BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar orang atau setara dengan 34 persen dari total populasi. Delapan persen dari populasi pengguna internet tersebut merupakan negara berkembang dan Negara Indonesia merupakan salah satunya. Indonesia merupakan negara pengguna internet terbanyak, yaitu mencapai 55 juta pengguna dengan tingkat penetrasi sebesar 23 persen. Data tersebut dikemukakan oleh Mary Meeker yang merupakan kepala riset teknologi global (Kompas, 2013). Hal ini menunjukkan bahwa pada era ini, teknologi telah menjadi bagian integral dalam segala aspek kehidupan. Tak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan teknologi berkembang pesat dalam berbagai bidang. Meski demikian, jumlah perusahaan teknologi (technopreneur) di Indonesia terus menurun dari tahun ke tahun, terutama perusahaan bidang software. Pada tahun 2011, tercatat ada 800 perusahaan software yang terdaftar, namun hingga tahun 2012 terjadi penurunan drastis sehingga tersisa 350 perusahaan yang masih bertahan (Haryadi, 2013). Untuk bertahan dalam persaingan, dibutuhkan inovasi dan gagasan yang fresh dalam pembuatan software. Hal ini dibuktikan oleh IT Directorate Bina Nusantara yang terus menangani proyek – proyek teknologi dan software dari dalam dan luar Bina Nusantara Group sejak 2005 hingga saat ini. IT Directorate juga terus bersaing dengan perusahaan software dari luar Bina Nusantara Group dengan menawarkan software – software yang inovatif kepada konsumen. Salah satu software yang ditawarkan adalah sebuah aplikasi sistem perpustakaan. Pembuatan aplikasi sistem perpustakaan ini digunakan untuk memenuhi permintaan konsumen baik untuk keperluan komersil ataupun kegiatan CSR Bina Nusantara Group. Target konsumen merupakan sekolah - sekolah yang membutuhkan pengembangan dalam sisi teknologi, khususnya pengaturan dalam sistem perpustakaan yang dapat membuat pendataan dan pengelolaan lebih mudah, efektif, dan efisien. Pada umumnya, sistem yang digunakan dalam pengelolaan 1
2 anggota dan aset perpustakaan masih dengan prosedur manual. Hal ini memungkinkan tingkat kesalahan yang dikarenakan oleh manusia (human error) lebih tinggi, serta membutuhkan waktu dan tenaga ekstra dalam pelaksanaannya. Aplikasi sistem perpustakaan ini memberikan fungsionalitas yang lengkap dari segi layanan serta sirkulasi informasi yang dibutuhkan anggota. Aplikasi perpustakaan ini merupakan aplikasi berbasis web (web based application). Selain karena biaya yang murah, pemilihan web based application memberikan kemudahan dalam menggunakannya. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi dan hampir tidak ada minimum requirement terhadap hardware untuk menggunakan aplikasi. Selama perangkat yang dimiliki pengguna memiliki web browser yang sesuai, pengguna hanya perlu menjalankan aplikasi ini di web browser perangkat masing – masing. Karena perangkat - perangkat tersebut memiliki ukuran layar yang berbeda - beda, maka aplikasi web yang terdiri dari sisi front-end dan back-end ini dibuat dengan sifat responsive. Sisi front-end ditujukan bagi anggota perpustakaan, semua data yang berkaitan dengan perpustakaan dan anggota perpustakaan dapat dilihat secara individual pada sisi ini. Sisi back-end ditujukan bagi administrator sistem perpustakaan, semua kegiatan yang bersifat pengaturan dapat dilakukan di sisi ini. Fokus tugas akhir ini ialah pada pembuatan sisi front-end aplikasi perpustakaan dan dua modul sisi back-end untuk member management dan member type management dari segi tampilan serta fungsionalitas. Dua modul back-end tersebut dibuat untuk mengembangkan aplikasi dari sisi back-end yang sudah ada sebelumnya.
1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Merancang
dan
mengimplementasikan
tampilan
serta
fungsionalitas aplikasi perpustakaan pada sisi front-end secara interaktif dan informatif agar dapat menarik minat anggota terhadap aplikasi perpustakaan ini. 2. Merancang
dan
mengimplementasikan
modul
member
management dan member type management pada sisi back-end
3
aplikasi perpustakaan untuk memudahkan pendaftaran dan pengelolaan
anggota
perpustakaan
bagi
administrator
perpustakaan. 3. Membuat desain aplikasi yang responsive untuk memberikan tampilan yang optimal, dan mempermudah akses dari berbagai perangkat media seperti : desktop, tablet, dan smartphone.
1.2.2 Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan dari terselenggaranya pembuatan aplikasi ini adalah: 1. Sebagai pengembangan dari aplikasi back-end yang sudah tersedia. 2. Sebagai sarana bagi anggota dalam melakukan pencarian informasi aset - aset di dalam perpustakaan. 3. Mempermudah anggota untuk melihat daftar transaksi peminjaman yang sedang atau pernah dilakukan oleh anggota yang bersangkutan. 4. Sebagai sarana bagi administrator untuk mendaftarkan anggota perpustakaan serta jenis anggota dan mengelola data anggota serta jenis anggota yang telah ada. 5. Kemudahan dalam mengakses menu aplikasi perpustakaan dengan tampilan yang optimal.
1.3 Metode Pelaksanaan Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall model yang dikemukakan oleh Sommerville (2011). Tidak ada perbedaan pada fase – fase dasar dengan waterfall model dasar. Satu - satunya hal yang membedakan waterfall model dasar dengan waterfall model yang dikemukakan oleh Ian Sommerville adalah adanya feedback path dari fase akhir terhadap setiap fase yang telah dilewati.
4
Gambar 1.1 Waterfall Model menurut Ian Sommerville
Metode waterfall merupakan metode yang klasik dan paling sering digunakan dalam perancangan aplikasi. Berikut merupakan fase / tahapan pada waterfall model: 1. Requirements analysis and definition Proses analisa dan definisi kebutuhan dilakukan oleh perusahaan. 2. System and software design Pembuatan desain aplikasi perpustakaan secara keseluruhan, mencakup desain front-end dan back-end. Desain dibuat dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan user interface design. UML yang digunakan antara lain, use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. 3. Implementation and unit testing Coding (pembangunan kode) dilakukan agar aplikasi perpustakaan dapat dioperasikan. Coding pada web based application menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter. Setelah tahapan coding selesai, unit testing dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam tahap coding. Testing dapat memastikan hasil sesuai dengan harapan yang telah didefinisikan. 4. Integration and system testing Penggabungan dan integrasi kemudian dilakukan pada sistem yang telah disiapkan oleh pihak perusahaan. Pengujian sistem dilakukan oleh ketua pelaksana beserta tim. Semua feedback pada pengujian sistem dapat
5
memperbaiki kesalahan – kesalahan yang luput dari tahap unit testing. 5. Operation and maintenance Pada tahap ini, aplikasi yang telah dibuat akan mulai dioperasikan oleh pihak konsumen. Setelah itu, maintenance aplikasi perpustakaan dilakukan oleh pihak perusahaan.
1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini berdasarkan struktur di bawah ini: BAB 1: PENDAHULUAN Berisikan deskripsi latar belakang, tujuan dan manfaat, metode pelaksanaan, dan sistematika penulisan. BAB 2: LANDASAN TEORI Berisi mengenai landasan teori yang mendukung penulisan tugas akhir ini secara umum dan khusus. BAB 3: DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN Berisikan penjelasan tentang perusahaan, peran (role), serta masalah yang dihadapi berdasarkan ruang lingkup dan batasan masalah yang sudah tersedia sebagai solusi dari masalah. BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN Berisikan rancangan desain sistem dan implementasi, hasil dan evaluasi dari implementasi. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan serta saran yang diambil dari keseluruhan tahap perancangan dan implementasi yang telah dilakukan.