BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Antam Tbk UBPE Pongkor adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan emas. Produk utama dari perusahaan ini berupa dore bullion. Dore bullion adalah campuran emas dan perak dengan kadar emas (Au) 7% hingga 15% dan perak (Ag) 80% hingga 90%, serta sisanya yang kurang dari 2% adalah pengotor (impurities).
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan pertambangan emas yang memperhatikan aspek lingkungan melalui sistem pengolahan limbah. Proses pengolahan emas dibagi beberapa bagian yaitu sianidasi, recovery dan pengolahan limbah. Dalam industri pertambangan, proses pengolahan emas dan perak umumnya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti sianida yang berbahaya terhadap lingkungan hidup. Limbah sianida yang dihasilkan dari proses pengolahan Au dan Ag perlu diolah terlebih dahulu sehingga memenuhi baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 202 Tahun 2004 mengenai baku mutu air limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan. Proses detoksifikasi merupakan salah satu bagian proses pengolahan limbah di perusahaan ini. Pada proses ini terjadi destruksi sianida dengan menggunakan SO 2 dari SMBS (Sodium Meta-bisulfit) dan O 2 dari injeksi udara ke dalam slurry yang berfungsi sebagai oksidator serta ion Cu2+ dari pelarutan CuSO 4. 5H 2 O yang berfungsi sebagai katalis. Selain berfungsi sebagai katalis, ion Cu2+ juga dapat berfungsi sebagai pengkompleks Fe sianida sehingga mengendap bersama-sama Fe. Kelebihan ion Cu2+ yang tidak bereaksi selanjutnya dapat secara perlahan mengendap sebagai hidroksidanya. Pada penelitian ini dilakukan proses recovery kelebihan ion Cu2+ tersebut sebelum mengendap sebagai hidroksida. Dalam kasus di PT Antam Tbk UBPE Pongkor, effluent dari proses detoksifikasi masih mengandung ion Cu2+ dalam bentuk kompleks. Setelah
1
2
dilakukan pengamatan selama beberapa hari terhadap kadar Cu dari slurry overflow tangki detoksifikasi 2 didapatkan kadar Cu aktual berkisar antara 0-30
ppm. Konsumsi perhari CuSO 4 .5H 2 O sebagai katalis mencapai 100 kg untuk detoksifikasi, karena katalis tidak bereaksi sehingga Cu tersisa dalam outlet proses
tangki detoksifikasi. Ion Cu2+ ini memiliki potensi untuk dilakukan proses recovery dan digunakan kembali pada proses detoksifikasi. Beberapa metode aplikasi yang potensial untuk digunakan yakni Carbon in Pulp (CIP) atau Carbon
in Leach (CIL). Sehingga proses recovery Cu pada overflow proses detoksifikasi kiranya untuk dilakukan karena akan memberikan keuntungan yang besar perlu
bagi perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses recovery ion Cu2+ dengan menggunakan metode Carbon in Pulp yakni jenis adsorben yang digunakan, pH, konsentrasi adsorben dan laju alir. Untuk menentukkan recovery ion Cu2+ yang maksimal dari sisa proses detoksifikasi ini pentingnya dilakukan optimalisasi kondisi operasi agar proses berjalan efektif. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan skala laboratorium terlebih dahulu untuk menentukkan kondisi operasi yang tepat sehingga mendapatkan persen recovery tembaga kompleks secara maksimal sebelum diterapkan di plant (pabrik).
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan percobaan skala laboratorium recovery tembaga kompleks sisa proses SO 2 /udara dengan metode Carbon In Pulp di PT Antam Tbk UBPE Pongkor adalah : 1. Menentukan konsentrasi adsorben dalam slurry yang tepat untuk proses adsorpsi ion Cu2+ secara maksimal dari slurry sisa proses detoksifikasi SO 2 /udara. 2. Menentukan laju alir slurry yang tepat untuk proses adsorpsi ion Cu2+ secara maksimal dari slurry sisa proses detoksifikasi SO 2 /udara.
Recovery ion Cu2+ dari Sisa Proses Detoksifikasi SO2/udara dengan Metode CIP di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor
3
1.3 Ruang Lingkup Ruang Lingkup permasalahan yang dibahas dalam penelitian tugas akhir
ini meliputi : a. Penelitian dilakukan di laboratorium PT Antam Tbk UBPE Pongkor.
b. Sample yang digunakan adalah sample slurry overflow tangki detoksifikasi SO 2 /udara yang diumpankan dari launder tangki detoksifikasi 2.
c. Adsorben yang dipakai adalah karbon aktif jenis granular dengan merk
norit.
d. Variabel proses yang divariasikan antara lain,
(1)
Konsentrasi
adsorben
yakni
karbon
aktif
untuk
setiap
tangki: 10, 15, 20, 25 g/L (2)
Laju alir slurry : 22, 40, 62, 80 mL/s
e. Analisis kandungan Cu dalam solution dari keluaran feed, tangki 1 dan tangki 2 dari hasil sampling setiap 15 menit selama 120 menit pada setiap variasi percobaan CIP menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer ). f. Kondisi proses pada penelitian disesuaikan dengan keterbatasan alat di laboratorium dan diasumsikan mendekati kondisi di plant yaitu laju alir slurry 2 m3/menit, nilai pH 6-9 dan kandungan padatan pada slurry 40-45%. 1.4 Tahap Penelitian a. Tahap persiapan, meliputi : (1) Studi literatur mengenai teori yang berhubungan dengan penelitian. (2) Pengambilan sample slurry dari overflow tangki detoksifikasi selama 3 kali sehari selama 1 minggu untuk menganalisa kandungan Cu dalam bentuk solution . b. Analisis awal : Kandungan Cu, Fe, Zn, Ni dengan menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer ).
Recovery ion Cu2+ dari Sisa Proses Detoksifikasi SO2/udara dengan Metode CIP di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor
4
c. Perakitan alat: Melakukan tahap penyesuaian rangkaian alat percobaan simulasi CIP dengan
umpan dari overflow tangki 2 proses detoksifikasi d. Tahap pelaksanaan percobaan menggunakan metode Carbon in Pulp dengan
menggunakan rangkaian alat percobaan CIP dan bahan skala laboratorium. Proses adsorpsi skala laboratorium dilakukan variasi terhadap variabel proses pada simulasi sesuai ruang lingkup
e. Analisis akhir meliputi :
1) Kandungan Cu pada feed, overflow tangki 1 dan overflow tangki 2 dari
solution hasil filtrasi slurry pada variasi berat karbon 2) Kandungan Cu pada feed, overflow tangki 1 dan overflow tangki 2 dari solution hasil filtrasi slurry pada variasi laju alir slurry 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, ruang lingkup, tahapan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan penelitian, proses pengolahan limbah, proses adsorpsi, Isotherm Adsorption Freundlich , adsorben (karbon aktif), proses Carbon in Pulp, dan proses SO 2 /udara yang digunakan selama penelitian, serta analisis yang berkaitan dengan proses detoksifikasi. BAB III Metodologi Penelitian Bab
ini berisi
tentang metodologi yang digunakan dalam proses
penelitian, meliputi tahap persiapan, tahap percobaan pendahuluan, tahap percobaan dan tahap analisis.
Recovery ion Cu2+ dari Sisa Proses Detoksifikasi SO2/udara dengan Metode CIP di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor
5
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang data hasil penelitian, pengolahan data serta
pembahasan data yang diperoleh.
BAB V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh berdasarkan data
hasil penelitian dan pengolahan data, serta saran-saran sebagai tindak lanjut
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Recovery ion Cu2+ dari Sisa Proses Detoksifikasi SO2/udara dengan Metode CIP di PT ANTAM Tbk. UBPE Pongkor