BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan eksploitasi bahan batuan / mineral yang terkandung dalam bumi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi kesejahteraan manusia. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambangnya, memiliki beraneka ragam bahan tambang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Bahan tambang di Indonesia bermacam – macam seperti minyak bumi, gas, batu bara, seng, timbal, pasir besi, timah, emas, nikel, tembaga, belerang dan lain – lain. Industri pertambangan termasuk salah satu sektor industri yang menjanjikan dan punya sumbangsih besar bagi Indonesia mulai dari peningkatan pendapatan ekspor, pembangunan daerah, peningkatan aktivitas ekonomi, pembukaan lapangan kerja dan sumber pemasukan terhadap anggaran pusat dan anggaran daerah. Tak heran jika industri pertambangan memiliki prospek usaha yang bagus di Indonesia apalagi negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil alamnya. Hal ini membuat banyak investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menginvestasikan kekayaannya di bidang pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional dan menjadi salah satu industri strategis yang berperan penting bagi Indonesia. Harga komoditas sumber daya alam yang kuat dan kuatnya minat investor atas industri pertambangan telah memacu nilai pasar perusahaan pertambangan. Walaupun tingkat keuntungan perusahaan tambang Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata global akibat kenaikan yang tinggi yang dinikmati pemain global, Indonesia masih kuat dalam tingkat pengembalian investasi tambang dan mempunyai kesempatan besar dalam industri pertambangan untuk menghasilkan hasil bumi yang unggul.
2
Gambar 1.1 Grafik Prospek Pertumbuhan Industri Pertambangan di Indonesia dari Tahun 2007 – 2015 Sumber: BPS, BMI Indonesia Mining Report Q1 2011
Gambar 1.1 menunjukkan bahwa industri pertambangan akan meningkat dua kali lipat pertumbuhannya mengingat proses globalisasi yang terjadi saat ini di dalam perdagangan international semakin berkembang. Kegiatan ekspor import menjadi semakin mudah akibat adanya pedagangan bebas antar negara ASEAN yang membuka jalur perdagangan untuk meningkatkan perekonomian. Pertumbuhan 13 % dari tahun 2011 hingga 2014 membuktikan bahwa industri pertambangan menjadi industri yang semakin meningkat dan perlu di perhitungkan. Tantangan terberat bagi kalangan pertambangan ialah menghadapi iklim perubahan paradigma di Indonesia seperti perubahan politik dan peraturan, perlunya negosiasi kontrak, larangan ekspor hasil tambang yang masih berbentuk bahan baku, pengurangan lahan usaha untuk eksplorasi maupun untuk eksploitasi dan sebagainya. Serta suasana dan pandangan politik yang tidak bersahabat pada pertambangan pada umumnya. Selain itu keterlambatan dalam mengubah persepsi investor mengenai iklim investasi dapat menyebabkan Indonesia kehilangan keuntungan ekonomi yang signifikan dari kemajuan industri pertambangan.
3 Kesempatan untuk membangun proyek pertambangan di Indonesia tidaklah mudah karena peraturan – peraturan dari kebijakan pemerintah Indonesia yang cukup ketat dan berubah - ubah. Diperlukan Izin Usaha Penambangan, Operasi dan Produksi (IUPOP) untuk dapat melakukan pertambangan di Indonesia. Banyak perusahaan tambang di Indonesia yang tidak dapat berjalan tepat waktu dan mengalami kerugian karena proses manajemen proyek yang tidak sesuai standart Sistem Manajemen Mutu (SMM) sehingga salah satu akibatnya adalah tidak mendapatkan perizinan untuk eksport ke luar negeri. Di zaman globalisasi saat ini sudah banyak perusahaan yang peduli terhadap Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS). QMS merupakan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas, dan daya saing sebuah bisnis secara keseluruhan, dengan berfokus pada mutu. Tingkat persaingan pada dunia usaha menuntut perusahaan - perusahaan untuk saling bersaing dalam kualitas mutu, baik di dalam mutu bahan baku, mutu proses, mutu peralatan mesin, mutu lingkungan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan mutu lainnya. Oleh sebab itu Sistem Manajemen Mutu sangatlah penting. Sistem Manajemen Mutu berlaku di semua industri usaha tanpa melihat besaran maupun lokasi di mana organisasi tersebut berada. Segala industri usaha perlu memperhatikan Sistem Manajemen Mutu guna dapat meningkatkan mempertahankan, dan melaraskan kinerja perusahaan ke jenjang yang lebih tinggi. Di dalam persaingan bisnis, hal ini sangat diperlukan untuk menunjang kepercayaan public terhadap produk (barang dan jasa) serta komitmen yang ditawarkan. Untuk memperoleh kepercayaan publik tersebut maka diperlukan ”strategi SMM / QMS”. Dalam menerapkan QMS terdapat 4 komponen utama yaitu quality planning, quality control, quality assurance and quality improvement. Quality planning adalah penetapan rencana dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas. Quality control adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Quality assurance adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemontrasikan guna memberikan kepercayaan bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu. Sedangkan Quality improvement adalah tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi..
4 PT. BCMG Tani Berkah merupakan perusahaan tambang yang melakukan kegiatan ekspolitasi batuan galena dan mineral di wilayah Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg – Kabupaten Bogor yang dikenal sebagai gunung Cirangsat dan Cibugis. PT. BCMG Tani Berkah melakukan kegiatan produksi pertambangan berdasarkan izin Keputusan Bupati Bogor Nomor: 541.2/001/MTS/ASD/2010 Tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT. BCMG Tani Berkah tertanggal 21 Juni 2011 dan telah memperoleh izin pinjam pakai kawasan hutan dengan keputusan Menteri Perhutanan Republik Indonesia Nomor: SK./Menhut-II/2012 Tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Eksploitasi Bahan Galian Galena, dan mineral pengikutnya. Pada tahun 2010 PT. BCMG Tani Berkah telah memperpanjang izin IUPOP untuk terus melakukan eksplorasi dan eksploitasi, dalam jangka waktu 10 tahun proyek pertambangan dapat berlangsung hingga di tahun 2019 dan melakukan reklamasi 1 tahun berikutnya. Namun menurut wawancara awal yang dilakukan kepada Bapak Teddy Kurniawan selaku Direktur Operasi bahwa pada pertengahan tahun 2015 PT. BCMG Tani Berkah mengalami kendala pada perizinan ekspor ke China, alasannya karena kadar konsentrat mineral di dalam batuan yang ingin di eksport tidak sesuai dengan standart atau syarat peraturan pemerintah atau dapat dikatakan tidak sesuai dengan mutu. Perizinan ekspor yang tersendat tentu memberikan dampak terhadap proses penjualan produk batubara pertambangan PT. BCMG Tani Berkah saat ini. Perizinan ekspor akan mempengaruhi pengiriman dan jika tidak melakukan pengiriman tentu produk akan tertahan dan tidak dapat terjual. Adanya kesalahan proses produksi seperti ini tentu disebabkan pada kinerja perusahaan dan mengurangi keuntungan bagi perusahaan sendiri. Tentu ini menjadi suatu masalah yang harus diselesaikan karena apabila tidak ditangani secara cepat maka selanjutnya akan terus berdampak pada penjualan berikutnya. Perbaikan Mutu / Quality Improvement harus segera dilakukan oleh perusahaan guna melancarkan proses penjualan. Analisis masalah perusahaan di kaji menurut kinerja perusahaan yaitu pada faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother Nature ). Konsep 5M akan memudahkan untuk mencari penyebab masalah utama yang menyebabkan kesalahan produksi / kegagalan produksi yaitu ketidaksesuain kadar batuan galena yang sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai mutu standart untuk melakukan export ke luar negeri.
5 Bahan baku menjadi salah satu faktor penting dalam proses pertambangan, bahan baku berupa zat - zat kimia untuk melakukan pengelolahan batuan dalam mengatur kadar batu. Terkadang, bahan baku yang tersedia di perusahaan tidak cukup untuk proses produksi dikarenakan zat – zat kimianya sulit didapatkan di daerah tersebut. Ditambah dengan peralatan mesin yang digunakan, mesin – mesin harus dapat dipastikan dalam kondisi baik dan memadai untuk melakukan proses produksi yaitu proses penggalian sampai dengan pengelolahan batuan. Perawatan mesin harus di lakukan secara berkala dan melakukan pengecekan kondisi mesin baik mesin transportasi, mesin penggalian, mesin pengangkutan dan mesin pengelohan. Cara mengelola batuan mineral umumnya dapat dibagi ke dalam beberapa tahap proses yaitu proses kominusi, konsentrasi, ekstraksi dab recovery serta proses pemurnian. Dalam kenyataanya tidak semua tahapan ini harus dilaksanakan, tergantung pada karakteristik batuan yang akan diolah. Teknik yang digunakan PT. BCMG Tani berkah untuk mendapatkan batuan galena ialah untuk bongkahan batu besar memerlukan crushing (penghancur/peremukkan) dan grinding (penggilingan) pada tahap preparasi. Sedangkan batu halus yang sudah didapatkan dari alam tidak memerlukan proses crushing atau grinding. Proses pengolahan dibedakan menjadi 2 yaitu pengolahan secara fisik (mekanik) dan proses pengolahan secara kimiawi. Pengolahan secara fisik (mekanik) tidak melibatkan terjadinya reaksi-reaksi kimia selama proses berlangsung. Contoh proses pengolahan secara fisika antara lain pemisahan mineral berdasarkan sifat kemagnetan mineral batuan (magnetic separation), pemisahan berdasarkan berat jenis mineral (gravitiy concentration) dan proses lainnya, Sedangkan pengolahan secara kimiawi melibatkan terjadinya reaksi – reaksi kimia. Contoh pengolahan secara kimawi adalah proses ekstraksi logam dari bijihnya dengan menggunakan pelarut tertentu (leaching), proses peleburan dan lainnya. Biasanya akitivitas pengolahan mineral secara fisika dan kimia dilakukan secara bersamaan. Pengolahan secara fisika lebih dikenal dengan proses benefisiasi mineral dan biasanya mendominasi pada tahap awal proses pengolahan mineral. Narasumber mengatakan bahwa diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam mengatur dan melakukan kegiatan operational baik tenaga kerja asing maupun tenaga kerja Indonesia. Kegiatan operational yang melibatkan mulai dari manager lapangan / kepala teknik, mandor / kepal bagian dan staf / buruh diharapkan dapat memiliki komunikasi yang baik. Pekerjaan pertambangan bukan
6 lah pekerjaan yang mudah, keahlian dan kepahaman tentang pertambangan amat sangat diperlukan bagi pekerjanya. Bahkan, sering kali keselamatan / safety work pekerja juga diabaikan hal ini perlu menjadi perhatikan bagi perusahaan.
Table 1.1 Kebutuhan dan Spesifikasi Tenaga Kerja PT.BCMG Tani Berkah No
Jabatan / Fungsi
Kualifikasi /
Jumlah
Pendidikan
Personal
1
Direksi
S1
4
2
Sekretaris
S1
1
Bagian Perencanaan: 3
a. Kepala
D3/Tambang/Sipil
1
b. Staff
D3/STM
5
a. Kepala
D3/Tambang/Sipil
1
b. Staff
D3/STM
4
Bagian Penambangan: 4
c. Helper
59
Bagian Pengolahan: 5
a. Kepala
D3/Tambang/Sipil
1
b. Staff
D3/STM
4
c. Helper
25
Bagian Pengolahan Administrasi, Personalia dan 6
Keuangan: a. Kepala
D3/Adm/Keu
1
b. Staff
D3/STM
3
a. Kepala
D3/Teknik Lingk
1
b. Staff
D3/STM
2
a. Kepala
D3/Teknik Mesin
1
b. Staff
D3/STM
2
Bagian Bina Lingkungan: 7
Bagian Pemeliharaan: 8
Jumlah Sumber: Manajemen PT. BCMG Tani Berkah.
115
7 Seperangkat kebijakan Perbaikan Mutu (Quality Improvement) berdasarkan Sistem Manajemen Mutu adalah alternatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui proyek yang sedang dikerjakannya, agar dapat bertahan pada persaingan usaha yang semakin ketat. Perlunya penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pertambangan dan bagaimana solusi/ saran pengaruh implementasi faktor 5M terhadap kinerja perusahaan. Agar perusahaan dapat memperbaiki mutu kinerja secara efektif, sesuai dengan dokumentasi Sistem Manajemen Mutu serta mencapai sasaran yang diinginkan, maka sangat perlu mencari sebab dari akar permasalahan yang pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Dari uraian-uraian, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti berniat mengangkat
permasalahan
dengan analisa
Fishbone diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa Diagram dan analisis hubungan antara faktor 5M terhadap kinerja perusahaan guna mencari tahu dari kelima faktor tersebut, manakah yang harus di perbaiki / ditingkatkan mutunya sehingga perbaikan mutu / quality improvement pada kinerja perusahaan dapat terlaksana pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah, dan selanjutnya penelitian ini akan
diberi
judul:
“ANALISIS
DAN
PERENCANAAN
QUALITY
IMPROVEMENT PADA KINERJA PT. BCMG TANI BERKAH”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan Waktu yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008? 2. Bagaimana hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother Nature
) terhadap kinerja perusahaan PT.
BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008? 3. Bagaimana
Fishbone
diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa
Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT BCMG Tani Berkah dilihat dari faktor 5M? 4. Apakah strategi atau solusi yang disaranakan untuk meningkatkan Quality Improvement pada kinerja perusahaan?
8 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah analisis hubungan dan pengaruh dengan metode regresi berganda antara faktor - faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother Nature) sebagai variabel independen (variabel bebas) terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (variabel terikat) sehingga didapatkan solusi dalam perbaikan mutu atau Quality Improvement. Kemudian dilakukan analisa Fishbone Diagram / Cause-and-Effect Diagram/ Ishikawa Diagram pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah akibat hasil produksi yang tidak sesuai dengan mutu yang seharusnya didukung oleh analisis hubungan dan pengaruh. Adapun lingkup bahasan mengacu pada faktor 5M yaitu Material, Man, Method , Machine , Mother Nature sebagai variabel penelitian dalam menentukan penyebab permasalahan pada perusahaan PT. BCMG Tani Berkah .
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan pada penelitian adalah: 1. Mengetahui kondisi kinerja perusahaan berdasarkan variabel Mutu dan Waktu yang berjalan pada PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008. 2. Mengindetifikasi hubungan dan pengaruh faktor - faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother Nature ) terhadap kinerja perusahaan PT. BCMG Tani Berkah yang diadaptasi dari klausul – klausul ISO 9001:2008.. 3. Mengetahui analisa Fishbone
diagram / Cause-and-Effect Diagram /
Ishikawa Diagram berdasarkan permasalahan yang dialami perusahaan PT BCMG Tani Berkah dilihat dari faktor 5M. 4. Menentukan alternatif strategi atau solusi untuk diterapkan pada PT.BCMG Tani Berkah untuk memperbaiki mutu dalam hal proses kinerja atau Quality Improvement
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pihak PT. BCMG Tani Berkah a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran and acuan bagi perusahaan
dalam
meningkatkan
Quality
Improvement
kinerja
9 perusahaan berdasarkan faktor 5M (Material, Man, Method , Machine , Mother Nature ). Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan informasi atau sumbangan pemikiran dalam menyusun suatu kebijakan keputusan tindak perbaikan dan peningkatan kinerja yang sedang berjalan menyangkut peningkatan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. 2. Bagi Penulis a) Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan di Bina Nusantara University jurusan Management. b) Penulis mampu mengembangkan kemampuan
dalam menganalisa
kejadian dalam kehidupan ekonomi yang sebenarnya. c) Penulis dapat menambah pengalaman dan penguasaan materi yang lebih mendalam
1.6 State Of The Art
Tabel 1.2 Stafe Of The Art Judul & Nama Penelitian 1
Tahun
Metode
Hasil
DMDF
Membantu
Mining Method
(Data Ming
penelitian
based on
Driven
penambangan yang lebih
Multidimensional
Fishbone
intuitif
-Data
Diagram)
yang merupakan fungsi
A New Data
2011
proses data
dengan data
mining/ ‘bones’
Flow. ( CHEN
dari
mining.
Li-li, FU Xiao-
Fishbone
juan,GANG Jia-
konsep
lin, LIN Li)
suatu permasalahan yang
meningkatkan organisasi
dari
kompleks di dalam suatu perusahaan. DMDF Driven Diagram)
Kebutuhan
(Data
Ming Fishbone
menyediakan
dua fungsi yaitu metode dan alat, termasuk dari
10 Judul & Nama
Tahun
Metode
Hasil analisis strategis, desain kebijakan
taktis,
aliran
data. Penelitian 2
Pareto
Pareto principle and CED
Pareto Analysis
principle
membantu
and Cause-and-
and CED
mengindentifikasi
Effect Diagram
(Cause-and-
mengevaluasi produk yang
(CED) for
Effect
cacat
Minimizing
Diagram)
pembuatan lampu yang
An Application of
2011
dan
yaitu
proses
Rejection of Raw
cacat.
menganalisi
Materials in
menggunakan
Lamp Production
mendapatkan rekomendasi
Process.
untuk tindakan perbaikan
(Mohiuddin
dalam
Ahmed, Nafis
produk
Ahmad)
penelitian ini, identifikasi
CED
permasalahan cacat.
Dalam
masalah
atau
akar
penyebab
terbatas
di
beberapa tahapan tertentu di dalam manufaktur. Jadi CED
bisa
juga
dapat
digunakan
untuk
mengetahui langkah
langkah
individu
dilakukan
-
yang untuk
meningkatkan
kualitas
produk dan produktivitas. CED
sangat
dalam
berguna mendeteksi
munculnya permasalahan -permasalahan
proses
dalam
variasi
bentuk
parameter. Perlu dicatat
11 Judul & Nama
Tahun
Metode
Hasil bahwa ini metode yang sama
sekali
menghilangkan permasalahan
cacat
produk yang signifikan. Hal
ini
penting
untuk
melakukan analisis lebih lanjut
sehingga
memunculkan stretegi lain untuk
meningkatkan
kualitas dan produktivitas manufaktur Penelitian 3
Quality
Pertama, latar belakang
Management
managemet
perusahaan harus dibuat
Practices on
practices,
lebih
Firm
Performane,
Kedua,
Performance:
Literature
QMPs
The Research
review
direkomendasikan
Impact of Quality
2011
homoge-neous. kriteria
diusulkan dan
Evolution
sehingga
DidikWahjudi,
dibandingkan
Moses L. Singgih,
hasil
PatdonoSuwignjo
Ketiga, yang
seleksi
temuan
dapat dengan
penelitian ukuran perlu
harus
lain. kinerja
dimasukkan
mencerminkan
tujuan jangka pendek dan jangka panjang, perspektif keuangan
dan
non-
keuangan,
lagging
dan
indikator terkemuka, dan antara
keseimbangan
antara perspektif internal dan eksternal. Keempat, model
penelitian
perlu
12 Judul & Nama
Tahun
Metode
Hasil mengakomodasi yang
mediasi
relevan
/
faktor
moderasi karena ketika faktor-faktor
ini
dikecualikan,
pengaruh
faktor-faktor
ini
tidak
dapat
dievaluasi
sama
sekali.
Kelima,
model
yang
ada
tidak
mengatasi model
bisa
keterbatasan
persepsi
Sementara
murni.
penggunaan
variabel kuantitatif untuk mengukur kinerja diterima secara luas, tidak ada solusi
untuk
inclusion
beberapa konstruksi dari QMPs
menggunakan
variabel kuantitatif. Penelitian 4
ISO 9001,
Tujuan
perspective on
Balanced
penelitian ini adalah untuk
ISO9001 quality
Scorecard,
membahas efek penerapan
management
SMEs,
ISO 9001 QMS Kualitas
system and
Performane
dengan
Manager’s
2014
utama
dari
menggunakan
performance of
balanced
suppliers: A
Scorecard.
study on the
Mutu
second largest
Sistem ISO 9001 memiliki
automaker
efek positif pada empat
company in Iran
perspektif,
Hojatallah
membentuk
Mousapour,
perusahaan,
Ahmad Jusoh,
keuangan, proses internal,
Manajemen
yang kinerja termasuk
13 Judul & Nama
Tahun
Metode
Hasil
Khalil Md Nor,
pelanggan
dan
Ali Pakdel
pembelajaran
dan
pertumbuhan Perusahaan yang
lebih
mencapai
baik
akan
tujuan
dan
sasaran mereka di semua perspektif
termasuk
keuangan, proses internal pelanggan
dan
pembelajaran
dan
pertumbuhan. Singkatnya kinerja perusahaan akan ditingkatkan. Temuan ini berarti QMS
yang
ISO9001
bisa
membantu
lamanya
perusahaan,
mobilitas
dan
pertumbuhan
juga.
Dengan disertasi
demikian, ini
dengan
membahas efek penerapan ISO9001 pada perusahaan ' kinerja. Oleh karena itu dapat perusahaan
memandu '
manajer
untuk mengatur strategi dan membuat keputusan yang bijaksana
14 Judul & Nama Penelitian 5
Implementasi
Tahun
Metode
2011
Globalizati,
Hasil 1.
Dari
hasil
analisis
Sistem
Competition tingkat kesesuaian Sistem
Manajemen
, Quality
Manajemen
Mutu ISO
Standard,
MAK
90012008 pada
ISO
Manajemen
Industri
9001:2008,
9001:2008 berada pada
Kontraktor (Studi
Compatibil,
tingkatan Sesuai dengan
Kasus: PT MAK)
Performane
tingkat
Mutu
terhadap
PT. Sistem
Mutu
ISO
kesesuaian
Bernard E.
89,84%.
Silaban dan
2.
Sugianto Yusup
kinerja diperoleh bahwa
Dari
hasil
analisis
skor Kinerja PT. MAK adalah 81,50%; hal ini berada
pada
kategori
Baik. 3.
Dari
hasil
regresi
analisa berganda
diperoleh bahwa: Hasil Uji F didapat nilai significance sebesar 0,000<0,05 yang berarti variabel
independen
secara
simultan
berpengaruh
pada
variabel dependen Hasil Uji Goodness of Fit
menjelaskan
bahwa
model regresi layak untuk digunakan, karena data hasil
penelitian
berada
garis
estimasi
sekitar regresi.
determinasi
Koefisien yang
15 Judul & Nama
Tahun
Metode
Hasil disesuaikan atau Adjusted R Square ( R 2) sebesar 0,671 atau 67,1%, berarti Kinerja
PT.
dipengaruhi bersama-sama
MAK secara oleh
variabel Material, Man, Machine
,
Method
,
Environment dan sisanya sebesar
32,9%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi. Sumber: Penelitian Terdahulu
16