BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan dalam mengevaluasi supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier yang tepat, dengan alokasi kuotanya yang berbeda-beda. Satu kesalahan dalam pemilihan supplier dapat menjadi suatu hal yang nantinya mengacaukan rencana yang sudah ada bahkan dapat membuat perusahaan dapat berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Terdapat beberapa kriteria dalam melakukan evaluasi supplier antara lain kualitas, ekonomis, pengiriman, pelayanan, dan kapabilitas. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dengan baik. Dalam penelitian ini digunakan model AHP TOPSIS dan fuzzy MOLP untuk menyelesaikan permasalahan pada evaluasi dan pemilihan supplier pada toko Jaya Cibodas Toys. Proses evaluasi dan pemilihan supplier di toko mainan anak-anak melibatkan banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, baik kriteria berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible), baik kriteria kualitatif maupun kuantitatif, yang mungkin saja bertentangan dan vague. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh kriteria-kriteria tersebut dalam menentukan pemilihan supplier terbaik. Dalam penelitian Dino Caesaron (2014) berjudul ‘Penentuan Strategi Pembinaan UMKM Provinsi DKI Jakarta dengan Menggunakan Metode AHP TOPSIS’. Pada penelitian ini pengolahan data dengan AHP dan TOPSIS menunjukan bahwa Kebijakan Permodalan adalah strategi terbaik yang harus diaplikasikan dalam penentuan kebijakan pembinaan UMKM. Selain itu, jurnal berjudul ‘Pemilihan Supplier Bahan Baku Ready Mix Berdasarkan Integrasi Metode AHP dan TOPSIS’ oleh Riyan Taufik, Yeni Sumantri, dan Ceria Farela Mada Tantrika (2011) yang melakukan perhitungan performansi supplier dengan menggunakan Metode AHP dan TOPSIS
1
2 mendapatkan supplier bahan baku Merak Jaya Beton dengan performansi terbaik pada masing-masing bahan baku. Lidya Merry, Meriastuti Ginting, dan Budi Marpaung (2014) dalam jurnal berjudul ‘Pemilihan Supplier Buah dengan Pendekatan Metode AHP dan TOPSIS pada Perusahaan retail’. Konstibusi penelitian dengan metode AHP dan TOPSIS ini dapat membantu PT Hero Supermarket, Tbk dalam memilih dan mengevaluasi supplier buah sesuai dengan kriteria utama di samping kriteria lain yang bias menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan supplier. Dalam penelitian lain yang dilakukan Paryanta dan Arbelia (2011) dengan judul Penerapan Metode AHP dan TOPSIS Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Kenaikan Jabatan Bagi Karyawan’ dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan jabatan bagi karyawan pada suatu perusahaan dengan menggunakan metode AHP dan TOPSIS ini dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan memenuhi rasa keadilan, sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan Rahmawan bagus Trianto (2013) dengan judul ‘penentuan Peminatan Peserta Didik Menggunakan Metode AHP TOPSIS’. Dari hasil penghitungan dan pengujian yang telah dilakukan, metode AHPTOPSIS telah diimplementasikan dalam penentuan peminatan peserta didik di SMA Negeri 6 Semarang dengan menggunakan kriteria pedoman peminatan dari pemerintah. Philip Darmawan dan Ajib Susanto (2014) dengan jurnal berjudul ‘Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa Bagi Guru dan Staf dengan Metode AHP dan TOPSIS’. Metode AHP dan TOPSIS dapat digunakan untuk memecahkan masalah penyeleksian beasiswa dengan perhitungan dua metode tersebut didapatkan bahwa kriteria yang paling diprioritaskan adalah massa kerja dibandingkan dengan keempat kriteria lainnya seperti kinerja, record tunggaan, direkomendasi kepala sekolah dan sedang menerima beasiswa. Min Wu (2007) dalam jurnalnya yang berjudul ‘TOPSIS-AHP Simulation Model and its Application to Supply Chain Management’. Pemilihan supplier
3 merupakan masalah utama sehingga dengan metode AHP dan TOPSIS dapat digunakan untuk memecahkan masalah seleksi pemasok di SCM. Dalam paper berjudul ‘Analytic Hierarchy Process & TOPSIS Method to Evaluate Faculty Performance in Engineering Education’ yang dilakukan oleh Dipendra nath Ghosh (2011) menjelaskan metode AHP TOPSIS untuk mendukung keputusan penilaian guru menjadi anggota fakultas terbaik di departemennya. Pada paper lain berjudul ‘Appication of AHP and TOPSIS Method for Supplier Selection Problem’ yang dilakukan Pema Wangchen Bhutia dan Ruben Phipon (2012). Dalam rantai pasokan, koordinasi antara produsen dan pemasok biasanya bermasalah dalam saluran distribusi sehingga dengan metode AHP dan TOPSIS dapat membantu memecahkan masalah keputusan multi kriteria untuk evaluasi pemasok. Iveline Anne marie, Eriyatno, Yandra Arkeman, dan Dadan Umar Daihani (2010) dalam jurnal yang berjudul ‘Penentuan Jumlah Produksi Menggunakan Model Fuzzy Multi Objective Linear Programming pada Industri Pangan’. Model Fuzzy Multi Objective Linier Programming yang memanfaatkan kurva-s termodifikasi dalam penentuan angka fuzzy merupakan model keputusan PPIC yang cukup handal untuk meningkatkan fungsi PPIC pada industri pangan karena merupakan model optimasi yang sudah mengakomodir kebutuhan industri pangan dengan memungkinkan perhitungan angka fuzzy serta sesuai dengan fungsi tujuan industri pangan. Dalam penelitian Rizal Ardy (2014) yang berjudul ‘Perancangan Perangkat Lunak untuk Pengambilan Keputusan pemilihan Supplier Menggunakan Model Hibrida Fuzzy AHP dan Fuzzy MOLP’. Fuzzy AHP yang menggunakan rasio triangular fuzzy number dan dapat mengakomodasi banyak evaluator mampu mengatasi kendala kesamaran, perbedaan pendapat dan subjektivitas dalam proses evaluasi dan pemilihan supplier dan penggunaan Multi-Objective Linear Programming (MOLP) pada kriteria objectif mampu menghasilkan obyektivitas dalam evaluasi dan pemilihan supplier.
4 Dalam paper berjudul ‘Supplier Selection Using Fuzzy AHP and Fuzzy MultiObjective Linear Programming for Developing Low Carbon Supply Chain’ oleh Krishnendu Shaw, Ravi Shankar, Surendra S. Yadav, dan Lakshman S. Thakur (2012). Dalam model fuzzy AHP digunakan untuk menghitung bobot kriteria dan kemudian fuzzy linear programming digunakan untuk mengetahui solusi optimal dari masalah. Dalam paper lain berjudul ‘Implementation of Fuzzy Multi Objective Linear Programming for Decision Making and Planning Under Uncertainty’ yang dilakukan oleh C.Kavitha (2013). Dalam penelitian ini, model fuzzy MOLP dapat diterapkan dengan baik dalam mengelola perusahaan secara professional karena melibatkan ketidakpastian dalam koefisien teknologi untuk menemukan solusi optimal. Sartin (2012) dalam jurnalnya yang berjudul ‘Penerapan Fuzzy Multi Objective
Linear
Programming
pada
Perencanaan
Agregat
Produksi’.
Pembentukan MOLP pada perencanaan agregat produksi menunjukkan konflik antar fungsi objektif. Modifikasi MOLP perencanaan agregat produksi menjadi FMOLP dengan fungsi objektif menunjukkan goal fuzzy pengambil keputusan. Guna ketercapaian tujuan dari penelitian ini maka telah dilakukan studi pendahuluan yaitu mempelajari bagaimana proses pemilihan supplier yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga dari studi itu bahwa dalam proses pemilihan supplier tidak cukup hanya mempertimbangkan satu kinerja sebagai penentu seberapa baik atau seberapa jeleknya supplier karena kinerja supplier dipengaruhi oleh banyak hal. Studi lain yang sudah dilakukan adalah pemilihan perangkat lunak untuk membuat aplikasi AHP-TOPSIS dan Fuzzy Multi Objective Linear Programming Untuk Evaluasi dan Pemilihan Supplier.
5 1.2
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan adalah : 1.
Bagaimana menghitung bobot sukriteria dengan metode AHP?
2.
Bagaimana menentukan rangking supplier dengan metode TOPSIS?
3.
Bagaimana menentukan alokasi kuota pesanan untuk masing-masing supplier dengan metode Fuzzy MOLP?
4.
Apakah program yang akan dibuat dapat mempermudah perhitungan dan mudah digunakan oleh user?
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian dilakukan pada toko Jaya Cibodas Toy’s
2.
Data yang didapat merupakan hasil wawancara dan brainstorming dengan pemilik toko
3.
Kriteria dan subkriteria supplier di dapat dari perusahaan dan referansi studi pustaka untuk pemilihan kriteria tidak dilakukan secara perhitungan yang mendalam
4.
Pembobotan nilai dilakukan oleh evaluator tunggal, yaitu pemilik toko yang dianggap memiliki andil dan kepentingan pada keputusan pemilihan supplier, seperti bagian supply produk dan kualitas.
5.
Metode yang digunakan untuk evaluasi dan pemilihan supplier dengan yaitu AHP TOPSIS dan Fuzzy Multi-Objective Linear Programming (MOLP).
1.4
Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menyusun kriteria dan subkriteria yang diperlukan dalam pemilihan supplier dan menghitung bobot untuk masing-masing sukriteria tersebut dengan metode AHP. b. Menentukan rangking untuk supplier dengan metode TOPSIS. c. Menentukan alokasi kuota pesanan untuk masing-masing supplier dengan metode Fuzzy MOLP d. Merancang program aplikasi perhitungan AHP TOPSIS dan Fuzzy MOLP berbasis web yang menggunakan PHP untuk mempermudah perhitungan dalam menentukan rangking supplier dan alokasi kuota masing-masing supplier. Manfaat yang dapat digunakan pada penelitian kali ini adalah: 1.
Bagi pengguna Pemodelan perangkat lunak ini dapat digunakan dalam evaluasi dan pemilihan supplier yang tepat sekaligus dapat menentukan peringkat supplier diantara alternatif yang ada dan juga
6 menentukan alokasi pesanan terhadap supplier terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai kebutuhan dan keinginan perusahaan. 2.
Bagi pendidikan Dapat menambah wawasan khususnya dalam bidang aplikasi metode AHP(Analitic Hierarchy Procces) TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) dan Fuzzy Multi-Objective Linear Programming (MOLP)
3.
Bagi peneliti lain Sebagai bahan referensi dalam pengembangan model perangkat lunak AHP TOPSIS dan Fuzzy Multi Objective Linear Programming (MOLP) pada kasus pemilihan dan evaluasi supplier di toko mainan anak-anak.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini untuk memudahkan dalam membaca penelitian seperti uraian penelitian secara garis besar, penyajian dalam hal ini terdiri dari lima bab. Tiap bab terdiri dari beberapa subbab, yang dimaksudkan untuk dapat menyederhanakan
dan
memudahkan
pembahasan
masalah
dalam
penyusunannya. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut: 1.
Bab 1 Pendahuluan Pada bab pertama ini merupakan bab pendahuluan, peneliti membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan sistematika penulisan.
2.
Bab 2 Landasan Teori Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan berpikir dalam pembuatan sistem, aplikasi dan penulisan skripsi ini.
3.
Bab 3 Metode Penelitian Bab ini berisi cara untuk mendapatkan dan menganalisis data untuk menguji hipotesis serta mendapatkan jawaban penelitian.
4.
Bab 4 Analisis dan Simulasi Bab ini menjelaskan tentang analisis metode yang digunakan, analisis perancangan, proses implementasi sistem dan aplikasi, serta hasil dari evaluasi yang dilakukan setelah aplikasi diimplementasikan dengan data yang ada.
5.
Bab 5 Simpulan dan Saran Berisi kesimpulan dari sistem yang sudah dibangun dan aplikasi yang sudah dibuat dan juga saran-saran untuk pengembangan sistem dan aplikasi ke depannya.
7