BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut (Slameto, 2003: 2), ”belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009:17). Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran selama belajar mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mampu belajar karena siswa merupakan subjek utama dalam belajar (Usman, 2006:21).
1
2
Seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan yang semakin maju, maka jajaran pendidik sudah saatnya proaktif dalam mengikuti perkembangan. Jika tidak, dunia pendidikan akan selalu tertinggal dan usang serta tidak mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh bangsa pada umumnya dan oleh peserta didik khususnya (Sugiyanto, 2008:26). Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
pendidikannya.
(Rusman,
2011:189)
membagi
model-model
pembelajaran inovatif menjadi 9 macam, yaitu: a.
Model
Pembelajaran
Kontekstual
(Contextual
Teaching
and
Learning), merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. b.
Model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning), merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
c.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Kurikulum pembelajaran berbasis masalah membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif.
d.
Model Pembelajaran Tematik, merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik.
e.
Model Pembelajaran Berbasis Komputer, merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui sistem komputer. Pembelajaran berbasis komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model pemrosesan informasi.
3
f.
Model Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning), merupakan aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan pembelajaran
berbasis
web
dalam
program
pembelajaran
konvensional tatap muka. g.
Model Pembelajaran PAKEM (Partisipatif, Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan), merupakan model pembelajaran dan menjadi pendoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenagkan.
h.
Model Pembelajaran
Mandiri, merupakan
pembelajaran
yang
memberikan keleluasan kepada siswa untuk dapat memilih atau menetapkan sendiri waktu dan cara belajarnya sesuai dengan ketentuan sistem kredit semester di sekolah. i.
Model Lesson Study, merupakan salah satu upaya pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan bersinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi, dan melaporkan hasil refleksi kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, penulis berusaha menerangkan dalam bentuk skripsi tentang pemanfaatan E-Learning dalam pembelajaran dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN E-LEARNING UNTUK MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS 10 IPS PADA SMA GLOBAL ISLAMIC SCHOOL”. Melalui skripsi ini diharapkan mampu menghasilkan sebuah E-Learning berbasis website berisi rangkuman materi-materi, tugas, kuis online, try out online, yang mudah dipelajari dan juga mudah digunakan.
1.2
Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan pada bidang tertentu guna menghindari penafsiran yang berbeda terhadap masalah yang akan dibahas:
4
1.
Sementara E-Learning ini berfokus pada kelas 10, karena dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, penerapan E-Learning di SMA Global Islamic School merupakan hal yang baru, oleh karena itu sebagai tahap awal E-Learning ini akan diuji coba terlebih dahulu di kelas 10 agar Siswa-Siswi kedepannya sudah terbiasa dengan ELearning ketika sudah di kelas 11 dan 12.
2.
E-learning ini, sementara ini hanya terfokus pada mata pelajaran Geografi, karena dari hasil wawancara dengan beberapa pihak guru, penerapan E-Learning di SMA Global Islamic School merupakan hal yang baru, dan pihak guru geografi yang paling siap dengan penerepan E-Learning khususnya dalam hal penguasaan teknologi informasi.
3.
Website E-Learning geografi ini menyediakan fasilitas-fasilitas seperti: •
Rangkuman materi-materi mata pelajaran geografi SMA kelas 10.
•
Download dan Upload tugas (tugas mandiri dengan format .doc).
•
Kuis online guna mengukur kemampuan siswa-siswi dalam penguasaan setiap bab materi.
•
Try out UTS dan UAS online guna mempersiapkan kemampuan diri siswa-siswi dalam menghadapi UTS ataupun UAS.
•
View hasil nilai pada kuis online, try out UTS dan UAS online pada website E-Learning
4.
Menganalisa kebutuhan siswa-siswi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar diluar jam sekolah. Berdasarkan pada latar belakang diatas, dalam penelitian ini tidak
membahas pada bagian administrasi, seperti pembayaran dan keuangan. Penelitian ini juga tidak membahas masalah absensi siswa dan jadwal pelajaran serta tentang isu keamanan dari website.
5
1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan Penulisan Tujuan
pada
penelitian
ini
terkait
dengan
kegiatan
pembelajaran mata pelajaran geografi antara lain: 1.
Merancang sebuah E-Learning berbasis website.
2.
Menyajikan fasilitas rangkuman materi-materi tambahan mata pelajaran Geografi diluar dari yang telah diajarkan Guru pada jam sekolah, yang tidak terikat waktu dan tempat.
3.
Menyajikan fasilitas kuis online perbab mata pelajaran geografi untuk Siswa-Siswi.
4.
Menyajikan fasilitas Try Out Online Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.
1.3.2
Manfaat Penulisan Manfaat
pada
penelitian
ini
terkait
dengan
kegiatan
pembelajaran Geografi antara lain: 1.
Membantu dan mempermudah Siswa-Siswi kelas 10 jurusan IPS dalam memperdalam penguasaan materi pada mata pelajaran Geografi.
2.
Siswa-Siswi terbantu dalam mendapakan sumber materi tambahan mata pelajaran Geografi di luar jam sekolah. Materi yang dimaksud
adalah materi yang sesuai dengan standar
kurikulum yang telah diajarkan di sekolah. 3.
Siswa-Siswi
dapat
mengukur
kemampuan
diri
dalam
penguasaan materi-materi Geografi yang telah dipelajari dengan mengerjakan kuis online perbab. 4.
Siswa-Siswi dapat mempersiapkan kemampuan diri dalam menghadapi Ujian Tengah Semester dan menghadapi Ujian Akhir Semester.
1.4
Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam menyusun penulisan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
6
1.
Metode Pengumpulan Data a.
Studi pustaka Penelitian ini menggunakan berbagai sumber untuk memperoleh informasi dan teori terkait dengan penelitian. Adapun sumber tersebut diperoleh dengan membaca buku, jurnal, dan website.
b.
Studi lapangan Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 proses yaitu: •
Wawancara Wawancara ditunjukan kepada kepala Sekolah dan
Guru mata pelajaran Geografi, hal ini dilakukan guna mendapatkan
informasi
tentang
kegiatan
pembelajaran,
kebutuhan dan keinginan dari pihak sekolah SMA Global Islamic School. •
Kuesioner Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang kebutuhan dan minat Siswa-Siswi terhadap website ELearning geografi yang akan diterapkan di SMA Global Islamic School.
2.
Metode Analisa dan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode perancangan sistem informasi E-Learning berdasarkan pendekatan William Horton “Analyze, Design, Build and Evaluate”. Dalam tahap Design dan Build, Kami memadukannya dengan “Unified Modeling Language” (UML) menurut Satzinger. Berikut adalah diagram-diagram UML yang digunakan dalam mendukung tahap Design dan Build: a.
Activity Diagram
b.
Usecase Diagram
c.
Class Diagram
d.
Rancangan User Interface
7
e.
1.5
Navigation Diagram
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini menjelaskan secara singkat gambaran mengenai isi dari masing-masing bab secara singkat. Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, berikut poin-poin yang diuraikan sebagai berikut:
BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang penulisan, ruang lingkup dari aplikasi website yang dibuat, tujuan dan manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan untuk menjelaskan pokok-pokok pembahasan dari skripsi.
BAB 2. LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar dari penyusunan skripsi. Teori-teori tersebut berupa konsep-konsep, istilah, dan materi pembahasan yang berkaitan dengan analisis, dan perancangan aplikasi website.
BAB 3. ANALISIS SISTEM BERJALAN Bab ini menjelaskan kurangnya efektifitas pembelajaran di luar jadwal sekolah dan analisa sistem berjalan tentang kegiatan belajar mengajar pada SMA Global Islamic School.
BAB 4. RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN Bab ini membahas tentang solusi atas pemecahan masalah mengenai efektifitas pembelajaran di luar jadwal sekolah, sebagaimana dilakukan perancangan sistem E-Learning pada SMA Global Islamic School dengan menggunakan UML antara lain pembuatan Activity Diagram, Usecase Diagram, Class Diagram, User Interface, dan Navigation Diagram.
8
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang hasil kesimpulan dari pembahasan skripsi dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna untuk pengembangan aplikasi website lebih lanjut.