BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mututingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas diIndonesia. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secaranasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Ujian Nasional digunakan sebagai standardisasi dari pemerintah untuk menguji kelayakan seorang siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagai pemerataan pendidikan secara nasional. Ujian Nasional juga digunakan sebagai pembanding tingkat pendidikan Indonesia dan negara lain. Fenomena yang terjadi di lapangan bahwa prosentase tingkat kelulusan siswa SMP yang mengikuti Ujian Nasional (UN) tiap tahun semakin menurun, meski jumlah peserta semakin banyak. Berdasarkan hasil UN SMA tahun 2010 hanya 0,9% siswa yang lulus dengan satu mata pelajaran di bawah 4, dan hanya 0,3% siswa yang lulus dengan dua mata pelajaran di bawah 4. Siswa yang terbanyak (60,7%) terdapat pada kategori 3, yakni lulus dengan rerata diantara 4,25 dan 5,55. Siswa yang lulus dengan rerata tidak kurang dari 5,5 sebanyak 38,2%. Meskipun hasil tersebut menunjukkan pencapaian prosentase kelulusan siswa SMA yang cukup baik, namun apabila dilihat dari pencapaian nilai rata-rata UN yang dicapai, hasil tersebut masih sangat perlu peningkatan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, konsep pengembangan sistem pembelajaran juga semakin maju telah muncul konsep baru yang bernamakan e – learning. Konsep ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat agar lebih mudah dimengerti dan bisa menghemat waktu. Tetapi masih ada beberapa orang yang belum menerapkan konsep tersebut. Salah satunya adalah sekolah SMA Marie Joseph yang masih menerapkan sistem F2F (Face To Face) pada pelajaran geografinya jadi proses pembelajaran 1
2
yang dilakukan masih secara tatap muka antara guru dan siswa di dalam 1 kelas. Jika tidak ada pertemuan antara guru dan siswa maka tidak ada proses pembelajaran yang berlangsung. Meskipun diukur keefektivitasnya belajar secara klasikal atau tatap muka lebih baik tetapi jika diukur dari kefleksibilitasnya maka E-Learning lebih baik. Seperti salah satu seorang siswa ketinggalan pelajarannya karena dia sakit malah dengan adanya metode E–Learning ini,siswa tersebut bisa langsung melihat materi yang tertinggal melalui website. Metode pembelajarannya hampir sepenuhnya dilakukan di dalam sekolah secara tatap muka antara guru dan siswa oleh karena itu proses pembelajarannya menjadi terhambat dan siswa-siswa lebih susah memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu dibuatkan aplikasi e-learning yang berbasis web yang bisa diakses oleh para siswa dan bisa diakses di mana saja dan kapan pun sehingga dapat mendukung perkembangan proses pembelajaran pada SMA Marie Joseph serta mudah menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat umum. Berikut ini adalah rata – rata Ujian Nasional sekolah SMA Marie Joseph 4 tahun terakhir :
Tabel 1.1 Tabel rata – rata ujian nasional SMA Marie Joseph Tahun
Mate-
Bahasa
matika
Indonesia Inggris
2010
6.34
7.32
7.70
6.58
6.80
6.98
41.72
2011
6.80
7.23
7.54
6.53
7.30
7.10
42.50
2012
6.40
7.13
7.31
6.47
7.21
6.95
41.27
2013
6.70
7.54
7.59
6.38
7.52
6.77
42.50
Bahasa
Geografi
Sosiologi Ekonomi
Total Nilai
Tabel ini menjelaskan bahwa nilai Ujian Nasional Geografi selalu menurun dari tahun ke tahun.Berdasarkan dari latar belakang dan masalah dari sekolah tersebut tersebut maka dibuatlah rancangan aplikasi E–learning berbasis web dan penulisan laporan yang berjudul “ANALISA DAN PERANCANGAN E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK PERSIAPAN UJIAN NASIONAL GEOGRAFI PADA SMA MARIE JOSEPH KELAS 12”
3
1.2 Ruang lingkup Dengan mengunakan metode E–Learning ini adapun ruang lingkup dalam penelitian ini : 1. Aplikasi yang digunakan berbasis web dan hanya bisa digunakan oleh siswa kelas 12 jurusan IPS. 2. Aplikasi ini hanya berisikan materi–materi dan soal geografi SMA kelas 12. 3. Disediakan sarana diskusi seperti forum untuk membicarakan topik yang tidak dimengerti.
1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan yang diambil dalam penelitian di SMA Marie Joseph ini adalah : 1. Merancang aplikasi E–Learning berbasis web kepada SMA Marie Joseph yang mudah digunakan oleh para siswa Kelas 12. 2. Meminimalizir kekurangan para siswa dalam metode pembelajaran. 3. Menunjukan bahwa E–Learning merupakan metode pembelajaran yang fleksible. 4. Membantu para siswa dalam persiapan Ujian Nasional. 1.3.2 Manfaat Manfaat yang diambil dalam penelitian di SMA Marie Joseph ini adalah: 1. Para siswa lebih bisa mengatur kegiatan waktu belajar. 2. Para siswa bisa memperoleh pengetahuan yang cukup meskipun jarang berkomunikasi dengan guru. 3. Semua siswa mampu mengerjakan soal Ujian Nasional.
4
1.4 Metodologi Metodologi yang dilakukan dalam penulisan ini adalah : 1.4.1 Metode Pengumpulan Data A. Survey Melakukan peninjauan lokasi untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.
B. Wawancara Wawancara cara yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru yang terkait dengan pelajaran tersebut untuk memperoleh informasi tentang kegiatan pembelajarannya. C. Kuesioner Kuesioner ini ditujukan oleh para siswa kelas 12 yang mengikuti pembelajaran geografi yang isinya berupa pernyataan yang harus disetujui atau tidak disetujui. Dengan kuesioner ini kita bisa tahu hambatan para siswa yang sulit memahami pelajaran geografi. D. Studi Pustaka Mengunakan beberapa sumber para ahli untuk dijadikan sebagai landasan teori dan mengambil beberapa informasi penting yang berguna untuk penelitian. Seperti dari jurnal online di internet.
1.4.2 Metode Analisa Mengindentifikasi beberapa masalah yang ada dalam proses pembelajarannya
lalu
menganalisa
masalahnya
tersebut
dan
menentukan solusi yang tepat agar masalah tersebut terpecahkan. 1.4.3 Metode Perancangan Mengunakan metode perancangan berbasis UML (Unified Modelling Language) sesuai dengan teori satzinger yang dimulai dari membuat Activity diagram, event table, use case diagram, usecase description,dan lain – lain.
5
1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang ditunjuk sebagai garis besar dalam setiap bab dalam penulisan seperti berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN Pembahasan latar belakang masalah dan pengenalan sekolah,ruang lingkup pengerjaan project, tujuan dan manfaat yang didapatkan baik oleh sekolah maupun team, dan metodologi penelitian yang digunakan dalam project ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Pembahasan teori-teori umum yang digunakan sebagai acuan dan dasar untuk mendukung penelitian, teori khusus merupakan teori yang terkait dengan topik yang dibahas dalam penelitian, dan teori yang berhubungan dengan analisa dan perancangan sistem informasi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Pembahasan sejarah berdirinya sekolah, strukur organisasi dalam sekolah, tata laksana sistem berjalan pada saat ini, masalah yang dialami dalam pembelajarannya dan juga usulan pemecahan masalah yang terkait. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM Pembahasan proses penelitian dirangkum dalam analisa dan perancangan E-Learning di sekolah,di mana proses perancangan yang dilakukan didokumentasikan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pembahasan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat diusulkan pada sekolah dengan memberikan keterangan agar sekolah tersebut dapat mengunakan metode pembelajaran E-Learning dengan sebaik mungkin tidak hanya pada pelajaran geografi tetapi kepada semua mata pelajaran.