BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan mendapatkan laba semaksimal mungkin untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperluas perusahaan. Laba dapat diperoleh apabila perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain dari mutu yang dihasilkan, juga persaingan menentukan harga jual. Konsumen biasanya akan mencari produk dengan harga wajar dengan kualitas yang tinggi. Harga jual juga akan menentukan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga untuk mendapatkan laba yang maksimal, maka perusahaan akan menekan harga pokok produksi untuk produk yang akan dijual. Pabrik Siomay Hade adalah perusahaan yang sudah berdiri dari tahun 2011 dan saat ini telah memiliki dua pabrik. Setiap harinya kedua pabrik tersebut memproduksi kurang lebih sebanyak 600 kg per harinya dengan bahan baku utama adalah aci (tepung tapioka) dan tepung terigu. Keuntungan bersih yang diperoleh pemilik Pabrik Siomay Hade ini berkisar antara Rp800.000 – Rp2.000.000 per hari. Walaupun keuntungan yang diperoleh pemilik Pabrik Siomay Hade ini dapat dikatakan cukup untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, tetapi masih terdapat kendala yang disebabkan oleh kondisi lingkungan agar dapat mempertahankan konsumen. Berdasarkan data di atas, tingkat produksi yang terdapat pada Pabrik Siomay Hade ini dapat terbilang cukup banyak untuk dilakukan per harinya. Ini disebabkan oleh pengaruh permintaan pelanggan secara terus menerus. Dengan begitu, pemilik siomay hade secara tidak langsung menerapkan tipe produksi make to stock agar dapat menyeimbangkan jumlah produksi dengan jumlah permintaan yang banyak tersebut. Dalam proses perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan saat produksi, pemilik masih menghitung berdasarkan taksiran biaya dari bahan utama siomay dan biaya gaji para
1
pegawai tanpa mempertimbangkan biaya yang sesungguhnya. Biaya sesungguhnya yang dimaksud adalah biaya yang mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Tetapi pada kenyataannya, perhitungan biaya produksi yang terjadi di Pabrik Siomay Hade tidak mempertimbangkan biaya yang sesungguhnya yang sudah disebutkan tadi sehingga membuat biaya produksinya menjadi underprice dan tidak terkendali. Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi, yang akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba. Untuk itu, biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar sehingga dapat menghasilkan harga pokok produk yang tepat dan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Selain itu, pada saat melakukan perhitungan biaya produksi di Pabrik Siomay Hade seringkali terjadi ketidaksesuaian antara produk yang ditargetkan dengan hasil perhitungan biaya produksi tersebut. Ini dikarenakan dalam perhitungan produksinya tidak mementingkan tingkat penyelesaian, dimana tingkat penyelesaian tersebut didapatkan dari biaya-biaya yang sudah terserap dalam proses produksi tersebut. Maka dari itu, diperlukan proses perhitungan tingkat penyelesaian agar biaya produksinya tersebut dapat sesuai dengan hasil produksi yang ditargetkan. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dapat digunakan untuk menentukan harga pokok per unitnya agar dapat mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan per unitnya selama proses produksi tertentu. Berdasarkan permasalahan di atas, dibuat sebuah aplikasi yang akan membantu pemilik siomay hade dari segi pencatatan dan perhitungan biaya produksi hingga menghasilkan laporan biaya produksi dengan menggunakan metode process costing. Penggunaan metode process costing ini dikarenakan karakteristik perusahaan dengan karakteristik metode process costing adalah sama, salah satunya yaitu perusahaan menghasilkan produk yang sejenis dengan jumlah produksi yang tinggi. Maka dari itu, aplikasi ini dibuat tidak hanya membantu dalam proses perhitungan biaya produksinya melainkan juga membantu dalam proses pencatatan seluruh transaksi yang berkaitan dengan proses produksi siomay dalam bentuk catatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar.
2
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang di atas, rumusan masalah yang terdapat dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : a.
Bagaimana mencatat biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghitung harga pokok produksi dalam pembuatan siomay?
b.
Bagaimana perhitungan harga pokok satuan?
c.
Bagaimana menentukan biaya produksi per periode waktu?
d.
Bagaimana menghasilkan laporan biaya produksi serta catatan akuntansi berupa jurnal dan besar?
1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut : a.
Mampu mencatat biaya-biaya yang dibutuhkan untuk perhitungan harga pokok produksi,
b.
Mampu menghitung harga pokok satuan,
c.
Mampu menentukan biaya produksi per periode waktu, dan
d.
Mampu menghasilkan laporan biaya produksi serta catatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar.
1.4 Batasan Masalah Dalam pembuatan aplikasi ini, perlu adanya batasan - batasan masalah yang akan diuraikan sebagai berikut : a.
Aplikasi ini hanya menangani transaksi biaya produksi berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik,
b.
Untuk persentase tingkat penyelesaian, produk masuk, dan produk jadi sudah ditetapkan,
c.
System Development Life Cycle (SDLC) hanya sampai pada tahap pengujian, dan
d.
Dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan basis data MySQL dan bahasa pemrograman PHP Hypertext Preprocessor.
3
1.5 Definisi Operasional Aplikasi perhitungan biaya produksi dengan metode process costing adalah sebuah aplikasi yang dapat melakukan proses perhitungan biaya-biaya yang terkait dalam kegiatan produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Selain perhitungan biaya produksi, aplikasi ini juga dapat menghasilkan laporan biaya produksi serta catatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar.
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan untuk pengerjaan aplikasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC). System Development Life Cycle (SDLC) berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dalam langkah-langkah dari proses pengerjaan proyek secara keseluruhan. Untuk perancangan aplikasi ini model System Development Life Cycle (SDLC) yang digunakan adalah waterfall system. Berikut gambar perancangan program dengan model waterfall system.
Requirement Analysis and Definition
System and Software Design
Implementation and Unit Testing
Integration and System Operation Gambar 1.1 Model Waterfall System
Berdasarkan teori System Development Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall system, pengerjaan aplikasi ini dimulai dari tahap analisis kebutuhan dan pendefinisiannya sampai dengan pengoperasiannya, adalah sebagai berikut :
4
a.
Requirement Analysis and Definition Dalam tahapan ini, dilakukan pengumpulan data kebutuhan secara lengkap untuk dianalisis dan didefinisikan kebutuhan sistem pada pabrik Siomay. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung.
b.
System and Software Design Tahap desain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dan rancangan fungsionalitas terstruktur yang didapat dari tahap pertama ke dalam bentuk Flowmap dan data flow diagram (DFD) yang menggambarkan aliran data dari proses bisnis serta entity – relationship diagram (E-RD) yang menggambarkan relasi antar entitas yang digunakan dalam database serta perancangan user interface menggunakan balsamiq mockups.
c.
Implementation and Unit Testing Desain perangkat lunak yang sudah dibuat sebelumnya, harus diterjemahkan ke dalam bahasa yang dikenali oleh komputer. Programmer dapat menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam bahasa komputer dengan berbagai media, salah satunya adalah kedalam bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data menggunakan MySQL.
d.
Integration and System Operation Tahap pengujian ini merupakan tahap pengujian aplikasi yang telah dibuat, bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang terdapat pada aplikasi tersebut. Tahap pengujian ini menggunakan metode Black Box Testing. Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar [1].
5
1.7 Jadwal Pengerjaan Berikut adalah jadwal dari pengerjaan proyek akhir ini. Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan
6