BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Dunia otomotif di seluruh dunia saat ini dihadapkan pada masalah tingginya harga
dan menipisnya ketersediaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi primer kendaraan. Saat ini semua pabrikan otomotif di dunia berlomba-lomba untuk membuat produk otomotif yang hemat bahan bakar dan atau menggunakan bahan bakar alternative selain minyak bumi. Keadaan ini seperti membuat semua produsen otomotif harus kembali ketitik nol di dalam pengembangan teknologinya. Kondisi ini sangat ideal bagi bangsa Indonesia untuk terjun di dalam pengembangan teknologi otomotif terbaru yang hemat bahan bakar atau teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dalam usaha memenuhi pengembangan teknologi otomotif terbaru yang hemat bahan bakar atau teknologi yang menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan., Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Lomba IEMC 2014 “Indonesia Energy Marathon Challenge 2014” rancangan mobil hemat energi yang diajukan akan diuji oleh para ahli dari perguruan tinggi, instansi pemerintahan dan perusahaan swasta. Lomba ini memiliki tujuan untuk dapat mempercepat penguasaan teknologi otomotif terbaru di Indonesia sehingga akan muncul teknologi-teknologi terbaru di bidang otomotif yang nantinya akan dapat digunakan untuk menghemat maupun menggunakan bahan bakar alternative. Dengan diadakannya lomba IEMC 2014 kami dari LSO MEKATRONIC mewakili Universitas Muhammadiyah malang
bermaksud berpartisipasi dalam kompetisi tersebut
dengan mengajukan rancangan kendaraan Prototype Diesel berbahan bakar solar. Dalam rancang bangun kendaraan yang akan kami ikut sertakan dalam perlombaan tersebut terdapat 7 (tujuh) anggota team dan 1(satu) dosen pembimbing. dan dalam team tersebut saya mendapat bagian modifikasi motor diesel crown cd 20. Pada umumnya motor diesel yang dijual bebas di pasaran, mulai dari motor diesel pompa air, generataor,
sampai engine mobil yang begitu kompleks, akan tetapi karena
melihat dari chassis dan body yang di desain oleh anggota team, kami memilih motor diesel terkecil yang ada dipasaran, namun motor diesel yang kami butuhkan adalah motor diesel yang bertorsi kecil dan juga irit, agar dapat memenuhi kriteria tersebut motor diesel yang kita pakai harus dimodifikasi yang sehamat mungkin sehingga daya yang di butuhkan untuk menggerakan mobil tidak terlalu besar dan juga tenaga dari motor tidak akan terbuang 1
2
dengan percuma. Untuk itu kami bermaksud mengangkat permasalahan
tersebut dalam
sebuah judul tugas akhir. 1.2.Rumusan Masalah Berikut ini adalah rumusan masalah yang di kaji dalam tugas akhir ini : a. Berapa rasio kompresi motor diesel yang akan digunakan. b. Berapa volume ruang bakar motor diesel. c. Berapa torsi dan daya yang dihasilkan oleh motor diesel yang sudah dimodifikasi.
1.3.Tujuan Sesuai dengan masalah yang telah di rumuskan sebelumnya, tujuan utama yang di harapkan tercapai dalam tugas akhir ini adalah : a. Menentukan rasio kompresi motor diesel yang akan dimodifikasi. b. Menghitung volume pada ruang bakar motor diesel. c. Menghitung torsi dan daya yang dihasilkan oleh motor diesel yang sudah dimodifikasi. 1.4.Batasan Masalah 1. Motor diesel yang dirancang hanya untuk mobil jenis prototype dengan berat dibawah 120 kg 2. Motor diesel dirancang di titik beratkan pada jalanan datar dan hanya untuk tujuan perlombaan saja. 1.5 Metodologi Metodologi yang di gunakan dalam merancang ulang motor penggerak Mobil Pototype Diesel adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung bagaimana konsep design motor penggerak mobil prototype diesel dari universitas lain dengan cara melihat langsung atau melakukan Tanya jawab. 2. Data Hasil Pustaka Data hasil pustaka merupakan teori-teori hasil pembelajaran yang didapat dari literature ataupun buku yang ada di perpustakaan maupun artikel yang di dapat dari internet yang berhubungan dengan konsep design engine mobil.
3
3. Perancangan Setelah melakukan pembelajaran secara teoritis dan juga dari lapangan maka dilanjutkan dengan merancang engine yang diinginkan. 4. Pemilihan Komponen Setelah melakukan perancangan tahap selanjutnya adalah melakukan pemilihan komponen komponen dalam kendaraan sesuai dengan hasil perancangan serta fungsi dan tujuan yang di kehendaki. 5. Perakitan Setelah seluruh komponen dipersiapkan selanjutnya dilakukan perakitan. Karena dalam sebuah perakitan komponen sangat bergantung pada kualitas pengerjaan komponen maka dalam proses perakitan dapat dilakukan perubahanperubahan. 6. Pengujian Untuk mengetahui kinerja engin mobil yang kita rancang perlu dilakukan beberapa pengujian seperti :
Kosumsi bahan bakar.
Torsi.
Daya.
7. Modifikasi Setelah melakukan pengujian kendaraan, apabila ada yang tidak sesuai dengan konsep perencanaan yang sudah ada maka dilakukan langkah perbaikan dan perubahan. 1.6 Part-Part Yang Harus Dimodifikasi 1. Piston Piston / torak berfungsi untuk menghisap gas yang akan dibakar di ruang bakar serta memberikan tekanan pada saat langkah kompresi. Alasan saya memakai piston honda GX120 karena diameter piston sudah cukup untuk memenuhi rasio kompresi dan suhu yang dibutuhkan untuk membakar bahan bakar.
4
Gambar 1.1: piston 2. Ring piston Ring piston berfungsi untuk menahan kebocoran pada saat terjadi pembakaran di rung bakar serta meratakan oli yang ada di dinding blok silinder dan memindahkan panas piston kedinding silinder blok. Alasan kami mengganti ring piston adalah karena ring piston disel yang kemrin tidak bisa dipasang ke piston yang baru, jadi kami harus mennganti ring piston.
Gambar 1.2 : ring piston 3. Pen piston Pen piston berfungsi menyambung piston dengan conecting rod dan meneruskan tenaga yang diperoleh piston menuju conecting rod. Alasan kami mengganti pen piston tersebut karena pen piston yang aslinya terlalu besar jadi kami harus mencari pen piston yang muat pada piston.
5
Gambar 1.3 : pen piston 4. Connecting rod Connecting rod adalah alat yang berfungsi menyalurkan tenaga yang diperoleh piston menuju crank saft. Alasan kami mengganti conecting rod tersebut karna lubang pen piston conecting rod disel yang terlalu besar, jadi kami harus mengganti yang lebih kecil.
Gambar 1.4 : connecting rod 5. Silinder liner Silinder liner berfungsi Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran Alasan kami mengganti silinder liner karna kami memperkecil ruang bakar jadi kami harus mengganti yang lebih kecil yang sesuai ukuran piston honda GX 120.
6
Gambar 1.5 : silinder liner