BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan, secara khususnya gedung, menopang beban setiap saat terutama beban struktur bangunan itu sendiri. Beban lain yang turut membebani struktur bangunan adalah beban mati tambahan, beban hidup, beban angin, beban hujan. Indonesia juga termasuk salah satu negara yang dilalui Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire) sehingga memiliki potensi yang besar akan terjadinya bencana gempa yang dapat membebani bangunan. Beban-beban yang bekerja pada bangunan ini perlu direncanakan melalui pendekatan sesuai peraturan yang berlaku. Peraturan yang digunakan dalam memperhitungkan beban pada bangunan adalah SNI 1727:2013 mengenai Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain dan SNI 1726:2012 mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung khusus untuk beban gempa. Terdapat beberapa perbedaan dari kedua peraturan tersebut dengan peraturan sebelumnya yang telah digantikan, SNI 03-1727-1989 mengenai Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain dan SNI 031726-2002 mengenai Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung, terutama pada penentuan parameter-parameter yang digunakan dalam perhitungan beban minimum dan beban gempa. Gedung Asrama Kinanthi adalah gedung asrama yang terletak di Jalan Kinanthi, Sleman, Yogyakarta. Gedung yang saat ini telah selesai dibangun 7 lantai tanpa dinding didesain memiliki lantai 8 tingkat termasuk lantai atap. Gedung ini terdiri dari 2 bagian yaitu satu gedung bagian tengah dan dua gedung bagian sayap. Pada Gedung Asrama Kinanthi diyakini bahwa dalam perancangannya masih digunakan peraturan pembebanan yang lama. Oleh sebab itu, untuk mengetahui kemampuan gedung dalam menopang beban berdasarkan SNI terbaru, dilakukan penelitian evaluasi struktur gedung berdasarkan SNI 1727:2013 dan SNI 1726:2012. 1
1.2 Rumusan Masalah Peraturan SNI Pembebanan 2013 dan SNI Beban Gempa 2012 dibuat untuk menggantikan peraturan sebelumnya yaitu SNI Pembebanan 1989 dan SNI Beban Gempa 2002 dengan tujuan agar struktur gedung yang dirancang menggunakan peraturan baru ini adaptif dan sesuai dengan keadaan dan kondisi sekarang. Oleh karena itu, evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan pembebanan pada Gedung Asrama Kinanthi menggunakan peraturan baru yaitu SNI 1727:2013 dan SNI 1726:2012 karena gedung ini didesain menggunakan peraturan lama.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perilaku bangunan gedung jika diterapkan beban berdasarkan SNI Pembebanan 1727:2013 dan SNI Beban Gempa 1726:2012; 2. Untuk menentukan kesanggupan bangunan gedung sesuai SNI Beton 2847:2013 dalam menopang beban yang diterapkan sesuai berdasarkan SNI Pembebanan 1727:2013 dan SNI Beban Gempa 1726:2012.
1.4 Batasan Penelitian Adapun batasan pada penelitian ini adalah: 1. Pemodelan menggunakan program SAP2000 versi 17 dan 18. Pemodelan dilakukan untuk mengetahui gaya-gaya dalam dan displacement struktur yang selanjutnya dianggap sebagai reaksi struktur terhadap beban yang diterapkan; 2. Bangunan yang dimodelkan adalah bangunan gedung dengan jumlah lantai sebanyak 8; 3. Struktur yang dikaji adalah struktur beton bertulang yang dianggap kaku dan memiliki tipe Sistem Penahan Beban Angin Utama (SPBAU) yang pemilihannya telah sesuai dengan persyaratan yang diijinkan pada SNI Pembebanan 1727:2013; 4. Struktur yang dikaji adalah struktur beton bertulang dengan tipe Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) yang pemilihannya telah sesuai dengan persyaratan yang diijinkan pada SNI Beban Gempa 1726:2012; 2
5. Aspek yang ditinjau meliputi besar beban mati tambahan, beban hidup, beban angin, dan beban gempa; 6. Elemen dinding penahan tanah, kolom, dan dinding geser yang berada di basement tidak ditinjau; 7. Struktur fondasi, plat, dan struktur sekunder tidak ditinjau secara mendetail, 8. Pengaruh p∆ pada beban gempa tidak diperhitungkan; 9. Semua ukuran dimensi yang digunakan sesuai dengan gambar kerja yang didesain oleh perencana; 10. Data tanah yang digunakan adalah asumsi dengan menggunakan data tanah di lokasi satu daerah dengan bangunan yang ditinjau.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi dan langkah-langkah perhitungan, pemodelan, dan perencanaan berdasarkan SNI Pembebanan 1727:2013 dan SNI Beban Gempa 1726:2012; 2. Memberikan informasi dan gambaran mengenai hitungan kemampuan beton dan tulangan yang dihitung berdasarkan SNI Beton 2847:2013; 3. Memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan yang terkait dengan memperkaya ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari evaluasi ini.
1.6 Keaslian Penelitian Tugas akhir dengan bahasan tentang evaluasi struktur gedung Asrama Mahasiswa Kinanthi UGM dengan menggunakan SNI 1727:2013, SNI 1726:2012, dan SNI 2847:2013 menurut sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Tugas akhir mengenai perancangan dan evaluasi bangunan sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Berikut adalah tugas akhir yang berkaitan dengan perancangan dan evaluasi bangunan. 1. Maulana (2014) : Perancangan Ulang Struktur Gedung dengan SNI 1726:2012 dan SNI 2847:2013 (Studi Kasus Gedung 5 Lantai dan 6 Lantai Palagan Gallery Hotel Yogyakarta); 3
2. Selian (2015) : Redesain Struktur Bangunan Asrama Kinanthi dengan Menggunakan Beton Pracetak (Precast Concrete); 3. Rayyan (2015) : Evaluasi Kekuatan Struktur Gedung Kuliah JTSL FT UGM Berdasarkan SNI 1726:2012 dan SNI 2847:2013. Perbedaan tugas akhir penulis dengan tugas akhir tersebut di atas adalah bangunan yang ditinjau dan peraturan yang digunakan, dan oleh karena itu tugas akhir ini dikatakan asli.
1.7 Data Teknis Data teknis berupa gambar denah dan potongan gedung adalah sebagai berikut.
Gambar 1.1 Denah lantai Gedung Asrama Mahasiswa Kinanthi UGM (atas) dan dilatasi yang membagi gedung menjadi 3 bagian (bawah)
4
Dilatasi
Gambar 1.2 Denah gedung bagian sayap yang ditinjau dalam penelitian
Gambar 1.3 Gambar potongan memanjang Gedung Asrama Mahasiswa Kinanthi UGM
Gambar 1.4 Gambar potongan melintang Gedung Asrama Mahasiswa KInanthi UGM 5