BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Pada zaman modern ini, setiap orang memiliki tuntutan pekerjaan yang lebih tinggi. Hal tersebut menyebabkan pasangan menghabiskan waktu yang cukup lama secara terpisah. Beberapa pasangan dapat mempertahankan keharmonisan rumah tangganya. Namun banyak pasangan yang tidak dapat menjaga keutuhan rumah tangga mereka. Masalah yang sering ditemui dalam rumah tangga adalah komunikasi yang tidak baik dan salah pengertian (miss communication). Dalam mencegah timbulnya masalah dalam hubungan pernikahan, masing-masing individu harus menginstropeksi diri. Namun, banyak pasangan yang tidak dapat menginstropeksi diri dan mengevaluasi keadaan pernikahannya. Pada penelitian ini, akan dirancang sebuah aplikasi sebagai self-monitoring dan evaluasi pernikahan yang praktis. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kualitas hubungan suami-istri, melalui peningkatan perilaku positif (bercanda, menunjukkan kasih sayang) dalam keseharian pasangan. Aplikasi ini didasari oleh beberapa penelitian di bidang Psikologi. Penelitian klasik Gottman dan Levenson (1992) menemukan bahwa stabilitas pernikahan didasari oleh kemampuan menciptakan perbandingan interaksi positif 5 kali lebih banyak daripada interaksi negatif. Selanjutnya, Gottman dan Driver (2004) menemukan bahwa pasangan dapat merasakan kepuasan hubungan pernikahannya melalui cara sederhana, yaitu dengan hal/momen kecil yang umumnya tidak dianggap penting, seperti bercanda atau menunjukkan kasih sayang. Momen-momen sederhana seperti ini sangat penting untuk kesehatan dan kestabilan hubungan pernikahan. Momen-momen tersebut dapat mempererat keintiman pasangan, dan menjadi fondasi yang kuat dalam suatu hubungan pernikahan. Dengan memiliki fondasi yang kuat, maka pasangan dapat bersikap lebih baik dalam menghadapi konflik yang terjadi. Berdasarkan data survei yang dilakukan Opera, seperti dikutip Musofa (2013), 81% pengguna Android ialah laki-laki dan sebagian besar berusia diantara 25 - 34 tahun (40%). Usia 25 sampai 34 tahun ini merupakan usia yang
1
2
umumnya seseorang akan menjalin hubungan intim dengan lawan jenis kemudian menikah (Papalia, Olds, Feldman, 2004). Oleh karena itu, aplikasi tentang hubungan pernikahan menjadi relevan untuk sebagian besar pengguna Android di Indonesia. Saat ini, minimal terdapat 250 aplikasi Android gratis yang terkait tentang cinta, antara lain pada aplikasi berbahasa asing terdapat aplikasi yang dapat memberikan saran, motivasi untuk membantu pengguna dalam membangun pernikahan yang lebih baik, yaitu seperti Marriage Counseling, Improve Your Marriage, Marriage and Family, Better Marriage, Happy Marriage, Marriage Tips. Sedangkan pada aplikasi berbahasa Indonesia, aplikasi Android gratis yang terkait tentang cinta hanya sebatas mengukur besarnya cinta pasangan (Kalkulator Cinta), melihat kecocokan dengan pasangan (Test Psikologi Cinta), menyediakan konten romantis, seperti kata-kata mutiara (Kata Mutiara Cinta), wallpaper, foto, ringtone dan sebagainya, aplikasi yang berisi tips atau saran untuk mendapatkan cinta (Dapatkan Cinta Dalam 7 Detik). Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian mengenai pengembangan dan penggunaan aplikasi Android berbahasa Indonesia belum ditujukan untuk meningkatkan kualitas hubungan pernikahan pasangan suami-istri. Penelitian ini sangat penting bagi pengguna smartphone Android untuk dapat mengetahui tingkat keharmonisan rumah tangganya serta bagaimana cara memperbaiki atau meningkatkan kualitas pernikahannya.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang muncul adalah membuat suatu metode untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pernikahan dari pasangan suami-istri dengan menggunakan rumus dan teori psikologi. Penerapan aplikasi ini adalah membangun kecerdasan buatan dari ilmu psikologi dengan metode fuzzy logic. Ketika aplikasi dijalankan, maka pengguna akan mendapatkan beberapa pertanyaan (survey) berdasarkan teori psikologi yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pernikahan dari pengguna. Kemudian setiap harinya, aplikasi akan memberikan notifikasi pada pengguna untuk mengisi interaksi pengguna terhadap pasangannya. Hal tersebut bertujuan untuk memonitor hubungan pernikahan pengguna. Setelah sebulan pengguna mengisi interaksi dari notifikasi tersebut, maka tingkat kualitas pernikahan
3
pengguna akan diukur kembali dengan melakukan survei ulang dengan pertanyaan yang diberikan pada awal aplikasi dijalankan. Hasil survei terbaru dibandingkan dengan pengukuran awal sehingga dapat terlihat tingkat kualitas pernikahan meningkat, menurun, atau tetap.
1.3 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang didapat, maka penulis mengemukakan hipotesis pada penelitian ini: H0 = Aplikasi ini tidak membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya. H1 = Aplikasi ini membantu pengguna untuk meningkatkan kepuasan pernikahannya.
1.4 Ruang Lingkup Penulisan skripsi ini akan dibatasi pada hal-hal di bawah ini: 1. Penggunaan aplikasi ini ditujukan pada usia pernikahan pasangan antara kurang dari 1 tahun hingga 5 tahun, usia masing-masing pasangan antara 20 – 40 tahun, usia anak pertama antara 0 – 5 tahun, dan bertempat tinggal di kota Jakarta. Hal ini disebabkan gaya hidup pasangan dapat berbeda-beda di masing-masing daerah, pasangan usia muda dan usia tua pun juga memiliki pendekatan yang berbeda, sementara pakar memiliki keterbatasan waktu sehingga hanya dapat melakukan penelitian pada golongan pasangan tersebut. 2. Mengukur kepuasan pernikahan berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh pengguna. 3. Membantu meningkatkan interaksi antar pasangan dengan memberi saran dan motivasi dalam bentuk tugas dan artikel.
1.5 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: 1. Merancang kecerdasan buatan menggunakan teori psikologi dengan metode fuzzy logic. 2. Mengembangkan aplikasi Android berdasarkan gambaran perilaku positif dari pasangan suami-istri sebagai subjek penelitian.
4
3. Mengembangkan
aplikasi
Android
sebagai
bahan
penelitian
dan
pengembangan ilmu psikologi tentang kepuasan pernikahan.
Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Pengguna dapat dengan mudah mengetahui kualitas pernikahannya. 2. Membantu pasangan suami-istri dengan memberi saran dan motivasi dalam berinteraksi dengan pasangan. 3. Membantu meningkatkan kepuasan pernikahan pasangan suami-istri.
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan meliputi dua bagian yaitu metode pengumpulan data dan metode perancangan.
1.6.1 Metode Pengumpulan Data Metode ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu: a. Analisis Kuesioner Dalam tahap ini dilakukan penyusunan kuesioner, penyebaran kuesioner, dan rekap kuesioner. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dengan pasti target pengguna aplikasi yang dibuat berserta dengan kebutuhan target pengguna sehingga aplikasi yang dibuat dapat tepat sasaran. Ketika aplikasi selesai, akan dilakukan penyebaran kuesioner kembali yang dimaksudkan untuk mengetahui dan mengevaluasi seberapa besar aplikasi yang dibuat telah memenuhi kebutuhan pengguna. b. Studi Literatur Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mencari dan membaca dari buku-buku yang terkait, mencari informasi dari berbagai media termasuk internet, dan kemudian merangkum, menerjemahkan hingga mengambil kesimpulan dari sumber-sumber yang sudah terkumpul tersebut, kemudian akan dijadikan dasar kriteria dalam melakukan perancangan aplikasi untuk mengukur dan meningkatkan tingkat kepuasan pernikahan berbasis Android. c. Analisis Aplikasi
5
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan untuk membandingkan aplikasi yang dibuat dengan aplikasi-aplikasi lain yang bertema tentang pernikahan. Selain itu dicari pula jurnal-jurnal tentang aplikasi tersebut. 1.6.2 Metode Perancangan Dalam pembuatan skripsi ini, digunakan metode pendekatan Extreme Programming (XP). Hal ini dikarenakan dalam pembuatan sebuah software ada kalanya requirement yang bertambah begitu cepat dan pengembangan software yang semakin sulit dan semakin rumit untuk diimplementasikan. Extreme Programming (XP) pertama kali diperkenalkan oleh Kent Beck pada tahun 1999 dan telah diterapkan pada seluruh pengembangan aplikasi dengan agile process. Terdapat empat langkah dalam Extreme Programming (XP), yaitu: 1. XP Planning Pada tahap ini, dilakukan perencanaan mengenai biaya, ide, dan penetapan deadline. 2. XP Design Pada tahap ini, dilakukan tahap perancangan antarmuka (UI) dan perancangan sistem. 3. XP Coding Setelah sistem terbentuk, maka dilanjutkan dengan pembuatan kode program (coding) dan disesuaikan dengan sistem dan antarmuka (UI) yang telah ada. 4. XP Testing Setelah tahap pembuatan kode program (coding) selesai, maka dilakukan pengetesan terhadap prototype program.
Keuntungan XP: a. Menjalin komunikasi yang baik dengan client. b. Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer.
Kerugian XP: a. Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
6
b. Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).
Selain hal yang telah disebutkan di atas, pada Extreme Programming (XP) juga melibatkan pembuatan Unified Modeling Language (UML) yang meliputi usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram.
1.7 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab 1 ini berisikan tentang latar belakang dari permasalahan yang terjadi, rumusan masalah, hipotesis, ruang lingkup yang dibahas, tujuan dan manfaat, juga metodologi yang digunakan, serta sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori dan konsep yang menjadi dasar pembuatan aplikasi yang akan dibuat. BAB 3 : METODOLOGI Bab ini berisikan hasil analisis data yang diperlukan dalam penelitian serta rancangan dan gambaran aplikasi yang akan dibuat secara menyeluruh meliputi Unified Modeling Language (UML) yang digunakan dalam perancangan aplikasi. BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang cara pemasangan aplikasi, penggunaan aplikasi, dan hasil evaluasi dari penelitian. BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian yang ada dan dapat digunakan untuk penelitian lanjutan.