanggung yang terdiri dari Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang. Guna mendukung status Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah, pemerintah Kota Magelang telah menyediakan angkutan kota sebanyak 12 jalur untuk mobilitas masyarakat di dalam wilayah kota serta 3 terminal yang dapat digunakan sebagai tempat singgah angkutan kota tersebut yaitu Terminal Tidar, Sub Terminal Ikhlas dan Sub Terminal Kebonpolo. Saat ini angkutan kota di Kota Magelang menghadapi permasalahan yaitu terjadinya penurunan jumlah penumpang yang disebabkan terjadinya peningkatan jumlah kendaraan pribadi, banyaknya trayek yang bersinggungan, serta jumlah armada yang tidak optimal dan tidak layak. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi angkutan kota tersebut baik kualitas maupun kuantitasnya demi perbaikan di masa mendatang. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan analisis kondisi eksisting rute angkutan kota serta load factor penumpang kemudian dilakukan rekayasa penyusunan jadwal rute angkutan kota dengan parameter waktu tempuh, headway serta waktu istirahat sopir sehingga didapatkan frekuensi dan jumlah armada yang optimal serta rekomendasi yang dapat meningkatkan kualitas angkutan kota di Kota Magelang dilihat dari persepsi pengguna.
1
1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang didapat berdasarkan penjelasan latar belakang di atas adalah tidak optimalnya kinerja angkutan kota di Kota Magelang secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga menyebabkan
penurunan
jumlah
penumpang.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
menganalisa kinerja angkutan kota di Kota Magelang berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya
2.
mengevaluasi dan merencanakan jumlah armada angkutan kota di Kota Magelang agar lebih optimal
3.
memberikan rekomendasi untuk peningkatan kinerja angkutan kota secara kualitas serta kuantitasnya.
1.4. Batasan Masalah Pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi adalah : 1.
wilayah penelitian adalah Kota Magelang
2.
penelitian dilakukan pada angkutan kota jalur 1 hingga 12 yang berkapasitas 12 penumpang
3.
analisis kinerja angkutan kota berdasarkan load factor penumpang, frekuensi serta hasil wawancara pengguna angkutan kota.
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan dinas-dinas terkait untuk perbaikan kinerja angkutan kota di Kota Magelang.
2
1.6. Keaslian Penelitian Penelitian tentang kinerja angkutan umum sebelumnya telah dilakukan namun berbeda dengan penelitian ini. Pada penelitian sebelumnya Rosnandi (2012) melakukan analisa kinerja angkutan kota di Kota Magelang pada jalur 2 saja. Putri (2013) dan Dewi (2013) melakukan optimalisasi dan pengembangan rute angkutan umum Trans Jogja dimana didalamnya juga dilakukan optimalisasi jumlah armada. Beberapa penelitian tentang kinerja angkutan umum yang pernah dilakukan terangkum dalam Tabel 1.1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metode yang digunakan yaitu survei okupansi dinamis, survei frekuensi metode dinamis serta survei wawancara, selain itu pada penelitian ini digunakan route scheduling untuk menghitung jumlah kebutuhan armada yang optimal serta Importance Performance Analysis untuk mengetahui kinerja angkutan kota dari persepsi pengguna.
3
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Angkutan Umum No.
Peneliti
Tahun
Judul
Tujuan
Metode
Hasil
1.
Syariva Yurandi Putri
2013
Optimalisasi Rute Angkutan Umum Trans Jogja
Merencanakan rute angkutan umum Trans Jogja yang lebih optimal dan membandingkan dengan kinerja rute angkutan umum Trans Jogja saat ini.
Four Step Model dengan menggunakan software TFTP 97
Hasil dari pemodelan didapatkan jumlah transfer penumpang, jumlah penumpang-km mempunyai nilai penumpang-km lebih kecil dari kondisi eksisting. Waktu perjalanan kondisi skenario, rata-rata jarak rute dan kebutuhan armada hasil kondisi skenario lebih kecil dari kondisi eksisting.
2.
Ratna Sari Dewi
2013
Optimalisasi dan Pengembangan Rute Angkutan Umum Trans Jogja
Merencanakan rute angkutan umum Trans Jogja yang lebih optimal, terpadu dengan bus AKAP dan AKDP serta membandingkan kinerjanya dengan kondisi saat ini
Four Step Model dengan menggunakan software TFTP 97
Hasil yang diperoleh adalah terjadinya pengurangan waktu tempuh, rata-rata jarak perjalanan, jumlah titik transfer dan jumlah kebutuhan armada pada kondisi skenario jika dibandi ngkan dengan kondisi eksisting.
3.
Sermatutar Czi Mistry Pakar Rosnandi
2012
Analisis Kinerja Angkutan Kota Magelang Jalur 2
Mengetahui kinerja operasi angkutan kota Magelang jalur 2 meliputi rute perjalanan, jumlah penumpang, load factor, headway dan frekuensi, waktu sirkulasi, jumlah kendaraan, pendapatan biaya operasi kendaraan dan operating ratio
Survei statis dan wawancara sopir serta penumpang angkutan kota
Kesimpulan penelitian ini didapatkan load factor jalur 2 angkutan kota adalah 34,32%, pendapatan kotor sopir rata-rata per hari adalah Rp 190.500,00, biaya operasional kendaraan (BOK) dengan gaji awak kendaraan per hari adalah Rp 164.602,00 dan operating ratio dari pihak operator adalah 1,16.
4
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Angkutan Umum (Lanjutan) No. 4.
5.
Peneliti Elisabet
Marsudi
Tahun 2006
2006
Judul
Tujuan
Metode
Hasil
Analisis Indikator Kinerja Jasa Transportasi Angkutan Kota di Surakarta
Mengukur kinerja operasional angkutan kota di Surakarta
Survei statis dan dinamis untuk mendapatkan data primer serta dilakukan pengumpulan data sekunder
Kinerja angkutan kota trayek 02,03, 05 dan 06 adalah
Mengetahui kinerja mobil penumpang umum dan kinerja sistem jaringan trayek di Kota Salatiga
Berdasarkan jaringan trayek MPU di Kota Salatiga
Analisis Kinerja Mobil Penumpang Umum (MPU) di Kota Salatiga
Mengetahui kinerja mobil penumpang umum dan kinerja sistem jaringan trayek di Kota Salatiga
baik berdasarkan indikator waktu tunggu penumpang, berdasarkan waktu tempuh angkutan kota telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan kecuali jalur 05, load factor dan frekuensi angkutan umum masih di bawah standar.
terjadi tumpang tindih trayek, berdasarkan route directness trayek 01,02,06,08,11 dan 16 kinerjanya sudah baik sedangkan untuk trayek 03, 04, 05, 07, 09, 10, 14 dan 17 kurang baik. Overlapping trayek 01, 02, 03, 04, 06 07, 09, 10 dan 16 mempunyai kinerja baik sedangkan trayek 05, 08, 11, 14 dan 17 kinerjanya kurang baik.
5