BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan bagian yang sangat penting pada proses bisnisnya untuk menambah nilai/kegunaan suatu barang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhitungan produksi untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi berlangsung. Terdapat beberapa komponen yang ada pada biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi sangat penting sebagai dasar penentuan biaya produksi yang dikeluarkan. Banyaknya para pengusaha produksi yang belum mengetahui mengenai perhitungan berapa harga pokok produksi yang dikeluarkan pada setiap barang/jenisnya, sehingga mengakibatkan harga jual menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk dipasarkan. Ketidakteraturan tersebut akan menimbulkan dampak yang negatif, seperti adanya kalah dalam persaingan dengan produk lain. Di samping itu, dengan perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat sebagai salah satu contoh kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan, karena dengan teknologi dapat mempermudah seseorang dalam melakukan aktifitasnya maupun dalam mendapatkan informasi secara cepat. CV Hidup Baru merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi roti dan telah berdiri sejak tahun 1990. Dalam melakukan perhitungan produksinya perusahaan ini belum menerapkan sistem perhitungan harga pokok produksi persatuan. Perusahaan ini memproduksi beberapa jenis roti yaitu roti tawar, roti oles dan roti kering. Selain diproduksi dan didistribusikan di kota Bandung, produksi roti ini juga telah didistribusikan ke beberapa daerah luar kota Bandung seperti Garut, Jakarta, Karawang dan Rengasdengklok. Berikut diambil dari data penjualan bulan April 2016 produksi roti rata-rata 10.000 buah roti tawar perhari apabila dihitung terjual 100% maka akan mendapat
1
penerimaan kas sebesar Rp25.000.000,00. Namun pada kenyataannya, penerimaan kas hanya sebesar Rp22.084.400,00 pada salah satu hari pada bulan april tersebut. Pada realitanya, dengan penerimaan kas senilai tersebut belum diketahui berapa harga pokok produksi/biaya produksi yang dikeluarkan. Perusahaan hanya menulis pada buku catatan setiap kali produksi yang dijadikan juga sebagai acuan perhitungan biaya produksinya, seperti biaya apa saja yang terpakai selama produksi berlangsung. Karena produksi roti merupakan tipe produksi Make to Stock, maka diperlukan perhitungan yang dapat mengklasifikasikan masing-masing biaya yang termasuk dengan biaya produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi roti CV Hidup Baru dapat menggunakan metode Process costing, yaitu menghitung biaya produksi berdasarkan pada pengumpulan biaya produksi dalam satu kali produksi dibagi dengan jumlah unit produksi, dan mempertimbangkan tingkat penyelesaian. Dengan adanya aplikasi dapat memanfaatkan proses otomatisasi pabrikasi, sehingga topik yang diambil pada proyek akhir ini adalah perhitungan biaya produksi dengan judul “Aplikasi Perhitungan Biaya Produksi Varians Product menggunakan Metode Process Costing Berbasis Web (Studi Kasus: CV Hidup Baru, Bandung)”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari pemaparan latar belakang, maka beberapa rumusan masalah yang terjadi pada CV Hidup Baru adalah sebagai berikut. a. Bagaimana menggolongkan biaya produksi berdasarkan aktifitas tingkat penyelesaian produksi? b. Bagaimana cara perhitungan biaya produksi menggunakan metode Process costing untuk setiap produknya secara terkomputerisasi? c. Bagaimana cara membuat pencatatan akuntansi yang terdiri dari jurnal dan buku besar dan bagaimana cara membuat pelaporan akuntansi berupa laporan biaya produksi?
2
1.3 Tujuan Dari rumusan masalah yang dipaparkan dapat disimpulkan tujuan dari aplikasi ini adalah sebagai berikut. a. Menggolongkan biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam biaya produksi dengan mempertimbangkan tingkat penyelesaian aktifitas produksi. b. Membuat aplikasi berbasis web untuk menghasilkan perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode Process costing. c. Menyajikan catatan akuntansi berupa jurnal, buku besar, dan laporan biaya produksi yang terkait dengan produksi.
1.4 Batasan Masalah Berikut beberapa batasan masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut. a. Aplikasi ini tidak menangani seluruh kegiatan operasional yang mencakup jumlah penjualan roti serta penentuan harga jual roti. b. Aplikasi ini hanya sampai tahap pengujian tidak sampai dengan tahap pemeliharaan.
1.5 Definisi Operasional Definisi operasional dari aplikasi yang di bangun ini adalah sebagai berikut. a. Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan suatu komponen utama dalam proses pembuatan proyek akhir. Aplikasi digunakan sebagai media untuk melakukan proses pengolahan data-data biaya produksi yang terdapat di CV Hidup Baru. b. Perhitungan Perhitungan adalah suatu proses penjumlahan atau pengurangan yang sistematis. c. Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terkait dengan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi tersebut digunakan pada perusahaan manufaktur yang memproduksi sendiri barang tersebut.
3
d. Metode Process costing Metode process costing adalah sebuah cara penentuan harga pokok yang digunakan untuk perusahaan manufaktur, dan dengan kondisi perusahaan jenis homogen/memproduksi satu jenis barang. Kemudian, perusahaan yang memproduksi kebutuhan pangan secara terus menerus (make to stock) untuk penentuan harga pokok per unit tertentu.
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah metode Software Devolpment Life Cyrcle (SDLC) dengan metode waterfall sebagai model pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam membangun aplikasi. Disebut waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui hingga tahap-tahap sebelumnya berjalan secara terurut. Kelebihan dari tahap ini adalah sistem deadline sehingga tidak menghambat proses yang lainnya dan semua kebutuhan sistem dapat terpenuhi. Requiremnts and Analisis
Design
Coding Testing Implementation
Maintanance
Gambar 1 - 1 Tahapan Waterfall
Tahapan Waterfall meliputi: a. Requirements Analysis (Analisis Kebutuhan) Metode process costing sebuah cara penentuan harga pokok yang digunakan untuk perusahaan manufaktur dan dengan kondisi perusahaan jenis homogen/memproduksi satu jenis barang yang memproduksi kebutuhan pangan secara terus menerus (Make to Stock) untuk penentuan harga pokok per unit tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai Bapak Sandy selaku pemilik, mengenai proses kegiatan produksi pada CV Hidup Baru.
4
b. Design (Desain) Pada tahap ini, dilakukan perancangan sistem yang nantinya akan mempermudah proses pengkodean (coding). Desain yang dihasilkan dari tahapan perancangan ini antara lain desain proses menggunakan flowmap. Desain aplikasi menggunakan Data flow diagram (DFD), desain basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan desain antarmuka pengguna menggunakan Balsamiq Mockup secara terstruktur. c. Coding (Pembuatan Aplikasi) Pada tahap ini, hasil dari desain dilakukan pengkodean untuk membuat aplikasi penjualan, dan basis data sistem, sehingga akan menghasilkan aplikasi yang dapat digunakan untuk pencatatan transaksi penjualan beserta pelaporannya. Coding yang dilakukan adalah coding aplikasi menggunakan PHP dan MySQL. d. Testing (Pengujian) Pada tahap ini, pengujian sistem dilakukan agar sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan yang telah dirancang. Pengujian juga bertujuan agar fungsionalitas serta logika dari sistem tersebut berjalan dengan baik tanpa terjadi eror. Pengujian pada pengembangan aplikasi dapat berupa white box testing dan black box testing. Adapaun metode pengujian yang digunakan untuk proyek akhir ini adalah black box testing.
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1 - 1 Jadwal Pengerjaan
5