BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak hanya produk berupa barang yang banyak memberikan manfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Di era modern dan perkembangan teknologi serta meningkatnya kebutuhan akan pelayanan jasa yang dapat memberikan manfaat lebih untuk penggunanya, membuat transportasi sebagai salah satu jasa terpenting saat ini. Peran angkutan udara secara umum adalah memperkokoh kehidupan politik, pengembangan ekonomi, sosial dan budaya serta keamanan dan pertahanan. Di bidang pengembangan ekonomi, sosial dan budaya, angkutan udara memberikan kontribusi yang cukup besar antara lain, di bidang transportasi, pengembangan ekonomi daerah, pertumbuhan pariwisata dan ketenaga kerjaan. Kontribusi angkutan udara di bidang transportasi adalah memberikan layanan pengangkutan baik orang maupun barang melalui jalur udara yang menawarkan nilai tambah berupa efisiensi waktu dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan model transportasi lainnya. Dengan adanya faktor kecepatan tersebut disamping mampu menekan biaya produksi, mobilitas orang dan penyampaian kebutuhan barang atau jasa pun menjadi lebih cepat dan lebih baik. Kontribusi angkutan udara di bidang pengembangan ekonomi daerah adalah melakukan kegiatan lalu lintas orang maupun barang untuk membantu membuka akses, menghubungkan dan mengembangkan potensi ekonomi daerah yang pertumbuhan ekonominya masih rendah serta menghidupkan dan mendorong pembangunan wilayah khususnya daerah-daerah yang masih terpencil, sehingga penyebaran penduduk, pemerataan pembangunan dan distribusi ekonomi dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline maskapai dengan pelayanan penuh. Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. 1
2
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA). Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Untuk bertahan dan tetap bersaing, perusahaan harus memiliki kemampuan membaca dan bertindak terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan dapat dianalisis secara eksternal maupun internal. Kemampuan internal merupakan sumber kekuatan (strengths) atau suatu kelemahan (weakness) yang dimiliki. Dikatakan kekuatan apa bila hal itu dapat mendorong tercapainya tujuan strategi, sebaliknya dikatakan sebagai kelemahan apabila hal itu mendorong menjauhi tercapainya tujuan strategi. Sedangkan eksternal merupakan ancaman dari luar perusahaan (threat) dan peluang (opportunities) yang harus cakap perusahaan manfaatkan. Persaingan dalam industri penerbangan telah berkembang pesat. Tinggal bagaimana perusahaan menyikapinya. Apakah akan dijadikan sebagai sebuah tantangan dan segera berbenah diri untuk menghadapi persaingan, atau dianggap sebagai sebuah ancaman. Berikut data tentang tingkat pertumbuhan penumpang dan pesawat transportasi udara tahun 2009-2013:
3
Tabel 1.1 Data Transportasi Udara Tahun 2009-2013 Tahun 2013
2012
2011
2010
2009
Datang
Berangkat
Transit
Pesawat
563.426
562.060
-
Penumpang
59.293.164
56.560.933
6.110.152
Pesawat
518.258
516.375
-
Penumpang
60.793.185
56.944.538
7.261.623
Pesawat
527.440
527.910
-
Penumpang
57.885.847
53.311.102
6.612.623
Pesawat
473.984
474.959
-
Penumpang
43.761.634
42.690.966
4.152.705
Pesawat
345.158
348.677
-
Penumpang
33.985.165
33.356.493
3.593.017
Sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Udara
Sejak tahun 2000, peraturan pemerintah mengenai penerbangan di Indonesia mulai dilonggarkan. Hal ini memunculkan banyak maskapai penerbangan baru di Indonesia. Tahun ini Kementerian Perhubungan mengeluarkan izin bagi empat maskapai, yakni Batik Air, Nam Air, Jatayu, dan Kartika Airlines untuk beroperasi. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan ada 22 maskapai penerbangan komersial yang aktif saat ini, tidak termasuk kargo dan pesawat carter. Maskapai yang dinilai paling cepat tumbuh dan juga paling kompetitif di dunia adalah Lion Air, AirAsia Bhd dari Malaysia, Garuda Indonesia dan Mandala Airlines (sebagian dimiliki Tiger Airways Ltd dari Singapura). Pertumbuhan penumpang pesawat tahun ini dan tahun depan diprediksi berada dikisaran 15% sampai 18%. Tahun 2012, Kementerian Perhubungan memperkirakan total penumpang yang diangkut maskapai penerbangan nasional berjadwal sebanyak 72.472.054. Dari jumlah tersebut, 63.625.129 merupakan penumpang domestik dan 8.846.925 penumpang internasional. Lion Air tercatat mengangkut jumlah penumpang paling tinggi, yakni 23,93 juta. Disusul Garuda Indonesia 14,07 juta penumpang, Sriwijaya Air 8,1 juta penumpang, Batavia Air 6,01 juta penumpang, dan Merpati Nusantara Airlines 2,11
4
juta penumpang. Garuda Indonesia yang mengambil pangsa pasar kelas menengah ke atas dan tidak mempunyai saingan di Full Service airline, maka nampaknya tahun 2012 Garuda tidak akan sendirian lagi, Pacific Royal airline telah mengantongi AOC (Airline Operator of Certificate) jauh hari telah mencanangkan akan head to head dengan maskapai Garuda Indonesia untuk berebut pangsa pasar kelas atas. Lion Air tahun 2013 juga akan berencana membuat adik kelasnya memasuki pasar kelas atas. Maskapai bentukan Lion untuk pasar kelas atas ini akan dinamakan maskapai “Space Jet”, semakin ramai saja dan tambah menarik persaingan di market high yield yang selama ini hanya dinikmati oleh Garuda Indonesia. Melihat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas membuat organisasi dalam perusahaan harus memiliki strategi-strategi yang bisa diterapkan untuk menghadapi persaingan saat ini dan persaingan jangka panjang. Membuat formulasi yang tepat dengan
melakukan analisis. Menempatkan posisi masa depan (visi)
dengan melihat threats ataupun opportunities hanya sebagai peluang semata lalu melihat weaknesses dan strengths kondisi saat ini untuk kemudian menarik garis usaha dengan menghubungkan antara visi dan kondisi saat ini. Berdasarkan latar belakang yang diungkapkan penulis. Penulis tertarik dan ingin melakukan penelitian mengingat pentingnya strategi bisnis bagi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk sehingga penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk menjalankan Quantum Leap
dan dituangkan ke dalam skripsi dengan judul
“STRATEGI BISNIS DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI PENERBANGAN PADA PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) TBK”.
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut: 1. Bagaimana kekuatan dan kelemahan (internal) yang dimiliki serta peluang dan ancaman (eksternal) pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk? 2. Bagaimana formulasi strategi bisnis pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk? 3. Apakah rekomendasi strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan industri penerbangan bagi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk?
5
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (internal) yang dimiliki serta peluang dan ancaman (eksternal) yang dihadapi pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2. Untuk menyusun formulasi strategi bisnis pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk 3. Untuk memberikan rekomendasi strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan industri penerbangan bagi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
1.4 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan adanya beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dalam penelitian ini yaitu antara lain:
Bagi Perusahaan : 1. PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal dalam menyusun strategi bisnisnya 2. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat mengetahui formulasi strategi bisnis yang tepat 3. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan masukan kepada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk
dalam melakukan
pengolahan strategi bisnisnya
Bagi Penulis: 1. Menambah pengetahuan penulis dengan menganalisis strategi bisnis untuk keunggulan bersaing perusahaan 2. Mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh penulis saat proses belajar di perguruan tinggi 3. Membantu penulis dalam penerapan proses belajar dan ilmu yang didapat dalam satu organisasi/perusahaan
6
Bagi Pembaca: 1. Memberikan gambaran informasi untuk bahan belajar dan ilmu tambahan 2. Pembaca bisa lebih memahami tentang analisis strategi bisnis untuk menigkatkan keunggulan bersaing perusahaan.