BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, maka pembangunan pun berjalan berbanding lurus dengan perkembangan zaman tersebut. Di banyak kota di Indonesia pembangunan fisik terjadi begitu pesat bagai tak terbendung, dengan demikian para pelaku industri konstruksi dituntut siap untuk bisa melaksanakan pembangunan fisik yang begitu banyak macam dan jenisnya. Pada suatu proyek konstruksi, menghitung perkiraan biaya untuk suatu proyek konstruksi adalah hal yang penting yang harus dilakukan sebelum suatu proyek konstruksi dimulai pelaksanaannya. Menghitung perkiraan biaya suatu proyek konsturksi atau melakukan estimasi biaya konstruksi menjadi penting karena selain digunakan untuk mengetahui perkiraan banyaknya biaya yang diperlukan untuk pembangunan suatu proyek konstruksi, estimasi biaya konstruksi juga digunakan untuk mengendalikan sumber daya yang ada seperti : bahan, alat dan tenaga kerja guna mendapatkan hasil yang efektif dan tidak terjadi banyak pemborosan biaya. Estimasi biaya konstruksi adalah suatu cara untuk menaksir besarnya biaya yang dibutuhkan pada suatu proyek konstruksi dengan menggunakan perhitungan penjumlahan total dari hasil perkalian antara volume tiap pekerjaan dengan masing – masing analisa harga satuan pekerjaannya. Dalam suatu analisa harga satuan pekerjaan terdapat macam – macam jenis tenaga kerja dan macam – macam bahan bangunan yang akan digunakan dalam menyelesaikan suatu jenis pekerjaan serta perhitungan perkalian antara koefisien dari macam – macam jenis tenaga kerja dan macam – macam bahan bangunan dengan masing – masing upah dari tiap tenaga kerja dan harga dari tiap bahan bangunan. Estimasi biaya konstruksi sebelum menggunakan analisa harga satuan pekerjaan yang disususn dalam analisa SNI yaitu menggunakan analisa harga satuan pekerjaan yang disusun dalam analisa BOW. Analisa BOW (Burgerlijke
1
Openbare Werken) ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda. Pada tahun 1987 sampai 1991, Pusat penelitian dan Pengembangan Permukiman melakukan penelitian untuk mengembangkan analisa BOW. Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan data sekunder berupa analisa biaya yang dipakai oleh beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan pekerjaan. Di samping itu dilakukan pula pengumpulan data primer, melalui penelitian lapangan pada proyek – proyek pembangunan perumahan. Data primer yang diperoleh dipakai sebagai pembanding terhadap kesimpulan data sekunder yang diperoleh. Kegiatan tersebut telah menghasilkan produk analisa biaya konstruski yang telah dikukuhkan sebagai Standar Nasional Indonesia / SNI pada tahun 1991 – 1992 oleh Badan Standarisasi Nasional / BSN, namun hanya untuk perumahan sederhana. Agar lebih luas cakupannya, maka pada tahun 2002 SNI dikaji kembali untuk disempurnakan dengan sasaran lebih luas yaitu bangunan gedung dan perumahan. Pada saat melakukan estimasi biaya konstruksi dibutuhkan ketelitian dan pengalaman dari seorang estimator, dalam hal ini khususnya dari pihak kontraktor untuk pelaksanaan, agar harga yang diajukan dalam penawaran tidak terlalu tinggi karena berpotensi terjadi kekalahan pada saat lelang, sehingga dengan ketelitian terlebih lagi pengalaman yang dimiliki oleh seorang estimator maka diharapkan hasil dari perhitungan estimasi biaya konstruksi tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah yang didalamnya sudah termasuk keuntungan yang akan di dapat oleh pihak kontraktor. Untuk estimasi biaya konstruksi yang dilakukan oleh pihak kontraktor umumnya mereka menyusun sendiri analisa harga satuan pekerjaan mereka berdasarkan pengalaman, metode pelaksanaan, kondisi lapangan, peralatan, keadaan cuaca dan pengadaan material disekitar lokasi pekerjaan dalam menyelesaikan suatu proyek konstruksi sehingga tidak sepenuhnya mengacu pada analisa BOW maupun analisa SNI.
2
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah : 1. Berapa besar nilai koefisien pada tiap jenis tenaga kerja dan bahan bangunan dalam pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor? 2. Berapa besar perbandingan nilai koefisien pada tiap jenis tenaga kerja dan bahan bangunan dalam pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor? 3. Berapa besar harga satuan upah tenaga kerja, harga satuan bahan bangunan dan harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor ? 4. Berapa besar rasio perbandingan harga satuan upah tenaga kerja, harga satuan bahan bangunan dan harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI, dan kontraktor? 5. Mengapa terjadi perbedaan pada harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor ?
1.3 Keaslian Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari pihak kontraktor yang menjadi pelaksana pada poyek pembangunan Gedung SWRO Pekalongan tahun 2015. Perbandingan yang dilakukan adalah pada analisa harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor yang termasuk juga pekerjaan pasangan bata, plesteran, dan acian. Perbedaan dengan penelitian yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut : Dhani Mahardika dan Endang Larasati (2011) meneliti tentang besar perbandingan koefisien upah kerja dan bahan pekerjaan pembesian dan pengecoran beton pada analisa SNI dan kontraktor.
3
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu : 1. Mengetahui nilai koefisien pada tiap jenis tenaga kerja dan bahan bangunan dalam pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor. 2. Mengetahui seberapa besar perbandingan nilai koefisien pada tiap jenis tenaga kerja dan bahan bangunan dalam pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor. 3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada harga satuan upah tenaga kerja, harga satuan bahan bangunan dan harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor. 4. Mengetahui besar rasio perbandingan pada harga satuan upah tenaga kerja, harga satuan bahan bangunan dan harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan kontraktor. 5. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab perbedaan pada harga satuan pekerjaan dinding bata merah antara analisa BOW, SNI dan Kontraktor.
1.5 Batasan Masalah Berikut adalah batasan – batasan yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Tempat penelitian adalah di proyek pembangunan Gedung SWRO Pekalongan. 2. Penelitian hanya membahas mengenai pekerjaan dinding bata merah yang termasuk pekerjaan pasangan bata merah, plesteran, dan acian. 3. Harga dasar bahan dan upah berdasarkan harga dari Dinas PU Pekalongan. 4. Biaya yang diperhitungkan adalah hanya biaya bahan dan upah. 5. Koefisien dalam analisa harga satuan pekerjaan yang digunakan adalah koefisien dari analisa BOW, SNI dan yang terdapat dalam RAB kontraktor.
4
1.6 Manfaat yang diharapkan Manfaat yang diharapkan adalah : 1. Menjadi tambahan pengetahuan bagi penulis dalam hal penyusunan analisa harga satuan pekerjaan. 2. Dapat mengetahui besarnya harga satuan pekerjaan dinding bata merah pada analisa BOW, SNI dan analisa yang disusun oleh kontraktor.
1.7 Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir Sistematika pembahasan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bab 1 Pendahuluan. Berisi uraian tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. 2. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Berisi tentang tulisan, pendapat, atau penemuan, baik dari tokoh dibidangnya maupun para peneliti terdahulu, yang berkaitan dengan topic tugas akhir. Fakta – fakta yang dikemukakan didalam bab ini sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. 3. Bab 3 Landasan Teori Berisi tentang kutipan dari buku atau literatur yang berhubungan dengan tema penelitian sebagai landasan teori penelitian. 4. Bab 4 Metodologi/Metode Penelitian Berisi tentang uraian mengenai bagan alir penelitian, bahan penelitian, alat – alat penelitian, dan pelaksanaan penelitian. 5. Bab 5 Penyajian Data, Analisis, dan Pembahasan Berisi
tentang
jalannya
penelitian
dan
faktor
–
faktor
yang
mempengaruhinya dan dibuat dengan singkat, jelas, dan logis. 6. Bab 6 Kesimpulan dan Saran Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.
5