BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
a)
Kelayakan Proyek Seiring semakin bertambahnya tingkat kepadatan penduduk dan seiring
dengan hal ini berkembang pula sejumlah permasalahan. Di negara kita, peningkatan jumlah penduduk lebih sering berakibat pada penurunan kualitas lingkungan hidup yang berdampak pada timbulnya berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini mengakibatkan adanya upaya untuk menyediakan sarana kesehatan yang terus meningkat baik jumlah maupun mutunya agar pelayanan kesehatan menjangkau kebutuhan penduduk. Sarana kesehatan tersebut merupakan hal yang sangat penting, karena semakin dirasakan keperluannya oleh masyarakat dan juga kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang semakin meningkat. Hal tersebut juga terjadi di Sidamanik Simalungun Sumatera Utara. Jumlah pasien yang cukup besar di Sidamanik Simalungun Sumatera Utara dengan segala permasalahannya dalam bidang kesehatan merupakan masalah bagi daerah tersebut. Ini dapat terlihat dari adanya peningkatan pasien yang dirawat sekitar 100 orang per bulan di salah satu fasilitas kesehatan.1 Dengan peningkatan pasien yang meningkat setiap bulan, apabila tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai, maka akan mengakibatkan pasien tidak dapat ditangani atau dilayani secara maksimal. Pertambahan jumlah penderita sakit atau pasien setiap bulan menyebabkan suatu tuntutan untuk mendirikan sebuah rumah sakit umum. Dalam arti kata yang seluas-luasnya, rumah sakit merupakan suatu institut hasil pelembagaan pelayanan kesehatan. Rumah sakit juga merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. 1
Puskesbun Sidamanik, jumlah pasien bulan Juni-Agustus. tahun 2006
1
Inti terpenting dari rumah sakit adalah unit rawat inap. Hal ini, diakibatkan unit rawat inap sebagai salah satu bagian yang memberikan proses “ Out Put “ yang menunjukkan keberhasilan dalam proses penyembuhan pasien. Proses penyembuhan pasien tidak hanya di dukung oleh pengobatan dan perawatan tetapi dapat juga di dukung oleh kenyamanan para pengguna di dalam ruangan tersebut. b)
Tinjauan Pustaka Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan subspesialistik yang kemampuannya disesuaikan dengan kelas rumah sakit.2 Pada rumah sakit milik pemerintah dikenal berbagai kelas yaitu : Rumah Sakit Kelas A ( > 300 TT ), Rumah Sakit Kelas B ( 200 – 300 TT ), Rumah Sakit Kelas C ( 100 – 200 TT ), Rumah Sakit Kelas D ( 50 – 100 TT ).3 Perencanaan umum rumah sakit harus memerlukan suatu pemilihan tempat yang cermat yaitu : sedikit mungkin terganggu oleh suara – suara bising dan polusi atmosfer, ukuran tempat 75 m2 tiap kamar untuk rumah sakit semacam pavilum, blok – blok mengelompok sehingga bagian depan menghadap selatan, 80 m dari jalan kereta api atau jalan raya, 40 m dari jalan lalu lintas lokal.4 Di dalam rumah sakit ada beberapa jalur sirkulasi yang sangat rumit sehingga adanya crossing yang terjadi diantaranya tidak dapat dihindarkan. Tetapi penataan yang tepat untuk sirkulasi di dalam bangunan di dasarkan pada hubungan yang tepat antara bagian-bagian unit fungsional dengan area pelayanan. Alur sirkulasi yang utama yang terjadi di dalam rumah sakit adalah sirkulasi untuk pasien-pasien yang baru datang dimana mereka harus melewati ruang administrasi dan unit pelayanan sosial dahulu sebelum kemudian masuk area UGD, Radiologi, pasien yang akan meninggalkan rumah sakit biasanya melewati kantor administrasi keuangan atau pelayanan sosial, lalulintas antar departemen, pasien yang sudah meninggal dunia harus segera dibawa ke kamar jenazah, pengunjung yang 2
Departemen Kesehatan RI, Keputusan Menkes RI No.983/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Ruang Rumah Sakit
Umum. 3
ibid
4
Sofyan M. Nasir dan Calysvie Yapri, Dasar-DasarArsitektur Vol.5. ( Bandung: M2S,1985 ) hal 87
2
menuju dan meninggalkan ruang pasien rawat inap, staff rumah sakit, pasien rawat jalan dengan lintasan sirkulasi melewati ruang-ruang laboratorium, radiologi, apotek, dsb, pekerja-pekerja yang akan berkeliling selama jam terbang mereka serta suplai makanan dan limbah yang diusahakan jalur sirkulasi yang jauh dari semua pasien dan pengunjung. Ruang rawat inap adalah ruangan yang digunakan bagi pasien yang harus dirawat pada rumah sakit untuk lebih membutuhkan pelayanan / perawatan kesehatan yang lebih besar. Pelayanan rawat inap merupakan zoning dengan akses terbatas ( close zoning ), artinya tidak semua pengunjung rumah sakit dapat dengan bebas keluar masuk zoning ini. 1.2
Rumusan Masalah Bagaimana merancang rumah sakit umum tipe-C di Sidamanik Simalungun
Sumatera Utara dengan studi kenyamanan pada ruang rawat inap? 1.3
Tujuan Merancang rumah sakit umum tipe-C di Sidamanik Simalungun Sumatera
Utara dengan studi kenyamanan pada ruang rawat inap. 1.4
Sasaran •
Melakukan studi tentang rumah sakit umum tipe-C.
•
Melakukan studi tentang Sidamanik Simalungun Sumatera Utara.
•
Melakukan studi tentang kebutuhan ruang di dalam rumah sakit umum tipe-C.
•
Melakukan studi tentang kenyamanan pada ruang rawat inap pada rumah sakit.
•
Melakukan studi tentang ruang rawat inap.
3
1.5
Lingkup •
Rumah sakit dibatasi pada rumah sakit umum tipe-C.
•
Sidamanik Simalungun Sumatera Utara dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk bangunan tersebut.
•
Studi kenyamanan meliputi /dibatasi pada kenyamanan pasien di dalam ruang rawat inap.
• 1.6
Penerapan studi kenyamanan meliputi /dibatasi pada ruang rawat inap.
Metode
1. Metode mencari data • Wawancara Wawancara akan ditujukan pada dokter, perawat/pelayan kesehatan, kantor dinas kesehatan Sidamanik Simalungun Sumatera Utara. •
Studi Pustaka Mempelajari buku-buku tentang rumah sakit, perencanaan ruang di rumah sakit dan kenyamanan ruang.
• Studi Banding Melihat langsung bangunan sejenis. 2. Metode menganalisa data • Kuantitatif Dari data jumlah fasilitas kesehatan, dari data jumlah pasien yang dirawat, dari data jumlah penduduk berdasarkan jenis kegiatan/pekerjaan. • Kualitatif Dari data di atas maka dapat diketahui jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia, peningkatan jumlah pasien setiap tahun dan rata-rata pekerjaan penduduk.
4
3. Metode perancangan Metode yang digunakan dalam merancang rumah sakit umum tipe-C di Sidamanik Simalungun Sumatera Utara yaitu dengan mengolah ruang dalam dengan studi kenyamanan pada ruang rawat inap. 1.7
Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan. BAB 2. TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM DI SIDAMANIK SIMALUNGUN SUMATERA UTARA Mengungkapkan kondisi umum Sidamanik Simalungun Sumatera Utara, Fasilitas kesehatan yang ada di Sidamanik Simalungun Sumatera Utara. BAB 3. TINJAUAN TEORITIS RUMAH SAKIT TIPE-C DAN KENYAMANAN RUANG PADA RUANG RAWAT INAP Mengungkapkan teori-teori rumah sakit tipe-C, kenyamanan ruang terutama kenyamanan ruang yang dapat diterapkan pada ruang rawat inap. BAB 4. ANALISIS
MENUJU
KONSEP
PERENCANAAN
DAN
PERANCANGAN RUMAH SAKIT UMUM TIPE –C Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu. BAB 5. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT UMUM TIPE – C Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di transformasikan ke dalam rancangan fisik arsitektural.
5