1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang
besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi di televisi, memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton pada suatu hal. Program berita adalah salah satu yang memberikan informasi kepada masyarakat. Studi terhadap audien menunjukkan bahwa pada umumnya orang cenderung untuk bertahan pada satu stasiun penyiaran sampai ia menyaksikan suatu program yang menurutnya tidak menarik (Morissan, 2008). Seperti salah satu program acara berita “Selamat Pagi” di Trans 7. Yang sampai saat ini telah bertahan selama tujuh tahun lebih dalam penayangannya di tengah banyaknya program sejenis. Program yang tayang pada jam primetime setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 06.30-07.30 WIB menampilkan berita-berita update dan kisah-kisah inspiratif hingga hal-hal unik lainnya. Program yang menarik dan tayang pada jam primetime, sukses mendatangkan iklan yang banyak. Tujuan utama televisi komersial pada umumnya adalah untuk mendapatkan audien sebanyak-banyaknya guna menarik pemasang iklan. Semakin besar audien yang dapat dijaring, maka semakin mahal tarif iklan yang harus dibayar, namun potensi pendapatan perusahaan juga akan meningkat dan keuntungan juga semakin besar (Morissan, 2008). Suatu peristiwa akan ditayangkan pada suatu program berita jika mempunyai nilai informasi dan nilai jual kepada pengiklan. Tergantung dari sudut pandang apa yang lebih di tekankan wartawan dalam memberitakan berita tersebut kepada khalayak. Sebuah berita kriminal yang dekat dengan masyarakat memiliki banyak sudut pandang menarik yang dapat diangkat menjadi sebuah informasi yang menjual. Peristiwa prostitusi misalnya dapat diangkat oleh wartawan dari sisi motif, modus penawaran, keuntungan menjadi prostitusi, hingga penyakit. Realitas tercipta dalam konsepsi wartawan. Berbagai hal yang terjadi, fakta, orang, di abstraksikan menjadi peristiwa yang kemudian hadir dihadapan khalayak. Yang menjadi titik persoalan adalah bagaimana realitas/peristiwa dikonstruksi oleh media. Lebih
1
2 spesifik, bagaimana media membingkai peristiwa dalam kontruksi tertentu. Sehingga yang menjadi titik perhatian bukan apakah media memberitakan negatif atau positif, melainkan bagaimana bingkai yang dikembangkan oleh media (Eriyanto, 2002). Media sebagai suatu alat untuk menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang banyak hal. Media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang direpresentasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris (Sobur, 2006:31). Program Selamat Pagi menayangkan berita kriminal ‘Prostitusi Online’ pada episode 18 april 2015. Program Selamat Pagi sendiri memiliki target audiens yaitu para keluarga Indonesia. Berita ‘Prostitusi Online’ jika dibahas dari segi manapun merupakan berita yang negatif. Dalam berita ini, program Selamat Pagi mengemasnya dengan baik, mengembangkan bingkai yang sudah disepakati satu tim, hingga bisa menggiring perhatian audiens dan layak untuk di tonton keluarga Indonesia. Memberikan pesan yang positif merupakan salah satu tujuan program Selamat Pagi, namun kembali ke audiens akan berpandangan negatif atau positif dalam penilaiannya. Dalam beberapa bulan kasus prostitusi online memang kian menjadi topik berita yang sering di tayangkan media-media, termasuk program Selamat Pagi di Trans 7. Wartawan media massa cenderung memilih seperangkat asumsi tertentu yang berimplikasi pada pemilihan judul berita, struktur berita, dan keberpihakkannya kepada seseorang atau sekelompok orang, meskipun keberpihakan tersebut sering bersifat subtil dan tidak sepenuhnya disadari (Eriyanto, 2002). Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks (Prawira, 2014). Dengan latar belakang tersebut, peneliti memiliki rasa ingin tahu bagaimana pembingkaian berita kriminal ‘Prostitusi Online’ yang dilakukan oleh progam acara berita “Selamat Pagi” di Trans7 dapat menjadikan berita kriminal ‘Prostitusi Online’ tersebut jadi layak untuk dipertontonkan di televisi yang target audiensnya adalah keluarga. Dengan menggunakan analisis framing, dapat memahami upaya atau strategi yang dilakukan penulis naskah untuk menekankan dan membuat pesan menjadi bermakna, lebih mencolok hingga diperhatikan oleh publik. Disini pembingkaian sebuah berita kriminal dalam bentuk kata, aksentuasi kalimat, gambar hingga pengisi suara adalah hasil cara pandang dan seleksi produser dan tim.
3 Menurut Sobur dalam buku teknik praktis riset komunikasi mengatakan, bahwa analisis framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang dan perspektif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita tersebut. Karenanya, seperti dikatakan Frank D. Durham, framing membuat dunia lebih diketahui dan lebih dimengerti. Realitas yang kompleks dipahami dan disederhanakan dalam kategori tertentu. Bagi khalayak, penyajian realitas yang demikian, membuat realitas lebih bermakna dan dimengerti. Maka penulis memilih judul untuk penelitian skripsi ini adalah : ANALISIS FRAMING BERITA PROSTITUSI ONLINE DI PROGRAM “SELAMAT PAGI” DI TRANS 7 PADA EPISODE 18 APRIL 2015. Adapun alasan penulis memilih judul diatas berawal dari ketertarikan penulis untuk mengkaji bagaimana Program Selamat Pagi membingkai suatu realitas menjadi layak dikonsumsi khalayak dan apa makna yang terkandung dalam berita tersebut untuk khalayak. 1.2
Fokus Penelitian Dalam penelitian ini, fokus penelitian adalah agar dapat mengetahui bagaimana media
membingkai suatu realitas pemberitaan kasus kriminal yang kemudian akan disampaikan pada khalayak pada program “Selamat Pagi” di Trans 7. 1.3
Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana penulis naskah program “Selamat Pagi” di Trans 7 membingkai pemberitaan kasus kriminal pada berita “Prostitusi Online” ? 2. Apa makna yang terkandung di dalam kemasan program “Selamat Pagi” di Trans 7 pada berita “Prostitusi Online” ?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana media membingkai suatu realitas pemberitaan kasus kriminal, dan memahami kaidah penulisan berita sebelum disampaikan kepada khalayak, pada program Selamat Pagi di Trans 7.
4 1.4.2 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan menambah wawasan mahasiswa khususnya peminatan broadcasting yang lebih ingin mengetahui bagaimana penulis naskah membingkai sebuah berita kriminal. b. Manfaat Praktis Secara praktis, melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana penulis naskah sebuah program membingkai sebuah berita kriminal hingga layak untuk di tayangkan. c. Manfaat Untuk Masyarakat/Umum Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk masyarakat yang ingin lebih mengetahui proses bagaimana berita kriminal dapat ditayangkan. 1.5
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, materi dibagi menjadi 5 (lima) bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan dalam pembuatan skripsi yang berjudul “ANALISIS FRAMING BERITA PROSTITUSI ONLINE DI PROGRAM SELAMAT PAGI DI TRANS 7 PADA EPISODE 18 APRIL 2015”. Dimana membahas mengenai latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisikan antara persamaan dan perbedaan yang ada di penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sedang dilakukan sekarang. Landasan konseptual yang digunakan pada penelitian ini seperti teori framing, berita, kasus kriminal, studi kasus dan kerangka pemikiran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang penjelasan mengenai metode yang dipakai pada penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik keabsahan data. BAB IV HASIL PENELITIAN
5 Bab ini berisikan tentang gambaran obyek penampilan dan hasil penelitian dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab terakhir pada skripsi ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran.
6