BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Barang-barang tidak selamanya tersedia setiap saat. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko bahwa pada suatu waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang membutuhkan barang atau jasa yang diproduksi. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan.
Menurut pengamatan penulis, persediaan spare part printer EPSON pada PT.. Mitra Infoparama Medan selalu mengalami kekurangan barang. Hal ini terjadi karena kebutuhan spare part printer EPSON sangat besar. Untuk pemenuhan kebutuhan spare part printer EPSON di Sumatera Utara dan tiga propinsi lainnya, yaitu NAD, Riau dan Pekan Baru hanya dipenuhi oleh PT. Mitra Infoparama Medan. Sehingga dalam sistemnya sering mengalami kekurangan persediaan barang. Barang yang kurang biasanya akan dipesan lagi supaya kebutuhan pelanggan tetap terpenuhi, walaupun dalam pemenuhannya akan membutuhkan waktu. Jadi pelanggan biasanya menunggu sampai pada batas waktu barang tersedia. Hal kekurangan persediaan barang tersebut dinamakan back order.
Perusahaan yang mengalami kekurangan persediaan akan mengalami kerugian, dimana perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Dan kerugian ini berupa biaya tambahan yang disebut shortage cost. Jadi biaya yang
Universitas Sumatera Utara
dikeluarkan perusahaan tidak hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, tetapi juga biaya kekurangan persediaan atau shortage cost. Sehingga menurut pengamatan penulis metode Economic Order Quantity dengan back order ini adalah metode yang tepat untuk menganalisis persediaannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka model Economic Order Quantity (EOQ) dengan Back Order sangat tepat diaplikasikan pada penentuan persediaan spare part printer EPSON pada PT. Mitra Infoparama Medan.
1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas adalah menentukan persediaan spare part printer EPSON jenis inkjet dan spare part printer EPSON jenis dot matrix yang optimal dengan metode Economic Order Quantity dengan Back Order pada PT. Mitra Infoparama Medan tahun 2012.
1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Hanya menentukan persediaan spare part printer EPSON bagian PrintHead yang optimal pada PT. Mitra Infoparama Medan.
b. Data atau informasi periode tahun 2012 dari PT. Mitra Infoparama Medan perihal: 1. Jumlah permintaan spare part printer EPSON setiap bulan. 2. Biaya dan lamanya tenggang waktu pemesanan spare part printer EPSON. 3. Besarnya biaya penyimpanan tiap unit persediaan spare part printer EPSON. 4. Biaya kekurangan persediaan tiap unit spare part printer EPSON.
Universitas Sumatera Utara
c. Besarnya harga barang, biaya simpan, biaya pesan dan biaya kekurangan persediaan tidak mengalami perubahan.
d. Jenis spare part printer yang diteliti, yaitu: spare part printer EPSON jenis inkjet dan spare part printer EPSON jenis dot matrix.
1.4 Tinjauan Pustaka Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan, dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan & Pengendalian Produksi” (2008) mengemukakan bahwa persediaan adalah sumber daya menganggur (idle rerources) yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun kegiatan pangan pada sistem rumah tangga.
Menurut Yamit (2005: 228) paling sedikit ada 3 alasan perlunya persediaan bagi perusahaan maupun organisasi, yaitu: 1. Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak). 2. Adanya unsur ketidakpastian dari pasokan supplier. 3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.
Subagyo (1990) mengemukakan bahwa shortage cost timbul akibat tidak terpenuhinya kebutuhan langganan. Bila langganan mau menunggu, maka biaya terdiri dari ongkos produksi yang terburu-buru. Tetapi, bila langganan tidak rela menunggu, maka biaya terdiri dari kehilangan untung dan kehilangan kepercayaan. Biaya dari jenis ini umumnya mendapat perhatian yang sungguh-sungguh karena akibatnya tidak segera terasa dan sifatnya merusak serta berlangsung secara lambatlaun.
Universitas Sumatera Utara
Uji kenormalan data Lilliefors diawali dengan penentuan taraf sigifikansi, yaitu pada taraf signifikasi 5% (0,05) dengan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut (Sudjana, 2002) : H0
: Sampel berdistribusi normal
H1
: Sampel tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian : Jika Whitung < Wtabel terima H0, dan Jika Whitung > Wtabel tolak H0 | ( )
nilai Whitung didapat dari rumus
( )|
dengan: ( ) = fungsi distribusi normal baku ( ) = fungsi distribusi kumulatif sampel
Menurut Siagian (2006: 27) rumus EOQ untuk model back order yaitu: √
√
√
√
Dan rumusan biaya persediaan tahunan total, yaitu: (
)
dengan: = jumlah pemesanan optimal = ordering cost per pemesanan = jumlah barang yang dibutuhkan dalam 1 periode = holding cost (biaya simpan) = biaya backordering per unit dalam satu periode = total biaya persediaan tahunan = tingkat persediaan maksimum
Universitas Sumatera Utara
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah persediaan spare part printer EPSON jenis inkjet dan spare part printer EPSON jenis dot matrix dan biaya total persediaan yang optimal menurut metode Economic Order Quantity dengan Back Order pada PT. Mitra Infoparama Medan tahun 2012.
1.6 Kontribusi Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: a. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dalam hal pengadaan persediaan spare part printer yang optimal. b. Menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian serupa.
1.7 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Adapun langkahlangkah yang diambil adalah: a. Pengumpulan Data Data yang diperoleh berasal dari data sekunder dari PT. Mitra Infoparama Medan yang berlokasi di Jl Prof HM Yamin SH No. 216 E. Data yang dikumpulkan adalah: 1. Data jumlah permintaan spare printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix setiap bulan pada tahun 2012. 2. Data biaya pemesanan spare part printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix periode tahun 2012. 3. Data biaya penyimpanan spare part printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix periode tahun 2012. 4. Data biaya kekurangan persediaan spare part printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix periode tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengolahan Data Data diuji dengan menggunakan uji lilifors. Selanjutnya dengan data yang telah memenuhi persyaratan, maka akan dihitung jumlah persediaan dan biaya total persediaan yang optimal menurut metode Economic Order Quantity dengan Back Order pada PT. Mitra Infoparama Medan tahun 2012.
c. Menarik kesimpulan dan saran
Universitas Sumatera Utara