BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neuro degenerative yang ditandai oleh kemunduran kognitif (demensia) dan perubahan perilaku. Demensia merupakan sindrom otak degenerative progresif yang mempengaruhi memori, cara berfikir, perilaku, emosi, dan pengambilan keputusan. Pada umumnya penyakit Alzheimer ini beresiko diderita oleh usia tua antara 60 sampai 80 tahun namun ada early onset dementia yang penderita termuda berusia 29 tahun di UK. [1] Pada umumnya saat ini masih sedikit pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Alzheimer. Dengan hal ini terkadang masyarakat juga hanya menganggap pikun adalah hal biasa pada lansia dan mereka juga sering kali tidak memahami gejala penyakit ini. Akibatnya, banyak kasus orang tua yang hilang atau tersesat karena pikun. [2] Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan pada saat mengikuti seminar dan meeting caregivers diadakan oleh komunitas Alzheimer Indonesia masih terdapat masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang penyakit Alzheimer tersebut. Terkadang mereka hanya mendapatkan informasi tersebut dari dokter yang merawat keluarganya yang terkena Alzheimer dan terkadang penyampaian yang dilakukan oleh dokter tersebut kurang dipahami oleh pasien dan keluarga pasien. Cara kedua adalah melalui buku, dimana buku tersebut dinilai kurang efektif karena bentuk penyajiannya masih berupa tulisan, dimana tulisan tidak dapat menggambarkan kondisi nyata yang terjadi sehingga makna yang terkandung di dalam buku tersebut tidak dapat di serap dengan baik. Terkadang buku yang didapat mencerita tentang Alzheimer dengan tulisan-tulisan ilmiah yang kurang dapat di pahami oleh masyarakat. Cara ketiga adalah dengan mengikuti seminar yang di adakan oleh komunitas atau organisasi. Dimana pada saat seminar tersebut akan menggunakan media presentasi yang terkadang membuat efek membosankan dan kurang di pahami karena tampilan dari presentasi tersebut kurang menarik. Cara keempat adalah dengan mendapatkan informasi dari brosur.
1
Brosur biasanya hanya berupa text dan gambar yang bersifat statis dan sering beberapa masyarakat tidak ingin membaca karena tampilannya yang kurang menarik. Cara kelima adalah dengan mencari artikel dari media internet. Dimana di dalamnya memberikan informasi yang kurang menarik karena tampilan terlalu menoton sehingga pembaca jenuh. Adapun hasil survey yang di lakukan dengan 121 orang dengan latar belakang yang berbeda, diperoleh data bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana gejala-gejala Alzheimer, cara merawat, penanganan dan pencegahan Alzheimer walaupun mereka mengetahui penyakit tersebut. Sehingga dibutuhkan suatu media informasi berbasis multimedia. Adapun manfaat menggunakan multimedia dalam penyampian informasi adalah: 1) lebih simple, 2) lebih mudah dimengerti, 3) lebih menarik, 4) lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diusulkan untuk membangun sebuah media informasi pendeteksi
demensia dan pencegahan penyakit Alzheimer
berbasis multimedia. Penggunaan multimedia dalam penyampaian informasi ini nantinya dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit Alzheimer. Media ini memanfaatkan berbagai media berupa video, gambar, teks dan suara untuk menyajikan informasi tentang penyakit Alzheimer. Disajikan dalam bentuk simulasi, visualisasi, gambar serta audio yang meliputi informasi tentang Alzheimer, jenisjenis penyakit Alzheimer, pencegahan Alzheimer, pengurangan resiko, gejala-gejala Alzheimer, cara penanganan Alzheimer serta skrining awal demensia dalam bentuk diagnosis.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, disusun rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana memberikan informasi yang lengkap dengan menarik perhatian dan lebih mudah dimengerti serta dipahami maknanya oleh masyarakat terkait dengan penyakit Alzheimer?
2
b. Bagaimana mengidentifikasikan atau skrining awal responden terkena gejala demensia dengan menggunakan diagnosis?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari proyek akhir ini adalah : a. Membuat media informasi pendekteksi demensia dan pencegahan penyakit Alzheimer berbasis multimedia yang dapat membantu menyajikan informasi tentang penyakit Alzheimer dalam bentuk visualisasi 2D dan simulasi 3D. b. Membuat media yang dapat mengidentifikasikan atau skrining awal responden terkena gejala demensia dalam bentuk diagnosis.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah: 1. Konten dirancang untuk tidak terhubung ke jaringan. 2. media ini bersifat statis. 3. Media informasi ini memanfaatkan fitur simulasi dalam bentuk 3D yang di fokuskan pada gejala Alzheimer. 4. Media informasi ini hanya membahas penyakit Alzheimer secara umum. 5. Pembahasan pada media informasi ini hanya terkaitan dengan informasi tentang Alzheimer, jenis-jenis penyakit Alzheimer, pencegahan Alzheimer, pengurangan resiko, gejala-gejala Alzheimer, cara penanganan Alzheimer serta skrining awal demensia dalam bentuk diagnosis.
1.5 Definisi Operasional Media informasi pendeteksi demensia dan pencegahan penyakit Alzheimer berbasis multimedia adalah media yang digunakan untuk mengenal lebih detail lagi tentang penyakit Alzheimer yang sering terjadi pada masyarakat yang lanjut usia
3
dan terkadang pada masyarakat di usia muda. Media informasi penyakit Alzheimer dibuat berbasis multimedia yang dilengkapi dengan gambar, suara dan audio.
1.6 Metode Pengerjaan Metode pengerjaan untuk media informasi pendektesi dan pencegahan penyakit Alzheimer berbasis multimedia menggunakan metode pengumpulan data dan metode pengembangan multimedia.
1.6.1 Metode Pengumpulan Data Mengumpulkan data secara lengkap dengan melakukan, yaitu : a. Wawancara
: dilakukan langsung kepada ibu DY Suharya, dokter yang
mengetahui penyakit Alzheimer dan caregivers, b. Kuisioner
: dilakukan langsung kepada caregivers dan masyarakat,
c. Tinjuan pustaka
: mempelajari buku, artikel dan situs yang berhubungan
dengan media informasi yang akan dibangun.
1.6.2 Metode Pengembangan Multimedia Metode pengembangan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah multimedia development life cycle .Karena pada metode ini melalui tahap-tahap yang terancang dengan baik dan teruntun agar produk multimedia yang dihasilkan memiliki kulitas yang baik dan teapt. Pengembangan metode multimedia ini dilakukan berdasarkan 6 tahap yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Keenam tahap ini tidak harus berurutan dalam prakteknya, tahaptahap tersebut dapat saling bertukar posisi. Meskipun begitu, tahap concept memang harus menjadi hal yang pertama kali di kerjakan. [3]
4
Design
Concept
Material Collecting
Distribution
Assembly
Testing
Gambar 1- 1 Tahap Pengembangan Multimedia
a. Concept Tahap concept adalah menentukan siapa pengguna dari aplikasi ini, macam aplikasi (presentasi, interaktif), tujuan dari aplikasi ini yang berupa media informasi. Untuk penentuan pengguna aplikasi ini di lakukan survey ke lapangan langsung yaitu mengikuti seminar tentang Alzheimer dan caregivers meeting yang dilakukan sebulan sekali. b. Design Pada tahap ini perancangan media dengan menggunakan stroyboard dan alur navigasi. c. Material Collecting Pengumpulan objek material seperti text, gambar, audio, video dan data informasi yang mendukung untuk pembuatan media informasi ini. d. Assembly
5
Perakitan dari material yang sudahdi kumpulkan pada tahap material collecting dan menyatukan menjadi material tersebuah menjadi sebuah media informasi dengan menggunakan Flash. e. Testing Pada tahap ini media yang telah dibangun akan segera diuji dengan mencoba semua fungsionalitasnya serta menyebarkan kuisioner untuk melihat respon terhadap aplikasi ini yang akan dinilai meliputi tampilannya dan kemudahannya untuk digunakan. f. Distribution Tahap ini adalah tahap dimana aplikasi disimpan dalam suatu penyimpanan. Namun tidak sampai pada tahap ini.
6
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1- 1 Jadwal Pengerjaan
Juni
Juli
Agustus
2015
2015
2015
Septem ber
Oktober
Novemb er
Desemb er
2015 2015
2015
Januari
Februari
2016
2016
2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengu mpula n data
2 Concep t
3 Desain 4 Materi al collecti ng
5 Assem bly
6 Testing 7 Distrib ution
8 Sidang 9 Dokum entasi
7